Anda di halaman 1dari 8

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA KELAS VI SDN 04 NAN SABARIS

MENULIS PUISI DENGAN TEKNIKCOPYTHE MASTER

ELIZA
Guru SD Negeri 04 Nan Sabaris

ABSTRAK
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah mendapatkan suatu penjelasan
tentang penerapan teknik copy the master untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas
VI SDN 04 Nan Sabaris dalam menulis puisi bebas. Subjek penelitian ini merupakan
siswa kelas VI. Instrumen yang digunakan adalah tes kemampuan menulis puisi, angket,
dan lembaran observasi.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan dua siklus. Sebelum siklus
pertama dilakukan, siswa terlebih dahulu diberikan pretes hasil yang diperoleh siswa
sebesar 58,33% (cukup), kemudian pelaksanaan siklus pertama yaitu pembelajaran dasar
tentang teori menulis puisi dan penggunaan teknik copy the master. Diakhir siklus
pertama diadakan tes atau latihan. Secara klasikal hasilnya meningkat menjadi 63,33%
(cukup). Untuk mencapai KKM yang telah ditetapkan (65), maka dilakukan siklus kedua.
Kegiatan di dalamnya pendalaman materi kepada siswa. Evaluasi dilakukan pada akhir
siklus kedua, ternyata kretifitas siswa menunjukan peningkatan dengan hasil nilai secara
klasikal sudah melebihi KKM yang ditetapkan, yaitu 74,7%.
Berdasarkan hasil yang diperoleh siswa dapat disimpulkan bahwa dengan tknik
copy the master dalam pembelajaran bahasa sastra Indonesia khususnya kemampuan
menulsi pui dapat meningkatkan kreatifitas siswa.
Kata kunci:belajar menulis puisi,copy the master,menulis.

I. PENDAHULUAN
Keterampilan berbahasa dan bersastra memiliki keterkaitan dalam pembelajaran
bahasa Indonesia dengan tujuan akhir yang sama, yaitu mampu berkomunikasi dengan
bahasa yang baik dan benar dan mengapresiasikan karya dengan baik pula. Salah satu
kemampuan yang sangat penting dimiliki untuk kemampuan berbahasa dan bersastra
adalah kemampuan menulis.
Keterampilan menulis juga merupakan puncak dari keterampilan berbahasa.
Keterampilan menulis perlu dilatih sejak dini, di mulai semenjak di Sekolah dasar.
Dalam pembelajaran apresiasi sastra keterampilan menulis dapat dilatih dengan
menerapkan berbagai teknik. Kenyataannya guru belum berupaya untuk membuat
pembelajaran menulis itu secara bervariasi. Permasalahan ini yang ditemui di SDN 04
Nan Sabaris khususnya pada kelas VI. Hal ini yang menyebabkan siswa belum terlatih
dalam menulis baik itu menulis karya ilmiah maupun menulis puisi. Siswa cenderung
malas jika ditugaskan menulis karangan. Kebiasaan ini timbul karena alasan susah
menuangkan ide ke dalam tulisan, takut salah, tidak memiliki keberanian untuk
memunculkan hal yang baru, dan memang tidak mengerti sama sekali, meskipun sudah
diperintahkan untuk mempelajari materi tersebut terlebih dahulu. Apresiasi siswa pada
karya sastra puisi berpengaruh pula terhadap kegiatan siswa dalam menulis puisi.
Apresiasi ini bisa baik apabila pembelajaran menulis puisi siswa tidak hanya dibekali
dengan pengetahuan puisi tetapi disertai pengalaman membaca puisi-puisi orang lain.
Selain itu, siswa juga dapat menyalin dan meniru tema dari puisi penyair terkenal.
Dari hasil observasi awal dan latar belakang masalah, permasalahan yang muncul
dalam pelaksanaan pembelajaran menulis puisi di kelas VI SDN 04 Nan Sabaris antara
lain pertama, kurangnya motivasi dan minat siswa untuk menulis puisi. Kedua,
pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran sastra khususnya pada pembelajaran
menulis puisi. Ketiga, siswa belum memahami unsur-unsur yang ada dalam sebuah puisi
seperti diksi, makna kata, rima, majas, dan citraan. Keempat, belum efektifnya teknik
yang digunakan dalam pembelajaran menulis puisi, sehingga penyampaian materi
menulis puisi tidak sepenuhnya diterima siswa.

II. Metode Penelitian


Berkaitan dengan masalah penelitian, maka teori yang akan diuraikan adalah teori
yang terkait dengan permasalahan tersebut. Teori yang digunakan adalah (1)
pembelajaran keterampilan menuli; (a) hakekat menulis; (b) jenis-jenis tulisan; (c) teknik
menulis meniru model: copy the master; (2) hakekat puisi; (a) pengertian puisi; (b) unsur-
unsur puisi; (c) diksi; (d) makna denotasi dan konotasi dalam puisi; (e) majas; (f) rima;
(g) cara memahami puisi, dan (3) indikator kemampuan menulis puisi, (4) langkah-
langkah menulis puisi.
Menurut shelly (dalam Gani, 1988:159) pengabdian saat-saat yang terbaik dan
terbahagia di sanubari nan bahagia dan indah. Berdasarkan pernyataan di atas, maka
hakikat puisi lebih ditekankan pada imajinasi dan makna serta pengalaman dari
pengarang. Menurut Sudjiman (dalam Hasanuddin, 2002:133) bahasa bermajas dalam
kamus istilah sastra adalah bahasa yang mempergunakan kata-kata yang susunan dan
artinya sengaja disimpangkan dari susunan dari arti biasa, dengan maksud mendapatkan
kesegaran dan kekuatan ekspresi. Dari pernyataan di atas, Hasanuddin juga
menyimpulkan dengan menggunakan bahasa bermajas, maka sajak sering kali
mempunyai arti tambahan dari sekedar arti yang dapat ditangkap dari bentuk fisik yang
ada. Menurut Santosa (2003:6.14-6.17) pembelajaran menulis dapat dilaksanakan di
dalam kelas atau di luar kelas. Pembelajaran menulis dapat dilakukan dengan berbagai
teknik dan strategi. Salah satunya dengan menulis meniru model atau copy the
master.Metode tersebut dimaksudkan sebagai meniru contoh yang sudah ada.
Jenis penelitian yang dilaksanakan ini adalah penelitian tindakan kelas
{PTK}yang merupakan penelitian campuran (mixing methods) antara penelitian kualitatif
dan kuantitatif. Menurut Arikunto (2006:3) dalam penelitian tindakan kelas, peneliti
melakukan sesuatu tindakan, eksperimen, yang secara khusus diamati secara terus-
menerus, kemudian diadakan pengubahan terkontrol sampai pada upaya maksimal dalam
bentuk tindakan yang paling tepat.
Metode penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Nazir (1983: 63) tujuan
penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara
sistematik, faktual dan akurat mengenai fakta, sifat-sifat, serta hubungan antara fenomena
yang diselidiki. Penggunaan metode ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan
mengungkapkan fenomena data, sehingga dapat diketahui gambaran kemampuan menulis
puisi siswa kelas VI SDN 04 Nan Sabaris dengan teknik copy the master.
Penelitian ini merupakan sebuah tindakan analisis, yang diawali dari upaya
menemukan fakta melalui pengamatan, perencanaan, melakukan tindakan, dan
pengevaluasian temuan. Apabila temuan belum mencapai hasil yang diinginkan
maka dilakukan sebagaimana siklus semula. Penelitian ini dilakukan dalam bentuk siklus
(daur ulang) yang menyeluruh dan bertujuan untuk memperbaiki praktik dalam
pembelajaran. Siklus ini dimulai dengan kegiatan pengamatan, pemberian tes,
pencanaan, pelaksanaan, pengobsevasian dan pengevaluasian proses dan hasil tindakan.
III. Pembahasan
Penelitian ini dirancang untuk dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus
dilaksanakan selama tiga kali pertemuan. Rencana pelaksanaan pembelajaran yang
digunakan dalam penelitian ini dicantumkan dalam lampiran hasil pnelitian ini.
a. Siklus 1
1) Tahap Perencanaan Tindakan
Pada tahap ini dirancang rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat
langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan di kelas. Selain itu di dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran juga terdapat alat atau media pembelajaran yang berperan
sebagai instrumen penelitian dan metode-metode yang digunakan dalam penyampaian
materi pembelajaran. Media yang dipersiapkan berupa contoh puisi yang diambil dari
sebuah kumpulan puisi penyair terkenal.
