Anda di halaman 1dari 9

JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.6, NO.

2, NOV 2017

Pengaruh Positioning terhadap Keputusan Pembelian


Sepeda Motor Honda di Kota Langsa

Roni Mauliansyah
Fakultas Ekonomi, Universitas Samudra
e-mail: ronimauliansyah@unsam.ac.id

Abstrak
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh positioning terhadap
keputusan pembelian sepeda motor Honda di Kota Langsa. Jumlah sampel yang
digunakan dalam penelitian ini berjumlah 96 responden. Metode analisis data
yang digunakan yaitu analisis regresi linear sederhana, uji t dan analisis
koefisien determinasi. Dari analisis data diperoleh persamaan regresi linear
sederhana yaitu KP = 2,232 + 0,505P. Nilai konstanta yaitu 2,232 yang berarti
jika positioning bernilai 0 maka keputusan pembelian adalah sebesar 2,232
satuan. Nilai koefisien regresi positioning mempunyai pengaruh positif yang
berarti jika positioning meningkat sebesar satu satuan maka keputusan pembelian
akan meningkat sebesar 0,505 satuan. Dari analisis koefisien determinasi
diketahui bahwa positioning mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor
Honda di Kota Langsa sebesar 35,0% sementara sisanya 65,0% dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini, seperti promosi dan harga.
Positioning berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor
Honda di Kota Langsa yang dibuktikan dari hasil uji t dimana diperoleh t sig
0,000 < 0,05sehingga hipotesis diterima.

Kata Kunci: Positioning, dan Keputusan Pembelian

PENDAHULUAN dan memenuhi apa yang diharapkan dari


Suatu perusahaan beroperasi di samping produk sejenis maka konsumen akan terus
untuk mendapatkan laba atau keuntungan juga mencari merek tersebut. Dalam usaha
untuk mempertahankan kelangsungan hidup memenangkan persaingan, perusahaan harus
bisnisnya. Dalam persaingan bisnis yang mempunyai strategi pemasaran untuk
semakin ketat dewasa ini, kemampuan produknya.
perusahaan dituntut untuk lebih cermat dalam Keputusan pembelian konsumen
persaingan bisnis. Jika perusahaan ingin tetap menjadi faktor yang penting dalam penentu
eksis dalam persaingan, maka perusahaan eksistensi perusahaan. Keputusan membeli
harus memperhatikan salah satu fungsi konsumen dipengaruhi oleh keterlibatan
pokoknya yaitu pemasaran. Dalam konsumen dan kepercayaan mereka. Semakin
melaksanakan pemasaran yang baik, produsen tinggi konsumen terlibat dalam upaya
harus mengetahui dahulu apa yang menjadi pencarian informasi produk, semakin besar
kebutuhan dan keinginan konsumen, sehingga dorongan konsumen untuk melakukan
produk yang ditawarkan akan sesuai dengan pembelian. Disisi lain, konsumen semakin
permintaan konsumen. selektif dalam melakukan pemilihan produk
Konsumen dalam memilih suatu merek untuk dikonsumsi.
produk akan melalui tahap percobaan terlebih Positioning juga diartikan tentang
dahulu, pada tahap ini seringkali konsumen bagaimana cara produk didefinisikan oleh
akan mencoba berbagai merek yang berbeda. konsumen pada atribut penting yang dimiliki,
Jika dirasakan bahwa merek tersebut cocok atau tempat di mana produk dibedakan dalam
Roni Mauliansyah: Pengaruh Positioning terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda............................ 818
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.6, NO.2, NOV 2017

benak konsumen dibandingkan dengan harga terjangkau, namun 13 orang lainnya


produk pesaing. Positioning yang dibutuhkan berpendapat bahwa positioning sepeda motor
suatu produk adalah apabila produk mampu Honda belum begitu tepat. Mereka
memenuhi keinginan dan kebutuhan menganggap bahwa desain yang belum
konsumen, dengan cara membuat dan terlihat sporty pada motor Honda jenis matic
mengembangkan produk yang sesuai dengan dan jenis bebek, kualitas yang belum begitu
selera konsumen, mutu dan kualitas yang sesuai dengan harapan seperti kestabilan
terjamin, sehingga konsumen dapat dengan motor saat dikendari dengan kecepatan tinggi
mudah memperoleh produk-produk tersebut. khususnya pada motor Honda jenis bebek.
Salah satu industri yang sedang Pada jenis motor sport, tampilannya kurang
berkembang pesat saat ini adalah industri elegan dibandingkan kompetitornya yang
sepeda motor. Dengan banyaknya perusahaan selalu menciptakan inovasi dari desain,
otomotif yang ada di Indonesia, maka kapasitas mesin, serta kualitasnya secara
konsumen akan lebih selektif dalam keseluruhan.
menentukan merek sepeda motor yang Tujuan penelitian ini yaitu untuk
digunakan sebagai alat transportasi. Saat ini mengetahui pengaruh positioning terhadap
produsen sepeda motor asal Jepang tetap keputusan pembelian sepeda motor Honda di
menjadi pilihan utama bagi masyarakat Kota Langsa.
Indonesia karena berbagai macam keunggulan
yang dimilikinya. Keputusan konsumen Pengertian Positioning
dalam menentukan atau memilih merek Menurut Hasan (2008), positioning
sepeda motor tertentu bukanlah hal yang adalah penempatan sebuah merek di bagian
begitu saja terjadi. pasar di mana merek tersebut akan
Honda sebagai perusahaan otomotif mendapatkan sambutan positif dibandingkan
besar saat ini telah menyadari persaingan saat dengan produk-produk saingannya. Menurut
ini. Honda senantiasa memberikan keyakinan Kolter dan Armstrong (2008), penempatan
dan harapan kepada para pelanggannya untuk atau positioning adalah tindakan merancang
terus memberikan kepuasan kepada mereka. produk, dan bauran pemasaran agar dapat
Sehubungan dengan keberadaan konsumen tercipta kesan tertentu di ingatan konsumen.
dan beraneka ragam perilakunya maka Soegoto (2009) mengemukakan bahwa
perusahaan harus benar-benar tanggap untuk positioning adalah cara membangun citra atau
melakukan pengamatan terhadap apa yang identitas di benak konsumen untuk produk,
menjadi keingingannya. Jadi pada dasarnya merek, atau lembaga tertentu dengan
pengusaha mempunyai kewajiban untuk membangun persepsi relatif suatu produk
memenuhi dan memuaskan konsumen melalui terhadap produk lain. Menurut Tjiptono
produk yang ditawarkan. “One Heart” sebagai (2015), positioning adalah strategi yang
filosofi perusahaan dalam memberikan berusaha menciptakan diferensiasi yang unik
produk dan layanan terbaik kepada dalam benk pelanggan sasaran, sehingga
masyarakat, baik untuk konsumen dan juga terbentuk citra (image) merek atau produk
kepada publik. yang lebih superior dibandingkan merek
Kota Langsa merupakan salah satu produk pesaing. Sedangkan menurut Daryanto
daerah yang pengguna sepeda motornya (2011), positioning (posisi produk) adalah
cukup banyak, salah satunya adalah merek cara produk ditetapkan oleh konsumen
Honda. Dari penelitian pendahuluan terhadap berdasarkan beberapa atribut penting (tempat
20 responden yang menggunakan sepeda yang diduduki produk dalam ingatan
motor Honda di Kota Langsa, 7 diantaranya konsumen dalam hubungan dengan produk
memberikan pendapat positif tentang pesaing). Menurut Abdurrahman (2015),
positioning motor Honda yaitu dalam hal positioning adalah cara produk didiferenkan
keunikan serta kualitas yang baik dengan oleh konsumen berdasarkan atribut penting,

Roni Mauliansyah: Pengaruh Positioning terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda............................ 819
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.6, NO.2, NOV 2017

