Anda di halaman 1dari 11

1

PENELITIAN KUANTITATIF
Langkah demi langkah

Oleh :
Dr. Husein Umar

Pelatihan Metodologi Penelitian


Kopertis III, Bogor, 29-31 Mei 2012

Tujuan Pelatihan

Memahami langkah-langkah teknikal proses penelitian kuantitatif untuk


dipublikasikan dalam jurnal ilmiah atau penulisan karya akhir Tesis melalui
ceramah, diskusi, dan evaluasi proposal penelitian.
2

Ciri Penelitian Kuantitatif


Burns dan Grove dalam Danim (2002) mengatakan bahwa fokus
penelitian kuantitatif diidentifikasikan sebagai berikut :
a. Pembangun ilmu-ilmu keras.
b. Proses kerjanya berlangsung ringkas, sempit dan reduksionistik.
Reduksi berarti melakukan pembedahan atas sesuatu menjadi bagian-
bagian yang bagian itu dapat diuji secara kuantitatif.
c. Ketat dalam objektivitas.
d. Basis pengetahuan kausalistis, yaitu menguji hubungan antar fenomena
dan menentukan kausalitas dari variabel-variabel.
e. Menguji atau mengubah teori. Penelitian melakukan kontrol atas
variabel penelitian, menerapkan kontrol yang ketat atas dasar teori,
kerangka berfikir, instrumen, teknik analisis, penarikan kesimpulan,
penyusunan rekomendasi, dan lain-lain.
f. Menggunakan instrumen pengumpul data yang akan menghasilkan
data numerikal.
g. Elemen dasar analisis: angka.
h. Analisis menggunakan metode statistika.
i. Melakukan generalisasi.
3

B. CONTOH FORMAT UMUM LAPORAN PENELITIAN

Berikut adalah kaitan langkah penelitian dengan laporan penelitian.

Langkah Penelitian Isi Laporan Penelitian

Konseptualisasi masalah penelitian BAB I : PENDAHULUAN


sehingga jelas rumusan masalahnya, A. Latar Belakang Masalah
jelas ruang lingkupnya, dan jelas B. Perumusan Masalah
batasan konsep dan batasan operasi C. Tujuan Penelitian
onalisasinya. D. Kegunaan Penelitian

Berfikir rasional dalam mengkaji BAB II : KAJIAN PUSTAKA,


teori, postulat berkenaan dengan RERANGKA PEMIKIRAN,
masalah penelitian untuk mengajukan HIPOTESIS
hipotesis penelitian. A. Kajian Pustaka
B. Rerangka Pemikiran
C. Hipotesis Penelitian

Pengumpulan data, penetapan alat BAB III : METODE PENELITIAN


analisis untuk pemecahan masalah A. Desain Penelitian
B. Desain Proses Penelitian
C. Operasionalisasi Variabel
D. Sumber dan Cara
Penentuan Data dan Informasi
E. Metode Analisis

Analisis data, menguji hipotesis, memba BAB IV : ANALISIS,


has dan pemecahan masalah PEMBAHASAN DAN
PEMECAHAN MASALAH
A. Gambaran Obyek Renelitian
B. Analisis dan Pembahasan
C. Pemecahan Masalah

Kesimpulan penelitian yakni menerima BAB V: KESIMPULAN DAN


atau menolak hipotesis penelitian SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
4

C. PENJELASAN BAB-I
Berikut ditampilkan kembali tajuk dari BAB I laporan penelitian.

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
2. Batasan Masalah
3. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian

Penjelasan rinci tiap subbab merupakan intisari bab ini

LATAR BELAKANG MASALAH


Penjelasan mengenai tajuk LBM ini adalah sebagai berikut :
1. Ibarat seorang dokter, melakukan diagnosis penyakit seorang pasien
bukanlah hal yang mudah. Jika salah diagnosis, maka bisa berdampak fatal
bagi pasien karena salah dalam proses pengobatannya. Demikian pula
dengan penelitian, masalah harus ditetapkan secara tepat, termasuk
informasi tentang latar belakangnya. Definisi masalah dalam penelitian
adalah adanya bukti kesenjangan di luar batas toleransi antara harapan dan
kenyataan tentang sesuatu dan sifatnya cenderung demikian dalam jangka
waktu tertentu, bukan bersifat sesaat. Masalah juga merupakan theory gap
yaitu hasil penelitian yang menolak hipotesis penelitian.
2. Latar Belakang Masalah, minimal berisi informasi tentang :
a. Paparan masalah-masalah berdasarkan fakta dari lingkungan eksternal
yang sifatnya makro (misalnya mengenai kondisi politik, ekonomi,
sosial-budaya, teknologi, atau globalisasi).
b. Jika penelitian dilakukan pada suatu industri tertentu, maka paparan
dilanjutkan pada masalah-masalah berdasarkan fakta dari lingkungan
instansi sejenis/industri.
c. Jika penelitian dilakukan pada sebuah fungsi di dalam lingkungan
internal satu atau sedikit instansi, misalnya mengenai fungsi SDM,
layanan, keuangan atau lainnya, maka masalah-masalah berdasarkan
fakta yang perlu dihimpun disesuaikan pula dengan teori-teori yang
akan digunakan.

PERUMUSAN MASALAH
Setelah beberapa masalah ditemukan seperti terurai pada bagian Latar
Belakang Masalah, selanjutnya masalah-masalah tersebut ditindaklanjuti
melalui tiga tahapan, yaitu :
5

a. Identifikasi Masalah
Pada bagian ini ditulis pernyataan-pernyataan singkat mengenai
masalah-masalah yang telah teridentifikasi di lingkup penelitiannya
(apakah pada lingkup beberapa instansi sejenis seperti tercantum
dalam Latar Belakang Masalah.
b. Batasan Masalah
Pada bagian ini dilakukan pemilahan masalah-masalah. Masalah-
masalah mana yang akan diabaikan dan yang mana akan dipakai dalam
penelitian. Proses pemilahan dilakukan berdasarkan desain penelitian.
Jika yang dipilih adalah desain kausal, maka tetapkanlah masalah
utama yang akan dijadikan sebagai variabel dependen serta masalah
lainnya yang dijadikan variabel-variabel independen.
Proses pemilihan variabel-variabel haruslah berdasarkan pada teori
atau hasil penelitian yang relevan. Akhirnya, bisa terjadi satu atau
beberapa masalah yang berhasil dihimpun akan diabaikan. Jadi,
tetapkan masalah-masalah yang terpakai saja. Pada bagian ini juga
ditetapkan batasan-batasan atas obyek penelitian, lokasi penelitian,
waktu penelitian dan perkiraan lamanya manfaat hasil penelitian.
c. Rumusan Masalah
Pada bagian ini ditulis pertanyaan-pertanyaan penelitian yang
dikaitkan dengan desain penelitian, variabel-variabel penelitian, serta
apa yang mau diukur dari variabel-variabel tersebut. Jika desain
penelitian deskriptif akan juga disertakan selain desain penelitian
kausal, maka pertanyaan-pertanyaan harus mencerminkan desainnya.
Penulisan Rumusan Masalah juga dapat ditulis dalam satu kalimat
biasa, tidak kalimat tanya.

TUJUAN PENELITIAN
Pada bagian ini ditetapkan tujuan penelitian. Tujuannya adalah untuk
mengetahui/mendapatkan data dan informasi atas pertanyaan-pertanyaan
penelitian yang dikemukakan pada Rumusan Masalah.

MANFAAT PENELITIAN
Pada bagian ini diungkapkan secara spesifik kegunaan yang hendak
dicapai dari penelitian dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi teoretis dan aspek
praktis. Dari sisi teoretis, dengan cara menyebutkan kegunaan teoretis apa
yang dapat dicapai dari masalah yang diteliti. Dari sisi praktis, dengan cara
menyebutkan kegunaan apa yang dapat dicapai dari penerapan pengetahuan
yang dihasilkan dari penelitian ini.

