Anda di halaman 1dari 19

Peluang Usaha Pakan Ayam Dan Analisa

Usahanya
Kategori Peluang Usaha
Di lihat 19300 kali
Harga Rp (Hubungi CS)

Detail Produk Peluang Usaha Pakan Ayam Dan Analisa


Usahanya
Jumlah peternak ayam di Indonesia memang terus meningkat. Dari waktu-ke waktu banyak
bermunculan peternak ayam baru dengan luas kandang peternakan yang makin meluas.
Konsumsi ayam di Indonesia memang kian meningkat dari waktu ke waktu. Ayam menjadi salah
satu hewan yang banyak di budidayakan lantaran daging dan telurnya banyak dikonsumsi. 
Kebutuhan daging dan telur ayam memang kian meningkat terlebih dalam waktu-waktu tertentu.
Hal inilah yang membuat peluang usaha pakan ayam kian menjanjikan. Pasalnya banyak
petani ayam yang butuh pakan ayam dalam jumlah besar untuk membesarkan ayamnya. Inipun
karena pakan memiliki peranan penting dalam peternakan. Sebagai makanan pokok tentunya
keberadaan pakan untuk ayam sangat vital. Sehingga bisnis pakan ayam menjadi salah satu
bisnis yang menjanjikan. Banyak yang membutuhkan pakan ayam dengan peminatnya yang
besar. Sehingga jika Anda menjalankan bisnis pakan ayam tentunya sangat menjanjikan. Tertarik
kah untuk bergelut ke dalam bisnis pakan ayam. Jika ia maka Anda dapat membaca artikel
mengenai bisnis pakan ayam di bawah ini :

Peluang usaha untuk pakan ayam

Peluang untuk usaha pakan ayam terbilang sangat bagus dan sangat cerah. Usaha pakan ayam
menjadi suatu pilihan usaha industri untuk peternakan ayam yang menjanjikan hingga banyak
orang yang tertarik menekuni usaha tersebut. Peluang usaha industri untuk peternakan ayam
yakni pakan ayam masih terbuka lebar serta sangat menguntungkan oleh siapa saja. Anda
berminat menjalankan pilihan usaha pakan ayam ini?

Prospek dalam menjalankan usaha pakan ayam

Prospek dalam usaha pakan ayam dapat dikatakan sangat cemerlang dan menguntungkan.
Dimana melalui usaha pakan ayam dapat mendatangkan keuntungan bombastis. Usaha yang
bergelut dengan olahan pakan ayam memiliki prospek sangat bagus dalam jangka ke depan.
Usaha pakan ayam yang sejak dahulu tumbuh hingga sekarang masih berkembang juga tak
pernah sepi akan konsumen.

Memulai usaha pakan ayam


Ketika menjalankan usaha pakan ayam memang dapat dimulai dengan langkah mudah dan
gampang.Dalam menjalankan usaha pakan ayam bisa dijalankan dalam kebutuhan modal kecil.
Yangmana berkecinampungan usaha pakan ayam bisa dilakukan dengan skala rumahan
menggunakan modal yang tidak besar.

Pelaku usaha pakan ayam

Usaha pakan ayam ini bisa dan cocok dijalankan oleh semua orang yang ingin menginginkan
usaha industri untuk peternakan ayam menguntungkan tersebut. Bagi siapa saja ingin
menjalankan usaha pakan ayam sangat mudah, proses produksi pakan ayam mudah juga laba
menguntungkan.

Bahan baku usaha pakan ayam

Dalam menjalankan usaha pakan ayam memerlukan bahan baku untuk pembuatannya. Untuk
membuat pakan ayam yang nikmat membutuhkan bahan baku yakni Jagung, bekatul, tepung
ikan, kedelai, bungkil kelapa, premix, tepung gaplek, tepung daun pepaya, tepung bulu ayam dan
lainnya.

Peralatan usaha pakan ayam

Dalam usaha pakan ayam membutuhkan beberapa peralatan penting diantaranya mesin
penggiling pakan, mesin pencetak pakan, mesin oven pengering, ayakan, timbangan, mesin
pengemas, timba, terpal, pengaduk dan sekop serta peralatan lainnya.

Karyawan usaha pakan ayam

Karyawan dalam menjalankan usaha pakan ayam bisa menggunakan satu orang dahulu dalam
permulaan.

Harga jual pakan ayam

Patokan harga untuk pakan ayam dapat Anda buat dalam hitungan per kemasan dimana harga
mulai Rp 30.000 hingga Rp 50.000.

Keuntungan dalam menjalankan usaha pakan ayam

Keuntungan bila Anda memilih terjun dalam peluang bisnis pakan ayam ini yakni merupakan
industri untuk peternakan ayam yang banyak dicari oleh para peternak.

Kekurangan usaha pakan ayam

Segi kekurangan usaha pakan ayam ialah pakan ayam memiliki tingkat persaingan yang tinggi
dan ketat. Sehingga dalam berjualan pakan ayam dapat diminimalisir dengan membuat pakan
ayam lebih murah dan masih kualitasnya bagus dalam memenangkan persaingan.
Analisa usaha pakan ayam

Investasi

Peralatan  Harga 
 mesin penggiling pakan  Rp.      2.758.000
 mesin pencetak pakan  Rp.    3.228.000
 mesin oven pengering  Rp.     3.220.500
 ayakan  Rp.        225.000
 timbangan  Rp.     1.235.000
 mesin pengemas  Rp.       382.200
 timba  Rp.            78.500
 terpal  Rp.        286.000
 pengaduk dan sekop  Rp.         37.000
 Peralatan tambahan yang lainnya  Rp.            45.500
 Jumlah Investasi  Rp. 11.495.700