tempat produk berada dalam pikiran secara implisit dapat digunakan sebagai
konsumen dibandingkan dengan produk strategi positioning yang sangat efektif hal
pesaing. ini karena dapat memperlihatkan
perbedaan yang menjadi keunggulan
Tujuan Positioning produk atau jasa yang ditawarkan
Menurut Hasan (2008) tujuan dibandingkan dengan yang mampu
dilakukannya positioning adalah: ditawarkan oleh kompetitor.
1. Unutk menempatkan atau memosisikan 5. Budaya konsumen global
produk di pasar sehingga produk Positioning berdasarkan budaya konsumen
tersebut terpisah atau berbeda dengan global adalah strategi positioning yang
merek-merek yang bersaing. menjadikan produk atau jasa sebagai
2. Untuk memosisikan produk sehingga simbol dari bagian budaya global.
dapat menyampaikan beberapa hal Positioning ini merupakan positioning
pokok kepada para pelanggan. yang efektif untuk produk remaja global,
3. Untuk mencapai hal yang diharapkan: elit perkotaan dan mereka yang menjadi
a. Pemenuhan sejauh mungkin bagian dari budaya komersial
kebutuhan segmen-segmen pasar transnasional.
yang spesifik.
b. Meminimumkan atau membatasi Prosedur Positioning
kemungkinan terjadinya perubahan Prosedur untuk melakukan penempatan
yang mendadak dalam penjualan. posisi yang tepat meliputi delapan langkah
c. Menciptakan keyakinan pelanggan pokok yaitu (Hasan, 2008):
terhadap merek-merek yang 1. Menentukan produk/pasar relevan
ditawarkan. Suatu produk umumnya dimaksudkan
untuk memenuhi lebih dari satu keinginan
Indikator Positioning atau kebutuhan.
Adapun dasar-dasar positioning 2. Pendataan kebutuhan pelanggan
menurut Kotler dan Amstrong (2008) adalah Untuk melakukan positioning dengan
sebagai berikut: tepat, maka marketer perlu mendata semua
1. Atribut dan manfaat kebutuhan dan keinginan yang mungkin
Strategi positioning ini adalah yang paling dapat dipenuhi oleh semua produk.
sering digunakan oleh berbagai perusahaan 3. Mengidentifikasi pesaing
di dunia. Atribut manfaat yang paling Pesaing primer adalah pesaing-pesaing
sering digunakan adalah daya tahan, yang bersaing untuk memenuhi kebutuhan
kehandalan, dan kenyamanan. inti, sedangkan pesaing sekunder adalah
2. Kualitas dan harga pesaing-pesaing yang tak langsung, yakni
Strategi kualitas dan harga sering juga mereka tidak langsung muncul di pikiran
dikatakan sebagai high quality and high bilamana seseorang sedang berpikir
price to good value (kualitas tinggi dan mengenai keinginan atau kebutuhan
harga tinggi untuk nilai yang bagus) yang konsumen.
dikaitkan sebagai harga yang beralasan. 4. Menentukan standar evaluasi
3. Kegunaan dan pengguna Menentukan cara dan standar yang
Positioning ini mempresentasikan digunakan konsumen dalam mengevaluasi
bagaimana produk digunakan atau asosiasi pilihan untuk memenuhi kebutuhan
merek dengan orang-orang yang mereka. Biasanya seseorang akan
menggunakannya. mengevaluasi berbagai alternatif
4. Kompetitor pemecahan masalah yang dihadapinya
Referensi yang jelas dengan dengan dengan cara dan berdasarkan standar-
kompetitor baik secara eksplisit maupun standar tertentu.

Roni Mauliansyah: Pengaruh Positioning terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda............................ 820
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.6, NO.2, NOV 2017