D. PENJELASAN BAB-II
Berikut disampaikan kembali tajuk dari BAB II Tesis untuk dipaparkan
penjelasannya.
6

BAB II : KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN


DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
B. Kerangka Pemikiran
C. Hipotesis

KAJIAN PUSTAKA
Di dalam penelitian, teori berguna dalam berbagai hal. Pertama, sebagai
suatu orientasi, teori membatasi jumlah fakta yang perlu dipelajari. Setiap
masalah dapat dikaji dalam berbagai cara yang berbeda, dan teori
memedomani cara-cara mana yang dapat memberi hasil terbaik. Kedua, teori
juga memberikan sistem mana yang hendaknya dipakai peneliti untuk
mengartikan data agar dapat dikelompokkan dalam cara yang paling
bermakna. Ketiga, teori juga meringkas apa yang perlu diketahui mengenai
obyek yang dikaji. Teori juga dapat dipakai untuk memprediksi fakta-fakta
lebih lanjut yang harus dicari.
Sebelum menyusun tesis, peneliti tentunya telah mencari dan kemudian
telah membahas terbitan-terbitan (publikasi) yang berhubungan dengan
variabel-variabel penelitiannya serta kaitan antar variabel yang menjadi model
penelitiannya.
BAB II Tesis biasanya ditulis KAJIAN PUSTAKA. Jika demikian halnya,
isi Landasan Teoretis hendaknya mengutamakan pengungkapan tentang
definisi-definisi sekaligus mensintesiskan variabel penelitian, serta uraiannya
menjadi dimensi-dimensi bahkan kalau ada adalah indikator-indikatornya.
Hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan disertakan, bahkan dibuatkan
tabel untuk mengetahui hasil penelitian yang menolak dan menerima
hipotesis.

KERANGKA PEMIKIRAN
Bagian ini merupakan rangkaian penalaran dalam suatu kerangka
berdasarkan premis-premis (pernyataan-pernyataan yang dianggap benar yang
berguna dalam upaya deduksi yang biasanya nonempirikal) untuk sampai pada
kesimpulan-kesimpulan tentang kaitan antara variabel-variabel penelitian.
Oleh karena itu, pada bagian ini biasanya dilengkapi dengan bagan alur
pemikiran yang memperlihatkan kaitan antar variabel-variabel penelitian.
Dukungan teori, konsep, dan hasil penelitian terdahulu yang relevan serta
fakta empiris di lapangan menjadi bahan penting dalam penyusunan kerangka
pemikiran.

HIPOTESIS
Hipotesis merupakan tindak lanjut dari simpulan-simpulan pada Kerangka
Pemikiran yang akan diuji secara empiris, dan juga merupakan kesimpulan
probabilistik sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian yang ada
pada Rumusan Masalah yang sifat ujinya kausalitas.
7

E. PENJELASAN BAB-III
Berikut disampaikan kembali tajuk Bab III Tesis mengenai Metode Penelitian.

BAB III : METODE PENELITIAN


A. Desain Penelitian
B. Desain Proses Penelitian
C. Operasionalisasi Variabel
D. Sumber dan Cara Penentuan Data dan Informasi
E. Metode Analisis

DESAIN PENELITIAN
Disesuaikan dengan jenis penelitian kuantitatif, peneliti menyatakan
desain apa yang akan dipakai dalam penelitiannya, apakah desain exploratory,
descriptive, causal. Penelitian kuantitatif dalam rangka solusi masalah
manajemen, biasanya menggunakan desain penelitian kombinasi antara
deskriptif dan kausal (explanatory).
Desain deskriptif digunakan dalam rangka mendeskripsikan hasil
pengolahan dan analisis dari tiap-tiap variabel penelitian dilengkapi paparan
secara kualitatif terutama terhadap hasil pengolahan data yang sifatnya
ekstrim. Desain kausal digunakan untuk mengukur kuat hubungan dan
pengaruh antar variabel dalam penelitian. Nilai-nilai dari hasil pengukuran-
pengukuran tersebut akan dibahas lebih lanjut.