Biaya Operasional per Bulan


 Biaya Tetap  Nilai
 Penyusutan mesin penggiling pakan 1/62 x Rp
 Rp.         44.484
2.758.000
 Penyusutan mesin pencetak pakan 1/62 x Rp
 Rp.            52.065
3.228.000
 Penyusutan oven pengering 1/62 x Rp 3.220.500  Rp.            51.944
 Penyusutan ayakan 1/44 x Rp 225.000  Rp.              5.114
 Penyusutan timbangan 1/62 x Rp. 1.235.000  Rp.            19.919
 Penyusutan mesin pengemas 1/62 x Rp.382.200  Rp.              6.165
 Penyusutan timba 1/44 x Rp. 78.500  Rp.              1.784
 Penyusutan terpal 1/44 x Rp. 286.000  Rp.              6.500
 Penyusutan pengaduk dan sekop 1/44 x Rp. 37.000  Rp.                841
 Penyusutan peralatan tambahan 1/44 x Rp. 45.500  Rp.              1.034
 gaji karyawan  Rp.     1.500.000
 Total Biaya Tetap  Rp.  1.689.849

Biaya Variabel
jagung  Rp.    87.500  x   30  =  Rp.      2.625.000
bekatul  Rp.   95.000  x   30  =  Rp.      2.850.000
tepung ikan  Rp.    76.000  x   30  =  Rp.      2.280.000
kedelai  Rp.    56.000  x   30  =  Rp.      1.680.000
bungkil kelapa  Rp.    54.200  x   30  =  Rp.      1.626.000
 premix  Rp.    65.000  x   30  =  Rp.      1.950.000
tepung gaplek  Rp.    56.000  x   30  =  Rp.      1.680.000
tepung daun pepaya  Rp.    43.500  x   30  =  Rp.      1.305.000
tepung bulu ayam  Rp.    32.500  x   30  =  Rp.         975.000
bahan lainnya  Rp.    76.000  x   30  =  Rp.      2.280.000
karung  Rp.    86.500  x   30  =  Rp.      2.595.000
label  Rp.    44.000  x   30  =  Rp.      1.320.000
pengemas  Rp.  20.000  x   30  =  Rp.         600.000
BBM  Rp.    27.000  x   30  =  Rp.         810.000
 sewa tempat  Rp. 20.000  x   30  =  Rp.         600.000
 air dan listrik  Rp.    27.500  x   30  =  Rp.         825.000
 Total Biaya
 Rp. 26.001.000
Variabel

Total Biaya Operasional


 Biaya tetap + biaya variabel
 Rp.  27.690.849
=

Pendapatan per Bulan


   31  kemasan  x  Rp.  35.000  =  Rp.   1.085.000
Rp. 1.085.000  x    30  hr  =  Rp. 32.550.000

Keuntungan per Bulan


 Laba    = Total Pendapatan – Total Biaya
Operasional
 Rp.    32.550.000  –  27.690.849  =  Rp. 4.859.151

Lama Balik Modal


Total Investasi / Keuntungan
 Rp. 11.495.700  :  4.859.151  =            2  bln
=

Dari analisa di atas dapat disimpulkan apabila usaha pakan ayam sangat menguntungkan dimana
modal Rp 4.245.650 dengan kentungan per bulan Rp 2.684.834 dan balik modal dalam 2 bulan.
Usaha pakan ayam ini tidak dapat berjalan maksimal jika tidak menggunakan mesin cetek pelet
pakan dalam pengolahannya. Pemakaian  dari mesin cetek pelet pakan dibutuhkan agar proses
produksi pakan ayam berjalan lancar dan efektif. Kinerja mesin cetek pelet pakan yakni
mencetak  pakan ayam dengan praktis dan mudah. Tampilan mesin cetek pelet pakan sangat
modern dimana kinerjanya sangat handal dan berjalan begitu cepat. Membuat pakan ayam
semakin mudah dan praktis dengan menggunakan mesin cetek pelet pakan. Dibandingkan cara
manual memang membuat pakan ayam menggunakan mesin cetek pelet pakan tampil lebih
mudah dan unggul. Mesin untuk membuat pakan ayam dengan hasil yang memuaskan dapat
Anda miliki langsung lewat Toko Mesin Maksindo. Mesin cetek pelet pakan dari maksindo
tersedia dengan kapasitas kecil hingga besar berkualitas dan mutu terbaik.

Demikian tadi ulasan peluang usaha pakan ayam dan analisa usahanya yang bisa dijadikan
referensi memulai usaha pakan ayam tersebut. Tertarik mencoba usaha pakan ayam ?
Usaha pakan ayam menjadi pilihan usaha sangat menjanjikan. Dalam menjalankan usaha pakan
ayam jangan lupa untuk menggunakan mesin cetek pelet pakan agar usaha berjalan lancar juga
maksimal.

Pemasaran Pakan Ternak Ayam

BAB I

PENDAHULUAN

Terdapat sejumlah alasan mengapa pendirian pabrik pakan ternak unggas


sangat potensial untuk dikembangkan , alasan pertama tentu saja adalah
ketersediaan pasar pakan ternak unggas baik lokal maupun di luar daerah.
Permintaan pasar terhadap pakan unggas mencapai ratusan ribu. Pakan unggas
ditandai oleh permintaan pasar yang senantiasa tumbuh signifikan seiring dengan
pertumbuhan penduduk. Permintaan pakan unggas tetap tinggi sekalipun kondisi
dunia sedang dalam %, krisis, bahkan ketika wabah flu burung menyerang, secara
umum peternakan unggas tidak mati.

Alasan kedua yang menjadi daya tarik investasi pabrik pakan adalah
ketersediaan bahan baku utama pakan unggas berupa Jagung yang mudah dan
murah sehingga biaya produksi pembuatan pakan dapat ditekan sampai pada tingkat
minimal. Pakan merupakan salah satu komoditi penting yang termasuk pada
subsistem agribisnis hulu. Ketersediaan pakan yang berkualitas dan murah menjadi
prasyarat bagi tumbuhnya industri  peternakan yang maju. Pakan yang murah akan
membuat peternak mampu meningkatkan Skala usaha dan keuntungan per satuan,
sedangkan pakan yang berkualitas akan meningkatkan konversi pakan sehingga
proses pemberian pakan menjadi lebih efisien.