5. Membuat perceptual map Penjabaran pengembangan strategi akan


Mengtahui bagaimana persepsi konsumen berbeda dengan harvest.
terhadap posisi pesaing (dengan membuat 4. Program pemasaran: persepsi dibentuk
perceptual map). Pemasar perlu melalui program marketing mix, terutama
mengidentifikasi posisi yang ditempati program komunikasi pemasaran dan
pesaing dengan menggunakan perceptual program perbedaan produk.
map yang didasarkan pada atribut produk, a. Produk: melalui keunikan atribut, jasa
situasi pemakai, atau kelompok pemakai. pengiring, merek, kemasan, dsb.
6. Mengidentifikasi kesenjangan posisi b. Distribusi: melalui keunikan jenis,
Mengidentifikasi kesenjangan atau gap intensitas dan pola saluran.
pada posisi yang ditempati, maka dapat c. Harga: melalui metode, posisi relatif
ditentukan daerah-daerah atau aspek-aspek dan manajemen harga.
yang belum tergarap maupun yang telah d. Promosi: melalui keunikan pesan,
digarap banyak pesaing. format, desain, strategi kreatif, saluran
7. Merencanakan dan melaksanakan strategi audiens, media, dsb.
positioning
Setelah pasar sasaran ditentukan dan posisi Pengertian Keputusan Pembelian
yang dikehendaki ditetapkan, maka Menurut Kotler dan Armstrong (2008),
pemasar harus merancang program keputusan pembelian adalah adalah tahap
pemasaran yang dapat memastikan bahwa proses keputusan dimana konsumen secara
semua informasi mengenai produk atau aktual melakukan pembelian produk. Menurut
merek yang disampaikan kepada pasar Tjiptono (2008), keputusan pembelian
akan menciptakan persepsi yang merupakan keputusan konsumen untuk
diinginkan dalam benak konsumen. membeli suatu produk setelah sebelumnya
8. Memantau posisi memikirkan tentang layak tidaknya membeli
Posisi aktual suatu produk atau merek produk itu dengan mempertimbangkan
perlu dipantau setiap saat guna melakukan informasi-informasi yang ia ketahui dengan
penyesuaian terhadap setiap kemungkinan realitas tentang produk itu setelah ia
perubahan lingkungan. menyaksikannya.
Menurut Fahmi (2016), keputusan
Faktor-faktor yang Mempengaruhi pembelian adalah tindakan konsumen dalam
Positioning memutuskan sebuah produk yang dianggap
Menurut Hasan (2008), efektif tidaknya menjadi solusi dari kebutuhan dan keinginan
positioning itu akan sangat dipengaruhi oleh konsumen tersebut. Menurut Sutisna (2006),
empat faktor, yaitu: pengambilan keputusan oleh konsumen untuk
1. Target pasar: strategi positioning akan melakukan pembelian suatu produk diawali
diawali dengan target pasar oleh adanya kesadaran atas pemenuhan
(mengestimasi respon pasar, merumuskan kebutuhan dan keinginan. Setelah konsumen
alternatif strategi), memperhitungkan menyadari kebutuhan dan keinginan tersebut
persaingan, kinerja (penjualan, pangsa maka konsumen akan melakukan tindak lanjut
pasar, profit) serta tersedianya sumber untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
daya. tersebut.
2. Daur hidup produk: masing-masing
tahapan memiliki kondisi berbeda, Tahap-tahap dalam Keputusan Pembelian
memerlukan strategi positioning Sunyoto (2012) mengemukakan tahap-
pemasaran yang berbeda. tahap dalam pengambilan keputusan
3. Strategi unit bisnis: strategi unit bisnis pembelian meliputi pengenalan masalah,
akan terikat dengan strategi unit bisnis. pencarian informasi, evaluasi alternatif,

Roni Mauliansyah: Pengaruh Positioning terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda............................ 821
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.6, NO.2, NOV 2017

