Anda di halaman 1dari 37

Mikroorganisme patogen

dan menguntungkan
Mikroorganisme patogen dan menguntungkan

• Mikroorganisme yang terlibat dalam segala proses di


mikrobiologi kesehatan tentunya ada yang
memberikan keuntungan dan kerugian pada manusia.
• Bakteri pathogen: kelompok bakteri parasit yang
menimbulkan penyakit pada manusia, hewan dan
tumbuhan.
• misalnya, menyebabkan infeksi dan selanjutnya
menimbulkan penyakit pada manusia.
Bakteri penyebab penyakit pada manusia
 No. Nama bakteri Penyakit yang ditimbulkan
 1. Salmonella typhosa Tifus
 2. Shigella dysenteriae Disentri basiler
 3. Vibrio comma Kolera
 4. Haemophilus influenza Influensa
 5. Diplococcus pneumoniae Pneumonia (radang paru-paru)
 6. Mycobacterium tuberculosis TBC paru-paru
 7. Clostridium tetani Tetanus
 8. Neiseria meningitis Meningitis (radang selaput otak)
 9. Neiseria gonorrhoeae Gonorrhaeae (kencing nanah)
 10. Treponema pallidum Sifilis atau Lues atau raja singa
 11. Mycobacterium leprae Lepra (kusta)
 12. Treponema pertenue Puru atau patek
Bakteri penyebab penyakit pada hewan

No. Nama bakteri Penyakit yang ditimbulkan


1. Brucella abortus Brucellosis pada sapi
2. Streptococcus agalactia Mastitis pada sapi
(rd.payudara)
3. Bacillus anthracis Antraks
4. Actinomyces bovis Bengkak rahang pada sapi
5. Cytophaga columnaris Penyakit pada ikan
Bakteri penyebab penyakit pada tumbuhan
No. Nama bakteri Penyakit yang ditimbulkan
1. Xanthomonas oryzae pucuk batang padi
2. Xanthomonas campestris tanaman kubis
3. Pseudomonas solanacaerum Penyakit layu (fam. Terung)
4. Erwinia amylovora Penyakit bonyok (buah)
Mikroorganisme Pada manusia
• Tubuh kita memiliki beberapa mekanisme yang dapat membuat
mikroorganisme gagal untuk menginfeksi kita.
• Suatu system antibody yang dimiliki oleh manusia dapat melindungi kita
dari mikroorganisme pathogen.
• Mikroflora mendiami permukaan dalam dan luar dari manusia normal
dan sehat.
• Mikroflora itu bersifat menetap dan ada juga yang tidak bersifat
menetap.
Flora Menetap Flora Tidak Menetap
- Komensal (penting bagi tubuh) • Tidak patogen atau cenderung
pathogen
- Memegang peranan tertentu
• Hanya dalam waktu tertentu
dalam mempertahankan
• Kurang berarti selama flora
kesehatan dan fungsi normal.
penghuni normal utuh, bila flora
- Bila terganggu dari tempatnya, penghuni terganggu, flora
maka flora akan segera tumbuh sementara dapat berploriferasi
kembali menimbulkan sakit.
Peran Flora Menetap

 Membantu absorbsi zat makanan, seperti di saluran pencernaan


mensintesa vit. K,vit B, vit E.
 Meniadakan mikroorganisme patogen dengan menghasilkan
substansi yang menghambat pertumbuhan patogen.
Contoh :
- Lactobacillus didalam vagina menghasilkan asam yang melindungi
infeksi dari Gonokokus
- Escherichia coli didalam usus menghasilkan kolisisn yang melindungi
saluran pencernaan dari bakteri patogen usus.
b. Flora Menetap Penyebab Sakit
 Dalam keadaan tertentu bila flora ini masuk kedalam lingkungan lain,
terjadi predisposisi dapat menyebabkan penyakit.
 Flora penetap yang terdapat dalam penyakit disebut Opportunist.