 Pakan merupakan faktor yang berperan dalam peningkatan kualias budidaya


yang berimplikasi pada peningkatan profitabilitas usaha ternak. Di sisi lain
pengelolaan pakan ternak akan berimplikasi pada penyerapan tenaga kerja
penyediaan bahan baku pakan, proses produksi dalam pembuatan, serta
perkembangan peternakan yang lebih merakyat.

Keberadaan pakan unggas yang murah sangat penting karena dalam struktur
biaya budidaya unggas terutama ayam potong, biaya mencapai persentasi tertinggi
dalam biaya mencapai 60 sampai 70%. Penyediaan pal Indonesia sudah dilakukan
dalam industry khususnya untuk pakan unggas. Perkemban pakan sudah
terintegrasi menjadi system agribisnis perunggasan.

Hanya saja selama ini perusahaan pabrik pakan ternak masih dikuasai oleh
perusahaan multinasional,dengan skala besar dan menguasai seluruh subsistem
agribisnis perunggasan dari mulai pembibitan, budidaya, pembuatan pakan, sampai
dengan pemasaran. Namun demikian   bisnis ini tetap menjanjikan karena selama ini
sumber-sumber pakan (jagung) tersebar di masyarakat belum dikuasai sepenuhnya
oleh perusahaan besar, dengan demikian masih ada celah untuk mengembangkan
pakan ternak skala kecil (5 ton per hari) terutama untuk mamasok kebutuhan lokal.

 Optimisme pendirian pabrik pakan ternak sangat wajar mengingat besarnya


pasar dan peluang untuk membangun pemasaran relasional dengan para peternak
kecil yang kurang terlayani oleh perusahaan besar, jumlah mereka saat ini mencapai
sekitar 200 peternak. Dalam hal ini kunci sukses pendirian pabrik pakan ternak
terletak pada keterhubungan pabrik dengan pasar (kelompok peternak) sehingga
seluruh produksi'dapat terserap oleh para peternak lokal.
BAB II

PEMASARAN PAKAN TERNAK AYAM

Produksi unggas Indonesia telah dapat memenuhi kebutuhan daging dan telur
ayam, dimana produk ini dihasilkan terutama dari usaha ayam ras modern. Biaya
pakan unggas dapat mencapai 70% dari biaya produksi. Ransum unggas disusun dari
bahan baku lokal dan impor dengan menggunakan teknik formulasi pakan dengan
biaya terendah untuk memenuhi kebutuhan gizi unggas. Bahan baku dikelompokkan
ke dalam sumber energi, protein, hasil samping industri pertanian, mineral dan
suplemen gizi. Imbuhan pakan yang terdiri dari antibiotika, enzim, bahan pengawet
dan lain-lain ditambahkan untuk meningkatkan penampilan produksi.

Produksi pakan di Indonesia hampir mencapai 7 juta ton, yang terdiri


darin85% pakan unggas sedangkan sisanya untuk pakan ikan, babi dan ternak
lainya. Ransum unggas umumnya menggunakan jagung dan bungkil kedelai sebagai
bahan utama clan masing-masing dapat mencapai 55 clan 23% dari total ransum
unggas. Kebutuhan bahan baku dapat dihitung dari produksi pakan dan untuk
memenuhi kebutuhan bahan pakan.

Selama ini Indonesia masih mengimpor jagung dari Argentina, ASdan China,
lebih dari 1,5 juta ton sumber protein karena ketidakcukupan produksi dalam negeri.
Permasalahan dalam produksi pakan adalah suplai bahan baku, fluktuasi kualitas
dan harga Berta keterbatasan informasi.

 Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menggali bahan baku


inkonvensional sumber protein seperti kacang-kacangan, biji-bijian, protein daun,
limbah hewan dan sebagainya tetapi terbatas dalam aspek ketersediaan.

Penelitian untuk meningkatkan protein dari sumber karbohidrat dan juga hasil
samping pertanian belum layak untuk dikembangkan dalam industri pakan. Pabrik
pakan yang akan dibuat, diharapkan dapat menjadi bagian dari solusi untuk
mengembangkan berbagai inovasi teknologi untuk menjawab permasalahan yang ada
pada industri pakan termasuk meningkatkanefisiensi, mengendalikan kualitas,
pengolahan pakan dan mengembangkan imbuhan pakan.
 Secara teknis operasional, kegiatan manajerial untuk pengelolaan pabrik
pakan ternak unggas Skala kecil adalah sebagai berikut:

a. Melakukan pemesanan sesuai dengan proyeksi produksi

b. Melakukan proses MRP


c. Melakukan MoU dengan para pemasok
d. Memeriksa kandungan air
e. Memeriksa kualitas dankuantitas bahan
f.  Mengelola penyimpanan bahan baku sesuai dengan standar  
    kualitas

     Manajemen Produksi Proses Skema produksi Pembuatan layout produk


Penerapan konsep Total Quality management Penentuan kapasitas produksi
Penentuan komposisi bahan baku dengan bantuan software pakan ternak Uji produk
secara periodik ke laboratorium untuk mengetahui kadar nutrisi pakan Pengemasan
dan labeling Manajemen Stok Mapping pasar Pengelolaan stok perdasarkan produksi
dan pasar.

Perencanaan produksi sangat krusial dalam proses teknis selanjutnya, karena


secara umum pekerjaan selanjutnya diotomatisasi menggunakan software dan mesin
produksi. Titik krusial yang sangat berpengaruh pada efesiensi usaha adalah pada
proses pemasaran, proses pembelian bahan baku pakan.

