NPM : 501190035
Kelas : Akuntansi – 5A
1. Apa yang dimaksud dengan praktik akuntansi dan apa arti penting teori
akuntansi?
Jawab :
2. Jelaskan dan beri contoh yang dimaksud dengan ungkapan bahwa “praktik yang
sehat harus dilandasi dengan teori yang sehat pula.“
Jawab :
Praktik akuntansi yang baik dan maju tidak akan dapat dicapai tanpa suatu teori baik yang
melandasinya. Praktik dan profesi harus dikembangkan atas dasar penalaran (causes and
reasons). Dari argumen-argumen tersebut, dapat dikatakan bahwa teori merupakan unsur
yang penting dalam mengembangkan dan memajukan praktik akuntansi. Teori
merupakan obor yang menerangi praktik dengan prinsip-prinsip yang masuk akal.
Ilustrasinya, kalau orang melihat suatu kota dari sebuah helikopter, orang akan
kehilangan pandangan terhadap hal-hal yang kecil tetapi jika dia akan mampu melihat
prinsip kerja (teori) tentang tata kota itu : batas-batasnya, pengkawasannya, jaringan jalan
lalu-lintasnya, pusat-pusat kegiatan, dan keterkaitan antara unsur-unsur tersebut.
Jawab :
Perguruan tinggi memandang akuntansi sebagai dua bidang kajian yaitu bidang praktik
dan teori. Bidang praktik berkepentingan dengan masalah bagaimana praktik dijalankan
sesuai dengan PABU. Bidang teori berkepentingan dengan penjelasan, deskripsi, dan
argumen yang dianggap melandasi praktik akuntansi yang semuanya dicakup dalam suatu
pengetahuan yang disebut teori akuntansi. Pendidikan akuntansi di perguruan tinggi harus
mampu mengubah praktik akuntansi yang berjalan menjadi lebih baik. Pendidik
akuntansi berperan untuk menjembatani praktik dan teori akuntansi sehingga praktik
akuntansi selalu berkembang menuju ke keadaan yang lebih baik. Ini berarti bahwa
pendidikan dan pengajaran akuntansi tidak hanya membatasi pada apa yang nyatanya
dipraktikan (aspek teknis) tetapi juga memasukkan alternatif-alternatif dan penalarannya
sehingga peserta didik nantinya dapat menerapkan gagasan alternatif yang menuju ke
perbaikan praktik.
4. Jelaskan pengertian penalaran deduktif dan induktif serta berilah suatu contoh
penalaran tersebut dalam akuntansi!
Jawab :
Penalaran deduktif adalah proses penyimpulan yang berawal dari suatu pernyataan umum
yang disepakti (disebut premis) ke pernyataan khusus sebagai simpulan (konklusi).
Contohnya, akuntansi menyajikan aset sebesar kos historis karena akuntansi menganut
konsep kontinuitas usaha. Degan konsep ini, fungsi neraca adalah untuk menunjukkan
sisa potensi jasa dan bukan menunjukkan nilai jual sehingga kos historis merupakan
pengukur yang paling tepat. Menganut konsep kontinuitas usaha merupakan premis
sedangkan penilaian aset atas dasar kos historis merupakan konklusi.
Penalaran induktif merupakakn kebalikan dari penalaran deduktif. Penalaran ini berawal
dari suatu pernyataan atau keadaan yang khusus dan berakhir dengan pernyataan umum
yang merupakan generalisasi ( perampatan) dari keadaan khusus tersebut. Contohnya,
pengamatan menunjukkan bahwa voluma saham beberapa perusahaan yang dijual –
belikan beberapa hari setelah penerbitan statemen keuangan meningkat dengan tajam.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan dengan tingkat keyakinan tertentu bahwa informasi
akuntansi bermanfaat bagi investor di pasar modal.” Pengamatan beberapa perusahaan
merupakan suatu keadaan khusus yang menjadi premi sedangkan pernyataan bahwa
informasi bermanfaat merupakan generalisasi.
Jawab :
Verifikasi teori merupakan prosedur untuk menentukan apakah suatu teori valid atau
tidak. Pendekatan untuk mengevaluasi validitas teori bergantung pada sasaran dan tataran
teori yang diverifikasi. Teori akuntansi normatif dievaluasi validitasnya atas dasar
penalaran logis yang melandasi teori yang diajukan. Penalaran logis menjadi criteria
validitas karena teori normative dalam banyak hal tidak mau belum menghasilkan fakta
dan observasi untuk mendukungnya.