Contoh :
- Streptokokus yang menetap di saluran pernafasan bagiam atas, masuk
melalui aliran darah menetap pada katup-katup jantung.
- Sprikheta, Fusobakteria dan Bacteroides melaninogenicus, terdapat pada
mulut normal, bila terdapat trauma, defisiensi gizi atau infeksi kuman akan
berproliferasi dengan jaringan nekrotik menimbulkan penyakit
fusospirokheta.
• Setiap individu mempunyai mikrobia normal yang berbeda-beda,
• mengalami fluktuasi karena keadaan kesehatan seseorang,
kebersihan, nutrisi, kegiatan hormon, usia dan banyak hal lain .
Flora Normal Kulit

 Kulit memiliki keragaman yang luas dalam struktur dan fungsi di


berbagai bagian tubuh.
 Keragaman ini untuk menentukan tipe dan jumlah mikrobiota.
 Banyak terdapat flora yang bersifat sementara.
· Kelenjar keringat mengekskresikan lisozim, yaitu enzim yang dapat
menghancurkan dinding sel bakteri yang tidak menentap.
· Kelenjar lemak mengekskresikan lipid kompleks, yang kemudian
diuraikan oleh bakteri menetap, menjadi asam-asam lemak yang
beracun bagi bakteri sementara
Mikroflora yang menetap di kulit
• Staphylococus
• Gram positif, aerob
• koliform gram negatif
• Jamur dan ragi
• Bakteri tahan asam tidak patogen.
 Kulit secara konstan berhubungan dengan bakteri dari udara atau
dari benda-benda, tetapi kebanyakan bakteri ini tidak tumbuh pada
kulit karena kulit tidak sesuai untuk pertumbuhannya.
 Kebanyakan bakteri kulit dijumpai pada epithelium yang seakan-
akan besisik (lapisan luar epidermis).
 Kebanyakan adalah spesies Staphylococcus ( Staphylococcus
epidermidis dan Staphylococcus aureus) dan sianobakteri aerobic,
atau difteroid.
 dalam kelenjar lemak dijumpai bakteri-bakteri anaerobic lipofilik,
seperti Propionibacterium acnesI, penyebab jerawat.
Flora normal pada mulut dan saluran
pernapasan bagian atas
 Adanya sisa makanan terlarut yang konstan, air liur, asam amino, protein lipid,
karbohidrat dan senyawa organik merupakan medium yang sangat baik bagi
pertumbuhan mikrobia.
 Mikrobiota mulut sangat tergantung dari kesehatan pribadi masing-masing
induvidu
 Gigi merupakan tempat menempelnya bakteri,
ada 2 macam yang menetap di gigi,
penyebab kerusakan gigi ( karies ), yaitu :
Strepcoccuss anguinis dan S.mutan, yang menghasilkan polisakarida ekstra
seluler (dekstran)sebagai perekat bakteri pada permukaan gigi yang
disebut Plak (Plague).
Plak pada gigi, Jasad renik yang menetap di mulut :Streptococcus, Neisseria,
Actynomyces, Lactobacillus
 Kelembapan yang tinggi, makanan terlarut secara konstan dan
partikel makanan membuat mulut merupakan lingkungan ideal bagi
pertumbuhan bakteri.
 Mikrobiota mulut atau rongga mulut sangat beragam
 Pada saat manusia lahir, Sekali gigi keluar, maka mikrobiota pada
bayi secara umum nampak serupa seperti yang ada pada orang
dewasa.
 Kemudian, mungkin akibat perubahan hormonal, spiroket mulut
dan Bacteroides melaninogenicus membentuk koloni dicelah-celah
gusi.
Mikroorganisme di hidung

• Bakteri yang paling sering dan hampir selalu dijumpai di dalam


hidung ialah difteroid.
• Stafilokokus, yaitu Staphylococcus aureus dan juga
ditemukan Staphylococccus epidermidis.
• Di dalam bagian kerongkongan hidung, dapat juga dijumpai
bakteri Brauhamella catarrhalis (suatu kokus Gram negative)
dan Haemophilus influenza (suatu batang Gram negatif)
Orofaring (bagian faring)

 dihuni sejumlah besar bakteri Staphylococcus


aureus dan Staphylococcus epidermidis dan juga difteroid.
 penghuni asli orofaring ialah streptokokus α hemolitik, yang juga
dinamakan Streptococcus viridans
 Bakteri yang di isolasi dari orofaring diantaranya
Branhamella catarhalis, Halmophilus, Pneumokokus
apirulen (Steptococcus pneumoniae)
Perut (usus)