keputusan pembelian, dan perilaku pasca sikap, masih ada dua faktor yang
pembelian. mempengaruhi nilai seseorang untuk
1. Pengenalan masalah membeli yaitu: faktor sosial dan faktor-
Masalah timbul dari dalam diri konsumen faktor situasi.
yang berupa kebutuhan, yang digerakkan 5. Perilaku pasca pembelian
oleh rangsangan dari dalam diri pembeli Sesudah pembelian terhadap suatu produk
atau dari luar. Berdasarkan pengalaman konsumen akan mengalami beberapa
masa lalu, seseorang belajar bagaimana tingkat kepuasan ataupun ketidakpuasan.
mengatasi dorongan ini ke arah satu jenis Kepuasan sesudah pembelian, konsumen
objek yang dapat menjenuhkannya. Semua mendasarkan harapannya kepada informasi
rangsangan yang ada pada diri konsumen yang mereka terima tentang produk.
menyebabkan semua itu muncul dan
bagaimana kebutuhan atau masalah ini Indikator Keputusan Pembelian
menyebabkan seeseorang mencari produk Menurut Kotler dan Amstrong (2008),
tertentu. indikator-indikator keputusan pembelian yaitu
2. Pencarian informasi sebagai berikut:
Setelah timbul suatu masalah berupa 1. Keinginan untuk menggunakan produk
kebutuhan yang digerakkan oleh Konsumen yang ingin menggunakan suatu
rangsangan dari luar, dan didorong untuk produk biasanya akan mencari informasi
memenuhi kebutuhan tersebut, konsumen mengenai produk yang akan dibelinya
akan mencari informasi tentang objek yang untuk mengetahui keunggulan-keunggulan
bisa memuaskan keinginannya. Pencarian yang ada pada produk tersebut.
informasi tergantung oleh kuat lemahnya 2. Keinginan untuk membeli produk
kebutuhan banyaknya informasi yang telah Setelah konsumen mengetahui keunggulan
dimilikinya kemudian mengadakan suatu produk maka ia mempunyai
penilaian terhadap infromasi yang keinginan untuk membelinya.
diperolehnya. 3. Memberikan rekomendasi kepada orang
3. Evaluasi alternatif lain
Dari informasi yang diperoleh konsumen, Konsumen yang telah menggunakan suatu
digunakan untuk memperoleh gambaran produk biasanya akan merekomendasikan
yang lebih jelas mengenai alternatif- orang lain untuk menggunakan produk
alternatif yang dihadapi serta daya tarik yang pernah dikonsumsinya.
masing-masing alternatif. Untuk 4. Melakukan pembelian ulang
mengetahui proses evaluasi yang dilakukan Jika konsumen merasa puas dengan produk
konsumen terlebih dahulu harus dipahami yang dibelinya maka ia akan membeli
beberapa konsep dasar yaitu: atribut kembali produk tersebut.
golongan produk, keyakinan merek
dagang, pembeli kemungkinan besar Hubungan Positioning dengan Keputusan
beranggapan bahwa kepuasan dapat Pembelian
diperoleh dari tiap produk berubah-ubah, Pembentukan positioning, konsumen
dengan berubahnya tingkat alternatif dari dapat menciptakan persepsi terhadap produk
tiap atribut, dan konsumen menentukan atau perusahaan dan mencari berbagai
sikap terhadap merek melalui evaluasi. informasi-informasi untuk proses keputusan
4. Keputusan pembelian pembelian. Perusahaan yang melakukan
Tahap evaluasi berakibat bahwa konsumen positioning akan menghasilkan posisi produk
membentuk preferensi di antara alternatif- yaitu citra produk yang jelas, keunggulan
alternatif merek dagang. Biasanya barang yang relatif dibanding pesaing dibenak
dengan merek yang disukainya adalah pelanggan. Sehingga positioning dapat
barang yang akan dibelinya. Di samping diartikan persepsi yang pertama kali muncul

Roni Mauliansyah: Pengaruh Positioning terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda............................ 822
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.6, NO.2, NOV 2017

ketika memikirkan suatu produk (Maylana, peneliti baik secara langsung ataupun
2013). tidak langsung terhadap obyek
penelitiannya (Umar, 2010). Observasi
Hipotesis dalam penelitian ini dilakukan pada
Rumusan hipotesis dalam penelitian ini konsumen yang menggunakan sepeda
yaitu positioning berpengaruh signifikan motor Honda di Kota Langsa.
terhadap keputusan pembelian sepeda motor b. Wawancara adalah salah satu teknik
Honda di Kota Langsa. pengumpulan data yang
pelaksanannya dapat dilakukan secara
Jenis dan Sumber Data langsung berhadapan dengan yang
Adapun jenis data yang digunakan diwawancarai (Umar, 2010).
dalam penelitian ini yaitu: Wawancara dalam penelitian ini
1. Data kualitatif adalah data yang berupa dilakukan terhadap konsumen yang
karakteristik kategori atau ciri khas suatu menggunakan sepeda motor Honda di
objek penelitian (Sunyoto, 2012). Data Kota Langsa.
kualitatif dalam penelitian berupa c. Angket (kuesioner) adalah suatu cara
gambaran umum sepeda motor Honda pengumpulan data dengan
dan teori-teori yang mendukung memberikan atau menyebarkan daftar
penelitian ini. pertanyaan kepada responden (Umar,
2. Data kuantitatif adalah data yang berupa 2010).
angka-angka atau bilangan baik utuh Skala pengukuran yang digunakan
maupun tidak utuh (Sunyoto, 2012). Data yaitu skala Likert dengan alternatif
kuantitatif dalam penelitian ini berupa jawaban sebagai berikut:
skor kuesioner yang telah diisi oleh Sangat Setuju (SS) diberi skor 5
responden. Setuju (S) diberi skor 4
Adapun sumber data yang digunakan Kurang Setuju (KS) diberi skor 3
dalam penelitian ini yaitu: Tidak Setuju (TS) diberi skor 2
1. Data primer adalah data yang didapat dari Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor
sumber petama baik dari individu atau 1
perseorangan (Umar, 2010). Data primer Kuesioner dalam penelitian ini diadopsi
ini diperoleh melalui observasi, dari penelitian Mustain (2012).
wawancara, dan pembagian kuesioner 2. Tinjauan Pustaka
kepada responden. Tinjauan pustaka atau survei literatur
2. Data sekunder merupakan data primer merupakan identifikasi, lokasi dan
yang telah diolah lebih lanjut dan analisis dari dokumen yang berisi
disajikan baik oleh pihak pengumpul data informasi yang berhubungan dengan
primer atau oleh pihak lain (Umar, 2010). permasalahan penelitian secara sistematis
Data sekunder dalam penelitian ini (Kuncoro, 2009). Penelitian kepustakaan
diperoleh dari artikel, jurnal, dan buku- dalam penelitian ini menggunakan buku-
buku yang ada kaitannya dengan buku dan jurnal yang relevan dengan
penelitian ini. penelitian ini.