OPERASIONALISASI VARIABEL
Pada bagian ini berisi tabel-tabel tentang uraian setiap variabel penelitian
menjadi dimensi-dimensi, dan dari dimensi-dimensi menjadi indikator-
indikatornya. Setiap indikator ditetapkan satuan pengukuran serta skala
pengukurannya. Penguraian variabel menjadi dimensi hendaknya berdasarkan
pada teori atau konsep-konsep yang telah ditetapkan pada Bab II, sedangkan
indikator dapat ditetapkan sendiri atau dari penelitian terdahulu.
Berikut adalah contoh sebagian penulisan operasionalisasi variabel.
8

Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel dan Dimensi Skala


Indikator Ukur
Lingkungan Internal
Institusi

a. SDM
Yaitu kinerja SDM 1. Kinerja dosen tetap ordinal
yang teribat dalam 2. Kinerja dosen tidak ordinal
proses pendidikan, tetap
baik secara 3. Kinerja dosen ordinal
langsung maupun struktural
tidak langsung. 4. Kinerja staf non ordinal
akademik
5. Kinerja pejabat ordinal
b. Keuangan non akademik
Yaitu aspek
keuangan baik 1. Kinerja sistem ordinal
berupa informasi keuangan
ketersediaan dana, 2. Kinerja keuangan ordinal
kemampuan 3. Pendapatan ordinal
merealisasikannya, 4. Pinjaman bank ordinal
serta kualitas
sistem informasi
keuangan yang 5. Dana yayasan ordinal
dapat dipakai
6. Bantuan lembaga ordinal
lain
7. Nilai realisiasi ordinal
Sumber : .. investasi
9

SUMBER DAN CARA PENENTUAN DATA


Peneliti menetapkan populasi, teknik sampling berkaitan dengan jumlah
sampel dan teknik pengumpulan data, unit analisis dan instrumen penelitian
yang akan digunakan, seperti kuesioner yang valid dan reliabel.

METODE ANALISIS
. Pada bagian ini ditetapkan alat-alat analisisnya, misalnya alat-alat analisis
statistika univariat, bivariat, dan multivariat baik untuk parametrik,
nonparametrik maupun kombinasinya. Selain ditulis alat-alat analisis beserta
penjelasannya, juga dikemukakan mengapa alat-alat analisis tersebut dipakai.
Akan tetapi, uji statistik hanya dilakukan pada data sampel bukan populasi.
Hasil analisis terhadap sampel dalam satuan statistik harus dilanjutkan untuk
memprediksi parameter populasi, sedangkan hasil analisis terhadap populasi
dalam satuan parameter tidak dilakukan pengujian lebih lanjut.

F. PENJELASAN BAB-IV
Pada bagian ini dipaparkan mengenai Hasil Penelitian, Pembahasan dan
Pemecahan Masalah. Hasil penelitian merupakan hasil pengolahan data dan
hasil analisis yang biasanya menggunakan metode statistik. Hasil analisis
selanjutnya ditindaklanjuti dengan melakukan pembahasan, terutama untuk
hasil analisis yang dianggap bermasalah, misalnya fakta yang dinilai terlalu
rendah.
Pembahasan hendaklah komprehensif dan tuntas hingga memberikan
masukan bermakna dalam rangka pengambilan keputusan atas masalah yang
perlu dicarikan solusinya. Masukan hendaknya sampai kepada usulan yang
sistematis untuk upaya mengatasi masalah tersebut.
Berikut disampaikan kembali tajuk BAB IV seperti tertera di bawah ini.

BAB IV : ANALISIS,
PEMBAHASAN DAN
PEMECAHAN MASALAH

A. Gambaran Obyek Penelitian


B. Uji Persyaratan Data
C. Analisis dan Pembahasan
D. Pemecahan Masalah

GAMBARAN OBYEK PENELITIAN


Pada bagian ini dipaparkan secukupnya tentang obyek penelitian.
Tujuannya adalah agar pembaca dapat mengetahui mengenai obyek yang
diteliti. Bagian ini sifatnya optional, tergantung dari tingkat kepentingan atau
manfaatnya.
10

UJI PERSYARATAN DATA


Data kuantitatif yang akan dianalisis dengan alat, misalnya regresi linear
berganda, di mana regresi linear berganda erbaik bersifat BLUE, maka error
term harus diuji normalitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi, serta uji
multikolinearitas atas variabel-variabel independennya.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN


1. Analisis
Pada bagian ini, data yang berhasil dikumpulkan dan lolos uji selanjutnya
akan dianalisis. Hasil dari proses analisis selanjutnya dipakai untuk
dibahas lebih lanjut. Tahapan analisis data biasanya dimulai dari analisis
univariat yang mendeskripsikan setiap variabel penelitian baik secara
kuantitatif seperti penggunaan metode statistik, juga dilengkapi dengan
deskripsi secara kualitatif. Lalu, dilanjutkan dengan analisis kuat hubungan
dan besar pengaruh antar variabel.

