Anda di halaman 1dari 10

IDENTITAS BUKU

Judul buku      : Harry Potter and the Half-Blood Prince.


Penulis            : JK Rowling
Penerbit          : Bloombury
Tahun terbit    : 2006.
Tebal halaman : 607 halaman; 20 cm.
Jenis Cover     : hard cover

UNSUR INTRINSIK BUKU


Tema              : Petualangan
Tokoh             :
-        Harry Potter (tokoh utama)
-        Hermione Granger
-        Ron Weasley
-        Albus Dumbledore
-        Tom Marvolo Riddle
-        Lord Voldemort
-        Severus Snape
Penokohan     : 
 -        Harry Potter
Protagonis. Di buku ini ia diceritakan sebagai sosok yang
populer dengan kemampuannya dalam Quidditch sekaligus
mengungkap keberadaan Lord Voldemort. Hal ini
disampaikan oleh Hermione Granger. Selain itu, melalui
perilakunya dalam buku, Harry terlihat sangat pemberani
apalagi saat ia mencari lokasi Horcrux (benda milik
Voldemort yang berisi nyawanya sehingga Voldemort bisa
hidup selama ia mau) bersama Dumbledore.

-        Hermione Granger 
     Protagonis. Ia merupakan teman setia Harry Potter
sejak duduk di kelas 1. Di buku ini diceritakan bahwa ia
ahli (cerdas) dalam berbagai bidang sampai-sampai
membuat Slughorn (guru ramuan) tercengang
mendengar bahwa Hermione adalah Muggle yang
pintar. Namun, tak berapa lama, Hermione merasa
dengki dengan Harry yang mendapat (entah mengapa)
nilai sempurna di setiap pelajaran ramuan berkat buku
yang sengaja didapat Harry lewat Slughorn. Bahkan,
saking dengkinya, Hermione berniat menyihir buku itu
untuk membuktikan apakah buku legal atau buku
illegal.

-        Ron Weasley
Protagonis. Ron merupakan teman setia Harry sejak Harry
baru masuk Hogwarts. Mereka bertemu dalam kereta menuju
Hogwarts dan berbagi kompartemen. Di buku ini, diceritakan
bahwa Ron merupakan orang yang gigih, terbukti saat ia
mendaftar menjadi Keeper Quiditch Gryffindor. Awalnya, ia
menganggap dirinya hanya sekantung kotoran naga yang tidak
mendatangkan manfaat, namun berkat dorongan dari Harry,
akhirnya Ron mau berusaha dan berhasil menjadi Keeper
sungguhan. Karena kemampuan Ron lah, banyak gadis yang
jatuh cinta padanya, termasuk Hermione, sahabatnya sendiri.
Sebenarnya, mereka sudah saling menyukai sejak kelas 3.
Namun, perasaan mereka berdua terpendam begitu saja,
sehingga banyak terjadi kesalahpahaman. Dari situ mulai
terlihat kesetiaan Ron dalam mencintai seseorang tak peduli
siapa dia, bagaimana dia, dan dari keluarga mana dia berasal.

-        Albus Dumbledore
Protagonis. Dumbledore merupakan Kepala Sekolah
Hogwarts. Dia berperawakan tinggi, dan memiliki jenggot
perak yang panjang. Di buku ini, ia sangat teguh hatinya
dalam menyelamatkan dunia sihir akibat serangan Voldemort.
Namun, karena keteguhannya itu, Dumbledore berani
menyerahkan nyawanya sehingga ia meninggal di Menara
Astronomi akibat kutukan Avada Kedavra yang diluncurkan
oleh Severus Snape, bawahannya.

-        Tom Marvolo Riddle


Antagonis. Tom Marvolo Riddle (I AM LORD
VOLDEMORT) memiliki ambisi Ilmu Hitam yang tinggi
sejak ia pertama kali mengetahui bahwa dirinya adalah
penyihir. Ia lahir sebagai anaka yatim piatu, membuatnya
harus tinggal di Yayasan Yatim Piatu. Mulai di sanalah,
Riddle mangacaukan kondisi kenyamanan anak-anak melalui
kemampuan sihirnya. Kejahatan Riddle terus berlanjut hingga
ia dewasa, bahkan ia berani membuat Benda Hitam yang
disebut Horcrux yang bisa membuatnya hidup kekal.

-        Lord Voldemort
Antagonis. Lord Voldemort adalah Tom Riddle dewasa. Ia
banyak melakukan pembunuhan terhadap penyihir yang tidak
bersalah, terutama penyihir berketurunan Muggle (non-
penyihir). Ia menganggap bahwa penyihir hanya untuk si
darah murni (bangsawan). Di buku, ia diceritakan telah
menghancurkan dunia Muggle dan dunia sihir secara
bertahap. Ternyata, melalui Pelahap Maut (kaki tangannya), ia
juga diam-diam berniat membunuh Albus Dumbledore, yang
selama ini menjaga Harry. Katanya, melalui membunuh
Albus, itu artinya ia bisa bebas menyentuh Harry dan mulai
membunuhnya. Di buku, ia secara tidak langsung diceritakan
sebagai tokoh yang bengis dan tidak segan-segan membunuh
siapa saja yang menentangnya.
-        Severus Snape
Protagonis. Merupakan guru Ramuan (pada sekuel
sebelumnya) dan kini berganti menjadi guru Pertahanan
Terhadap Ilmu Hitam. Snape memang dulunya termasuk kaki
tangan Voldemort, namun, dengan Dumbledore yang terus
mempercayainya, Snape akhirnya memutuskan untuk berhenti
dan mengikuti perintah Dumbledore. Memang, di buku ia
diceritakan telah membunuh Albus Dumbledore. Namun,
sesungguhnya pembunuhan itu merupakan rencana Albus
sejak awal. Ia meminta Snape lah yang membunuhnya, karena
tahu kalau Draco (yang ditugaskan Voldemort membunuh
Dumbledore) tidak mampu membunuhnya. Secara tidak
langsung, Snape merupakan orang yang setia walaupun
banyak orang yang tidak mempercayai kesetiannya itu.

Suasana          :
-       Menegangkan, ketika Harry dan Dumbledore mencari-
cari Horcrux di gua pinggir sungai yang juga banyak berisi
mayat-mayat hidup sehingga membuat Harry hampir
menyerah. Selain itu, ada saat dimana pertempuran sengit
antara Pelahap Maut dan delegasi Orde Phoenix (organisasi
buatan Dumbledore) serta dibantu dengan Dumbledore’s
Army (organisasi buatan Harry). Di sini, Bill Weasley, kakak
dari Ron Weasley digigit oleh manusia serigala
bernama  Fenrir Greyback sehingga hidup Bill tidak sama
lagi.

-  Mengharukan, ketika pemakaman Dumbledore dimulai.


Suasana terik tetapi berkabung menggambarkan kehidupan
Dumbledore yang penuh kesedihann namun ada keceriaannya.
-    Romantis sekaligus menyedihkan, ketika Hermione
melihat Ron bersama Lavender tengah tertawa bersama. Di
sana, Hermione menangis namun tetap tidak bisa
mengungkapkan perasaanya selama ini terhadap Ron.

-    Bahagia, ketika Harry kembali lagi bersama kedua


sahabatnya saat liburan semester. Harry senang karena masih
ada orang-orang yang mencintai dan menghargainya lebih
dari apapun.

Waktu             :
-        Malam hari, saat Dumbledore menjemput Harry
-        Pagi hari, saat sarapan sebelum Quidditch dimulai.

Tempat           :
-        Rumah Dudley (sepupu Harry).
-        Rumah keluarga Weasley.
-        Hogwarts.
-        Gua tempat Horcrux tersembunyi.
-        Hogsmeade.
-        Aula Besar.
-        Kamar Kebutuhan.
-        Asrama Gryffindor.

