Assalamualaikum wr.wb
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan
Praktikum Prosedur Gigi Tiruan Lengkap
Laporan ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudah berkontribusi dalam pembuatan ini
termasuk dosen pengampuh yang sudah membimbing kami.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan senang hati kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki laporan ini
Penyusun
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KASUS
DISUSUN OLEH :
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I..............................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................4
1.3 Manfaat Penulisan............................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................................5
2.1. Pengertian Gigi tiruan.......................................................................................5
2.2. Pengertian gigi tiruan penuh.............................................................................5
2.3. Prinsip dasar pembuatan gigi tiruan penuh.......................................................6
2.4. Jenis gigi tiruan penuh......................................................................................7
2.5. Desain gigi tiruan penuh...................................................................................8
2.6. Pemilihan gigi...................................................................................................9
2.7. Resin akrilik...................................................................................................10
BAB III..........................................................................................................................12
PEMBAHASAN............................................................................................................12
2.1. Prosedur pembuatan GTLL............................................................................12
BAB IV......................................................................................................................34
PENUTUP.....................................................................................................................34
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................34
3.2.Saran.....................................................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................35
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Gigi tiruan secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu gigi tiruan cekat
dan gigi tiruan lepasan. Gigi tiruan lepasan/removable denture (yang dapat dilepas pasang
sendiri oleh pasien) dibagi menjadi dua bagian, yaitu gigi tiruan lengkap dan gigi tiruan
sebagian. Gigi tiruan cekat/fixed yang disemenkan ke gigi pasien secara permanen. [ CITATION
Red19 \l 1033 ]
Sendok cetak yang dipakai adalah sendok cetak biasa (stock tray). Saat mencetak tidak
dihiraukan tertekan atau tidaknya mukosa mulut. Bahan yang dipakai adalah alginat.
Disini diperhatikan batas jaringan yang bergerak dan tidak bergerak dan mukosa tidak boleh
tertekan. Sendok cetak yang digunakan dalah sendok cetak individual dari sellac. [ CITATION
drg12 \l 1033 ]
Base plate adalah suatu bentuk sementara yang mewakili dasar gigi tiruan dan digunakan
untuk membuat Maxillo-Mandibular Record, menempatkan gigi-gigi dan untuk insersi ke
dalam mulut. Sedangkan bite rim dibuat di atas base plate yang telah dihaluskan dengan
menggunakan modeling wax. Yang menggunakan base plate wax
Yang biasa digunakan di gigi tiruan lengkap yang berbahan akrilik salah satu bahan
kedokteran gigi dan biasa di gunakan di laboratorium teknik gigi yang telah banyak
diaplikasikan untuk pembuatan anasir dan basis gigi tiruan, pelat ortodonsi, sendok cetak
khusus, serta restorasi mahkota dan jembatan dengan hasil memuaskan, baik dalam hal
estetik maupun dalam hal fungsinya.
Tujuan Pembuatan Gigi Tiruan Lengkap Lepasan Menurut David M. Watt (1992), tujuan
pembuatan gigi tiruan lengkap lepasan adalah:
2. ridge
3. Maxillary tuberosity
5. Hamular notch
6. Fovea palatina
7. vestibuli roof
Rahang Bawah
2. Ridge
3. Retromolar pad
sesuai dengan kecondongan occlusal rim. Bila terlalu kelabial akan tampak
penuh dan bila terlalu kepalatal akan tampak ompong. Dilihat dari oklusal
berada diatas lingir rahang. Penyusunan gigi harus disesuaikan dengan keadaan
lingir, pada pasien yang sudah lama ompong sering sudah terjadi rresopsi
lingual
Pencampuran resin akrilik polimerissi panas terdiri dari pencampuran bubuk dan
cairan (powder and liquid). Perbandingan polimer dan monomer yang dapat di terima
adalah 2:1 berdasarkan volume. Bahan yang telah di campur dapat melewati empat tahap
yaitu :
Pada tahap ini terjadi disporsi dari beberapa rantai polimer ke dalam monomer cair
(sticky stage). Rantai – rantai polimer ini melepaskan ikatan, sehingga kekentalan adukan
Pada tahap ini adonan siap untuk masuk ke dalam mould (dough stage) Pada tahap ini
terjadi peningkatan jumlah rantai polimer yang masuk ke dalam larutan. Jadi, di bentuk
suatu larutan monomer dan polimer terlarut. Penampakan secara klinis yaitu adonan tidak
lebih jauh ke dalam butir – butir polimer yang tersisa. Secara klinis, massa memantul
BAB III
PEMBAHASAN
- Spoit
- Bunsen
- Lap kasar dan halus
- Artikulator
- Cuvet
- Pisau malam
- Pisau gips
- Spatula
- Rubber bowl
- Kuas
- Mesin vibrator
- Sendok cetak
- Mesin trimmer
- Alat press
- Mesin poles (mikromotor)
- Mata Bur
- Kompor
- Panc
- Selofon (Plastik bening)
Bahan yang digunakan :
- Wax
- Gigi Artifisial
- Spirtus
- Akrilik ( Powder dan Liquid )
- Alginat
- Gips
- Bahan separator ( vaselin dan CMS )
- Blue angel
Tahap pembuatan
Langkah-langkah dalam pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan aklirik pada linggir datar
di model studi dan lapisi dengan malam kurang lebih 2 mm. Tahap
akrilik self-cured.
4. Transfer Desain
dicairkan (tidak boleh berdidih) lalu dituangkan ke dalam wax rims former-
Setelah malam mengeras lalu dikeluarkan dari wax rims formerb. (Gambar
3.5).
kita lunakkan sebelah sisi, kemudian sisi ini kita gulung (dalam gulungan
ada malam cair, untuk penyatu). Lembaran malam dipanasi lagi, lalu
setiap digulung malam tersebut harus melekat satu dengan lainnya. Dan harus
gigi tiruan sehingga mendapat oklusi yang tepat dan sejajar dengan garis median.
7. Penyusunan Gigi
Penyusunan gigi pada kasus ini yaitu dengan cara penysunan gigi normal,
mulai dari bagian anterior atas lalu anterior bawah. Setelah itu, posterior atas dan
posterior bawah yang dimulai dari penempatan M₁ bawah
sebagai kunci oklusi. Tahap penyusunan gigi, sebagai berikut (Tabel 1):
midine.
midline.
terhadap midline.
terhadap midline.
terhadap midline.
midline.
atas.
datar/oklusi.
bidang datar/oklusi.
bidang datar/oklusi.
datar/oklusi.
datar/oklusi.
bidang datar/oklusi.
datar/oklusi.
atas kanan.
P₂ atas kanan.
kiri.
kiri.
53
atas.
8. Wax Contouring
Gigi geligi yang telah disusun normal dan mendapatkan oklusi yang tepat
selanjutnya dirapihkan dengan membentuk anatomi gusi yang disebut dengan wax
d. Bagian bucal dan labial dibuat agak penuh untuk memperbaiki bentuk
9. Flasking
menggunakan metode pulling the casting (Gambar 3.9). Flasking dilakukan pada rahang
atas terlebih dahulu sampai rahang atas selesai dilakukan tahap remounting. Kemudian
dilanjutkan rahang bawah dilakukan untuk proses flasking (proses masak mengunakan
Boiling out bertujuan untuk menghilangkan pola malam (wax)dari model kerja
yang telah ditanam dicuvet sehingga mendapatkan mold space yang bersih
kompor.
kemudian diangkat.
c. Cuvet atas dan bawah dipisahkan secara perlahan dengan bantuan penutu
d. Air mendidih yang bersih disiramkan pada mould space, hingga tidak ada
f. Membuat postdam untuk rahang atas dengan cara buat garis dari hamular
notch kiri dan kanan sehingga bertemu pada daerah fovea palatine. Lebar
membulat dan rata lalu model kerja dikerok dengan lecron sedalaman ±
g. Membuat beading untuk rahang bawah dengan cara buat garis lengkung
membulat dan rata lalu model dikerok dengan lecron sedalam ± 1-1.5 mm
h. Mould space yang masih hangat diolesi dengan CMS hal ini dilakukan agar
pada saat deflasking protesa akrilik mudah dilepas dari model yang di tanam
di cuvet
Setelah didapatkan mould space yang bersih dari sisa pola malam (wax) tahap
selanjutnya adalah packing (Gambar 3.13). Tahap packing yang dilakukan, sebagai
berikut:
selopan.
atau lecron.
lagi.
12. Curing
berikut (Gambar 3.14) Curing dilakukan dari suhu kamar sampai air mendidih dan
mengerjakannya harus hati-hati agar model kerja dan protesa akrilik tidak patah
ataupun retak (Gambar 3.15). Memisahkan cuvet atas dan cuvet bawah dengan
pisau gibs.
Gambar 3.15 Deflasking, a. Rahang Atas, b. Rahang Bawah
grinding adalah tahap pengurangan gigi untuk mendapatkan oklusi yang seimbang.
upper lingual lower) yang artinya, mengasah pada bagian bukal untuk
Setelah didapatkan protesa akrilik dan model kerja tahap yang dilakukan
selanjutnya adalah penyelesaian gigi tiruan (Gambar 3.18). Tahap finishing gigi
c. Bagian tepi dibuat bulat agar tidak tajam menggunakan mata bur
stone.
16. Poleshing
Tahap terakhir dari pembuatan gigi tiruan lengkap lepasan adalah polishing
protesa mengkilap
c. Setelah protesa mengkilap, dibersihkan dari bahan poles dengan
d. Protesa sudah selesai dan didapat protesa yang halus, mengkilap dan
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil penulisan laporan diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa.
Kebutuhan akan gigi tiruan lengkap lepasan ini meningkat pada usia lanjut, karena tidak
hanya satu atau beberapa gigi saja yang hilang, tetapi semua gigi yang ada pada lengkung
rahang. Hal ini menyebabkan keadaan fisiologis dalam rongga mulut mengalami perubahan,
sehingga membutuhkan pembuatan gigi tiruan lengkap lepasan, untuk memperbaiki fungsi
mastikasi, estetik dan fonetik
3.2.Saran
Meskipun dalam penulisan laporan ini, penulis menginginkan kesempurnaan dalam
penyusunannya, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis
perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu saran
dan kritik yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi
untuk kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
(n.d.). https://www.steckelbergdental.com/treatment/partial-complete-dentures.
Amrilani, D. N. (2013). PEMBUATAN BASE PLATE, OKLUSAL RIM &PENYUSUNAN ANASIR GIGI TIRUAN
PENUH. 20.
Aryanti, N. D. (2019). Prosedur Laboratorium dalam Pembuatan Gigi Tiruan Lengkap. 1-4.
Aryanti, N. D. (2019). Prosedur Laboratorium dalam Pembuatan Gigi Tiruan Lengkap. 39-63.
PAMUNGKAS, D. S. (2015). Pengaruh Multi Konsentrasi Ekstrak Teh Hijau (Cammelia Sinesis)
terhadap Perubahan Warna Resin Akrilik Heat Cured ditambah Serat Kaca 1%. 12.
drg. I Gst Ayu Fienna Novianthi Sidiartha, S. (2018). SENDOK CETAK INDIVIDU DAN TAHAPAN KERJA
BORDER. 13.