• Isi perut pada umumnya steril karena adanya asam hidroklorat di


dalam sekresi lambung.
• Setelah ditelannya makanan, jumlah bakteri bertambah tetapi segera
menurun kembali dengan disekresinya getah lambung dan pH perut
menurun.
Usus Kecil
 Usus kecil bagian atas usus dua belas jari mengandung beberapa
bakteri.
Diantaranya : kokus dan basilus Gram positif.
 Di dalam jejunum atau usus halus kosong (bagian kedua usus kecil,
diantara usus dua belas jari dan ileum atau usus halus gelung)
Spesies: enterekokus, laktobasilus, dan difteroid.
Khamir Candida albicans dapat juga dijumpai pada bagian usus kecil.
 Pada bagian usus kecil yang jauh (ileum), mikrobiota mulai
menyerupai yang dijumpai pada usus besar.
• Bakteri anaerobik dan enterobakteri mulai nampak dalam jumlah
besar.
Usus Besar
• Didalam tubuh manusia, kolon atau usus besar, mengandung populasi mikroba yang
terbanyak.
• Jumlah mikroorganisme di dalam spesimen feses ialah kira-kira 1012 organisme per
gram.
• 50-60% berat kering feses dapat terdiri dari bakteri dan mikroorganisme lain.
• seorang dewasa mengekskresikan 3 x 1013 bakteri setiap harinya didalam feses;
kebanyakan dari sel-sel tersebut tidak hidup.
• bakteri anaerobik Sekitar 300 x lebih banyak daripada bakteri anaerobik fakultatif
(SepertiEscherichia coli) di dalam usus besar.
• Basilus Gram negatif anaerobik yang ada meliputi spesies-spesiesBacteroides
(Bacteroides fragilis, Bacteroides melaninogenicus, Bacteroides
oralis) dan Fusobacteriu.
• Basilus Gram positif diwakili oleh Clostridium serta Lactobacillus.
 Spesies-spesies anaerobik fakultatif yang dijumpai di dalam usus
tergolong dalam genus Escherichia, Proteus,
Klebsiella, dan Enterobacter.
 Peptostreptokokus (Streptokokus anaerobik) juga umum,
Khamir Candida albicans juga dijumpai.
 pada diare, sebagai akibat pergerakan isi perut yang cepat, maka
mikrobiota usus mengalami perubahan yang besar.
 Perubahan mikrobiota ini juga terjadi pada orang-orang yang menerima
pengobatan antibiotik; sayangnya, organisme yang rentan dapat
tergantikan oleh yang resisten.
 lactobacilli merupakan salah satu contoh bakteri yang menguntungkan.
a. menghambat pertumbuhan bakteri yang kurang menguntungkan atau
berbahaya dan
b. menstimulai system imun
c. membantu pencernaan dan penyerapan komponen makanan maupun
mineral.
 lactobacilli merupakan bakteri gram positif heterofermentatif, berbentuk
batang atau coccobacilli, bersel satu, tidak membentuk spora, tidak
berflagela (tidak motil).
 bersifat aerotolerant maupun anaerobic dan dapat melakukan fermentasi.
 Sebagian besar Lactobacillus acidophilus dapat memfermentasi : amygdalin,
selobiosa, fruktosa, galaktosa, glukosa, laktose, maltose, manosa, salicin,
sukrosa, trehalosa, dan aeskuline.
 Sukrosa dapat digunakan oleh bakteri ini dan lebih efektif dibanding
laktosa.
 Glukosa dan fruktosa merupakan bagian dari sukrosa adalah yang
digunakan oleh Lactobacillus acidophilus.
 Sebagian glukosa dimetabolisme melalui jalur Embden Meyerhof-Parnas
dengan asam laktat sebagai hasil akhir yang penting.
 Lactobacillus acidophilus tumbuh dengan baik pada suhu 35-400C dengan
pH optimum 5.5-6.0
bifidobacteria
 Bakteri ini berbentuk batang yang tidak menghasilkan gas.
 Mikroorganisme anaerob ini biasanya terdapat pada feses dari bayi
yang baru lahir.
 Secara umum bifidobacteria dikarakterisasi sebagia bakteri gram
positif, tidak membentuk spora, tidak motil, anaerob dan katalase
negatif.
 Mereka adalah bakteri sakarolitik yang memproduksi asam laktat
dan asetat tanpa menghasilkan CO2 kecuali selama degradasi
glukonat.
 bifidobacteria ini tumbuh baik pada pH 6-7 dengan suhu optimum
pertumbuhannya 37 - 410C
Clostridia
 Clostridia adalah salah satu contoh bakteri yang merugikan.
 Genus clostridia membentuk spora dan bersifat anaerobic.
 Suhu optimum untuk pertumbuhan clostridia ketika ditumbuhkan pada
media agar darah sama dengan suhu badan manusia.
 Secara klinis ada empat spesies yang penting dari clostridia yaitu: C.
tetani, C. difficile, C. perfringens, and C. botulinum.
• Clostridia yang berkaitan erat dengan penyebab diare adalah
Clostridium difficile dan Clostridium perfringens.
• Penggunaan antibiotik akan mengeliminasi bakteri menguntungkan
dan clostridia akan mendominasi didalam ekosistem kolon.
• Menurunnya kompetitor di dalam kolon akan menyebabkan
Clostridium difficile maupun Clostridium perfringens akan
berkolonisasi dan meningkatkan jumlah toksin yang dihasilkan oleh
keduanya.
• Clostridium perfringens dapat mengeluarkan enterotoksin yang
menyebabkan diare.
• SCFA yang dihasilkan oleh fermentasi bakteri dalam kolon telah
terbukti dapat mencegah sporulasi Clostridium perfringens yang
dapat mengeluarkan enterotoksin
Eschericia coli

 Bakteri kolon yang mempunyai efek merugikan bagi kesehatan sekaligus


mempunyai efek kesehatan.
 Eschericia coli secara alami ada pada usus manusia dan hewan.
 Bakteri ini dapat menyebabkan keracunan dan menimbulkan banyak
penyakit karena memproduksi toksin.
 E. coli dapat terhambat pertumbuhannya karena adanya bakteri
probiotik seperti bifidobacteria dan lactobacilli.
 Menurut Makras dan Vuyst, (2006) bifidobacteria secara in vitro dapat
menurunkan jumlah E. coli karena asam organik yang dihasilkannya
terutama asam laktat dan asam asetat.
Faktor yang Mempengaruhi Kehadiran Flora Normal Manusia

• Nutrisi
• Kebersihan seseorang
• Lingkungan
• Penerapan prinsip-prinsip kesehatan
• Oksigen,
• Reseptor tertentu perlekatan
• pH
• Respon imun
Jalur masuknya Mikroorganisme ke Tubuh
Manusia
• Mikroorganisme patogen dapat memasuki tubuh inang melalui
berbagai macam jalan,
• Melalui membran mukosa, kulit ataupun rute parental.
• Melalui membran mukosa saluran pernapasan, gastrointestinal,
saluran genitourinari, konjungtiva, serta membran penting yang
menutupi bola mata dan kelopak mata.
Saluran pernapasan

• Saluran pernapasan merupakan jalan termudah bagi mikroorganisme


infeksius.
• Mikroorganisme terhirup melalui hidung atau mulut dalam bentuk
partikel debu.
• Penyakit yang muncul umumnya adalah pneumonia, campak,
tuberculosis, dan cacar air.
Saluran pencernaan

 Mikroorganisme dapat memasuki saluran pencernaan melalui bahan


makanan atau minuman dan melalui jari – jari tangan yang
terkontaminasi mikroorganisme pathogen.
 Mayoritas mikroorganisme tersebut akan dihancurkan oleh asam
klorida( HCL ) dan enzim – enzim di lambung, atau oleh empedu dan
enzim di usus halus.
 Mikroorganisme yang bertahan dapat menimbulkan penyakit.
 Misalnya, demam tifoid, disentri amoeba, hepatitis A, dan kolera.
 Patogen ini selanjutnya dikeluarkan malalui feses dan dapat
ditransmisikan ke inang lainnya melalui air, makanan, atau jari – jari
tangan yang terkontaminasi.
Kulit

 Kulit sangat penting sebagai pertahanan terhadap penyakit.


 Kulit yang tidak mengalami perlukaan tidak dapat dipenetrasi oleh
mayoritas mikroorganisme.
 Beberapa mikroorganisme memasuki tubuh melalui daerah terbuka
pada kulit, folikel rambut, maupun kantung kelenjar keringat.
 Mikroorganisme lain memasuki tubuh inang pada saat berada di
jaringan bawah kulit atau melalui penetrasi atau perlukaan
membran mukosa.
 Suntikan, gigitan, potongan, luka, atau pembedahan dapat
membuka rute infeksi parenteral.
Manfaat Patogen di Bidang Kesehatan
 Bakteri juga dapat memberikan manfaat dibidang kesehatan.
 Antibiotik merupakan zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan
mempunyai daya hambat terhadap kegiatan mikroorganisme lain dan
senyawa ini banyak digunakan dalam menyembuhkan suatu penyakit.
Beberapa bakteri yang menghasilkan antibiotik adalah:
 Streptomyces griseus, menghasilkan antibiotik streptomycin
 Streptomyces aureofaciens, menghasilkan antibiotik tetracycline
 Streptomyces venezuelae, menghasilkan antibiotik chloramphenicol
 Penicillium, menghasilkan antibiotik penisilin
 Bacillus polymyxa, menghasilkan antibiotik polymixin.
Bakteri merugikan

 Terlepas dari peranannya dalam menghasilkan antibiotik, banyak


jenis bakteri yang justru bersifat patogen.
 Pada manusia, beberapa jenis bakteri yang sering kali menjadi agen
penyebab penyakit adalah:
 Salmonella enterica subspesies I serovar Typhi yang menyebabkan
penyakit tifus,
 Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan penyakit TBC,
 dan Clostridium tetani yang menyebabkan penyakit tetanus.
 Bakteri patogen juga dapat menyerang hewan ternak,
seperti Brucella abortus yang menyebabkan brucellosispada sapi dan
 Bacillus anthracis yang menyebabkan antraks.
Bakteri Menguntungkan bagi tubuh
 Bakteri-bakteri baik adalah sahabat dan pelindung perut kita.
 lactobacillus acidophilus dan bifidobacteria (bifidus).
 Sebenarnya bakteri baik ini jumlahnya paling banyak di usus kita dibanding
bakteri lainnya.
 Jumlah yang berkurang, akan membuat keseimbangan tubuh terganggu.
 Karena terjadi pembusukan dan penimbulan toksin di kolon.
 Kita pun jadi rentan terhadap penyakit dan akan semakin sering mengalami
gangguan fisik yang diakibatkan bakteri tak bersahabat.
 Asidofilusdan bifidus sangat penting dijaga karena dapat meningkatkan
metabolisme tubuh dan menjaga pencernaan kita agar selalu prima.
 Selain itu bakteri ini menghasilkan vitamin B esensial.
Manfaat bakteri baik dalam tubuh
 menghambat pertumbuhan bakteri penyebab penyakit.
 Manfaat bakteri bersahabat yang paling sentral untuk tubuh manusia :
 Memulihkan dan mengatur usus dari kerja berat. Bakteri ini sangat baik
bagi mereka yang mengalami sembelit dan sindrom iritasi usus. Bakteri ini
juga mencegah dan mengobati diare yang ditimbulkan oleh antibiotik.
 Sebagai eliminator racun. Bakteri ini menonaktifkan senyawa toksik seperti
nitrat, yang dihasilkan mikroorganisme lain dan makanan.
 Membantu pembentukan enzim laktase. Enzim ini berfungsi mencerna
susu dan produk susu
 Pelindung sistem imun. Bakteri ini membantu merangsang pembentukan
antibodi yang mencegah pertumbuhan kelebihan mikroorganisme
berbahaya.
Manfaat bakteri baik dalam tubuh

 Mencegah timbul atau kambuhnya infeksi saluran kemih dan vagina


(terutama setelah mendapat antibiotik).
 Meningkatkan perlindungan terhadap patogen, virus, dan bakteri (flu,
masuk angin, keracunan makanan).
 Memulihkan keseimbangan usus setelah pemberian antibiotik, obat,
kemoterapi/radiasi, pemilihan makanan yang salah.
 Mencegah pembentukan gas akibat proses pembusukan dan peragian.
 Mengharumkan napas. Jika kolon Anda dipenuhi bakteri tak bersahabat,
gas-gas yang dihasilkan oleh mereka dapat diserap ke dalam aliran darah
dan dibawa ke paru-paru untuk dikeluarkan.
 Memperindah dan menghaluskan kulit. Toksin yang terangkat ke kulit
sumber penyebab jerawat, melasma, diskolorasi kulit, dan psoriasis.

Anda mungkin juga menyukai