Anda di halaman 1dari 11

Nama : Windy Aulia Triananda

NPM : 501190035

Kelas : Akuntansi – 5A

Mata Kuliah : Teori Akuntansi - (Quiz Pertemuan 6)

1. Apa yang dimaksud dengan praktik akuntansi dan apa arti penting teori
akuntansi?

Jawab :

Praktik akuntansi merupakan seperangkat gagasan-gagasan yang melandasi praktik


tersebut berupa asumsi-asumsi dasar, konsep-konsep, penjelasan, dan penalaran yang
keseluruhannya membentuk bidang pengetahuan teori akuntansi.
Teori akuntansi membahas perlakuan-perlakuan dan model-model alternatif yang dapat
menjadi jawaban atas masalah-masalah yang dihadapi dalam praktik.
Jadi Teori akuntansi merupakan landasan untuk memecahkan masalah-masalah akuntansi
secara beralasan atau bernalar yang secara etis dan ilmiah dapat dipertanggungjawabkan.

2. Jelaskan dan beri contoh yang dimaksud dengan ungkapan bahwa “praktik yang
sehat harus dilandasi dengan teori yang sehat pula.“

Jawab :

Praktik akuntansi yang baik dan maju tidak akan dapat dicapai tanpa suatu teori baik yang
melandasinya. Praktik dan profesi harus dikembangkan atas dasar penalaran (causes and
reasons). Dari argumen-argumen tersebut, dapat dikatakan bahwa teori merupakan unsur
yang penting dalam mengembangkan dan memajukan praktik akuntansi. Teori
merupakan obor yang menerangi praktik dengan prinsip-prinsip yang masuk akal.
Ilustrasinya, kalau orang melihat suatu kota dari sebuah helikopter, orang akan
kehilangan pandangan terhadap hal-hal yang kecil tetapi jika dia akan mampu melihat
prinsip kerja (teori) tentang tata kota itu : batas-batasnya, pengkawasannya, jaringan jalan
lalu-lintasnya, pusat-pusat kegiatan, dan keterkaitan antara unsur-unsur tersebut.

3. Jelaskan peranan perguruan tinggi dalam pengembangan akuntansi dan jelaskan


pula peran riset, pengajaran dan praktik dalam pengembangan disiplin akuntansi!

Jawab :

Perguruan tinggi memandang akuntansi sebagai dua bidang kajian yaitu bidang praktik
dan teori. Bidang praktik berkepentingan dengan masalah bagaimana praktik dijalankan
sesuai dengan PABU. Bidang teori berkepentingan dengan penjelasan, deskripsi, dan
argumen yang dianggap melandasi praktik akuntansi yang semuanya dicakup dalam suatu
pengetahuan yang disebut teori akuntansi. Pendidikan akuntansi di perguruan tinggi harus
mampu mengubah praktik akuntansi yang berjalan menjadi lebih baik. Pendidik
akuntansi berperan untuk menjembatani praktik dan teori akuntansi sehingga praktik
akuntansi selalu berkembang menuju ke keadaan yang lebih baik. Ini berarti bahwa
pendidikan dan pengajaran akuntansi tidak hanya membatasi pada apa yang nyatanya
dipraktikan (aspek teknis) tetapi juga memasukkan alternatif-alternatif dan penalarannya
sehingga peserta didik nantinya dapat menerapkan gagasan alternatif yang menuju ke
perbaikan praktik.

4. Jelaskan pengertian penalaran deduktif dan induktif serta berilah suatu contoh
penalaran tersebut dalam akuntansi!

Jawab :

Penalaran deduktif adalah proses penyimpulan yang berawal dari suatu pernyataan umum
yang disepakti (disebut premis) ke pernyataan khusus sebagai simpulan (konklusi).
Contohnya, akuntansi menyajikan aset sebesar kos historis karena akuntansi menganut
konsep kontinuitas usaha. Degan konsep ini, fungsi neraca adalah untuk menunjukkan
sisa potensi jasa dan bukan menunjukkan nilai jual sehingga kos historis merupakan
pengukur yang paling tepat. Menganut konsep kontinuitas usaha merupakan premis
sedangkan penilaian aset atas dasar kos historis merupakan konklusi.
Penalaran induktif merupakakn kebalikan dari penalaran deduktif. Penalaran ini berawal
dari suatu pernyataan atau keadaan yang khusus dan berakhir dengan pernyataan umum
yang merupakan generalisasi ( perampatan) dari keadaan khusus tersebut. Contohnya,
pengamatan menunjukkan bahwa voluma saham beberapa perusahaan yang dijual –
belikan beberapa hari setelah penerbitan statemen keuangan meningkat dengan tajam.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan dengan tingkat keyakinan tertentu bahwa informasi
akuntansi bermanfaat bagi investor di pasar modal.” Pengamatan beberapa perusahaan
merupakan suatu keadaan khusus yang menjadi premi sedangkan pernyataan bahwa
informasi bermanfaat merupakan generalisasi.

5. Jelaskan berbagai kriteria dan prosedur untuk memverifikasi teori akuntansi!

Jawab :

Verifikasi teori merupakan prosedur untuk menentukan apakah suatu teori valid atau
tidak. Pendekatan untuk mengevaluasi validitas teori bergantung pada sasaran dan tataran
teori yang diverifikasi. Teori akuntansi normatif dievaluasi validitasnya atas dasar
penalaran logis yang melandasi teori yang diajukan. Penalaran logis menjadi criteria
validitas karena teori normative dalam banyak hal tidak mau belum menghasilkan fakta
dan observasi untuk mendukungnya.
Teori akuntansi positif dinilai validitasnya biasanya atas dasar kesesuaian teori dengan
fakta atau apa yang nyatanya terjadi. Menentukan fakta melibatkan observasi secara
objektif. Pada umumnya, observasi objektif dapat dicapai melalui penelitian ilmiah
dengan metoda ilmiah. Validitas teori akuntansi positif banyak dilakukan dengan
penilitian empiris. Penelitian empiris biasanya didasarkan atas pengamatan terbatas untuk
menguji teori secara statists. Karena teori akuntansi positif bebas nilai, verifikasi dibatasi
pada apa yang nyatanya dipraktikkan tetapi tidak di arahkan untuk menentukan apakah
teori tersebut baik atau tidak bila dijadikan basis untuk menentukan kebijakan.
Teori akuntansi sintaktik biasanya tidak berkaitan langsung dengan fakta sehingga
verifikasi validitasnya mengandalkan penelaran logis semata-mata. Teori akuntansi
semantic melibatkan penyimbolan fakta/realitas sehingga mengandung unsur empiris.
Oleh karenanya, validitas dapat diverifikasi secara empiris dengan pengamatan. Untuk
menentukan apakah symbol “cost” dalam akuntansi dipahami makanya dengan benar
oleh pemakaiannya dapat diuji dengan melakukan penelitian empiris. “perlengkapan”
sebagai padan kata “supplies” dapat diuji validitasnya dengan menenyai pemakai tentang
persepsinya terhadap istilah tersebut.
Teori akuntansi pragmatik mempunyai kandungan empiris yang besar karena teori ini
banyak memanfaatkan fakta atau data empiris perilaku pasar/individual sebagai reaksi
terhadap informasi akuntansi. Apabila data empiris belum tersedia, perilaku dapat di ukur
dengan menggunakan instrument penelitian di rancang untuk keperluan tersebut.

6. Sebutkan pihak-pihak potensial yang berkepentingan dengan suatu perusahaan


atau badan usaha dan jelaskan kepentingannya! Dan apakah semua yang
berkepentingan harus dilayani kebutuahn informasionalnya melalui pelaporan
keuangan?

Jawab :

- Owners, lenders, supplier, potential, investor dan kreditor, employees, man age man,
direktur, customer, financial, analiyts and advisor, broker, under, writer, stock,
exchanges, lauyer, economis, taxing, authorities, regulatory, legislator, financial
press and reporting, agencies, labor, union, trade, association, business, researcher,
teacher and student, and the public
- Pertanggung jawaban, kebermanfaatan, keputusan, riset keuangan dan pasar,
penentuan tariff, penentuan pajak, pengendalian sosial, pengendalian alokasi sumber
daya ekonomi, dan pengukuran kerja entitas.
7. Gambarkan dan jelaskan kerangka konseptual akuntansi keuangan!

Jawab :

3 tingkat Kerangka Konseptual Akuntansi :

1. Tingkat Pertama (Tujuan Utama Pelaporan Keuangan)


Pelaporan keuangan dibuat dengan tujuan tertentu dan pasti yaitu sebagai media
pemberi informasi yang diharapkan memiliki manfaat terhadap para pembuat
keputusan; membantu menentukan jumlah, waktu, hingga memperkirakan
ketidakpastian aliran kas yang mungkin terjadi; sampai menyediakan informasi yang
memuat sumber-sumber ekonomi, tuntutannya, dan perubahan yang mungkin terjadi
di dalamnya.
Laporan keuangan ini digunakan oleh banyak pihak dengan berbagai kepentingannya
masing-masing. Maka dari itu, pelaporan keuangan ini memiliki tujuan tersendiri
yang bisa kita klasifikasikan menjadi 3 bagian besar, yaitu tujuan secara luas, tujuan
secara sempit, dan tujuan yang terakhir. Laporan keuangan memiliki tujuan secara
luas sebagai pemuat informasi untuk penggunanya dalam pembuatan keputusan.

Tujuan secara sempit laporan ini adalah penyampaian informasi yang memiliki kaitan
dengan kepentingan berbagai pihak. Lantas, tujuan yang terakhir adalah
menyampaikan informasi yang bisa berfungsi menentukan prospek aliran kas suatu
bisnis.

2. Tingkat Kedua (Konsep Fundamental)


Dalam tingkatan kedua ini, konsep fundamental merupakan dasar yang menjembatani
antara permasalahan tujuan akuntansi serta bagaimana dengan akuntansi yang
menyangkut masalah pengakuan serta pengukuran. Fundamental sendiri dimaknai
sebagai konsep dasar, konsep yang berfungsi dalam memberikan petunjuk untuk
memilih kejadian, mencatat kejadian, meringkasnya dan mengkomunikasikan nya
kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan. Level dua ini memiliki 2 poin
penting yang termasuk dalam konsep fundamental laporan keuangan sebagai berikut.

a. Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi


Informasi akuntansi memiliki karakteristik yang membuatnya bisa dinilai tentang
kepantasannya untuk digunakan. Karakteristik tersebut merupakan karakteristik
tipe kualitatif yang artinya pengukuran nya bukan dengan angka dan satuan pasti,
namun dilihat dari beberapa variabel seperti siapa pembuat keputusan dan
bagaimana kepahaman nya, variabel kualitas utama informasi akuntansi yang
harus relevan dan bisa dipercaya, hingga memiliki kekuatan untuk dibandingkan
(comparability) dan konsistensi.

Karakter relevan dan bisa dipercaya pun memiliki sub karakter lagi yang
memperkuat informasi akuntansi tersebut sebagai informasi yang kuat. Sub
karakter relevan adalah memiliki keunggulan nilai prediksi (prediktif value), nilai
balikan (feedback value) dan ketepatan waktu (timelines). Sedangkan karakter
bisa dipercaya terdiri dan sub karakter memiliki daya uji atau verifiability, tidak
memihak alias netal (neutrality), dan bisa disajikan apa adanya (representational
faithfulness).

b. Elemen Laporan Keuangan


Sebuah laporan keuangan harus memuat elemen-elemen utama yang
menjadikannya lengkap dan layak digunakan. Elemen utama laporan keuangan
tersebut antara lain: aktiva, pasiva, ekuitas, investasi, distribusi, pendapatan,
biaya, keuntungan, dan kerugian.

3. Tingkat Ketiga (Konsep Pengakuan dan Pengukuran)


a. Asumsi Dasar
Mengerti cara-cara tertentu yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Inilah dasar
struktur akuntansi keuangan. Asumsi dasar dibagi menjadi empat bagian dasar
antara lain: entitas ekonomik, kesinambungan usaha, unit moneter, dan periodisasi
akuntansi.

b. Prinsip
Prinsip dikenal sebagai pedoman untuk mengakui transaksi badan usaha dan ini
berkaitan dengan bagaimana aktiva, pasiva, pendapatan, dan biaya diidentifikasi,
diukur, sampai dengan dilaporkan. Empat prinsip yang dikenal dalam akuntansi
adalah Kos Historis, Pengakuan Pendapatan, Penandingan, dan Pengungkapan
Penuh.

c. Batasan
Empat batasan akuntansi keuangan antara lain hubungan antara kos dan manfaat,
materialitas, praktik dalam industri, dan konservatif. Hubungan antara kos dan
manfaat menjelaskan bahwa manfaat informasi akuntansi harus bisa lebih besar
jika dibandingkan dengan kos atau harga perolehan. Materialitas menjelaskan
bahwa ketika sebuah item dicantumkan atau mungkin dihilangkan pasti akan
memengaruhi pertimbangan seseorang secara wajar. Praktik dalam industri
mewajibkan kita untuk memahami sifat khas suatu badan bisnis. Konservatif
merupakan prinsip yang diterapkan pada kondisi penuh keraguan tentang
perlakuan akuntansi yang akan dipakai.

8. Mengapa karakteristik kualitatif informasi perlu masuk dalam rerangka


konseptual?

Jawab :

Karena kriteria yang menjadi pedoman kebijakan akuntansi sangat erat kaitannya dengan
masalah apakah informasi suatu objek bermanfaat untuk pengambilan keputusan bagi
pihak pemakai yang dituju. Kebermanfaatan (usefulness) merupakan suatu katakteristik
yang hanya dapat ditentukan secara kualitatif. Oleh karena itu kriteria ini secara umum
disebut katakteristik kualitatif (qualitative characteristics) atau kualitas (qualities)
informasi akuntansi.

Informasi akan bermanfaat kalau infromasi tersebut : berpaut dengan keputusan yang
menjadi sasaran informasi; dipahami dan digunakan oleh pemakai; dipercayai oleh
pemakai. Kalau pemakai tidak dapat mencerna infromasi yang disajikan. Akhirnya
informasi akan menjadi tidak digunakan yang berarti tidak bermanfaat kalau disediakan.
Oleh karena itu, kualitas infromasi juga harus sepadan dengan kualitas pemakai (user-
specific qualities).

9. Apakah tujuan dan manfaat nilai sekarang dalam pengukuran akuntansi?


Jawab :

Tujuan nilai sekarang dalam pengukuran akuntansi adalah untuk menangkap atau
merefleksikan sedapat mungkin perbedaan ekonomik antara sehimpunan aliran kas masa
dating untuk mengistimasi nilai wajar.
Manfaat nilai sekarang dalam pengukuran akuntansi, adalah nilai sekarang dapat
digunakan untuk menentukan nilai wajar.

10. Jelaskan manfaat kerangka konseptual!


Jawab :

FASB merumuskan 4 manfaat dari kerangka konseptual akuntansi :


1. Sebagai pedoman dalam menentukan standar akuntansi.
2. Sebagai kerangka referensi untuk memecahkan masalah akuntansi apabila standar
yang sekarang tidak mengatur isu baru yang timbul.
3. Sebagai dasar membuat pertimbangan dalam menyajikan laporan keuangan.
4. Meningkatkan daya banding dengan cara mengurangi berbagai alternative metode
akutansi yang ada.

11. Sebutkan dan jelaskan karakteristik utama aset!


Jawab :

Karateristik utama asset yaitu :


1. Manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti
Untuk dapat disebut sebagai asset, suatu objek harus mengandung manfaat ekonomik
dimasa datang yang cukup pasti. Ini mengisyaratkan bahwa manfaat tersebut terukur
dan dapat dikaitkan dengan kemampuannya untuk mendatangkan pendapatan atau
aliran kas di masa datang. Sejalan dengan APB, FASB menyatakan bahwa aset
adalah sumber ekonomik karena potensi jasa atau utilitas yang melekat di dalamnya
yaitu suatu daya atau kapasitas langka yang dapat dimanfaatkan usaha dalam
upayanya untuk mendatangkan pendapatan melalui kegiatan ekonomik yaitu,
konsumsi, produksi, dan pertukaran.
2. Dikuasai atau dikendalikan oleh entitas
Untuk dapat disebut sebagai asset, suatu objek tidak harus dimiliki oleh entitas tetapi
cukup dikuasai oleh entitas, pemilikan merupakan konsep yuridis bukan ekonomik
atau substantif. Artinya untuk memiliki suatu objek diperlukan proses yang disebut
transfer hak milik. Bila pemilikan menjadi kriteria aset, akan banyak pos yang tidak
masuk aset sehingga tidak dapat dilaporkan di neraca. Akuntansi menganut konsep
dasar substansi di atas bentuk, pemilikan hanya salah satu cara untuk menguasai
manfaat ekonomik.
3. Timbul akibat transaksi masa lalu
Kriteria ini sebenarnya menyempurnakan kriteria penguasaan dan sekaligus sebagai
kriteria atau tes pertama pengakuan objek sebagai aset tetapi tidak cukup untuk
mengakui secara resmi dalam system pembukuan.
Telah dibahas dalam rerangka konseptual bahwa kriteria pengakuan elemen adalah
definisi, keterukuran, keberpautan, dan keterandalan. Bahwa asset harus timbul
akibat transaksi atau kejadian masa lalu adalah kriteria untuk memenuhi definisi
tetapi bukan kriteria untuk pengakuan. Jadi manfaat ekonomik dan penguasaan atau
hak atas manfaat saja tidak cukup untuk memasukkan suatu objek kedalam asset
kesatuan usaha untuk dilaporkan melalui statemen keuangan atau neraca.