Teori akuntansi positif dinilai validitasnya biasanya atas dasar kesesuaian teori dengan
fakta atau apa yang nyatanya terjadi. Menentukan fakta melibatkan observasi secara
objektif. Pada umumnya, observasi objektif dapat dicapai melalui penelitian ilmiah
dengan metoda ilmiah. Validitas teori akuntansi positif banyak dilakukan dengan
penilitian empiris. Penelitian empiris biasanya didasarkan atas pengamatan terbatas untuk
menguji teori secara statists. Karena teori akuntansi positif bebas nilai, verifikasi dibatasi
pada apa yang nyatanya dipraktikkan tetapi tidak di arahkan untuk menentukan apakah
teori tersebut baik atau tidak bila dijadikan basis untuk menentukan kebijakan.
Teori akuntansi sintaktik biasanya tidak berkaitan langsung dengan fakta sehingga
verifikasi validitasnya mengandalkan penelaran logis semata-mata. Teori akuntansi
semantic melibatkan penyimbolan fakta/realitas sehingga mengandung unsur empiris.
Oleh karenanya, validitas dapat diverifikasi secara empiris dengan pengamatan. Untuk
menentukan apakah symbol “cost” dalam akuntansi dipahami makanya dengan benar
oleh pemakaiannya dapat diuji dengan melakukan penelitian empiris. “perlengkapan”
sebagai padan kata “supplies” dapat diuji validitasnya dengan menenyai pemakai tentang
persepsinya terhadap istilah tersebut.
Teori akuntansi pragmatik mempunyai kandungan empiris yang besar karena teori ini
banyak memanfaatkan fakta atau data empiris perilaku pasar/individual sebagai reaksi
terhadap informasi akuntansi. Apabila data empiris belum tersedia, perilaku dapat di ukur
dengan menggunakan instrument penelitian di rancang untuk keperluan tersebut.
Jawab :
- Owners, lenders, supplier, potential, investor dan kreditor, employees, man age man,
direktur, customer, financial, analiyts and advisor, broker, under, writer, stock,
exchanges, lauyer, economis, taxing, authorities, regulatory, legislator, financial
press and reporting, agencies, labor, union, trade, association, business, researcher,
teacher and student, and the public
- Pertanggung jawaban, kebermanfaatan, keputusan, riset keuangan dan pasar,
penentuan tariff, penentuan pajak, pengendalian sosial, pengendalian alokasi sumber
daya ekonomi, dan pengukuran kerja entitas.
7. Gambarkan dan jelaskan kerangka konseptual akuntansi keuangan!
Jawab :
Tujuan secara sempit laporan ini adalah penyampaian informasi yang memiliki kaitan
dengan kepentingan berbagai pihak. Lantas, tujuan yang terakhir adalah
menyampaikan informasi yang bisa berfungsi menentukan prospek aliran kas suatu
bisnis.
Karakter relevan dan bisa dipercaya pun memiliki sub karakter lagi yang
memperkuat informasi akuntansi tersebut sebagai informasi yang kuat. Sub
karakter relevan adalah memiliki keunggulan nilai prediksi (prediktif value), nilai
balikan (feedback value) dan ketepatan waktu (timelines). Sedangkan karakter
bisa dipercaya terdiri dan sub karakter memiliki daya uji atau verifiability, tidak
memihak alias netal (neutrality), dan bisa disajikan apa adanya (representational
faithfulness).
b. Prinsip
Prinsip dikenal sebagai pedoman untuk mengakui transaksi badan usaha dan ini
berkaitan dengan bagaimana aktiva, pasiva, pendapatan, dan biaya diidentifikasi,
diukur, sampai dengan dilaporkan. Empat prinsip yang dikenal dalam akuntansi
adalah Kos Historis, Pengakuan Pendapatan, Penandingan, dan Pengungkapan
Penuh.
c. Batasan
Empat batasan akuntansi keuangan antara lain hubungan antara kos dan manfaat,
materialitas, praktik dalam industri, dan konservatif. Hubungan antara kos dan
manfaat menjelaskan bahwa manfaat informasi akuntansi harus bisa lebih besar
jika dibandingkan dengan kos atau harga perolehan. Materialitas menjelaskan
bahwa ketika sebuah item dicantumkan atau mungkin dihilangkan pasti akan
memengaruhi pertimbangan seseorang secara wajar. Praktik dalam industri
mewajibkan kita untuk memahami sifat khas suatu badan bisnis. Konservatif
merupakan prinsip yang diterapkan pada kondisi penuh keraguan tentang
perlakuan akuntansi yang akan dipakai.