Alur                 :
-        Flash Back
Ketika Harry dan Dumledore memasuki memori masa lalu
Lord Voldemort melalui Pensieve milik Dumbledore sehingga
mereka bisa menguak misteri-misteri di balik tingkah laku
Voldemort semasa hidup ‘normalnya’ hingga masa hidup
‘tambahannya’.
-        Maju
Voldemort dan para "Pelahap Maut"-nya secara terang-
terangan melakukan kekacauan besar di seluruh negara
Britania Raya, Inggris. Cornelius Fudge didepak dari
posisinya sebagai Menteri Sihir atas 'teriakan' komunitas sihir
atas kesalahannya menangani masalah Voldemort ini. Ia
digantikan oleh Rufus Scrimgeour sebagai Menteri Sihir yang
baru. Dalam rezim yang baru ini, dibentuk struktur
departemen yang baru dan Arthur Weasley mendapatkan
kenaikan jabatan. Hal ini dengan segera meningkatkan kondisi
finansial keluarga Weasley.
Di rumahnya di Spinner's End, Severus Snape mendapatkan
kunjungan dari ibu Draco Malfoy, Narcissa dan kakaknya,
Bellatrix Lestrange. Narcissa memaksa Snape melakukan
Sumpah Tak-Terlanggar, agar Snape melindungi Draco dan,
bila tugas Draco gagal, Snape harus menyelesaikan tugas
yang diberikan oleh sang Pangeran Kegelapan.
Pada pesta memulai tahun ajaran baru, Snape diumumkan
telah diangkat sebagai guru Pertahanan terhadap Ilmu Hitam
yang baru, hal yang sangat mengherankan bagi kebanyakan
murid Hogwarts, khususnya karena selama bertahun-tahun ia
tidak berhasil mendapatkan posisi itu. Mempergunakan Harry
Potter, Albus Dumbledore berhasil membujuk kawan guru
lamanya, Horace Slughorn, untuk mengakhiri masa
pensiunnya, dan kembali mengajar di jabatan lamanya,
sebagai guru Ramuan.
Karena Slughorn hanya meminta nilai minimal "E" ("Exceed
Expectations"-"Di Luar Dugaan") dalam ujian O.W.L. untuk
melanjutkan ke kelas lanjutan ([N.E.W.T.) Ramuan, Harry
dan Ron berkesempatan untuk mendaftar di kelas itu.
Slughorn meminjamkan Harry buku teks tua "Pembuatan-
Ramuan Tingkat Lanjutan" yang bertuliskan nama
pemiliknya, "Pangeran Berdarah Campuran". Catatan-catatan
kecil dari pemilik buku yang berbakat itu membantu Harry
menjadi unggul di kelas Ramuan, dan mendapatkan reputasi
melebihi Hermione. Sebagai hadiah, Slughorn
memberikannya hadiah sebotol kecil Felix Felicis, cairan
keberuntungan.
Harry menceritakan kecurigaannya, bahwa Draco Malfoy
mungkin adalah seorang Pelahap Maut, kepada Dumbledore,
yang tampaknya tidak kuatir, sama seperti Ron dan Hermione.
Belakangan, diketahui bahwa Dumbledore sudah menyuruh
Snape untuk menyelidiki.
Sesaat ketika Ron dan Hermione tampaknya akan segera
memiliki hubungan 'khusus', Ron malah mulai berkencan
dengan Lavender Brown - walaupun hal ini hanya sekedar
untuk membalas Hermione, yang Ron baru ketahui, dahulu
pernah berciuman dengan Viktor Krum. Ron dan Hermione
terus-menerus bercekcok satu sama lain hingga saat ketika
Ron secara tidak sengaja meminum racun. Hermione sangat
terguncang hingga ia dan Ron mengakhiri perselisihan
mereka, dan Ron segera memutuskan hubungannya dengan
Lavender.
Dumbledore mulai memberikan Harry pelajaran privat.
Pelajaran ini berupa pengetahuan mengenai masa lalu
Voldemort dan diberikan dalam bentuk memasuki kopi
memori-memori orang-orang yang pernah berkaitan dengan
masa lalu Voldemort ini, menggunakan alat sihir semacam
baskom, Pensieve. Salah satu memori yang merupakan kopi
dari memori Slughorn memiliki bagian yang hilang.
Dumbledore menugasi Harry untuk mengusahakan memori itu
dari Slughorn. Dibantu dengan cairan Felix Felicis, Harry
akhirnya berhasil mendapatkan potongan memori itu dari
Slughorn. Dumbeldore berspekulasi bahwa Voldemort telah
membagi jiwanya menjadi tujuh bagian, dan menyimpan
enam bagian dari jiwanya dalam "Horcrux" untuk memastikan
bahwa dirinya hidup abadi, sementara bagian ketujuh tetap
ada di tubuhnya. Dua Horcrux telah dihancurkan, yang
pertama adalah buku harian Tom Riddle yang dihancurkan
oleh Harry dan cincin milik Marvolo Gaunt oleh Dumbledore.
Pada masa ini, Harry dan Ginny Weasley memulai
hubungan cinta mereka. Ketika Harry dan Dumbledore akan
pergi untuk mencari Horcrux selanjutnya, Harry
meninggalkan sisa cairan Felix Felicisnya kepada Ron,
Hermione, dan Ginny, setelah ia menduga bahwa Draco
Malfoy akan melakukan sesuatu lagi. Setelah dengan cepat
menyuruh mereka berpatroli di koridor, Harry ber-
Disapparatebersama Dumbledore ke sebuah gua rahasia
tersembunyi. Untuk mendapatkan Horcrux itu (sebuah liontin
kalung warisan Salazar Slytherin), kondisi Dumbledore
menjadi sangat lemah akibat harus meminum semacam cairan
yang melingkupi Horcrux tersebut. Mereka segera kembali ke
puri Hogwarts dan menemukan Tanda Kegelapan Voldemort
berpendar melayang-layang di atas Hogwarts. Mereka
disergap Draco Malfoy di atas Menara Astronomi.
Dumbledore memantrai Harry yang saat itu tersembunyi di
bawah Jubah Gaibnya, sesaat sebelum Draco berhasil
melucuti tongkat sihir Dumbledore. Draco mengakui bahwa ia
telah membukakan jalan bagi para Pelahap Maut untuk
memasuki Hogwarts, walaupun Dumbledore menemukan
bahwa anak laki-laki yang nyata-nyata ketakutan itu telah
terpaksa untuk membantu anak buah Voldemort.
Para Pelahap Maut tiba dan mendesak Draco untuk
menyelesaikan misinya-membunuh Dumbledore-tetapi Draco
ragu-ragu. Snape tiba; Dumbledore memohon kepada Snape,
"Severus... tolong...", namun tidak jelas apa yang diminta
Dumbledore kepada Snape itu. Setelah itu, tiba-tiba Snape
membunuh Dumbledore dengan kutukan pembunuh Kutukan
Tak-TermaafkanAvada Kedavra (Kutukan Pembunuh)Avada
Kedavra. Kekuatan kutukan itu melemparkan Dumbledore
melampaui tembok menara. Tewasnya Dumbledore,
menyebabkan manteranya yang menahan Harry terangkat.
Harry terbebaskan dan mengejar Snape. Keduanya berduel
singkat, Snape memperkenalkan dirinya sebagai sang
Pangeran Berdarah-Campuran, dan berdua dengan Malfoy,
Snape berhasil meloloskan diri melalui gerbang Hogwarts.
Harry menemukan Horcrux liontin kalung di tubuh
Dumbledore dan mendapati bahwa itu adalah Horcrux palsu.
Di liontin itu, di tempat untuk meletakkan foto, ditemukan
secarik perkamen dengan catatan yang menyebut penulisnya
dengan inisial "R.A.B.". Horcrux yang asli telah dicurinya dan
akan dihancurkan dengan harapan bahwa saat Voldemort
bertemu tandingannya, Voldemort "sudah jadi orang biasa
lagi, yang bisa mati".
Tahun ajaran berakhir suram dengan pemakaman
Dumbledore. Profesor McGonagall, Wakil Kepala Sekolah,
menjadi Kepala Sekolah sementara, sementara sekolah
mungkin akan ditutup selanjutnya. Bagaimanapun juga, Harry
telah memutuskan untuk meninggalkan sekolahnya di
Hogwarts untuk mencari sisa Horcrux lainnya. Ron dan
Hermione berjanji untuk menyertai Harry. Harry memutuskan
hubungannya dengan Ginny untuk melindungi Ginny dari
Voldemort. Selama beberapa bulan yang akan datang, Harry
akan tetap tinggal bersama keluarga Dursley, memenuhi
keinginan Dumbledore. Kemudian, ketiga sahabat itu akan
memulai misi mereka, setelah mereka menghadiri satu
peristiwa bahagia terlebih dahulu-pernikahan Bill Weasley
dan Fleur Delacour.
Amanat           :
-   Bahwa kita harus memiliki sikap pemberani seperti Harry
yang tidak menyerah memimpin Tim Quidditchnya meski
banyak orang yang mengolok-olok Harry. Ia juga tidak
menyerah membantu Dumbledore untuk mencari Horcrux
-   Bahwa kita harus memiliki keteguhan hati Hermione yang
terus menggali ilmu sehingga mampu menjadi siswa tercerdas
satu angkatan meskipun ia merupakan penyihir keturunan
Muggle, atau disebut Darah-Lumpur (penyihir yang
orangtuanya tidak bisa sihir). Selain itu, kesetiaan Hermione
dan ketulusannya mencintai seseorang juga patut kita contoh.
-      Bahwa kita harus memiliki keteguhan hati Ron dalam
melatih dirinya sebagai Keeper, meski ia awalnya telah
menyerah. Kepercayaan dirinyalah yang akhirnya membawa
Ron menjadi Keeper terbaik.
-        Bahwa segala sesuatu pasti ada akhirnya, entah itu
menyedihkan atau menggembirakan. Akhir sebuah cerita
menyedihkan pasti memiliki makna yang dalam yang secara
tidak langsung membawa kebahagiaan bagi yang merasakan.

Anda mungkin juga menyukai