Peneitian Kuantitatif Kopertis
Peneitian Kuantitatif Kopertis
PENELITIAN KUANTITATIF
Langkah demi langkah
Oleh :
Dr. Husein Umar
Tujuan Pelatihan
C. PENJELASAN BAB-I
Berikut ditampilkan kembali tajuk dari BAB I laporan penelitian.
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
2. Batasan Masalah
3. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
PERUMUSAN MASALAH
Setelah beberapa masalah ditemukan seperti terurai pada bagian Latar
Belakang Masalah, selanjutnya masalah-masalah tersebut ditindaklanjuti
melalui tiga tahapan, yaitu :
5
a. Identifikasi Masalah
Pada bagian ini ditulis pernyataan-pernyataan singkat mengenai
masalah-masalah yang telah teridentifikasi di lingkup penelitiannya
(apakah pada lingkup beberapa instansi sejenis seperti tercantum
dalam Latar Belakang Masalah.
b. Batasan Masalah
Pada bagian ini dilakukan pemilahan masalah-masalah. Masalah-
masalah mana yang akan diabaikan dan yang mana akan dipakai dalam
penelitian. Proses pemilahan dilakukan berdasarkan desain penelitian.
Jika yang dipilih adalah desain kausal, maka tetapkanlah masalah
utama yang akan dijadikan sebagai variabel dependen serta masalah
lainnya yang dijadikan variabel-variabel independen.
Proses pemilihan variabel-variabel haruslah berdasarkan pada teori
atau hasil penelitian yang relevan. Akhirnya, bisa terjadi satu atau
beberapa masalah yang berhasil dihimpun akan diabaikan. Jadi,
tetapkan masalah-masalah yang terpakai saja. Pada bagian ini juga
ditetapkan batasan-batasan atas obyek penelitian, lokasi penelitian,
waktu penelitian dan perkiraan lamanya manfaat hasil penelitian.
c. Rumusan Masalah
Pada bagian ini ditulis pertanyaan-pertanyaan penelitian yang
dikaitkan dengan desain penelitian, variabel-variabel penelitian, serta
apa yang mau diukur dari variabel-variabel tersebut. Jika desain
penelitian deskriptif akan juga disertakan selain desain penelitian
kausal, maka pertanyaan-pertanyaan harus mencerminkan desainnya.
Penulisan Rumusan Masalah juga dapat ditulis dalam satu kalimat
biasa, tidak kalimat tanya.
TUJUAN PENELITIAN
Pada bagian ini ditetapkan tujuan penelitian. Tujuannya adalah untuk
mengetahui/mendapatkan data dan informasi atas pertanyaan-pertanyaan
penelitian yang dikemukakan pada Rumusan Masalah.
MANFAAT PENELITIAN
Pada bagian ini diungkapkan secara spesifik kegunaan yang hendak
dicapai dari penelitian dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi teoretis dan aspek
praktis. Dari sisi teoretis, dengan cara menyebutkan kegunaan teoretis apa
yang dapat dicapai dari masalah yang diteliti. Dari sisi praktis, dengan cara
menyebutkan kegunaan apa yang dapat dicapai dari penerapan pengetahuan
yang dihasilkan dari penelitian ini.
D. PENJELASAN BAB-II
Berikut disampaikan kembali tajuk dari BAB II Tesis untuk dipaparkan
penjelasannya.
6
KAJIAN PUSTAKA
Di dalam penelitian, teori berguna dalam berbagai hal. Pertama, sebagai
suatu orientasi, teori membatasi jumlah fakta yang perlu dipelajari. Setiap
masalah dapat dikaji dalam berbagai cara yang berbeda, dan teori
memedomani cara-cara mana yang dapat memberi hasil terbaik. Kedua, teori
juga memberikan sistem mana yang hendaknya dipakai peneliti untuk
mengartikan data agar dapat dikelompokkan dalam cara yang paling
bermakna. Ketiga, teori juga meringkas apa yang perlu diketahui mengenai
obyek yang dikaji. Teori juga dapat dipakai untuk memprediksi fakta-fakta
lebih lanjut yang harus dicari.
Sebelum menyusun tesis, peneliti tentunya telah mencari dan kemudian
telah membahas terbitan-terbitan (publikasi) yang berhubungan dengan
variabel-variabel penelitiannya serta kaitan antar variabel yang menjadi model
penelitiannya.
BAB II Tesis biasanya ditulis KAJIAN PUSTAKA. Jika demikian halnya,
isi Landasan Teoretis hendaknya mengutamakan pengungkapan tentang
definisi-definisi sekaligus mensintesiskan variabel penelitian, serta uraiannya
menjadi dimensi-dimensi bahkan kalau ada adalah indikator-indikatornya.
Hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan disertakan, bahkan dibuatkan
tabel untuk mengetahui hasil penelitian yang menolak dan menerima
hipotesis.
KERANGKA PEMIKIRAN
Bagian ini merupakan rangkaian penalaran dalam suatu kerangka
berdasarkan premis-premis (pernyataan-pernyataan yang dianggap benar yang
berguna dalam upaya deduksi yang biasanya nonempirikal) untuk sampai pada
kesimpulan-kesimpulan tentang kaitan antara variabel-variabel penelitian.
Oleh karena itu, pada bagian ini biasanya dilengkapi dengan bagan alur
pemikiran yang memperlihatkan kaitan antar variabel-variabel penelitian.
Dukungan teori, konsep, dan hasil penelitian terdahulu yang relevan serta
fakta empiris di lapangan menjadi bahan penting dalam penyusunan kerangka
pemikiran.
HIPOTESIS
Hipotesis merupakan tindak lanjut dari simpulan-simpulan pada Kerangka
Pemikiran yang akan diuji secara empiris, dan juga merupakan kesimpulan
probabilistik sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian yang ada
pada Rumusan Masalah yang sifat ujinya kausalitas.
7
E. PENJELASAN BAB-III
Berikut disampaikan kembali tajuk Bab III Tesis mengenai Metode Penelitian.
DESAIN PENELITIAN
Disesuaikan dengan jenis penelitian kuantitatif, peneliti menyatakan
desain apa yang akan dipakai dalam penelitiannya, apakah desain exploratory,
descriptive, causal. Penelitian kuantitatif dalam rangka solusi masalah
manajemen, biasanya menggunakan desain penelitian kombinasi antara
deskriptif dan kausal (explanatory).
Desain deskriptif digunakan dalam rangka mendeskripsikan hasil
pengolahan dan analisis dari tiap-tiap variabel penelitian dilengkapi paparan
secara kualitatif terutama terhadap hasil pengolahan data yang sifatnya
ekstrim. Desain kausal digunakan untuk mengukur kuat hubungan dan
pengaruh antar variabel dalam penelitian. Nilai-nilai dari hasil pengukuran-
pengukuran tersebut akan dibahas lebih lanjut.
OPERASIONALISASI VARIABEL
Pada bagian ini berisi tabel-tabel tentang uraian setiap variabel penelitian
menjadi dimensi-dimensi, dan dari dimensi-dimensi menjadi indikator-
indikatornya. Setiap indikator ditetapkan satuan pengukuran serta skala
pengukurannya. Penguraian variabel menjadi dimensi hendaknya berdasarkan
pada teori atau konsep-konsep yang telah ditetapkan pada Bab II, sedangkan
indikator dapat ditetapkan sendiri atau dari penelitian terdahulu.
Berikut adalah contoh sebagian penulisan operasionalisasi variabel.
8
a. SDM
Yaitu kinerja SDM 1. Kinerja dosen tetap ordinal
yang teribat dalam 2. Kinerja dosen tidak ordinal
proses pendidikan, tetap
baik secara 3. Kinerja dosen ordinal
langsung maupun struktural
tidak langsung. 4. Kinerja staf non ordinal
akademik
5. Kinerja pejabat ordinal
b. Keuangan non akademik
Yaitu aspek
keuangan baik 1. Kinerja sistem ordinal
berupa informasi keuangan
ketersediaan dana, 2. Kinerja keuangan ordinal
kemampuan 3. Pendapatan ordinal
merealisasikannya, 4. Pinjaman bank ordinal
serta kualitas
sistem informasi
keuangan yang 5. Dana yayasan ordinal
dapat dipakai
6. Bantuan lembaga ordinal
lain
7. Nilai realisiasi ordinal
Sumber : .. investasi
9
METODE ANALISIS
. Pada bagian ini ditetapkan alat-alat analisisnya, misalnya alat-alat analisis
statistika univariat, bivariat, dan multivariat baik untuk parametrik,
nonparametrik maupun kombinasinya. Selain ditulis alat-alat analisis beserta
penjelasannya, juga dikemukakan mengapa alat-alat analisis tersebut dipakai.
Akan tetapi, uji statistik hanya dilakukan pada data sampel bukan populasi.
Hasil analisis terhadap sampel dalam satuan statistik harus dilanjutkan untuk
memprediksi parameter populasi, sedangkan hasil analisis terhadap populasi
dalam satuan parameter tidak dilakukan pengujian lebih lanjut.
F. PENJELASAN BAB-IV
Pada bagian ini dipaparkan mengenai Hasil Penelitian, Pembahasan dan
Pemecahan Masalah. Hasil penelitian merupakan hasil pengolahan data dan
hasil analisis yang biasanya menggunakan metode statistik. Hasil analisis
selanjutnya ditindaklanjuti dengan melakukan pembahasan, terutama untuk
hasil analisis yang dianggap bermasalah, misalnya fakta yang dinilai terlalu
rendah.
Pembahasan hendaklah komprehensif dan tuntas hingga memberikan
masukan bermakna dalam rangka pengambilan keputusan atas masalah yang
perlu dicarikan solusinya. Masukan hendaknya sampai kepada usulan yang
sistematis untuk upaya mengatasi masalah tersebut.
Berikut disampaikan kembali tajuk BAB IV seperti tertera di bawah ini.
BAB IV : ANALISIS,
PEMBAHASAN DAN
PEMECAHAN MASALAH
2. Pembahasan
Pada bagian ini, data yang telah diolah dan dianalisis akan dibahas.
Pembahasan diutamakan pada hasil analisis yang dinilai bermasalah,
sedangkan yang dianggap sudah baik tidaklah perlu dibahas lagi.
Agar pembahasan dapat dikatakan lengkap dan komprehensif, hendaknya
diupayakan agar mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti
mengapa, bagaimana, kapan, dan sebagainya.
Misalkan, dari hasil analisis suatu penelitian diketahui bahwa kualitas
layanan kantor-kantor kecamatan di Jakarta barat paling berpengaruh
terhadap kinerja kantor-kantor kecamatan tersebut. Oleh karena itu perlu
dibahas lebih lanjut mengenai kualitas layanannya. Mengapakah kualitas
layanan bermasalah ?, Paparkan kondisinya seperti apa, baik dari sisi
waktu, sisi latar belakang (demografi) karyawan dan lainnya yang
dianggap penting.
PEMECAHAN MASALAH
Pada bagian ini diusulkan sebuah tahapan pemecahan masalah atas
permasalahan yang dianggap paling bermasalah, yaitu yang telah dilakukan
pembahasannya di atas. Jika kualitas layanan yang perlu dicarikan solusinya,
maka yang perlu diperhatikan adalah apakah pemecahan masalah akan
dilakukan pada tingkat yang sifatnya strategis atau operasional atau teknis.
Jika pemecahan masalah ada pada tingkat strategis, maka usulan
pemecahan masalah juga ditujukan pada manajemen tingkat strategis. Jika
pemecahan masalah ada pada tingkat operasional maka usulan pemecahan
masalah juga ditujukan pada manajemen tingkat operasional.
G. PENJELASAN BAB-V
Pada bab ini dipaparkan mengenai Kesimpulan dan Saran penelitian yang
biasanya merupakan bab terakhir dari laporan penelitian. Berikut disampaikan
kembali tajuk BAB V.
11
A. Simpulan
B. Saran
I. Jurnal Penelitian
Jatah halaman dalam jurnal biasanya terbatas. Juga, biasanya jurnal
menetapkan sendiri tajuk-tajuknya. Tulisan merupakan rangkuman dari
laporan lengkap hasil penelitian, misalnya rangkuman dari Disertasi atau
Tesis.