Jawab :
Karena kriteria yang menjadi pedoman kebijakan akuntansi sangat erat kaitannya dengan
masalah apakah informasi suatu objek bermanfaat untuk pengambilan keputusan bagi
pihak pemakai yang dituju. Kebermanfaatan (usefulness) merupakan suatu katakteristik
yang hanya dapat ditentukan secara kualitatif. Oleh karena itu kriteria ini secara umum
disebut katakteristik kualitatif (qualitative characteristics) atau kualitas (qualities)
informasi akuntansi.
Informasi akan bermanfaat kalau infromasi tersebut : berpaut dengan keputusan yang
menjadi sasaran informasi; dipahami dan digunakan oleh pemakai; dipercayai oleh
pemakai. Kalau pemakai tidak dapat mencerna infromasi yang disajikan. Akhirnya
informasi akan menjadi tidak digunakan yang berarti tidak bermanfaat kalau disediakan.
Oleh karena itu, kualitas infromasi juga harus sepadan dengan kualitas pemakai (user-
specific qualities).
Tujuan nilai sekarang dalam pengukuran akuntansi adalah untuk menangkap atau
merefleksikan sedapat mungkin perbedaan ekonomik antara sehimpunan aliran kas masa
dating untuk mengistimasi nilai wajar.
Manfaat nilai sekarang dalam pengukuran akuntansi, adalah nilai sekarang dapat
digunakan untuk menentukan nilai wajar.
Asset harus terjadi karena transaksi masa lalu karena Telah dibahas dalam rerangka
konseptual bahwa criteria pengakuan elemen adalah definisi, keterukuran, keberpautan,
dan keterandalan. Bahwa asset haruus timbul akibat transaksi atau kejadian masa lalu
adalah criteria untuk memenuhi definisi tetapi bukan criteria untuk pengakuan. Jadi
manfaat ekonomik dan penguasaan atau hak atas manfaat saja tidak cukup untuk
memasukkan suatu objek kedalam asset kesatuan usaha untuk dilaporkan via statemen
keuangan.
13. Apa tujuan penilaian aset?
Jawab :
Tujuannya adalah untuk menyediakan informasi yang dapat membantu investor dan
kreditor dalam menilai jumlah, saat dan ketidakpastian dari aliran kas bersih yang masuk
ke badan usaha. Maka dari itu, dasar penilaian aset harus dikaitkan dengan „aliran kas ke
badan usaha‟ agar penilaian lebih relevan.
Aliran kas ke badan usaha ini dapat diprediksi melalui informasi semantik yang berupa :
1. Posisi Keuangan
2. Profitabilitas
3. Likuiditas
4. Solvensi
Keempat informasi tersebut dalam penentuan/penyusunannya melibatkan penilaian aset.
Jadi, tujuan dari penilaian aset itu adalah untuk merepresentasikan pos-pos aset yang
berpautan dengan laporan kuangan, tentunya dengan menggunakan basis-basis yang
sesuai.
14. Apa yang dimaksud dengan nilai keluaran dan nilai masukan serta dalam kondisi
apa nilai tersebut diterapkan?
Jawab :
1. Nilai Keluaran
Nilai keluaran adalah nilai yang didasarkan atas jumlah rupiah kas atau penghargaan
lainnya (nonkas) yang diterima suatu unit usaha apabila suatu asset atau potensi jasa
akhirnya keluar dari satuan usaha melalui pertukaran atau konversi.
2. Nilai Masukkan
Nilai masukan merupakan nilai atau jumlah rupiah yang harus dikeluarkan atau
dikorbankan untuk memperoleh aset atau objek tertentu yang masuk dalam unit
usaha.
15. Jelaskan tahap perlakuan aliran aset dari segi fisis maupun informasi!
Jawab :
Dengan konsep kontinuitas usaha, pos atau sumber ekonomik akan menghalangi tiga
tahap perlakuan sejalan dengan aliran fisis kegiatan usaha yaitu tahap pemerolehan,
pengolahan, dan penjualan/ penyerahan. Secara aliran informasi, aliran fisis suatu
sumber ekonomik atau objek harus direpresentasi dalam kos sehingga hubungan antar
objek bermakna sebagai informasi. Kos merupakan representasi kuantitatif suatu objek.
Oleh karena itu, kos juga mengalami tiga tahap perlakuan akuntansi mengkuti aliran fisis,
yaitu: pengukuran, penelusuran, dan pembebanan.