2. Pembahasan
Pada bagian ini, data yang telah diolah dan dianalisis akan dibahas.
Pembahasan diutamakan pada hasil analisis yang dinilai bermasalah,
sedangkan yang dianggap sudah baik tidaklah perlu dibahas lagi.
Agar pembahasan dapat dikatakan lengkap dan komprehensif, hendaknya
diupayakan agar mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti
mengapa, bagaimana, kapan, dan sebagainya.
Misalkan, dari hasil analisis suatu penelitian diketahui bahwa kualitas
layanan kantor-kantor kecamatan di Jakarta barat paling berpengaruh
terhadap kinerja kantor-kantor kecamatan tersebut. Oleh karena itu perlu
dibahas lebih lanjut mengenai kualitas layanannya. Mengapakah kualitas
layanan bermasalah ?, Paparkan kondisinya seperti apa, baik dari sisi
waktu, sisi latar belakang (demografi) karyawan dan lainnya yang
dianggap penting.

PEMECAHAN MASALAH
Pada bagian ini diusulkan sebuah tahapan pemecahan masalah atas
permasalahan yang dianggap paling bermasalah, yaitu yang telah dilakukan
pembahasannya di atas. Jika kualitas layanan yang perlu dicarikan solusinya,
maka yang perlu diperhatikan adalah apakah pemecahan masalah akan
dilakukan pada tingkat yang sifatnya strategis atau operasional atau teknis.
Jika pemecahan masalah ada pada tingkat strategis, maka usulan
pemecahan masalah juga ditujukan pada manajemen tingkat strategis. Jika
pemecahan masalah ada pada tingkat operasional maka usulan pemecahan
masalah juga ditujukan pada manajemen tingkat operasional.

G. PENJELASAN BAB-V
Pada bab ini dipaparkan mengenai Kesimpulan dan Saran penelitian yang
biasanya merupakan bab terakhir dari laporan penelitian. Berikut disampaikan
kembali tajuk BAB V.
11

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
B. Saran

1. Simpulan merupakan kumpulan pernyataan dari hasil analisis (dan


pembahasan) sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian. Oleh
karena pertanyaan-pertanyaan penelitian secara implisit atau eksplisit
menyatakan juga desain penelitian yang digunakan, maka pada
simpulanpun pernyataannya disesuaikan dengan desain penelitiannya.
2. Simpulan untuk menjawab pertanyaan yang menggunakan desain kausal,
hendaknya selain mengandung jawaban berdasarkan data empiris juga
mengandung jawaban mendukung atau menolak teori yang menjadi
landasan penelitian.
3. Sub bab mengenai Saran, hendaknya perlu dijelaskan apa saja saran yang
dikemukakan dan kepada siapa saran-saran itu disampaikan berkitan
dengan kelemahan rencana penelitian dan saran atas solusi masalah.

H. Kelemhan atas Teknik Penulisan


Karya ilmiah harus didokumentasikan, di antaranya melalui tulisan. Oleh
karena itu, teknik menulis karya ilmiah harus baik, mengikuti kaidah
penulisan karya ilmiah pada umumnya.

I. Jurnal Penelitian
Jatah halaman dalam jurnal biasanya terbatas. Juga, biasanya jurnal
menetapkan sendiri tajuk-tajuknya. Tulisan merupakan rangkuman dari
laporan lengkap hasil penelitian, misalnya rangkuman dari Disertasi atau
Tesis.

DEMIKIAN PAPARAN SINGKAT ISI MAKALAH INI,


MUDAH-MUDAHAN BERMANFAAT
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai