Pendamping : EDI D
ANAK KEMENAKAN ANTAN ANTAN BATIN RAJO SEGATI
KATA PENGANTAR
Laporan ini merupakan pertanggung jawaban dari Surat Tugas Kepala UPT
KPH Sorek Nomor : 522/KPH-SRK/VI/2020/047 tanggal 24 Juni 2020.
Data yang dipergunakan dalam penyusunan laporan ini berupa data primer
yaitu melalui pemeriksaan Lapangan dan data sekunder.
Darwin Sulong, SH
NIP. 19691228 199003 1 002
DAFTAR ISI
Halaman
TIM PEMERIKSA…..........................………………………………………...……………….....
KATA PENGANTAR..........................……………………………………..…………………....
DAFTAR ISI …………...........................……………………………….....………………………
DAFTAR LAMPIRAN …………............………………………………...……………………..
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………........................……………………...
B. Letak Lokasi …………………….......................……………………....
HASIL PEMERIKSAAN
A. Pemeriksaan dan Tinjauan ....................................................................
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ..........................................................................................
B. Saran ...................................................................................................
c. Dokumentasi
d. Peta lokasi
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk mengetahui kondisi dan luasan serta status lahan milik Markuni dan Edi.
D, maka perlu dilakukan peninjauan areal yang dimohon oleh pihak pemilik
lahan yang berada di Wilayah Masyarakat Hukum Adat Kebatinan Segati
Kecamatan langgam Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.
B. Letak Lokasi
Areal lahan atas nama Markuni dan Edi D seluas ± 200 Ha
Bedasarkan wilayah administrasi pemerintah :
Desa : Segati
Kecamatan : Langgam
Kabupaten : Pelalawan
Provinsi : Riau
Bedasarkan wilayah pengelolaan kawasan hutan :
UPT : UPT KPH Sorek
Dinas LHK Provinsi : Riau
1. Perijinan
a. Titik koordinat lapangan :
101°44'13.8"E 00°04’05.5"N
101°43'48.3"E 00°04’12.7"N
101°43'45.2"E 00°04’02.8"N
101°44'09.7"E 00°03’54.3"N
101°44'05.5"E 00°03’40.1"N
101°44'50.9"E 00°03’53.6"N
b. Bedasarkan pengambilan titik-titik koordinat dengan menggunakan
alat GPS, setelah dipetakan kedalam peta penunjukan kawasan hutan
nomor : SK.903/MENLHK/SET-JEN/PLA.2/12/2016 Tanggal 7
Desember 2016 Tentang Peta Kawasan Hutan Propinsi Riau, areal
berada pada Hutan Produksi Tetap (HP) dengan luas ± 200 Ha.
2. Peninjauan Lapangan
a. Berdasarkan hasil pengukuran lapangan Areal yang dimohon oleh
Nama Edi D seluas ± 200 Ha dan dengan Status Penunjukan Kawasan
Hutan Produksi Tetap (HP).
b. Berdasarkan hasil pemeriksaan lapangan yang dilakukan oleh tim,
tutupan areal adalah Tanaman Sawit.
c. Berdasarkan poin tersebut diatas, dapat dinyatakan adanya klaim
kawasan hutan dengan masyarakat hukum adat Kebatinan Segati.
3. Dasar Hukum
Dasar-dasar hukum yang digunakan Markuni dan Edi. D selaku
masyarakat adat untuk menguasai dengan klaim kebun sawit seluas ± 200
Ha sebagai Berikut :
1. Peta Pelalawan (Lands chape
Pelalawan) yag sudah masuk dalam lembaran negara (Staatablad)
Tahun 1932 No 135.
2. Undang-undang Dasar 1945
Pasal 18 B, Bahwa Negara mengakui dan menghormati kesatuan-
kesatuan asyaraat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya
sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan
masyarakat dan prinsip negara kesatuan negara Republik
Indonesia yang diatur dalam Undang-undang.
3. Berita acara kesepakatan PT. Siak
Raya Timber dan PT. Nusa Wana Raya dengan masyarakat hukum adat
Kebatinan Segati Tanggal 7 Mei 1999.
4. Peraturan Daerah Kabupaten
Kampar No. 12 Tahun 1999 Tentang Hak Tanah Ulayat Pasal 4
bahwa Batin adalah Pemangku Adat yang memegang dan
menguasai tanah Ulayat.
5. Undang-undang nomor 53 tahun
1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Rokan Hulu,
Rokan Hilir, Siak, Karimun, Natuna, Kuantan Singingi dan Kota
Batam pada Pasal 26 Ayat 1 bahwa semua peraturan Perundang-
undangan yang saat ini berlaku bagi Kabupaten Kampar tetap
berlaku bagi kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Rokan Hulu
sebelum diubah, diganti, atau dicabut berdasarkan Undang-
undang ini.
6. Amar Putusan mahkamah
Konstitusi RI Nomor : 45/PUU-IX/2011 terbuka untuk umum pada
Tanggal 21 Februari 2012.
7. Amar Putusan Mahkamah
Konstitusi RI Nomor : 34/PUU-IX/2011 terbuka untuk umum pada
tanggal 16 Juli 2012.
8. Amar Putusan Mahkamah
Konstitusi RI Nomor : 35/PUU-X/2012 tebuka untuk umum pada
tanggal 16 Mei 2013.
9. Surat Sekretariat Daerah
Kabupaten Pelalawan Nomor : 522/PEM/2015/307 Tanggal 7
September 2015 Perihal Penyampaian Hasil Pemeriksaan Lapangan
Fasilitasi Dan Verifikasi serta pengumpulan data-data terkait
masalah sengketa lahan antara PT. Nusa Wana Raya dengan
Masyarakat Desa Segati.
10. Surat Kepala Dinas Kehutanan
Provinsi Riau Nomor : 522.2/Pemhut/2537 Tanggal 16 September
2015 pada Poin kedua (2) bahwa PT. Nusa Wana Raya tidak pernah
megadakan musyawarah dengan pemilik lahan klaim dan Poin
ketiga (3) PT. Nusa Wana Raya tidak melakukan kegiatan didalam
areal yang dikalim masyarakat.
11. Peraturan Daerah Provinsi Riau
Nomor : 10 tahun 2015 tentang Tanah Ulayat dan pemanfataannya
pada Pasal 2 Ayat 5 bahwa azaz turun temurun yaitu asal usul
Tanah Ulayat merupakan harta warisan nenek moyang bersifat
turun temurun dilingkungan persukuan masyarakat hukum adat
dan tidak dapat diperjual belikan.
III. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil pengukuran areal yang dimohon Edi. D seluas ± 200 Ha
berada pada areal klaim masyarakat hukum adat segati berdasarkan surat
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Riau Nomor : 522.2/Pemhut/307 Tanggal
7 September 2015.
2. Berdasarkan Peta Pelalawan (Lands chape Pelalawan) yang sudah masuk
dalam Lembaran Negara tahun 1932 No.135 areal kebun sawit milik
Markuni dan Edi. D berada diwilayah hukum adat Kebatinan Segati.
3. Surat Hibah Tanah atas nama Markuni dan Edi. D dari Pemangku Adat
Petalangan Datuk Antan-antan Batin Rajo Segati Tanggal 6 April tahun 2008
sudah mempunya kekuatan hukum berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi
Riau Nomor : 10 tahun 2015 tentang tanah ulayat dan pemanfataannya
pada Pasal 2 Ayat 5 bahwa azaz turun temurun yaitu asal usul tanah
ulayat merupakan harta warisan nenek moyang bersifat turun
temurun dilingkungan persukuan masyarakat hukum adat dan tidak
dapat diperjual belikan.
B. Saran
1. Terhadap areal kebun sawit seluas ± 200 Ha milik Markuni dan Edi. D
disarankan agar mengajukan usulan ke Gubernur Riau agar dimasukan
kedalam Rencana Tata Ruang Wilayah Privinsi (RTRWP) Sebagai Kawasan
Perkebunan Masyarakat Adat.
2. Terhadap permasalahan ini dikembalikan kepada Pemohon silahkan
menempuh penyelesaiannya melalui jalur hukum.
BERITA ACARA PEMERIKSAAN
DALAM RANGKA PENGECEKAN, PENGUKURAN DAN PENGAMBILAN KOORDINAT
AREAL KEBUN SAWIT MILIK MARKUNI DAN EDI.D
DI WILAYAH HUKUM ADAT KEBATINAN SEGATI KECAMATAN LANGGAM
KABUPATEN PELALAWAN
Pada hari ini Selasa tanggal Sepuluh bulan Maret tahun Dua Ribu Dua Puluh,
kami yang bertandatangan dibawah ini :
1. Nama / NIP : DARWIN SULONG, SH / 19691228 199003 1 002
Jabatan : Kepala Seksi Perencanaan Dan Pemanfaatan Hutan
2. Nama / NIP : YOWEL BARANSANO, SE / 196701181996101002
3. Jabatan : Penelaah Data Pengukuran dan Pengujian Hasil Hutan Kayu
4. Nama / NIP : MUHAMMAD ABDUL HAFIZ, SE, M.Ling / -
Jabatan : Bakti Rimbawan
Demikian Laporan dan Berita Acara Pemeriksaan ini dibuat, untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya dan ditutup pada hari, tanggal, bulan serta
tahun tersebut diatas.
Tim Pendamping : Tim Pemeriksa :
YOWEL BARANSANO
NIP. 196701181996101002