1.    DESAIN PRODUK

a. Produk

          a. 5 ton per hari

          b. Mesin dirakit di Indonesia

          c. Maintenance dilakukan oleh SDM setempat

          d. Pinja ma n 10 Ta hu n

          e. Bunga 16% flat


          f. Grace periode 6 bulan

          g. Nilai investasi sekitar Rp. 1.977.900.000,- (pinjaman)

          h. Modal kerja untuk 3 bulan produksi sebesar

             Rp. 1.582.708.500,- (idealnya modal      sendiri)

          i. Jadi total kebutuhan dana adalah sebesar

           Rp. 3.560.608.500,-

          Pakan temak ungas (broiler)

          a. Starter (pakan untuk DOC)

          b. Grower (pakan untukayam usia pertumbuhan)

          c. Finisher (ayam menjelang dijual)

          Produk pakan ternak yang dijual untuk keperluan       peternak     ayam
potong, dengan variasi produk sebagai          Starter        sedangkan pakan untuk
periode awal           pertumbuhan sampai    dengan ayam usia 10 hari, pakan da
lam periode ini mempunyai tingkat protein sangat tinggi   mencapai 20% dengan
biaya produksi relatif lebih tinggi          dibandingkan dengan kebutuhan grower dan
finisher.

b. G r o w e r

          Pakan untuk periode pertumbuhan antara10 hari        sampai 25   hari
dengan kadar protein lebih rendah      dibandingkan dengan para periode starter.

c. F i n i s h e r

          Pakan untuk periode akhir antara 26 hari sampai 38   hari   dengan
kadar protein lebih rendah dibandingkan     dengan para periode grower, pada periode
ini pakan           berukuran lebih   besar
d. Kelayakan

          1. Kapasitas tahun pertama 5 ton per hari dan dinaikan

              secara periodik

          2. Rol 3 tahun

          3. IRR61%

          4. NPV : 6.663.461.000,-

2.    PENETAPAN HARGA


    Harga pakan ternak secara umum relatif stabil berada dalam kisaran Rp. 5.000 di
tingkat peternak. Harga pakan juga tidak terlalu terpengaruh oleh harga bahan baku
jagung yang sangat fluktuatif, dengan demikian maka margin keuntungan pembuatan
pakan akan sangat ditentukan oleh manajemen stok bahan baku pakan terutama
jagung.
    Penentuan harga dalam profil ini mengacu pada harga pakan unggas pada awal
tahun 2009, yaitu :
Jenis Pakan Keterangan Penggunaan Harga/ Kg (Rp)
Starter DOC sampai dengan satu minggu 5.150
Grower Ayam dalam mass pertumbuhan 5.050
Finisher Ayam mendekati usia panen (sekitar 5.000 38 hari)
    Biaya produksi pakan sangat ditentukan oleh harga jagung, sebagai komponen
utama pakan ternak (60%) di para pengumpul jagung kering dengan kadar air sekitar
10% harganya Rp. 1.900 (harga ini relatif fluktuasi) tergantung musim tanam, pada
kondisi sangat baik, harga jagung di tingkat petani dapat mencapai Rp. 2.900.

3.    PENDISTRIBUSIAN

      a.  Jumlah permintaan sangat tinggi mencapai sekitar 1500   

          ton per bulan

b. Kompetisi cukup tinggi, dengan pola pemasaran


    relasional,sehingga setiap perusahaan pakan dapat

    membangun pelanggannya sendiri-sendiri

c. Pola pemasaran langsung kepada mitra binaan yang dipasok

   pakan pembayaran setelah panen

    Terkait dengan keterhubungan dengan pasar, maka perusahaan dapat meniru pola
pemasaran yang sudah berjalan dengan pola kemitraan dengan para peternak,
terutama peternak kecil yang selama ini sangat tergantung dari pasokan pakan dari
perusahaan besar. Upaya menekan biaya produksi dapat dilakukan dengan
melakukan manajemen pembelian dan pengelolaan stok bahan baku, karena harga
jagung sebagai bahan baku utama cenderung fluktuatif sepanjang tahun. Bisnis yang
direkomendasikan dalam profit ini adalah bisnis pakan ternak skala kecil, terutama
bila dibandingkan dengan para pelaku pakan ternak saat ini yang kapasitas
produksinya mencapai puluhan ribu ton per bulan.

    Untuk tahap permulaan direkomendasikan pabrik pakan dengan kapasitas sampai
dengan 300 ton per bulan, atau setara dengan kebutuhan pakan ayam sekitar 80.000
ekor per periode, jumlah tersebut relatif moderat mengingat beberapa distributor
pakan di Kabupaten Garut yang telah menjual dapat mencapai 700 ton per bulan',
padahal di Kabupaten Garut terdapat beberapa distributor pakan yang mempunyai
omset tidak jauh berbeda.

    Investasi pabrik pakan ternak, telah banyak dinantikan oleh para pelaku usaha
perunggasan, dengan harapan mereka menclapat harga lebih murah, dengan kualitas
pakan yang memenuhi standar dalam hal kadar nutrisi clan tingkat days cernanya.
Potensi ini belum banyak dilirik karena kurang populer jika dibandingkan dengan
investasi di bidang pariwisata dan tambang yang setara kasat mata lebih mudah
pengelolaannya, turn over nya relatif lebih cepat, dan telah banyak contoh investasi
yang berhasil di sektor tersebut.

 4. STRATEGI PEMASARAN


    Pola pemasaran relasional, lebih dari sekedar personal selling, strategi ini akan
berpengaruh pada asumsi biaya modal selama 3 bulan, untuk mengantisipasi adanya
kemadekan:

a. Segmentasi

1. Geografis

2. Skala usaha menengah dan kecil

3. Kepemilikan modal

b. Targeting

1. Peternak kecil

2. Peternak menengah yang mandiri

3. Berada di lokasi yang berdekatan dengan pabrik

c. Positioning

Pakan murah berkualitas

d. Marketing Mix

1. Produk untuk broiler

2. Harga lebih murah dibandingkan produk sejenis

3. Distribusi langsung ke peternak

4. Pola penjualan yang dioptimalkan adala h personal selling

5. Promosi dilakukan bersamaan dengan panen

    Terdapat beberapa keunggulan investasi pakan ternak, yang sangat penting
dipertimbangkan oleh para talon investor, antara lain adalah sebagai berikut:

1. Pola pemasaran yang mudah bila terintegrasi dengan

    pengembangan peternakan unggas

2. Bisa terintegrasi dengan pengembangan pertanian jagung


    clan peternakan unggas

3. Dapat dibuat dalam Skala kawasan dengan konsep cluster

4. Mempunyai nilai tambah yang sangat besar bagi masyarakat

    sekitar, bagi sektor terkait, clan terutama bagi peningkatan  

geliat pertumbuhan ekonomi kawasan.

5. Produk yang dihasilkan dapat lebih murah dibandingkan

    para pesaing.

    Secara umum investasi pakan ternak menguntungkan setara langsung bagi
pemodal, maupun memberikan maslahat bagi stakeholders maupun masyarakat
sekitar. Dalam konteks Kabupaten Garut, investasi pakan ternak jugs relevan dengan
arch dan kebijakan pemerintah. Berdasarkan hasil investigasi tim pads pertengahan
bulan Maret 2009.

5. PROYEKSI PERMINTAAN

      Kebutuhan pakan per ekor ternak unggas pedaging dari DOC sampai panen
(sekitar 38 hari) kurang lebih 3 Kg pakan. Dengan demikian maka proyeksi
permintaan dapat disesuaikan dengan proyeksi pengembangan petemakan di
kabupaten Garut, terutama para peternak Mandiri.

      Dari hasil survey lapangan, para peternak mandiri yang potensial dibangkitkan
kembali sekitar 98 orang, dengan rata-rata kepemilikan ayam 1000 ekor per orang
maka permintaan pakan per periode adalah sebanyak 98 X 1.000 X 3 Kg = 294 ton
per periode pemeliharaan atau kira setara dengan 5 ton pakan per hari.

  
BAB III

KESIMPULAN

Jumlah perusahaan pakan ternak di Indonesia seluruhnya 81 buah


(Deperindag, 2009). Sebagian besar berada di Pulau Jawa. Persaingan antar
perusahaan pakan ternak terutama dalam mendapatkan mitra peternak, Pola
distribusi pakan sangat khas karena dijual melalui jaringan-jaringan pemasaran yang
telah dibina dan dikelola setiap saat. Dalam skala besar pasar sangat susah dimasuki
namun pada skala kecil dimana perusahaan dapat melakukan penetrasi langsung
pada para peternak, pasar masih sangat terbuka lebar.

Investasi yang disarankan menghadapi persaingan dengan perusahaan besar


adalah investasi skala kecil (kapasitas 5 ton pakan per hari) dengan demikian
perusahaan tidak bersaing dengan perusahaan besar memperebutkan jaringan besar.
Perusahaan dapat membangun jaringan sendiri sehingga tidak bersaing secara vis to
vis dengan perusahaan besar.

PemasaranPemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan untuk mempertahankan


keberadaan produknya, terutama dalam keadaan permintaan pasar yang tidak stabil. Dalam
situasi persaingan, perusahaan harus menerapkan strategi pemasaran yang dinamis dan
disesuaikan dengan kondisi pasar yang ada. Satwa Unggul melakukan strategi pemasaran dengan
bauran pemasaran (marketing mix), yang mengkombinasikan variabel produk, harga, distribusi
dan promosi.Strategi ProdukStrategi produk yang dilakukan oleh perusahaan meliputi strategi
keputusan atribut produk, kemasan dan pelabelan produk. Strategi ini lebih banyak berhubungan
dengan pengelolaan produk sebelum maupun pada saat produk yang bersangkutan berada
dipasar. Strategi brand imageuntuk merek produk digunakan oleh perusahaan untuk memberi
ingatan pada konsumen bahwa produk tersebut berasal dari perusahaan .Dalam menghasilkan
kualitas produk yang baik, produsen memperhatikan beberapa faktor berikut:Bahan Baku
Jurnal Aves, Juni2016Vol 10 (1)p-ISSN 1907-1914e-ISSN 2503-4251STRATEGI
PEMASARAN PAKAN....(PRASETYO)46Bahan baku yang digunakan oleh perusahaan adalah
BKK,MBM,Tepung Ikan dll. Kualitas bahan baku selalu menjadi perhatian perusahaan, karena
produk yang baik dapat terbentuk dari kualitas bahan baku yang baik. Mayoritas bahan baku
harus diimpor untuk menjaga kualitas produk untuk memenuhi standar internasional. Tabel 1
menunjukkan produk bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi pakan ternak.Tabel 1.
Beberapa Bahan Baku dan Asal Perusahaan Pembuatan Pakan TernakNo.Nama Bahan BakuAsal
Perusahaan1.BKK Multindo/ Panca Patriot2.PMMMultindo/ Panca Patriot3.CGMMultindo/
Panca Patriot4.MBMMultindo/ Panca Patriot5.GritAnonimSumber : Satwa Unggul, 2013Produk
merupakan unsur penting dalam sebuah industri.Kualitas produk yang baik dapat menjadi
keunggulan sebuah perusahaan.Satwa Unggul memiliki produk yang memiliki kualitas yang
baik. Hal tersebut sesuai dengan pendapat beberapa konsumen yang ditemui oleh peneliti di
perusahaan ketika sedang melakukan pemesanan pakan ternak. Kualitas pakan dapat tetap terjaga
karena pakan dibuat dari bahan impor yang memenuhi standar kesehatan pakan ternak
internasional.Kemasan Produk dipasarkan dalam karung yang dikemas 50 kg. Pelabelan pada
kemasan terlihat dengan jelas. Nama produk dan nama perusahaan tertulis dominan pada
tampilan depan kemasan untuk menghindari pemalsuan produk. Kemasan bergambar ayam
sebagai lambang pakan untuk unggas.Berdasarkan wawancara yang dilakukan terhadap beberapa
konsumen, dapat dilihat bahwa Satwa Unggul memiliki kemasan yang cukup baik. Hal tersebut
dapat dilihat pada bungkus kemasan dengan warna, gambar, dan tulisan yang menarik. Produk
dikemas secara steril dan harus segera digunakan ketika kemasan dibuka untuk menjaga pakan
agar tidak kontak langsung dengan udara bebas. Komposisi dan kandungan pakan dapat terlihat
jelas pada label kemasan. Cara pemakaian dan tanggal kadaluarsa pakan secara berkala dikontrol
oleh dokter hewan yang ditugaskan oleh perusahaan.Strategi HargaStrategi harga merupakan
strategi yang penting bagi manajemen. PT SatwaUnggul menetapkan harga jual produk
berdasarkan biaya produksi ditambah dengan profityang disesuaikan dengan harga jual produk
sejenis dari perusahaan lain. Harga yang dijual relatif sama dengan produsen lain, tapi
perusahaan dapat memadukan strategi harga dengan strategi promosi dengan memberikan
potongan harga, jika pelanggan membeli dengan cara tunai atau membeli dalam jumlah besar.
Tingkat perbandingan beberapa produk perusahaan berdasarkan perbandingan harganya dengan
perusahaan kompetitor dapat dilihat pada Tabel 2.Tabel 2. Perbandingan Harga Jual Produk
Satwa Unggul dengan Kompetitornya Tahun 2013Satwa UnggulKompetitor AKompetitor
BKompetitor C(Japfa Comfeed)(Malindo)(Charoen
Phokpan)NamaHargaNamaHargaNamaHargaNamaHarga(Rp)(Rp)(Rp)
(Rp)ProdukProdukProdukProduk/sak/sak/sak/sak
Jurnal Aves, Juni2016Vol 10 (1)p-ISSN 1907-1914e-ISSN 2503-4251STRATEGI
PEMASARAN PAKAN....(PRASETYO)47Komp.Bro260.000RN 42-BR
Super302.000511305.000Sentrat G256.000RN 62303.000M1313.000124-KTA290.000RN
69318.000M2304.000124P308.000Sumber: Satwa Unggul 2013Berdasarkan Tabel 2, dapat
dilihat bahwa beberapa produk Satwa Unggul dijual jauh lebih murah dibandingkan dengan
produk sejenis dengan nama yang berbeda dari kompetitornya. Akan tetapi, walaupun nama
produk berbeda, namun fungsi pakan tersebut sama. Namun demikian,semua produk perusahaan
dijual dengan harga sedikit lebih murah dari perusahaan besar yang lain karena perusahaan lain
telah lebih dulu memiliki nama dan produk yang dihasilkan jauh lebih baik dibanding produk
Satwa Unggul.Hal tersebut sesuai dengan pernyataan beberapa konsumen yang ditemui, yang
menyatakan bahwa Satwa Unggul memiliki harga jual produk yang cukup baik. Harga jual
beberapa produk cukup kompetitif, sedikit lebih murah jika dibandingkan dengan produk sejenis
yang diproduksi oleh perusahaan lain.Konsumen memiliki bargaining positionyang kuat
dibandingkan dengan produsen.Hal tersebut disadari karena jumlah produsen pakan ternak yang
banyak jika dibandingkan dengan jumlah peternak sebagai konsumen relatif tetap dari tahun ke
tahun.Strategi DistribusiStrategi distribusi dapat digunakan untuk melihat konsistensi perusahaan
dalam sebuah industri. Semakin banyak produknya beredar, semakin mudah konsumen
mendapatkannya, maka semakin mudah merek produk tersebut masuk kedalam ingatan
konsumen. Satwa Unggul menggunakan penyebaran sales penjualan dan dokter hewan
kepeternakan-peternakan terdekat untukmemberikan penyuluhan, melakukan pendekatan
individu dalam menyebarkan produknya.Pemasaran dengan pendekatan pribadi (personal
selling) menjadi keunggulan bagi perusahaan. Hal tersebut direspon secara positif oleh
konsumen, karena konsumen dapat memperoleh informasi yang jelas mengenai penggunaan
pakan ternak. Salessudah cukup menguasai materi tentang produk dan mengetahui sedikitnya
tentang perkembangan peternakan di Indonesia. Salespenjualan selalu mencari peternakan-