Pelaksanaan tindakan di dalam kelas disesuaikan dengan siklus yang telah
direncanakan.
(1) Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran.
(2) Guru bertanya jawab dengan siswa tentang penggunaan keterampilan menulis
dalam karya sastra khususnya puisi.
(3) Guru membagikan sebuah puisi yang dijadikan sebagai contoh atau master
dalam penulisan puisi.
(4) Siswa membaca dan memahami puisi yang telah dibagikan.
(5) Guru menugasi siswa untuk menyalin kembali puisi yang telah dibagikan
dengan tidak merubah judul dan nama penyairnya. Kemudian menulis sebuah
puisi karya sendiri dengan meniru tema pada puisi yang dijadikan sebagai
contoh.
(6) Guru dan siswa mengkoreksi hasil latihan.
(7) Siswa mengkoreksi hasil latihan dengan menukarkannya dengan teman
sebangku.
(8) Guru membahas kesalahan yang terdapat dalam hasil latihan siswa.
(9) Guru menyimpulkan hasil pembelajaran.
(10)Guru dan siswa mengadakan refleksi pembelajaran. Pembacaan satu atau dua
buah puisi hasil kerja siswa, kemudian dikomentari.
(11)Guru dan kolaborator menganalisis hasil observasi proses pemberian
pembelajaran dan merancang pembelajaran pada siklus berikutnya.
(12)Guru dan kolaborator merancang siklus ke-2. pada dasarnya, pelaksanaan
siklus ke-1 dan ke-2 dirancang sama, tetapi puisi yang akan dijadikan sebagai
kasus memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi dan diperlukan
pemahaman siswa. Untuk itu, pembelajaran pada siklus ke-2 lebih diarahkan
pada tingkat pemahaman dan kreatifitas siswa.
2) Tahap Observasi dan Evaluasi
Kegiatan ini dilakukan oleh kolaborator untuk mengamati (mengobservasi) dua
hal, yaitu proses pemberian tindakan ataua pelaksanaan menulis dengan teknik Copy The
Master dan peran siswa dalam pembelajaran tersebut. Observasi terhadap proses
pembelajaran mencakup (1) kegiatan awal diisi dengan pembukaan dan apersepsi, (2)
kegiatan inti dari pengungkapan tujuan dan langkah-langkah kerja hingga
pelaksanaannya dan tindaklanjutnya, serta (3) penutup yang berisi refleksi dan evaluasi
pembelajaran. Observasi terhadap peran serta siswa dalam pembelajaran mencakup (1)
antusias atau motivasi siswa, (2) pemahaman siswa terhadap puisi, dan (3)
pengembangan kreatifitas dan inisiatif siswa dalam menulis puisi.
Evaluasi dilaksanakan oleh guru (peneliti). Evaluasi mencakup indikator-indikator
pembelajaran keterampilan siswa dalam (1) membaca pemahaman puisi, (2) pemilihan
diksi, (3) menemukan tema dan makna puisi, dan (4) penuangan ide ke dalam bentuk
puisi.
3) Refleksi
Untuk menentukan keberhasilan pembelajaran, peneliti menggunakan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) pada proses pembelajaran. Kriteria ketuntasan minimal
yaitu apabila dalam pembelajaran setiap siswa telah mencapai pemahaman sebesar 65%.
Jika kriteria tersebut belum tercapai, maka diadakan siklus ke-2.
b. Siklus 2
Pada siklus kedua, pembelajaran diarahkan untuk memperbaiki hal-hal yang
belum tuntas pada siklus pertama. Selain itu, kasus yang diberikan kepada siswa berbeda
dan lebih kompleks dibandingkan dengan kasus pada siklus pertama. Rincian
kegiatannya sebagai berikut.
(1) Guru memantapkan materi dan penerapan teknik menulis yang telah dipilih yaitu
copy the master.
(2) Guru dan siswa tanya jawab mengenai pemahaman materi dan penggunaan
teknik.
(3) Guru membahas puisi yang telah dikerjakan oleh siswa pada siklus pertama.
(4) Guru dan siswa secara bersama-sama membahas contoh puisi yang ditentukan
oleh guru. Puisi ini bertemakan cinta. Puisi ini akan dijadikan sebagai pedoman
tugas akhir.
(5) Siswa memahami puisi tersebut dan menyesuaikannya dengan indikator materi.
(6) Guru menugasi siswa untuk menulis puisi dengan tema sesuai contoh. kegiatan
ini sebgai evaluasi dari materi menulis puisi.
(7) Guru dan siswa mengadakan pengukuhan terhadap pembelajaran menulis puisi
yang berkaitan dengan diksi, makna kata, gaya bahasa, dan citraan.

Siklus 1

• Model siklus menurut Kurt Lewin


1 Perencanaan 2 Perlakuan (dalam Arikunto, 2006:92)

4 Reflkesi 3 Pengamatan
Siklus 2

1 Perencanaan 2 Perlakuan

4 Reflkesi 3 Pengamatan

Hasil penelitian dideskripsikan berdasarkan siklus-siklus yang telah dilaksanakan.


Siklus ini berupa pemberian tindakan pembelajaran menulis puisi. Kegiatan
pembelajaran dimulai dari pretes yang dilakukan sebelum tindakan diberikan.
Pelaksanaan setiap siklus pembelajaran dilandaskan pada keaktifan siswa dalam
perubahan yang dicapai.
Hasil penelitian ini dilaporkan dalam bentuk persentase keberhasilan dengan
klasifikasi penilaian terendah 40 dan tertinggi 100. Batas ketuntasan belajar siswa
disesuaikan dengan SKBM, yaitu 65 yang telah ditetapkan SDN 04 Nan Sabaris untuk
mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.

Kemampuan menulis puisi bebas sampel pada awal siklus I


No Unsur yang Dinilai Tuntas Tidak Tuntas
Jumlah % Jumlah %
1 Menggunakan diksi 21 70 9 30
2 Menentukan makna kata 15 50 15 50
3 Menentukan gaya bahasa 16 53,3 14 46,7
4 Menentukan citraan 4 13,3 26 86,7

Berdasarkan dari tabel diperoleh gambaran hasil kerja siswa yang diperoleh pada
prasiklus pertama ini secara klasikal adalah sebagai berikut: (1) siswa yang tuntas
menggunakan diksi adalah 21 orang (70%), (2) menentukan makna kata 15 orang (50%),
(3) menentukan gaya bahasa sebanyak 16 orang (53,3%), dan (4) menentukan citraan 4
orang (13,3%).
Hasil kerja siswa yang tidak tuntas pada pra siklus pertama ini adalah sebagai
berikut: (1) siswa yang tidak tuntas dalam menggunakan diksi adalah 9 orang (30%), (2)
menentukan makna kata 15 orang (50%), (3) menentukan gaya bahasa 14 orang (46,7%),
dan (4) menentukan citraan 26 orang (86,7%). Untuk keterangan lebih lengkapnya dapat
dilihat dalam lampiran. Dengan demikian, disimpulkan bahwa pembelajaran
keterampilan menulis puisi dilihat dari indikator-indikator belum dicapai ketuntasan
belajar minimal (65 %).
Kemampuan menulis puisi bebas sampel pada siklus I
No Unsur yang Dinilai Tuntas Tidak Tuntas
Jumlah % Jumlah %
1 Menggunakan diksi 29 96,7 1 3,3
2 Menentukan makna 15 50 15 50
3 Menentukan gaya bahasa 13 43,3 17 56,7
4 Menentukan citraan 11 36,7 19 63,3

Berdasarkan data tabel tersebut, diperoleh gambaran bahwa sebagian besar siswa
memiliki kemampuan dalam menulis puisi. Persentase siswa yang tuntas dalam (1) siswa
yang menggunakan diksi adalah 29 orang (96%), (2) menentukan makna adalah 15 orang
( 50%), (3) menentukan gaya bahasa adalah 13 orang (43,3%), dan (4) menentukan
citraan adalah 11 orang (36,7%). Selain itu, persentase siswa yang tidak tuntas (1) siswa
yang menggunakan diksi adalah 1 orang (3,3%), (2) menentukan makna 15 orang (50%),
(3) menentukan gaya bahasa 17 orang (56,7%), dan (4) menentukan citraan sebanyak19
orang (63,3%).
Dari data lampiran ditemukan bahwa jumlah nilai kemampuan siswa dalam
menulis puisi bebas dengan teknik copy the master sebesar 1890 (63%). Dengan
demikian, rata-rata kemampuan siswa dalam menulis puisi sebesar 1890/30 = 63. Oleh
sebab itu, disimpulkan bahwa kemampuan rata-rata siswa kelas VI SDN 04 Nan Sabaris
dalam menulis puisi berada pada klasifikasi cukup dengan nilai 63 pada rentangan nilai
0-100.
Dibandingkan dengan pencapaian niali rata-rata. Pada prasiklus, terdapat
kenaikan rata-rata nilai dari 58,33 ke 63 atau sebesar 4,67. Walaupun demikian,
pencapaian nilai rata-rata 63 belum mencapai tingkat ketuntasan minimal di SDN 04 Nan
Sabaris, yaitu 65%. Oleh sebab itu, perlu diadakan pembelajaran siklus kedua.

Hasil evaluasi dicantumkan pada lampiran, sedangkan tabulasinya adalah sebagai


berikut.
No Unsur yang Dinilai Tuntas Tidak Tuntas
Jumlah % Jumlah %
1 Menggunakan diksi 30 100 0 -
2 Menentukan makna kata 23 77 3 3,3
3 Menentukan gaya bahasa 24 80 6 20
4 Menentukan citraan 15 50 15 50

Berdasarkan data tabel tersebut, diperoleh gambaran bahwa kemampuan menulis


puisi siswa secara keseluruhan hampir mencapai ketuntasan. Hanya sebagian kecil yang
tidak tuntas. Selain itu, berdasarkan data lampiran diperoleh gambaran jumlah nilai rata-
rata adalah 2240/30 = 74,7. Jika dibandingkan dengan siklus pertama maka terjadi
kenaikan dan selisih kenaikannya adalah sebesar 11,7. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran keterampilan menulis puisi dengan teknik copy the
master secara umum terdapat peningkatan kemampuan pada sampel, dan sudah mencapai
tingkat ketuntasan belajar minimal 65%. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diuraikan
tabulasi rata-rata kemampuan menulis siswa per indikator dari sebellum siklus pertama
maupun setelah siklus kedua. Tabulasinya adalah sebagai berikut ini.

N Tahap Kegiatan Rata-rata Klasifikasi Perubahan


o
1 Prasiklus 58,33 kurang -
2 Siklus 1 63 cukup 4,67
3 Siklus 2 74,7 baik 16,37

IV. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai
berikut. Penerapan teknik copy the master dalam pembelajaran keterampilan menulis
puisi bebas dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa kelas VI SDN 04 Nan
Sabaris dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam penggunaan diksi, menentukan
makna kata, penggunaan gaya bahasa, dan menggunakan citraan dalam puisi sebesar.
Peningkatan cara belajar juga berhasil dilakukan setelah diterapkan teknik copy the
master. Pernyataan ini dilihat dari hasil penyebaran angket dan observasi yang dilakukan
oleh kolaborator atau teman sejawat. Berdasarkan hasil angket dan observasi, maka dapat
ditarik kesimpulan, yaiitu sebagai berikut. Siswa SDN 04 Nan Sabaris memberikan
penilaian yang tinggi terhadap pengajuan kasus yang diterapkan dalam teknik copy the
master sebesar 77,33% (klasifikasi baik). Untuk penggunaan media pembelajaran siswa
memberikan penilaian sebesar 77,5 (klasifikasi baik). Pada prosedur pembelajaran siswa
memberikan penilaian sebesar 72,4% (klasifikasi lebih dari cukup). Untuk pemberian
contoh dan tugas siswa memberikan penilaian sebesar 71,03% (klasifikasi lebih dari
cukup). Terakhir, pada pandangan umum terhadap penggunaan teknik copy the master
siswa memberikan penilaian sebesar 72,5% (klasifikasi lebih dari cukup). Meskipun
beberapa poin dari angket terdapat tanggapan negatif, siswa tetap merasa puas dan
termotivasi terhadap media yang digunakan, kasus yang diangkat, dan mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman dan Elya Ratna. 2003. ”Bahan Ajar Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan
sastra Indonesia. Padang: Jurusan Bahasa Sastra Indonesia dan Daearh FBSS
UNP.
Aminuddin. 2002. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta:Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Keraf, Gorys. 1993.Komposisi. Ende Flores: Nusa Indah.
M. Subana, dkk.2003. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka
Setia Bandung.
Nazir, Mohammad. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Pradopo, Rachmat Djoko. 1993. Pengkajian Puisi: Analisis Strata Norma dan Analisis
Struktural dan Semiotik. Yogyakarta: Gadjah Mada Unversity Press.
Santosa, Puji. 2003. Materi Pembelajaran Indonesia SD. Jakarta: Pusat Penerbitan
Universitas terbuka.
Semi, M. Atar. 1990. Anatomi Sastra . Padang: Angkasa Raya.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai