Uts Konselingpernikahan
Uts Konselingpernikahan
NPM : 201901500884
Mata kuliah : Konseling Pernikahan dan Keluarga
Kelas : R5I
No. hp : 089530638097
JAWABAN
1. Cinta saja memang bukan landasan utama pernikahan, karena hanya cinta yang
bertumbuh yang bisa menjadi pondasi utama untuk sebuah hubungan menjadi kuat
dan bertahan.
Rasa cinta yang “tumbuh sehat” akan juga menumbuhkan rasa-rasa positif yang
lainnya, seperti saling menguatkan, saling menghargai, saling menerima, saling
support, saling memperbaiki, saling berkomitmen dll, dan itu semua datang secara
alamiah/otomatis. Jadi bagi pasangan yang ingin melakukan pernikahan bukan saja di
persiapkan cinta tetapi di persiapkan juga finansial untuk nanti kedepan mengarungi
kehidupan.
B. Kawin-Cerai, Kawin Kontrak, dan Seks tanpa Perkawinan yang saat ini sudah
dianggap menjadi hal biasa di beberapa daerah dan masyarakat karena Kawin kontrak
dilaksanakan tanpa memenuhi rukun dan syarat perkawinan. Akibat hukum kawin
kontrak terhadap wanita adalah tidak dianggap sebagai sebagai istri sah, tidak berhak
atas nafkah dan warisan dari suami jika meninggal dunia, tidak berhak atas harta gono
gini jika terjadi perpisahan, karena secara hukum perkawinan, perkawinan kontrak
tersebut dianggap tidak pernah terjadi maka dari itu masyarat lebih memilih kawin
kontrak untuk menyalurkan hasrat seks mereka tanpa memikirkan masa depan sang
anak atau harta gono-gini.
4. Jika sebelumnya semuanya dilakukan sendiri, setelah menikah, kamu menjadi bagian
dari kehidupan orang lain, baik secara hukum, sosial, dan agama.
Persatuan ini kemudian akan menimbulkan sejumlah tantangan, terutama jika terdapat
perbedaan pandangan dan pilihan, misalnya perbedaan keyakinan dan agama, cara
mengurus keuangan, atau pola asuh anak. Ini adalah masa awal pernikahan tetapi ini
bukan masalah jika di hadapi dengan benar, proses penyatuan dua pribadi dalam satu
ikatan rumah tangga memang tak selalu mudah. Usahakan untuk selalu terbuka dan
bisa berkompromi. Ingat, sekarang semuanya bukan hanya tentang kamu sendiri, tapi
juga pasanganmu,Jangan terlalu keras kepala. Ciptakan pondasi yang kuat untuk
kenyamanan pernikahan di masa datang. Usahakan untuk tetap terbuka, utarakan
perasaan kamu dengan nada yang ramah. Jangan memulai percakapan dengan nada
emosi atau pikiran yang membatu.
5. A. Penting karena setiap pernikahan mempertemukan dua manusia yang berbeda latar
belakang, sifat dan karakter jadi dengan komunikasi situasi bisa dikendalikan, dana pa
bila komunikasi ini tidak berjalan dengan baik akan menjadikan banyak miss
komunikasi.