Metode Pengumpulan Data Populasi dan Sampel


Metode pengumpulan data dalam Populasi dalam penelitian ini adalah
penelitian ini yaitu: konsumen yang menggunakan sepeda motor
1. Penelitian Lapangan, yang terbagi Honda di Kota Langsa.
menjadi: Untuk menentukan jumlah sampel
a. Observasi yaitu teknik pengumpulan dalam penelitian ini digunakan rumus Paul
data dengan pengamatan dari si Leedy sebagai berikut (Arikunto, 2013:179):

Roni Mauliansyah: Pengaruh Positioning terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda............................ 823
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.6, NO.2, NOV 2017

KP = a + bP
Z 2 Keterangan:
N = ─ (P) (1-P) KP = keputusan pembelian
e P = Positioning
Dimana: a = Konstanta
N = ukuran sampel b = Koefisien regresi
Z = standard score nilai Z yang dipilih (nilai Untuk menguji hipotesis, maka
Z dengan α 10% = 1,96) digunakan teknik analisis sebagai berikut:
e = sampling error (10%) 1. Uji t
P = proporsi harus dalam populasi (5%) Digunakan untuk menguji apakah secara
individu variabel bebas berpengaruh
1,96 2 secara signifikan terhadap variabel terikat.
N= ─ (0,5) (1-0,5) Hipotesisnya yaitu:
0,1 a. Ho : bi = 0, positioning berpengaruh
tidak signifikan terhadap
= 96,04 (dibulatkan menjadi 96) keputusan pembelian
Ha : bi ≠ 0, positioning berpengaruh
Dengan demikian sampel yang signifikan terhadap
digunakan dalam penelitian ini berjumlah 96 keputusan pembelian
responden. Teknik sampling yang digunakan b. Level of signifikansi yaitu: 5%
dalam penelitian ini adalah non probability c. Kriteria pengujian :
sampling, yaitu teknik pengambilan sampel Jika nilai sig. > α=0,05, maka hipotesis
dengan tidak memberikan kesempatan yang Ho diterima dan Ha ditolak
sama bagi anggota populasi untuk menjadi Jika nilai sig. < α=0,05, maka hipotesis
sampel (Sugiyono, 2016). Teknik penentuan Ho ditolak dan Ha diterima
sampel dalam penelitian ini menggunakan 2. Koefisien Determinasi (R2)
accidental sampling, yaitu teknik Dalam analisis ini terdapat suatu angka
pengambilan sampel secara kebetulan. yang disebut dengan koefisien determinasi
Artinya, siapa saja anggota populasi yang atau yang sering disebut dengan koefisien
secara kebetulan dijumpai saat dilakukan penentu, karena besarnya adalah kuadrat
penelitian maka anggota populasi tersebut dari koefisien korelasi (R²), sehingga
merupakan sampel dalam penelitian ini koefisien ini berguna untuk mengetahui
(Sugiyono, 2016). besarnya positioning yang mempengaruhi
keputusa pembelian.
Metode Analisis Data
Analisis regresi linier sederhana HASIL ANALISIS
digunakan untuk mengukur pengaruh antara Pengaruh Positioning terhadap Keputusan
satu variabel bebas terhadap variabel terikat. Pembelian Sepeda Motor Honda di Kota
Analisis regresi linier sederhana dapat Langsa
dirumuskan sebagai berikut (Sugiyono, Pengaruh positioning terhadap keputusan
2011): pembelian dapat diketahui dari hasil analisi
Y = a + bX regresi sederhana.
Keterangan: Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui
Y = variabel terikat hasil persamaan regresi linear sederhana yaitu
X = variabel bebas KP = 2,232+ 0,505 P.
a = Konstanta Interpretasi dari persamaan tersebut adalah:
1. Berdasarkan persamaan regresi diketahui
Persamaan regresi di atas dimodifikasi ke nilai konstanta yaitu 2,232 yang berarti
dalam persamaan berikut:

