NIM : 2017051240
Kelas/Prodi : 3H/S1 Akuntansi
Mata Kuliah : Sistem Informasi Akuntansi
Resume Bab 9
Sistem Akuntansi Utang
Dosen Pengampu : Ni Wayan Yulianita Dewi,S.E., M.SA,Ak.
Deskripsi Kegiatan
Barang yang sudah diterima dari pemasok terkadang tidak sesuai dengan barang
yang dipesan menurut order pembelian. Ketidaksesuaian tersebut terjadi kemungkinan
karena barang yang diterima tidak cocok dengan spesifikasi yang tercantum dalam surat
order pembelian, barang mengalami kerusakan dalam pengiriman, atau barang diterima
melewati tanggal pengiriman yang dijanjikan oleh pemasok. Sistem retur pembelian
digunakan perusahaan untuk pengembalian barang yang sudah dibeli kepada
pemasoknya.
Prosedur Pencatatan
1) Pada saat faktur dari pemasok telah disetujui untuk dibayar :
a. Faktur dari pemasok dicatat dalam jurnal pembelian.
b. Informasi dalam jurnal pembelian kemudian diposting kedalam kartu
utang yang diselenggarakan untuk setiap kreditur.
2) Pada saat jumlah dalam faktur dibayar :
a. Cek dicatat dalam jurnal pengeluaran kas.
b. Informasi dalam jurnal pengeluaran kas yang terkait dengan pembayaran
utang diposting kedalam kartu utang.
2. Voucher Payable Procedures
Dalam voucher payable procedure tidak diselenggarakan kartu utang,
namun digunakan arsip voucher (bukti kas keluar) yang disimpan dalam arsip
menurut abjad atau menurut tanggal jatuh temponya. Arsip bukti kas keluar ini
berfungsi sebagai catatan utang.
Prosedur Pencatatan
1) One time voucher procedures. Untuk setiap faktur dari pemasok dibuatkan
satu set voucher (terdiri dari 3 lembar). One time voucher procedures dibagi
menjadi 2 :
a. One time voucher procedure dengan dasar tunai (basis kas). Dalam
prosedur ini, faktur yang diterima oleh fungsi akuntansi dari pemasok
disimpan dalam arsip sementara menurut tanggal jatuh tempo. Pada saat
jatuh tempo, fungsi akuntansi membuat bukti kas keluar kemudian
mencatatnya dalam jurnal pengeluaran kas. Dalam prosedur ini tidak
diselenggarakan catatan formal mengenai faktur yang belum dibayar.
b. One time voucher procedure dengan dasar waktu (basis akrual). Dalam
prosedur ini, pada saat faktur diterima oleh bagian utang dari pemasok,
langsung dibuatkan bukti kas keluar oleh bagian utang kemudian
dilakukan catatan transaksi pembelian dalam register bukti kas keluar.
Pada saat bukti kas keluar jatuh tempo, dokumen ini dikirimkan ke
bagian kasa sebagasi dasar untuk membuat cek untuk dibayarkan kepada
pemasok. Cek ini dicatat dalam jurnal pengeluaran kas.
2) Built up voucher procedures. Dalam prosedur ini, satu set voucher dapat
digunakan untuk menampung lebih dari satu faktur. Faktur yang diterima
dicatat dalam bukti kas keluar dan disimpan sementara dalam arsip menurut
abjad. Jika ada faktur lagi dari pemasok yang sama,, bukti kas keluar tsb
diambil dari arsip untuk diisi dengan informasi yang ada di faktur baru. Pada
akhir bulan / jatuh tempo pembayaran, bukti kas keluar diambil dari arsip
dan dicatat dalam register bukti kas keluar dan diserahkan kepada fungsi
keuangan untuk dibuatkan cek. Dalam prosedur ini, bukti kas keluar yang
belum dibayar merupakan catatan utang yang diselenggarakan atas dasar
waktu (Accrual basis).
C. DISTRIBUSI PEMBELIAN
Distribusi adalah prosedur peringkasan rincian yang tercantum dalam media
(misalnya faktur dari pemasok) dan pengumpulan total ringkasan tersebut untuk
keperluan pembuatan laporan. Jika diterapkan dalam pembelian, distribusi ini terkait
dengan peringkasan pendebitan yang timbul dari transaksi pembelian dan
pembayarannya untuk penyusunan laporan dan pencatatan dalam jurnal.