12. Mengapa aset harus terjadi karena transaksi masa lalu?


Jawab :

Asset harus terjadi karena transaksi masa lalu karena Telah dibahas dalam rerangka
konseptual bahwa criteria pengakuan elemen adalah definisi, keterukuran, keberpautan,
dan keterandalan. Bahwa asset haruus timbul akibat transaksi atau kejadian masa lalu
adalah criteria untuk memenuhi definisi tetapi bukan criteria untuk pengakuan. Jadi
manfaat ekonomik dan penguasaan atau hak atas manfaat saja tidak cukup untuk
memasukkan suatu objek kedalam asset kesatuan usaha untuk dilaporkan via statemen
keuangan.
13. Apa tujuan penilaian aset?
Jawab :

Tujuannya adalah untuk menyediakan informasi yang dapat membantu investor dan
kreditor dalam menilai jumlah, saat dan ketidakpastian dari aliran kas bersih yang masuk
ke badan usaha. Maka dari itu, dasar penilaian aset harus dikaitkan dengan „aliran kas ke
badan usaha‟ agar penilaian lebih relevan.
Aliran kas ke badan usaha ini dapat diprediksi melalui informasi semantik yang berupa :
1. Posisi Keuangan
2. Profitabilitas
3. Likuiditas
4. Solvensi
Keempat informasi tersebut dalam penentuan/penyusunannya melibatkan penilaian aset.
Jadi, tujuan dari penilaian aset itu adalah untuk merepresentasikan pos-pos aset yang
berpautan dengan laporan kuangan, tentunya dengan menggunakan basis-basis yang
sesuai.
14. Apa yang dimaksud dengan nilai keluaran dan nilai masukan serta dalam kondisi
apa nilai tersebut diterapkan?
Jawab :

1. Nilai Keluaran
Nilai keluaran adalah nilai yang didasarkan atas jumlah rupiah kas atau penghargaan
lainnya (nonkas) yang diterima suatu unit usaha apabila suatu asset atau potensi jasa
akhirnya keluar dari satuan usaha melalui pertukaran atau konversi.

2. Nilai Masukkan
Nilai masukan merupakan nilai atau jumlah rupiah yang harus dikeluarkan atau
dikorbankan untuk memperoleh aset atau objek tertentu yang masuk dalam unit
usaha.
15. Jelaskan tahap perlakuan aliran aset dari segi fisis maupun informasi!
Jawab :

Dengan konsep kontinuitas usaha, pos atau sumber ekonomik akan menghalangi tiga
tahap perlakuan sejalan dengan aliran fisis kegiatan usaha yaitu tahap pemerolehan,
pengolahan, dan penjualan/ penyerahan. Secara aliran informasi, aliran fisis suatu
sumber ekonomik atau objek harus direpresentasi dalam kos sehingga hubungan antar
objek bermakna sebagai informasi. Kos merupakan representasi kuantitatif suatu objek.
Oleh karena itu, kos juga mengalami tiga tahap perlakuan akuntansi mengkuti aliran fisis,
yaitu: pengukuran, penelusuran, dan pembebanan.

Anda mungkin juga menyukai