Roni Mauliansyah: Pengaruh Positioning terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda............................ 824
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.6, NO.2, NOV 2017

jika positioning bernilai 0 maka keputusan merasa sepeda motor Honda memiliki
pembelian adalah sebesar 2,232 satuan. keunikan baik itu dari sisi desain dan atribut
2. Nilai koefisien regresi positioning lainnya yang tidak dimiliki oleh merek sepeda
mempunyai pengaruh positif yang berarti motor lain. Selanjutnya, kenyamanan dalam
jika positioning meningkat sebesar satu menggunakan sepeda motor Honda membuat
satuan maka keputusan pembelian akan konsumen tertarik untuk membeli kerena
meningkat sebesar 0,505 satuan. kenyamanan saat berkendara adalah yang
Analisis selanjutnya adalah analisis utama bagi konsumen. Selain itu, konsumen
koefisien determinasi (R2) dengan hasil juga merasa bahwa harga yang ditawarkan
sebagai berikut: oleh Honda relatif terjangkau dengan
Berdasarkan Tabel 1 diketahui nilai R square banyaknya kelebihan dan keunikan yang
yaitu 0,350 atau apabila dipersentasekan ditawarkan sehingga konsumen memilih
sebesar 35,0%. Artinya, positioning Honda dalam keputusan pembelian.
mempengaruhi keputusan pembelian sepeda Hasil penelitian ini didukung oleh
motor Honda di Kota Langsa. sebesar 35,0% penelitian sebelumnya Pangestu (2016) yang
sementara sisanya 65,0% dipengaruhi oleh menyatakan variabel positioning secara
variabel lain yang tidak diteliti dalam parsial berpengaruh signifikan terhadap
penelitian ini, seperti harga dan promosi. keputusan pembelian produk herbal Nutrend.
Selain itu, hasil penelitian ini juga didukung
Pembuktian Hipotesis oleh penelitian Yuliana (2013) dimana
Pembuktian hipotesis dilakukan dengan berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa secara
menggunakan hasil analisis data dengan uji t parsial variabel positioning berpengaruh
atau uji secara parsial. Uji t bertujuan untuk signifikan terhadap keputusan pembelian
mengetahui pengaruh secara signifikan dari sepeda motor di Semarang.
variabel bebas terhadap variabel terikat.
Pembuktian hipotesis dalam penelitian ini KESIMPULAN DAN SARAN
menggunakan uji t dengan membandingkan Kesimpulan
tingkat signifikansi dengan ɑ (0,05). Dari analsis data dan pembahasan
Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa maka dapat ditarik keismpulan sebagai
tingkat signifikansi (t sig) variabel positioning berikut:
adalah 0,000. Oleh karena t sig 0.000 < 0,05 Dari analisis data diperoleh persamaan regresi
maka dapat dinyatakan bahwa variabel linear sederhana yaitu KP = 2,232 + 0,505P.
positioning berpengaruh signifikan terhadap 1. Nilai konstanta yaitu 2,232 yang berarti
keputusan pembelian sepeda motor Honda di jika positioning bernilai 0 maka keputusan
Kota Langsa. Dengan demikian, hipotesis pembelian adalah sebesar 2,232 satuan.
dalam penelitian ini diterima atau dapat Nilai koefisien regresi positioning
dibuktikan kebenarannya. mempunyai pengaruh positif yang berarti
Hasil penelitian menunjukkan jika positioning meningkat sebesar satu
positioning berpengaruh signifikan terhadap satuan maka keputusan pembelian akan
keputusan pembelian sepeda motor Honda di meningkat sebesar 0,505 satuan.
Kota Langsa. Hal ini dikarenakan konsumen

