Anda di halaman 1dari 7

SPLDV &

SPtLDV
(Sistem
Persamaan
Linier Dua
Variabel)
Kompetensi Dasar : &

Sistem
3.3 Menerapkan persamaan dan pertidaksamaan linier dua variabel dalam masalah kontekstual.

4.3 Menyajikan penyelesaian masalah berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak
Pertidaksam
bentuk linier satu variabel

aan Linier
Indikator Pencapaian Kompetensi

Dua Indikator pencapaian kompetensiuntuk bab SPLDV dikembangkan mengacu Kompetensi


Inti dan Kompetensi dasar. Pada kegiatan pembelajaran dikelas nanti, guru dapat

Variabel)
mengembangkan sendiri indikator pencapaian kompetensi ini dengan menyesuaikan
karakteristik siswa masing-masing. Indikator pencapaian kompetensi antara lain :

1. Membuat persamaan dan pertidaksamaan linier dua variabel sebagai model matematika dari
situasi yang diberikan.

2. Mengidentifikasi selesaian dari persamaan dan pertidaksamaan linier dua variabel.

3. Membuat sistem persamaan dan pertidaksamaan linier dua variabel sebagai model matematika
dari situasi yang diberikan

4. Membuat model matematika dan menentukan selesaian sistem persamaan dan pertidaksamaan
linier dua variabel dengan menggambar grafik dua persamaan serta menafsirkan grafik yang
terbentuk.

5. Membuat model matematika dan menentukan selesaian sistem persamaan dan pertidaksamaan
linier dua variabel dengan eliminasi dan subtitusi

6. Mengidentifikasi sistem persamaan dan pertidaksamaan linier dua variabel khusus dan
selesaiannya.
A. KOEFISIEN, KONSTANTA, VARIABEL dan SUKU

1. Variabel
Variabel adalah suatu peubah/pemisal/pengganti dari suatu nilai atau bilangan yang
biasanya dilambangkan dengan huruf/simbol.
contoh : “Luna memiliki 3 buah pensil dan 5 buah pulpen”
misal pensil = a pulpen = b, maka penulisannya menjadi 3a+5b, a dan b adalah suatu variabel

2. Koefisien
Koefisien adalah sebuah bilangan yang menyatakan banyaknya jkumlah variabel yang sejenis.
Koefisien juga dapat dikatakan sebagai bilangan didepan variabel.
contoh : “Luna memiliki 3 buah pensil dan 5 buah pulpen”
misal pensil = a pulpen =b, maka penulisannya menjadi 3a+5b, 3 adalah koefisien a dan 5
adalah koefisien b.

3. Konstantaa
Kontanta adalah suatu bilangan yang tidak diikuti oleh variabel sehingga nilainya tetap
(Konstan) untuk berapapun nilai variabel.
contoh : 2x + 3y – 9
-9 adalah suatu kontanta

4. Suku
Suku adalah suatu bagian dari bentuk aljabar yang dapat terdiri dari variabel dan koefisien
atau berbentuk konstanta yang tiap suku dipisahkan dengan tanda operasi penjumlahan.
Contoh : 5x – y + 7, suku-sukunya adalah 5x, -y, 7

B. PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL

Persamaan Linear Dua Variabel (PLDV) adalah sebuah bentuk relasi sama dengan pada
bentuk aljabar yang memiliki dua variabel dan keduanya berpangkat satu. Dikatakan Persamaan
Linear karena pada bentuk persamaan ini jika digambarkan dalam persamaan grafik, maka akan
terbentuk sebuah grafik garis lurus (Linear).

D efinisi PLDV :

Persamaan linier dua variabel dapat dinyatakan dalam bentuk ax +by=c dengan
a,b,c∈ R a,b≠0 dan x, y suatu variabel

Ciri-ciri PLDV :

1. Menggunakan relasi sama dengan (=)


2. Memeriliki dua variabel berbeda
3. Kedua variabel berpangkat satu
Contoh 1:

- 2x – 5y = 2 (PLDV)
- 3x + 5y > 10 (bukan PLDV) karena menggunakan relasi “>”
- 2a + 6a = 8 (bukan PLDV) karena hanya mempunyai satu variabel
- 7p + 9q + 11 = 0 ( PLDV)

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak permasalahan yang berhubungan dengan konsep persamaan
linear dua variabel.

Contoh 2:

Andi membeli 2 buku tulis dan 3 pensil = Rp. 20.000,-. Berapakah harga untuk masing-masing
barang tersebut ?

Jawab :

Permasalahan tersebut dapat dibuat dalam bentuk matematika menjadi :

misal : x = buku tulis dan y = pensil

2 buku + 3 pensil = Rp. 20.000,- menjadi 2x + 3y = 20.000

nilai x dan y adalah suatu peubah atau dalam hal ini adalah harga yang berbeda. nilai x dan y bisa
dibuat dalam beberapa kemungkinan, seperti yang disajikan dalam tabel berikut :

Harga Buku Tulis Harga Pensil

Rp. 1.000,- Rp. 6.000,-

Rp. 2.500,- Rp. 5.000,-

Rp. 4.000,- Rp. 4.000,-

Rp. 5.500,- Rp. 3.000,-

Rp. 7.000,- Rp. 2.000,-

Dst... Dst..

Tabel di atas menunjukkan kemungkinan-kemungkinan harga buku dan pensil sehingga


untuk pembelian 2 buku tulis dan 3 pensil adalah Rp. 20.000,-.

C. SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV)

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) adalah sebuah sistem/kesatuan dari
beberapa Persamaan Linear Dua Variabel (PLDV) yang sejenis. PLDV yang sejenis yang dimaksud
disini adalah persamaan-persamaan dua variabel yang memuat variabel yang sama.

Contoh 3:

Persamaan 1 .... 2x + 3y = 12
Persamaan 2 .... x - 2y = -1
Kedua persamaan di atas dikatakan sejenis karena memuat variabel yang sama yakni x dan y.

Jika pada PLDV, dapat dikatakan bahwa PLDV memiliki penyelesaian lebih dari satu asalkan
penyelesaian tersebut memenuhi nilai pada PLDV. Jika pada SPLDV, persamaan-persamaan yang
ada akan saling mengikat nilainya sehingga himpunan penyelesaiannya harus memenuhi disemua
PLDV yang membentuk SPLDV.

D. PENYELESAIAN SPLDV

Perhatikan persamaan x+ y=5 . Persamaan x+ y=5 masih merupakan kalimat


terbuka, artinya belum mempunyai nilai kebenaran. Jika nilai x kita ganti bilangan 1 maka
nilai y yang memnuhi adalah 4. sehingga kalimat “pasangan bilangan (1,4) memenuhi
persamaan ele” adalah kalimat yang bernilai benar.

Apakah hanya (1,4) yang merupakan penyelesaian x+ y=5 ? untuk menentukan


himpunan penyelesaian dari x+ y=5 dengan x+ y variabel pada himpunan bilangan
cacah maka kita harus mencari nilai x dan y yang memenuhi persamaan tersebut.

Untuk mencari nilai x dan y yang memenuhi persamaan x+ y=5 akan lebih
mudah dengan membuat tabel seperti ini.

x 1 2 3 4 5

y 4 3 2 1 0

( x, y) (1,4) (2,3) (3,2) (4,1) (5,0)

Contoh 1:

Bandingkan persamaan berikut dengan bentuk persamaan ax +by=c , kemudian

tentukan nilai a,b, dan c nya.

a. 3 x+2 y=0 c. 3 x−6 y=3


x y
− =1
b. x+2 y=5 d. 3 5
Jawaban :

a. a=3 ;b=2 ;c=0 c. a=3 ;b=−6 ;c=3


1 −1
a= ; b= ; c=1
b. a=1;b=2;c=5 d. 3 5

Untuk menyelesaikan SPLDV dapat dilakukan dengan menggunakan 3 metode, yaitu :

1. Metode Grafik
2. Metode Eliminasi
3. Metode Grafik
1. Metode Grafik
Grafik dari persamaan linear dua variabel ax +by=c adalah garis lurus. Penyelesaian
SPLDV ax +by=c dan px+ qy=r adalah titik potong antara garis ax +by=c dan
px+ qy=r .
Langkah-langkah untuk menentukan penyelesaian SPLDV dengan menggunakan metode
garfik adalah sebagi berikut :
- tentukan titik potong garis dengan sumbu x, syarat y = 0
- tentukan titik potong garis dengan sumbu y, syarat x = 0
- gambar garis setiap persamaan dengan menghubungkan titik potong yang didapat
pada langkah 1 dan 2
- Tentukan titik potong kedua garis, titik potong tersebut adalah penyelesaian SPLDV.

Contoh 4 :
Tentukan Himpunan penyelesaian dari SPLDV berikut :
x +2 y =42 x+ y =5
Jawab :
Langkah 1. Tentukan titik potong dengan sumbu x (syarat y = 0)
 x +2 y =4
Tipot dengan sumbu x (y=0)
x +2 y =4 x=4

 2 x+ y =5
Tipot dengan sumbu x (y=0)
2 x+ y =52 x=5x=2,5
Langkah 2. Tentukan titik potong dengan sumbu y (syarat x = 0)

 x +2 y =4
Tipot dengan sumbu y (x=0)
x +2 y =42 y=4 y=2
Setelah mendapatkan kedua titik potong untuk garis x +2 y =4 , maka dapat
dipersingkat dalam tabel berikut ini :

x 4 0
y 0 2
(x , y ¿ ( 4,0) (0,2)

 2 x+ y =5
- Tipot dengan sumbu y (x=0)
2 x+ y =5 y=5 y=5
Setelah mendapatkan kedua titik potong untuk garis 2 x+ y =5, maka dapat
dipersingkat dalam tabel berikut ini :

x 2,5 0
y 0 5
(x , y) (2.5 , 0) (0,5)
Langkah 3. Menggambar garis dalam koordinat Kartesius
Langkah 4. menentukan Titik Potong kedua garis

Berdasarkan grafik diatas, didapatkan titik potong garis x +2 y =4 dan 2 x+ y =5 adalah


titik A (2,1) sehingga penyelesaiannya adalah x = 2 dan y = 1

Contoh 5:
Tentukan himpunan penyelesaian dari SPLDV berikut :
2 x+3 y =83 x+ y=5
Jawab :
Langkah 1. Menentukan Titik Potong dengan sumbu x dan sumbu y
titik potong garis 2 x+3 y =8 dengan sumbu x dan sumbu y
- tipot dengan sb x ( y = 0 ), x = 4, koordinat (4,0)
8 8
- tipot dengan sb y ( x = 0 ), y = , koordinat (0, )
3 3

titik potong garis 3 x+ y=5 dengan sumbu x dan sumbu y


5 5
- tipot dengan sb x ( y = 0 ), x = , koordinat ( ,0)
3 3
- tipot dengan sb y ( x = 0 ), y = 5, koordinat (0,5)
Langkah 2. Menggambar garis dalam koordinat kartesius

Langkah 3. Menentukan titik potong kedua garis

berdasarkan grafik diatas, titik potong kedua garis tersebut adalah (1,2) sehingga
penyelesaiannya adalah x = 1 dan y = 2.

Anda mungkin juga menyukai