Anda di halaman 1dari 18

BAB IV

SISTEMATIKA PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH (STUDI KASUS)

Setelah proposal penelitian mendapatkan persetujuan dari pihak pembimbing, maka


peneliti dapat mulai menuliskan proses dan hasil penelitiannya dalam karya ilmiah.
Karya Tulis Ilmiah untuk studi kasus deskriptif, baik desain studi kasus maupun
survei terdiri dari: bagian awal, bagian inti dan bagian akhir.

3.1. BAGIAN AWAL


Bagian ini mencakup halaman Sampul depan, Halaman Judul dalam dan prasyarat
gelar, Halaman Pernyataan Orisinalitas, Halaman Pengesahan, Kata
Pengantar/Ucapan Terima Kasih (jika diperlukan), Halaman Pernyataan
Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah untuk Kepentingan Akademis, Abstrak (dalam
bahasa Indonesia dan Inggris), Daftar Isi, Daftar Tabel (jika diperlukan), Daftar
Gambar (jika diperlukan), Daftar Lampiran (jika diperlukan), Daftar singkatan dan
istilah (jika diperlukan)

Halaman Sampul depan


Sebagai halaman terdepan yang pertama terbaca dari suatu karya ilmiah, Halaman
Sampul harus dapat memberikan informasi singkat, jelas dan tidak bermakna ganda
(ambigu) kepada pembaca tentang karya ilmiah tersebut yang berupa judul, jenis karya
ilmiah (skripsi/tesis/disertasi), identitas penulis, institusi, dan tahun pengesahan.
Contoh Halaman Sampul dapat dilihat pada Lampiran 1.
1. Judul penelitian. Judul dibuat singkat, jelas, menunjukkan dengan tepat topik
masalah yang hendak diteliti, dan tidak membuka peluang penafsiran yang
beraneka ragam.
2. Logo AKPER FATMAWATI. Lambang ditempatkan di tengah halaman
dengan diameter sebesar 5,5 cm.
3. Nama mahasiswa. Nama lengkap penulis (mahasiswa) menggunakan huruf
kapital, tanpa kata “disusun oleh”
4. NIM (Nomor Induk Mahasiswa) dituliskan di bawah Nama lengkap.
5. Nama AKPER FATMAWATI. Bagian ini menunjukkan instisusi di mana
proposal karya ilmiah diajukan. Nama instisusi diikuti dengan nama kota.
6. Waktu pengajuan.Waktu pengajuan ditunjukkan dengan menuliskan Bulan
dan tahun penulisan laporan.
Ketentuan penulisan judul:
1. Diketik dalam huruf capital, jenis huruf Times New Roman, ukuran 14 – 16 dengan spasi
single harus singkat, tepat, informatif (jumlah kata berkisar antara 5 sampai 20 kata),
dengan penulisan Tebal (Bold), nama penulis mengunakan ukuran 12.
2. Apabila judul tidak dapat dibuat menjadi judul singkat, maka dibuat sub judul di bawah
judul pokok dengan huruf kecil dalam kurung ( ) dan merupakan kalimat penjelasan.
3. Halaman sampul depan dicetak hard cover berwarna abu-abu kehijauan

Halaman sampul dan prasyarat gelar


Secara umum informasi yang diberikan pada Halaman Judul sama dengan Halaman
Sampul, tetapi pada Halaman Judul, dicantumkan informasi tambahan, yaitu untuk
tujuan dan dalam rangka apa karya ilmiah itu dibuat.
Ketentuan halaman Judul KTI sebagai berikut :
1) Di bawah judul ditulis prasyarat: “Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah
satu persyaratan menyelesaikan Pendidikan Program Diploma III
Keperawatan”.
2) Dicetak diatas kertas putih yang sama dengan kertas naskah KTI
3) Format Halaman Judul sama dengan Halaman Sampul, hanya ada penambahan
keterangan tujuan disusunnya Tugas Akhir.
4) Semua huruf ditulis dengan spasi tunggal (line spacing = single) dan ukuran sesuai
dengan contoh pada Lampiran 2.

Halaman Pernyataan Orisinalitas


Halaman ini berisi pernyataan tertulis dari penulis bahwa tugas akhir yang disusun adalah
hasil karyanya sendiri dan ditulis dengan mengikuti kaidah penulisan ilmiah. Pernyataan
keaslian tulisan berisi ungkapan penulis bahwa KTI yang ditulisnya bukan merupakan
pengambilan tulisan atau pikiran orang lain yang diaku sebagai tulisan atau pemikirannya
sendiri. Pengambilalihan karya orang lain untuk diaku sebagai karya sendiri merupakan
tindak kecurangan yang lazim disebut plagiat. Penulis karya tulis lmiah harus menghindarkan
diri dari tindak kecurangan ini. Jika terbukti mahasiswa melakukan tindak kecurangan maka
akan dikenakan sanksi pembatalan nilai karya tulis ilmiah sehingga wajib melakukan ujian
ulang dengan pengambilan kasus yang berbeda.
Ketentuan penulisan Pernyataan Orisinalitas :
1. Spasi ganda (line spacing = double), tipe Times New Roman 12 poin dengan posisi di
tengah-tengah halaman (center alignment) sesuai dengan contoh pada Lampiran 3.

Halaman Persetujuan
Halaman persetujuan berfungsi untuk menjamin persetujuan karya tulis ilmiah atau
pernyataan tentang penerimaannya oleh institusi penulis. Pada halaman ini mememuat
tentang:
1) Kalimat: Karya Tulis Ilmiah dengan judul “…………………“ ini telah diterima dan
disetujAkper Fatmawati untuk diujikan pada Ujian Sidang di hadapan Tim Penguji.
2) Tempat, tanggal, bulan, dan tahun disetujAkper Fatmawati Pembimbing.
3) Nama lengkap beserta gelar dan tanda tangan pembimbing serta diketahAkper Fatmawati
oleh Direktur Akademi Keperawatan Fatmawati.
Ketentuan penulisan Persetujuan :
1. Spasi tunggal (line spacing = single), tipe Times New Roman 12 poin sesuai dengan
contoh pada Lampiran 4.
2. Penggunaan istilah ”dewan penguji” (pembimbing dan penguji) dan susunan atau
jumlah anggota ”dewan penguji” ditentukan dalam proposal KTI.

Halaman Pengesahan Penguji


Halaman pengesahan berfungsi untuk menjamin keabsahan karya ilmiah atau pernyataan
tentang penerimaannya oleh institusi penulis. Halaman pengesahan ini baru diberikan setelah
ada penyempurnaan isi oleh mahasiswa yang bersangkutan sesuai dengan saran-saran yang
diberikan oleh penguji pada saat ujian sidang. Halaman ini memuat:
1) Kalimat: Karya Tulis Ilmiah dengan judul “…………………..” ini telah diujikan dan
dinyatakan “Lulus” dalam Ujian Sidang di hadapan Tim Penguji pada tanggal
…………………..
2) Tempat, tanggal, bulan, dan tahun disahkan Penguji.
3) Nama lengkap beserta gelar dan tanda tangan para penguji.

Kata Pengantar/Ucapan Terima Kasih


Halaman Kata Pengantar memuat pengantar singkat atas karya ilmiah. Halaman Ucapan
Terima Kasih memuat ucapan terima kasih atau penghargaan kepada berbagai pihak yang
telah membantu dalam penyusunan tugas akhir. Sebaiknya, ucapan terima kasih atau
penghargaan tersebut juga mencantumkan bantuan yang mereka berikan, misalnya bantuan
dalam memperoleh masukan, data, sumber informasi, serta bantuan dalam menyelesaikan
tugas akhir. Ketentuan mengenai penulisan Kata Halaman Kata Pengantar atau Ucapan
Terima Kasih Tugas Akhir, secara umum, adalah sebagai berikut:
a. Semua huruf ditulis dengan tipe Times New Roman 12 poin, spasi 1,5 (line
spacing = 1.5 lines) dan ukuran sesuai dengan contoh pada Lampiran 5.
b. Judul Kata Pengantar atau Ucapan Terima Kasih ditulis dengan tipe Times New
Roman 12 poin, dicetak tebal dan huruf besar.
c. Urutan pihak-pihak yang diberi ucapan terima kasih dimulai dari pihak luar, lalu
keluarga atau teman.
d. Jarak antara judul dan isi Kata Pengantar/Ucapan Terima Kasih adalah 2 x 2 spasi.
Contoh Ucapan Terima Kasih dapat dilihat pada Lampiran 5.

Abstrak/Abstract
Abstrak merupakan ikhtisar suatu tugas akhir yang memuat permasalahan, tujuan, metode
penelitian, hasil, dan kesimpulan. Abstrak dibuat untuk memudahkan pembaca mengerti
secara cepat isi tugas akhir untuk memutuskan apakah perlu membaca lebih lanjut atau tidak.
Ketentuan penulisan Abstrak adalah sebagai berikut:
a. Abstrak adalah ringkasan atau inti atau ikhtisar dari Tugas Akhir.
b. Minimum 75 kata dan maksimum 200 kata dalam satu paragraf, diketik dengan tipe
Times New Roman 12 poin, spasi tunggal (line spacing = single).
c. Abstrak disusun dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris
diletakkan dalam satu halaman.
d. dicantumkan judul karya tulis ilmiah secara lengkap (termasuk sub judul) yang diketik
dengan huruf kecil kecuali huruf-huruf pertama dari masing-masing kata dan bukan
kata penghubung. Penulisan abstrak diawali dengan menulis Nama Mahasiswa,
Program Studi dan Judul KTI.
e. Dicantumkan kata kunci yang ditempatkan di bawah teks abstrak. Jumlah kata kunci
sekitar 5 buah dan diurutkan secara alfhabeth. Kata kunci diperlukan untuk
komputerisasi sistem informasi ilmiah. Abstrak dalam Bahasa Indonesia, Kata Kunci
diberikan dalam Bahasa Indonesia. Untuk Abstrak dalam Bahasa Inggris, Kata Kunci
diberikan dalam Bahasa Inggris
Contoh Abstrak dapat dilihat pada Lampiran 7.
Daftar Isi
Daftar Isi memuat semua bagian tulisan beserta nomor halaman masing-masing, yang ditulis
sama dengan isi yang bersangkutan. Biasanya, agar daftar isi ringkas dan jelas, subbab derajat
ke dua dan ke tiga boleh tidak ditulis. Halaman Daftar Isi Tugas Akhir secara umum adalah
sebagai berikut:
a. Semua huruf ditulis dengan tipe Times New Roman 12 poin dengan spasi tunggal (line
spacing = single).
b. Khusus untuk judul tiap bab ditulis dengan Times New Roman 12 poin, dicetak tebal dan
huruf besar (kapital). Contoh Daftar Isi dapat dilihat pada Lampiran 8.
c. Jarak antara judul dengan isi Daftar Isi adalah 3 spasi.
Contoh Daftar Isi dapat dilihat pada Lampiran 8.

a. Halaman Daftar Tabel/Skema/Gambar/Bagan


Daftar tabel memuat nomor urut tabel, judul tabel dan nomor halaman letak tabel.
Ketentuan penulisan:
1. Tabel/ Skema/Gambar/Bagan diberi nomor dengan angka arab, sesuai dengan nomor
BAB tempat tabel dicantumkan, diikuti dengan nomor urut tabel dengan angka arab.
Contoh penulisan nomor tabel : tabel 2.1 (tabel ini berada di Bab 2 rnerupakan tabel
pertama).
2. Tabel diberi judul di atas tabel, berjarak 1 spasi
3. Judul tabel yang memerlukan lebih dari 2 baris diketik dengan spasi single/tunggal.
4. Gambar diberi judul dibawah gambar, berjarak 1 spasi.
5. Tabel dan gambar yang perlu disajikan dilembar yang lebih luas, dapat dilipat
disesuaikan dengan luas halaman materi.
6. Tabel dan gambar yang dikutip dari buku lain harus dicantumkan sumbernya.

b. Halaman Daftar
Daftar gambar memuat nomor urut gambar, judul gambar dan nomor halaman letak
gambar. Judul gambar yang memerlukan lebih dari 2 baris diketik dengan spasi
single/tunggal, antara judul gambar yang satu dengan judul gambar yang lain diberi jarak
1.5 spasi. Judul gambar/bagan ditambahkan halaman yang menunjukkan keberadaan
gambar/bagan.
c. Halaman Daftar Lampiran
Jadwal kegiatan, Informasi dan pernyataan persetujuan (Informed Consent), Instrumen
studi kasus (kuesioner/lembar observasi), Formulir lulus uji prosedur keterampilan, SAP
(Satuan Acara Penyuluhan) dan leaflet jika melakukan intervensi pendidikan kesehatan,
PA (Performance Assesment) atau Standar Operasional Prosedur (SOP)
tindakan/intervensi keperawatan jika melakukan prosedur tindakan, Bukti proses
bimbingan
Penulisan nama tabel, gambar, dan sebagainya menggunakan huruf kapital di awal kata
(title case). Ketentuan penulisan Daftar Gambar Tugas Akhir secara umum adalah
sebagai berikut:
a. Semua huruf ditulis dengan tipe Times New Roman 12 poin dalam spasi tunggal
(line spacing = single) sesuai dengan contoh pada Lampiran 9.
b. Khusus untuk judul Daftar Gambar ditulis dengan tipe Times New Roman 12
poin, dicetak tebal dan huruf besar (kapital).
Daftar lampiran memuat nomor urut lampiran dan judul lampiran. Judul lampiran yang
memerlukan lebih dari 2 baris diketik dengan spasi single/tunggal, antara judul lampiran
yang satu dengan judul lampiran yang lain diberi jarak 1.5 spasi.

Daftar Singkatan dan Istilah


Daftar singkatan dan istilah memuat arti singkatan dan istilah yang banyak digunakan pada
naskah karya tulis ilmiah. Singkatan/istilah yang memerlukan lebih dari 2 baris diketik
dengan spasi single/tunggal, antara judul lampiran yang satu dengan judul lampiran yang lain
diberi jarak 1.5 spasi.

2.1 BAGIAN ISI


Bagian utama atau bagian tubuh karya ilmiah terdiri dari bab-bab berikut: (1)
pendahuluan, (2) landasan teori, (3) metode penelitian, (4) hasil penelitian dan
pembahasan, dan (5) simpulan. Dalam masing-masing bab sangat memungkinkan
terdapat beberapa subbab dan anak subbab yang menjelaskan hal-hal yang terkait
dengan arah dan tujuan dari penelitian yang dilakukan.

BAB I. PENDAHULUAN
Bagian pendahuluan adalah bab pertama yang dituliskan dalam karya ilmiah yang
berfungsi mengantarkan pembaca untuk dapat mengetahAkper Fatmawati siapa dan apa
yang diteliti, mengapa dan untuk apa diteliti, kapan diteliti, dimana diteliti, dan
bagaimana penelitian tersebut dilakukan. Oleh karena itu, di dalam bab pertama karya
ilmiah memuat: (1) latar belakang masalah, (2) rumusan masalah, (3) pertanyaan
penelitian, (4) tujuan penelitian, (5) manfaat penelitian, (6) ruang lingkup dan batasan
penelitian, dan (7) sistematika penulisan.

Latar belakang. Bagian ini mengemukakan penyebab kemunculan masalah. Masalah


muncul jika ada kesenjangan antara kondisi yang diharapkan/yang seharusnya terjadi (das
sollen) dan kondisi yang sesungguhnya terjadi/realitas (das sein). Terdapat dua macam
kesenjangan: (1) kesenjangan teoretis (konseptual) yang diperoleh dari kajian pustaka; (2)
kesenjangan praktis (kontekstual) yang diperoleh dari fenomena di lapangan. Latar belakang
berisi uraian tentang:
a) Apa yang menjadi perhatian atau masalah dalam studi kasus
b) Alasan mengapa masalah itu dianggap penting
c) Masalah tersebut didukung oleh fakta empiris (pemikiran induktif) termasuk hasil-
hasil studi kasus terdahulu, sehingga dapat mempertegas bahwa masalah tersebut
perlu diteliti dengan studi kasus, namun pada studi kasus diperbolehkan tanpa data
berupa angka-angka kejadian di lapangan (studi pendahuluan)
d) Harapan dari peneliti tentang pentingnya dilakukan studi kasus
e) Kesenjangan-kesenjangan yang ditemukan yang nantinya akan memunculkan
pertanyaan studi kasus.
f) Jika studi kasus dalam bentuk asuhan keperawatan maka perlu menambahkan peran
perawat dalam upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

1) Rumusan Masalah (wajib ada).


Bagian ini menjelaskan apa yang menjadi masalah dalam penelitian. Rumusan
masalah dirumuskan berdasarkan gejala masalah yang muncul. Gejala tersebut
kemudian didukung dengan teori dan logika berpikir yang tepat, sehingga rumusan
masalah dapat tersampaikan secara akurat. Terdapat tiga kriteria untuk menilai
kualitas dari rumusan masalah: relevan, dapat dijalankan dalam realitasnya, dan
menarik. Rumusan masalah dapat dikatakan relevan jika dapat berguna dari sudut
pandang praktis, teoretis, atau keduanya.
Perumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan
yang ingin dicarikan jawabannya. Dapat juga dikatakan bahwa perumusan masalah merupakan
pernyataan secara lengkap dan terinci, mengenai ruang lingkup masalah/fokus studi asuhan
keperawatan atau prosedur keperawatan berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah.
Rumusan masalah disusuns secara singkat, padat, dan jelas, dituangkan dalam bentuk kalimat tanya.

Contoh rumusan masalah untuk studi kasus berupa asuhan


keperawatan:
Bagaimanakah gambaran asuhan keperawatan pasien Diabetes Mellitus
dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi?

Contoh rumusan masalah untuk studi kasus berupa prosedur


keperawatan:
Bagaimanakah gambaran pelaksanaan terapi musik dapat meningkatkan
kemandirian pasien isolasi sosial?

2) Tujuan Studi Kasus

Tujuan studi kasus mengungkapkan tentang sasaran yang ingin dicapai


dengan studi kasus terhadap masalah yang telah dikemukakan pada bagian
sebelumnya. Rumusan tujuan studi kasus dituangkan dalam bentuk kalimat
pernyataan secara jelas, tegas, tidak bermakna ganda dan konsisten dengan
rumusan masalah. Rumusan tujuan studi kasus terdiri dari tujuan umum dan
tujuan khusus. Tujuan umum menjawab judul studi kasus, sedangkan tujuan
khusus menjawab indikator judul seperti karakteristik subjek (klien, orang
tua/ keluarga), dan variabel yang mau diukur.

Contoh tujuan untuk studi kasus berupa asuhan keperawatan:


A. Tujuan Studi Kasus
1. Tujuan Umum:
Mendapatkan gambaran asuhan keperawatan pasien Diabetes
Mellitus dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi.
2. Tujuan Khusus:
a. Melakukan pengkajian keperawatan pada……
b. Merumuskan diagnosa keperawatan pada…..
c. Menyusun intervensi keperawatan pada…..
d. Melaksanakan implementasi keperawatan pada…..
e. Melakukan evaluasi keperawatan pada….
f. Mengidentifikasi kesenjangan antara teori dan kasus pada…..
g. Mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat dalam
pelaksanaan studi kasus.
h. Mendokumentasikan dalam bentuk narasi.

Contoh tujuam studi kasus berupa prosedur keperawatan:


C. Tujuan Studi Kasus
1. Tujuan Umum
Mendapatkan gambaran pemberian terapi musik dalam meningkatkan
kemandirian pasien isolasi sosial.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi karakteristik subjek
b. Mengidentifikasi karakteristik orang tua/keluarga (untuk
keperawatan anak dan keluarga)
c. Mengidentifikasi tingkat kemandirian pasien isolasi sosial
sebelum diberikan terapi musik.
d. Mendeskripsikan pelaksanaan terapi musik pada pasien isolasi
sosial.
e. Mengidentifikasi perubahan tingkat kemandirian pada pasien
isolasi sosial setelah diberikan terapi musik.

3) Manfaat Studi Kasus

Manfaat studi kasus memuat uraian tentang implikasi temuan studi kasus
yang bersifat praktis terutama bagi:
a) Masyarakat secara luas sebagai pengguna hasil studi kasus.
b) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan
c) Penulis, yang mungkin akan dikembangkan untuk studi kasus lanjut.

Contoh manfaat studi kasus berupa asuhan keperawatan:


Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan memberikan manfaat bagi:
1. Masyarakat/Pasien/Klien/Keluarga
Membudayakan pengelolaan pasien Diabetes Mellitus dalam
pemenuhan kebutuhan nutrisi yang seimbang.
2. Pendidikan
Menambah wawasan ilmu dan teknologi terapan bidang keperawatan
dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien Diabetes Melitus.
3. Pelayanan Kesehatan
Memberikan pertimbangan bagi tenaga kesehatan dalam
mengaplikasikan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien Diabetes
Melitus
4. Penulis
Memperoleh pengalaman dalam mengaplikasikan riset keperawatan,
khususnya studi kasus tentang pelaksanaan pemenuhan kebutuhan
nutrisi pada pasien Diabetes Mellitus.

Contoh manfaat studi kasus berupa prosedur keperawatan:


Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan memberikan manfaat bagi:
1. Masyarakat/Pasien/Klien/Keluarga
Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam meningkatkan
kemandirian pasien isolasi sosial melalAkper Fatmawati terapi musik.
2. Pendidikan
Menambah keluasan ilmu dan teknologi terapan bidang keperawatan
dalam meningkatkan kemandirian pasien isolasi sosial melalAkper
Fatmawati terapi musik.
3. Pelayanan Kesehatan
Memberikan pertimbangan bagi tenaga kesehatan untuk menerapkan
terapi musik pada pasien isolasi sosial.
4. Penulis
Memperoleh pengalaman dalam mengimplementasikan prosedur terapi
musik pada pasien isolasi sosial.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


Penelitian memerlukan landasan teori yang memenuhi prinsip
kemutakhiran dan prinsip relevansi. Prinsip kemutakhiran berkaitan dengan ilmu
yang digunakan dan hendaknya merupakan teori yang dipandang paling mutakhir
dan representatif. Prinsip relevansi berarti menyajikan landasan teori yang
berkaitan erat dengan masalah yang ada di dalam penelitian.
Pada tinjauan pustaka ditekankan pada penulisan teori-teori yang diuraikan secara sistematis
dan relevan dengan variabel studi kasus. Untuk studi kasus tidak perlu memuat kerangka konsep studi
kasus.

Contoh Sub Judul Bab 2:


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Nutrisi pada Diabetes Mellitus


1. Pengertian
2. Gangguan nutrisi pada Diabetes Mellitus
3. Pengaturan nutrisi pada Diabetes Mellitus
4. Edukasi nutrisi pada Diabetes Mellitus
5. ……………dan seterusnya sesuai kebutuhan

B. Asuhan Keperawatan dalam Kebutuhan Nutrisi


1. Pengkajian Keperawatan
2. Diagnosa Keperawatan
3. Perencanaan Keperawatan
4. Pelaksanaan Keperawatan
5. Evaluasi Keperawatan
Contoh Sub Judul Bab 2:
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Terapi Musik
1. Pengertian
2. Jenis terapi musik
3. Tehnik prosedur terapi musik
4. ……………dan seterusnya sesuai kebutuhan

B. Asuhan Keperawatan Pasien Isolasi Sosial


1. Pengkajian Keperawatan
2. Diagnosa Keperawatan
3. Perencanaan Keperawatan
4. Pelaksanaan Keperawatan
5. Evaluasi Keperawatan
BAB III. METODE PENELITIAN: METODE STUDI KASUS

Pada bab ini diuraikan tentang metode penulisan yang diterapkan mahasiswa
dalam studi kasus yang akan dilaksanakan. Bab ini berisi tent ang
desain/rancangan studi kasus, subyek studi kasus, fokus studi yang akan diteliti,
definisi operasional, instrumen pengumpulan data, metode pengumpulan data,
lokasi dan waktu studi kasus, analisis dan penyajian data serta etika studi kasus.
1) Rancangan Studi Kasus

Karya tulis menggunakan studi kasus. Jelaskanlah desain studi kasus


deskriptif yang dipilih untuk studi kasus yang dilaksanakan.
Contoh:
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dalam bentuk studi kasus untuk
mengeksplorasi masalah asuhan keperawatan klien ………...
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan asuhan keperawatan yang
meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi keperawatan.

2) Subjek Studi Kasus

Untuk studi kasus tidak dikenal populasi dan sampel, namun lebih mengarah
kepada istilah subyek studi kasus oleh karena yang menjadi subyek studi
kasus sekurang-kurangnya 2 klien (individu, keluarga, atau masyarakat
kelompok khusus) yang diamati secara mendalam. Subyek studi kasus perlu
dirumuskan kriterian inklusi dan eksklusi.

3) Fokus Studi

Fokus studi adalah kajian utama dari masalah yang akan dijadikan titik acuan studi kasus.

Contoh Fokus Studi:


1. Kebutuhan nutrisi pada pasien Diabetes Mellitus.
2. Penerapan prosedur terapi musik pada pasien isolasi sosial.

4) Definisi Operasional Fokus Studi


Pada bagian ini berisi tentang penjelasan/definisi yang dibuat oleh peneliti tentang fokus
studi yang dirumuskan secara operasional yang akan digunakan pada studi kasus dan bukan
merupakan definisi konseptual berdasarkan literatur.

Contoh Definisi Operasional:


Untuk Studi kasus berupa asuhan keperawatan:
1. Kebutuhan nutrisi adalah……………………………….
2. Pasien Diabetes Mellitus adalah…………………………

Untuk Studi kasus berupa penerapan prosedur keperawatan


1. Prosedur terapi musik adalah…………………………..
2. Pasien isolasi sosial……………………………………

5) Instrumen Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data dan instrumen pengumpulan data yang


digunakan dalam studi kasus diuraikan pada bagian ini. Penyusunan bagian
awal instrumen dituliskan karakteristik responden: umur, pekerjaan, sosial
ekonomi, jenis kelamin, dll. Jenis instrumen yang sering digunakan pada
ilmu keperawatan diklasifikasikan menjadi 5 bagian (Nursalam, 2003) yaitu:
a) Biofisiologis (pengukuran yang berorientasi pada dimensi fisiologis
manusia baik invivo maupun invitro)
b) Observasi (terstruktur dan tidak terstruktur)

Observasi dapat dilaksanakan dengan menggunakan beberapa model


instrumen, antara lain:
(1) Catatan anecdotal: mencatat gejala-gejala khusu atau luar biasa
menurut urutan kejadian.
(2) Catatan berkala: mencatat gejala secara berurutan menurut waktu
namun tidak terus menerus.
(3) Daftar Cek List: menggunakan daftar yang memuat nama observase
disertai jenis gejala yang diamati.
(4) Wawancara (terstruktur dan tidak terstruktur)
(5) Kuesioner (pengumpulan data secara formal untuk menjawab
pertanyaan tertulis)
(6) Skala penilaian.
Alat atau instrumen pengumpulan data mengggunakan format pengkajian
Asuhan Keperawatan………(sesuai ketentuan yang berlaku).

6. Metode dan Prosedur Pengumpulan Data


a. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan pada studi kasus dapat


dijabarkan dalam bentuk:
1) Wawancara (hasil anamnesis berisi tentang identitas klien, keluhan
utama, riwayat penyakit sekarang – dahulu – keluarga dll). Sumber
data dari klien, keluarga, perawat lainnya)
2) Observasi dan Pemeriksaan fisik (dengan pendekatan IPPA: inspeksi,
palpasi, perkusi, asukultasi) pada sistem tubuh klien
3) Studi dokumentasi dan angket (hasil dari pemeriksaan diagnostik dan
kuesioner).
b. Prosedur Pengumpulan Data

Menguraikan tahapan penulis melakukan studi kasus sampai dengan


mengevaluasi hasil studi kasus.

6) Lokasi dan Waktu Studi Kasus

Pada bagian ini berisi penjelasan tentang tempat/lokasi studi kasus maupun
waktu yang digunakan. Jika lokasi studi kasus di keluarga maka perlu
menuliskan alamat yang digunakan setingkat RT/RW.

Pada studi kasus di RS lama waktu sejak klien pertama kali masuk RS
sampai pulang dan atau klien yang dirawat minimal 3 hari. Jika sebelum 3
hari klien sudah pulang, maka perlu penggantian klien lainnya yang sejenis.
Pada studi kasus di keluarga, sasarannya adalah klien dan keluarga. Lama
waktu bisa menyesuaikan sesuai dengan target keberhasilan dari tindakan.

7) Analisis Data dan Penyajian Data


Penyajian data disesuaikan dengan studi kasus deskriptif yang dipilih. Untuk
studi kasus, data disajikan secara tekstular/narasi dan dapat disertai dengan
cuplikan ungkapan verbal dan subyek studi kasus yang merupakan data
pendukungnya.

8) Etika Studi Kasus

Jelaskan etika yang harus ditaati oleh peneliti dalam melaksanakan suatu
studi kasus. Jika perlu, terutama jika studi kasus ini dianggap membahayakan
responden, maka peneliti juga perlu mencantumkan ethical clearance.

a. BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini terdiri dari 2 bagian yaitu bagian pertama berisikan tentang uraian
hasil yang diperoleh dari studi kasus. Bagian kedua memuat uraian tentang
pembahasan atas temuan-temuan studi kasus/studi kasus yang telah
dikemukakanpada bagian pertama dan keterkaitannya dengan teori. Bagian ini
juga dilengkapi dengan keterbatasan studi kasus yang dilaksanakan.

1) Hasil studi kasus

Pada bagian ini menguraikan paparan data yang diperoleh sesuai fokus studi
yang diperoleh sesuai dengan fokus studi, dengan merujuk pada rumusan
masalah atau tujuan dilaksanakannya studi kasus. Deskripsi data hasil studi
kasus tentang fokus studi dilaporkan sebagai hasil studi kasus yang telah
diolah secara narasi, dan/atau distribusi frekuensi dan bentuk lain sesuai
kebutuhan.