Tabel 1. Hasil Analisis Statistik


Variabel B T Sig. t
Konstanta 2,232 7,637 ,000
Positioning ,505 7,118 ,000
R Square = ,350
Sumber: Data Primer diolah, 2017

Roni Mauliansyah: Pengaruh Positioning terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda............................ 825
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.6, NO.2, NOV 2017

2. Dari analisis koefisien determinasi Sejahtera.


diketahui bahwa positioning Fahmi, Irham. 2016. Perilaku Konsumen:
mempengaruhi keputusan pembelian Teori dan Aplikasi. Bandung:
sepeda motor Honda di Kota Langsa Alfabeta.
sebesar 35,0% sementara sisanya 65,0% Hasan, Ali. 2008. Manajemen Pemasaran
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dan Marketing. Bandung: Alfabeta.
diteliti dalam penelitian ini, seperti Kotler, Philip dan Amstrong, Gary. 2008.
promosi dan harga. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta:
3. Positioning berpengaruh signifikan Erlangga.
terhadap keputusan pembelian sepeda Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset
motor Honda di Kota Langsayang Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta,
dibuktikan dari hasil uji t dimana diperoleh Erlangga.
t sig 0,000 < 0,05. Mustain, Hasma Laely. 2012. Analisis
Pengaruh Strategi Positioning terhadap
Saran Keputusan Pembelian pada Konsumen
Adapun saran dalam penelitian ini Starbucks Coffee di Makassar. Skripsi.
yaitu: Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
1. Perusahaan Honda sebaiknya lebih Universitas Hasanuddin. Makassar.
meningkatkan positioning yang mudah Pangestu, Jessica, AA. 2016. Analisis
melekat di benak konsumen dengan Pengaruh Strategi Positioning terhadap
menciptakan inovasi produk sepeda motor Keputusan Pembelian Produk Herbal
dengan body yang memiliki ciri khas Nutrend. Jurnal Riset Bisnis dan
sehingga dapat menjadi pembanding dan Manajemen. Vol 4. No 2. Hal. 201-
pembeda antara sepeda motor Honda 2018.
dengan merek sepeda motor lainnya. Soegoto, Dedi. 2009. Manajemen
2. Sesuai dengan jargon Honda “One Heart”, Pemasaran. Bandung: Trisatya.
sebaiknya pihak Honda bisalebih baik Sugiyono. 2016. Metode Penelitian
dalam menyampaikan maksud jargon Kombinasi (Mixed Methods).
tersebut baik itu melalui penyampaian Bandung: Alfabeta.
pesan-pesan khusus pada produk Honda Sunyoto, Danang. 2012. Konsep Dasar Riset
sehingga positioning Honda lebih berhasil Pemasaran & Perilaku Konsumen.
dan merek Honda lebih melekat dibenak Yogyakarta: CAPS.
konsumen. Sutisna. 2006. Perilaku Konsumen dan
3. Untuk peneliti selanjutnya hendaknya Komunikasi Pemasaran. Bandung:
variabel yang diidentifikasi tidak terbatas Rosdakarya.
pada positioning saja karena terdapat Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Bisnis
variabel lain yang berpengaruh terhadap Pemasaran. Yogyakarta: Andi.
keputusan pembelian sepeda motor Honda ___________. 2015. Strategi Pemasaran.
di Kota Langsa. Yogyakarta: Andi.
Umar, Husein. 2010. Riset Pemasaran &
DAFTAR PUSTAKA Perilaku Konsumen. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Abdurrahman, Nana Herdiana. 2015. Yuliana, Rahmi. 2013. Analisis Strategi
Manajemen Strategi Pemasaran. Pemasaran pada Produk Sepeda Motor
Bandung: Pustaka Setia. Matik Berupa Segmentasi, Targeting,
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur dan Positioning serta Pengaruhnya
Penelitian: Suatu Pendekatan terhadap Keputusan Pembelian
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Konsumen di Semarang. Jurnal STIE
Daryanto. 2011. Manajemen Pemasaran. Semarang. Vol 5. No 2. Hal. 79-9.
Bandung: Sarana Tutorial Nurani
Roni Mauliansyah: Pengaruh Positioning terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda............................ 826

Anda mungkin juga menyukai