peternakan lain yang belum ia datangi untuk memasarkan produk perusahaan. Salesdilengkapi
dengan fasilitas kendaraan bermotor roda dua untuk membantu pekerjaannya.Namun demikian,
perusahaan juga memiliki kelemahan dalam hal keterlambatan waktu pengiriman (time lag). Hal
tersebut dapat dilihat dari waktu pengantaran yang sering terlambat. Hal tersebut dirasa sangat
merugikan konsumen, karena mereka seringkali harus menunggu barang pesanannya. Hal itu
sudah disadari oleh pihak perusahaan sebagai suatu kelalaian karena proses transportasi yang
sering bermasalah, baik dalam hal penyediaan stok gudang cabang yang terlalu sedikit maupun
waktu pesan yang terkadang bersamaan dengan pesanan pihak lain.Saluran distribusi memegang
peranan penting dalam penyebaran produk. Memilih saluran distribusi yang tepat dapat
membantu meningkatkan volume penjualan. Menyadari pentingnya hal tersebut, Satwa Unggul
menggunakan tiga jenis saluran distribusi untuk mengakomodasi kebutuhan pakan ternak dalam
negeri. Pola distribusi pertama langsung dipasarkan ke peternak. Pola ini merupakan keunggulan
perusahaan, karena dapat berinteraksi la ngsung dengan peternak. Pola keduadan ketiga melalui
pelantara, namun perusahaan tetap memperhitungkan tingkat keefektifannya. Ketiga pola
distribusi tersebut menggunakan sistem personal sellingdalam mendistribusikan obat hewan dari
perusahaan kepada konsumen tingkat pertama yang digambarkan dengan tanda panah.
Perusahaan bertanggung jawab terhadap pendistribusian hanya sampai konsumen tingkat
pertama, sedangkan proses distribusi selanjutnya menjaditanggung jawab pihak distributor pakan
ternak.
Jurnal Aves, Juni2016Vol 10 (1)p-ISSN 1907-1914e-ISSN 2503-4251STRATEGI
PEMASARAN PAKAN....(PRASETYO)48Analisis Faktor-Faktor EksternalAnalisis
Lingkungan Jauh (1) Faktor EkonomiEkonomi adalah sebuah indikator berkembangnya suatu
negara. Keadaan ekonomi yang baik dapat mendorong perkembangan industri. Di Indonesia,
pertumbuhan ekonomi dihitung berdasarkan Gross Domestik Product(GDP). Berdasarkan data
BPS, laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada tahun 2008 sebesar 4.2 persen. Kondisi
tersebut semakin baik dan meningkat sebesar 5.6 persen pada tahun 2007. Menurut data Mark
Plus & Co(2007), nilai GDP perkapita Indonesia pada tahun 2008 sebesar US $ 1.191 milion
mengalami peningkatan menjadi US $ 1.219 milion pada tahun 2009. Hal tersebut
mengindikasikan bahwa industi dapat berkembang dengan pesat.Indikator lain yang perlu
diperhatikan adalah laju inflasi. Angka ini menggambarkan stabilitas suatu negara. Berdasarkan
data BPS, tingkat inflasi Indonesia naik tajam hingga 16.8 persen pada akhir tahun 2008. jika
sebelumnya hanya berkisar 6.1 persen. Hal tersebut terjadi karena naiknya harga bahan
bakarminyak (BBM) yang memberikan dampak pada perusahaan karena harus menaikkan harga
jual produknya.Indikator ekonomi yang sangat mempengaruhi perkembangan perusahaan adalah
nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing (kurs). Hal tersebut mempengaruhi biaya produksi
perusahaan karena sebagian besar bahan baku pembuatan obat hewan harus diimpor dari luar
negeri. Perusahaan pernah mengalami kegoncangan produksi pada saat terjadi krisis ekonomi
beberapa tahun lalu. Hal tersebut terjadi karena nilai kurs rupiah tidak stabil dan perusahaan
mengalami kerugiankarena ketidak-seimbangan antara biaya produksi dengan harga jual produk
yang ditetapkan.(2) Faktor Sosial, Budaya dan DemografiIndonesia merupakan negara yang
memiliki tingkat populasi yang cukup besar yaitu 215.3 juta jiwa (BPS, 2007).59 persen dari
jumlah penduduknya menempati pulau Jawa. Peningkatan jumlah penduduk tersebut berdampak
pada semakin besarnya jumlah angkatan kerja yang tersedia di pulau Jawa. Maka dari itu,
mayoritas kegiatan industri berada di pulau Jawa.Berdasarkan aspek sosial budaya, penduduk
Indonesia mengalami perubahan gayahidup. Saat ini, penduduk lebih memperhatikan kesehatan
yang dalam hal ini pemenuhan gizi dengan makanan yang mengandung gizi.Masyarakat sudah
terbiasa mengkonsumsi daging untuk penganan makan sehari-hari. Arusglobalisasi dapat
merubah gaya hidup sebagian kalangan untuk lebih memperhatikan asal mula daging dan lebih
peduli terhadap perkembangan hewan, baik untuk hewan ternak ataupun hewan peliharaannya.
Pergeseran gaya hidup ini menciptakan perilaku animal carepada sebagian kalangan. Perawatan
dan perkembangan hewan membutuhkan obat hewan untuk menjaga kesehatan hewan, baik
untuk hewan peliharaan maupun untuk hewan yang diternakkan. Satwa Unggul memanfaatkan
peluang bisnis ini dengan menyediakan pakan obat hewan untuk menyokong bidang peternakan
sebagai penghasil daging.(3) Faktor Politik, Pemerintahan dan HukumKondisi politik sebuah
negara dapat mempengaruhi perkembangan suatu industri. Saat ini industri pakan dan obat
hewan kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Namun setelah merebaknya virus flu burung
pada pertengahan tahun 2008, pemerintah mengeluarkan regulasi tentang pemusnahan unggas
yang diduga terinfeksi virus flu burung dengan penggantian uang senilai Rp. 10 000 tiap ekor
unggas yang dimusnahkan oleh pemerintah. Hal
Jurnal Aves, Juni2016Vol 10 (1)p-ISSN 1907-1914e-ISSN 2503-4251STRATEGI
PEMASARAN PAKAN....(PRASETYO)49tersebut membawa dampak negatif bagi perusahaan,
karena permintaan akan pakan ternak menurun. Hal ini disebabkan oleh penurunan jumlah
unggas sebagai pengguna pakan karena kebijakan pemusnahan tersebut.(4) Faktor
TeknologiTeknologi merupakan faktor penting dalam industri pakan. Hal tersebut terjadi karena
proses pembuatan pakan harus memiliki standarisasi kesehatan dan kontrol yeng tinggi untuk
menjaga strerilisasi dan kualitas produk, yang hanya dapat dilakukan oleh alat-alat danmesin-
mesin berteknologi tanggi dengan standart internasioanal. Perusahaan menggunakan mesin-
mesin berat, pencetak pakan secara masal dengan mengadopsi teknologi terbaru.Peralatan