Pemaparan tentang variabel studi kasus atau jika fokus studi harus
dipaparkan secara mendalam dan intensif dari hasil studi kasus baik
melalAkper Fatmawati wawancara maupun observasi atau pengukuran lain
yang bisa didapatkan dari subyek studi kasus maupun sumber-sumber lain
yang dapat dipertanggung jawabkan (perawat atau anggota keluarga yang
terkait).
2) Pembahasan

Pembahasan atas temuan-temuan studi kasus yang telah dikemukan di dalam


studi kasus, mempunyai arti penting bagi keseluruhan kegiatan studi kasus.
Penulisan tujuan pembahasan adalah menjawab masalah studi kasus
dengan merujuk bagaimana tujuan studi kasus dapat dicapai.
Pembahasan menjelaskan dan mengintegrasikan keterkaitan temuan-
temuan dalam studi kasus dengan teori yang mendasarinya dalam Bab
II. Pembahasan akan lebih menarik jika dicantumkan juga temuan-temuan
orang lain yang sudah lebih dulu melakukan studi kasus dan
mendukung hasil studi kasus yang disajikan. Dapat juga dicantumkan
hasil studi kasus orang lain yang berbeda sehingga penulis mampu
memberikan penjelasan teoritis.

3) Keterbatasan studi kasus

Pada bagian ini uraikanlah tentang hal-hal yang mempengaruhi hasil studi
kasus. Keterbatasan studi kasus, meliputi aspek teoritis, metodologis,
maupun hal-hal yang menghambat jalannya studi kasus.

b. BAB V PENUTUP

Pada bagian penutup ini memuat 2 (dua) hal pokok, yaitu kesimpulan dan saran.
1) Kesimpulan

Isi dari kesimpulan ialah yang terkait langsung dengan rumusan masalah dan
tujuan khusus studi kasus. Dengan kata lain kesimpulan studi kasus terkait
secara substansif terhadap temuan-temuan studi kasus yang mengacu oada
tujuan studi yang telah ditetapkan sebelumnya. Kesimpulan dapat juga ditarik
dari hasil pembahasan, namun yang benar-benar relevan dan mampu
memperkaya temuan hasil studi kasus yang diperoleh.

2) Saran

Saran/ rekomendasi yang diajukan hendaknya selalu bersumber dari temuan


hasil studi, pembahasan dan kesimpulan hasil studi kasus. Dengan demikian
rekomendasi tersebut tidak keluar dari batas-batas lingkup dan implikasi
studi kasus.Saran yang baik nampak dari rumusannya yang bersifat rinci dan
operasional. Artinya jika orang lain hendak melaksanakan saran tersebut, ia
tidak mengalami kesulitan dalam menafsirkan dan mengaplikasikannya.
Disamping itu, saran yang diajukan hendaknya telah spesifik dan dapat
ditujukan kepada pihak yang terkait.

3. Bagian akhir

Bagian akhir dari karya tulis ilmiah bisa memuat daftar pustaka dan lampiran-
lampiran.
a. Daftar pustaka
Daftar Pustaka merupakan daftar bacaan yang menjadi sumber, atau referensi
atau acuan dan dasar penulisan KTI. Bahan pustaka yang dimasukan dalam daftar
pustaka harus sudah disebutkan dalam teks karya tulis ilmiah. Artinya bahan
pustaka yang dipakai sebagai bahan bacaan tetapi tidak dirujuk dalam teks karya
tulis ilmiah tidak boleh dimasukkan dalam daftar rujukan. Sebaliknya, semua
bahan pustaka yang disebutkan dalam teks karya tulis ilmiah harus dicantumkan
dalam daftar pustaka.

Sumber informasi/ bahan pustaka dapat berupa makalah ilmiah dalam majalah
ilmiah, buku, laporan atau dokumen resmi dari institusi pemerintah, misalnya
DEPKES R.I atau BKKBN atau dari badan-badan internasional (WHO atau
UNICEF). Tata cara penulisan daftar pustaka dijelaskan pada Bab III.
Dianjurkan agar 60% daftar rujukan yang digunakan merupakan terbitan terbaru
(minimal terbitan 5 tahun terakhir) dari jurnal ilmiah nasional dan internasional.

b. Lampiran-lampiran

Lampiran-lampiran hendaknya berisi keterangan-keterangan yang dipandang


penting untuk karya tulis ilmiah seperti instrumen studi kasus, data mentah hasil
studi kasus, surat izin, dan tanda bukti melaksanakan pengumpulan data studi
kasus, dan informasi dan pernyataan persetujuan (Informed Consent), bukti proses
bimbingan, dan masih bisa ditambah dengan hal yang lain. Keterangan penting
tersebut dijadikan sebagai lampiran dengan maksud agar tidak mengganggu
kelancaran informasi yang terdapat dalam bagian inti karya tulis ilmiah. Untuk
mempermudah pemanfaatannya, setiap lampiran diberi penomoran.

Anda mungkin juga menyukai