lainnya juga digunakan sebagai fasilitas pendukung.Analisis Lingkungan Industri (1) Ancaman
Pendatang BaruKondisi ekonomi yang semakin membaik, membuka peluang bagi perusahaan
yang bergerak di bidang pakan ternak untuk berkembang. Hal ini juga dapat dimanfaatkan oleh
perusahaan lain yang belum terjun dibidang pakan ternak turut ambil bagian. Indusri pakan
ternak merupakan industri berat yang membutuhkan teknologi tinggi. Hal ini yang membuat
hambatan masuk industri pakan ternak tinggi. Hanya produsen yang mempunyai modal yang
cukup dan dapat mengadopsi teknologi tinggi yang dapat masuk kedalam industri ini. Melihat
hambatan masuk industri yang cukup besar, maka perusahaan yang bergerak di bidang industri
pakan ternak sebagian besar didominasi oleh perusahaan-perusahaan lama yang memiliki pangsa
pasar diatas dua persen.(2) Ancaman Produk PenggantiAncaman produk pengganti untuk
industri pakan ternak yaitu pakan sejenis dengan merek lain dengan harga yang lebih murah.
Oleh karena itu, setiap produsen pakan ternak harus selalu mewaspadai munculnya ancaman
produk pengganti dengan melakukan survei secara berkala untuk mengikuti perkembangannya.
(3) Kekuatan Tawar Menawar PembeliKekuatan tawar menawar pembeli pada industri pakan
ternak cukup kuat karena konsumen bisa memilih produk mana saja yang mereka inginkan. Hal
tersebut terjadi karena banyaknya perusahaan pakan meningkat walaupun sedikit jumlahnya,
sedangkan jumlah peternakan relatif sama dari tahun ke tahun. Seluruh produsen menggunakan
semua sumber dayanya untuk memperebutkan pangsa pasar yang ada, sehingga terjadi perang
harga antar produsen. Konsumen seringkali terpengaruh dengan harga yang lebih murah dan
melihat produsen secara objektif, sehingga konsumen dapat memilih produsen mana saja yang
mereka sukai.Hal ini menjadi perhatian khusus bagi Satwa Unggul untuk bersaing dipasar. Satwa
Unggul menggunakan promosi penjualan dengan potongan harga, pelayanan konsultasi, dan
melakukan pendekatan secara personal untuk mempertahankan pelanggannya agar tidar beralih
kepada produsen lain.(4) Kekuatan Tawar Menawar PemasokSatwa Unggul tidak memproduksi
semua pakan sendiri. Perusahaan membutuhkan pemasok bahan baku dan ini harus impor dari
luar, yaitu : Argentina,Brazil,India. Jadi, tidak mudah untuk mendapatkan pemasok yang benar-
benar sesuai dengan kualifikasi produk, sehingga kekuatan tawar pemasok cukup kuat untuk
industri ini.Ketergantungan perusahaan pada pemasok bahan baku di luar negeri dapat
memberikan dampak negatif jika terjadi permasalahan dalam kerjasamanya dengan pemasok.
Oleh karena itu, perusahaan sedang melakukan pendekatan dengan pemasok lain sebagai
tindakan antisipasi jika terjadi permasalahan dalam pasokan bahan baku. Perusahaan juga
Jurnal Aves, Juni2016Vol 10 (1)p-ISSN 1907-1914e-ISSN 2503-4251STRATEGI
PEMASARAN PAKAN....(PRASETYO)51pengiriman, tidak ada kontrak eksklusif dengan
pelanggan, dan tidak adanya kegiatan litbang. Berdasarkan analisis lingkungan eksternal, dapat
dilihat bahwa PT Satwa Unggul juga memiliki posisi eksternal yang kuat, karena telah mampu
memanfaatkan peluang dan dapat mengatasi ancaman dengan cukup baik. Peluang yang dimiliki
perusahaan berupa : peningkatan konsumsi daging nasional, cukup tersedia angkatan kerja,
kemajuan teknologi, perilaku animal care, dan hambatan masuk industri tinggi. Sedangkan
ancaman yang masuk berupa : kekuatan tawar-menawar pemasok dan pembeli cukup kuat,
meningkatnya laju inflasi, fluktuasi nilai tukar rupiah, dan tingginya tingkat
persaingan.3.Alternatif strategi yang dapat dilakukan oleh Satwa Unggul dalam mempertahankan
dan meningkatkan kegiatan perusahaannya antara lain berupa peningkatan hubungan baik
dengan pelanggan melalui personal selling, promosi harga, pemeriksaan gratis, penyuluhan
ternak danfasilitas lainnya. SaranBerdasarkan hasil penelitian, didapat beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam perkembangan industri obat hewan. Maka peneliti ingin memberikan saran
dan masukan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Saran
tersebut diantaranya :1.Perusahaan sebaiknya mempertahankan keunggulan strategi pemasaran
yang dijalankan berupa personal sellingdan strategi promosi. Personal sellingsebagai strategi
penguat dari strategi promosi iklan yang selama ini diterapkan oleh perusahaan. Perusahaan juga
memperbaiki kelemahannya dalam keterlambatan waktu pengiriman (time lag) untuk menambah
kepercayaan konsumen kepada perusahaan dengan cara : memuat stok barang dalam umlah besar
pada seluruh anak cabang perusahaan dan memberikan garansi bonus barang jika pengantaran
lebih dari 2x24 jam.2.Perusahaan dapat menggunakan promosi dengan mendirikan posko-posko
atau balai-balai konsultasi dan layanan peternakan disekitar wilayah peternakan yang dilengkapi
dengan pemasangan atribut dan merek obat untuk menciptakan ingatan akan merek pada
konsumen. Satwa Unggul sebagai produsen obat hewan sebaiknya melakukan riset secara
berkala mengenai perilaku konsumen obat hewan agar strategi yang diterapkan benar-benar
sesuai dengan kondisi pasardengan cukup baik. Peluang yang dimiliki perusahaan berupa :
peningkatan konsumsi daging nasional, cukup tersedia angkatan kerja, kemajuan teknologi,
perilaku animal care, dan hambatan masuk industri tinggi. Sedangkan ancaman yang masuk
berupa :kekuatan tawar-menawar pemasok dan pembeli cukup kuat, meningkatnya laju inflasi,
fluktuasi nilai tukar rupiah, dan tingginya tingkat persaingan.4.Alternatif strategi yang dapat
dilakukan oleh Satwa Unggul dalam mempertahankan dan meningkatkan kegiatan
perusahaannya antara lain berupa peningkatan hubungan baik dengan pelanggan melalui
personal selling, promosi harga, pemeriksaan gratis, penyuluhan ternak danfasilitas lainnya.
DAFTAR PUSTAKAAlfredo. 2005. Analisis Strategi Pemasaran Meubel Berdikari Furniture.
Skripsi Sarjana. Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian
Bogor. Bogor.

Anda mungkin juga menyukai