Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

PRATIKUM HIDROLIKA

OLEH
MARIA ELISABETH BOTU (022200030)

FAKULTAS TEKNIK PRODI SIPIL

SIPIL III A

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dihaturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya
saya dapat menyelesaikan tugas laporan Praktikum Hidrolika yang berjudul “SALURAN
SETENGA LINGKARAN” ini tepat pada waktunya.

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi nilai tugas serta menamba wawasan
tentang cara pengukuran dan perhitungan tentang Saluran setenga lingkaran bagi para pembaca
juga bagi penulis.

Dan terima kasih untuk dosen pembimbing mata kuliah Praktikum Hidrolika, teman-teman serta
keluarga yang sudah mendukung saya dalam menyelesaikan tugas laporan ini.

Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masi banyak kekurangan dalam penyusunanan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu saya sebagai
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
laporan ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Rumusan Masalah

1.3. Tujuan

BAB II.TINJAUAN PUSTAKA

BAB III. PEMBAHASAN

3.1. Alat Dan Bahan

3.2. Dasar Teori

3.3. Prosedur Percobaan

3.4. Hasil Praktikum Pengamatan Ambang Lebar

DAFTAR PUSTAKA

DOKUMENTASI

DAFTAR GAMBAR

1.1 Aliran Diatas Ambang Lebar

1.2 Sketsa Aliran Fluida

1.3 Dokumentasi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Ilmu hidrolika sudah menjadi sebuah ilmu yang berperan penting dalam kehidupan manusia,
bagai mana tidak, karena sebagaina besar atau sekitar 7,3 % dari belahan bumi terdiri dari air.
Mekanika fluida telah berkembang sebagai salah satu cabang ilmu yang merupakan aplikasi dari
hukum klasik statistika, dinamika dan termodinamika, untuk situasi dimana cairan (zat cair)
dapat dianggap sebagai satu media yang selalu berkesinambungan. Memahami ilmu hidrolika
dengan baik bagi mahasiswa teknik sipil sudah merupakan suatu kewajiban
dimanauntukmerencanakansuatukonstruksipastikita memerlukandatatentang hidro suatu daerah,
demi mencapai angka keamanan yang telah disyaratkan.

Ambang adalah salah satu jenis bangunan air yang dapat digunakan untuk menaikkan tinggi
muka air serta menentukan debit aliran air. Dalam merancang bangunan air, perlu diketahui sifat-
sifat atau karakteristik aliran air yang melewatinya. Pengetahuan ini diperlukan dalam
perencanaan bangunan air untuk pendistribusian air maupun pengaturan sungai.

Dalam percobaan ini akan ditinjau aliran pada ambang yang merupakan aliran berubah tiba-tiba.
Selain itu, dengan memperhatikan aliran pada ambang dapat dipelajari karakteristik dan sifat
aliran secara garis besar. Ambang yang akan digunakan adalah ambang lebar dan ambang tajam.

Fungsi penggunaan ambang lebar dan ambang tajam adalah:

➤Ambang tersebut menjadi model untuk diaplikasikan dalam perancangan bangunan pelimpah
pada waduk dansebagainya.

Bentuk ambang ini adalah bentuk yang sederhana untuk meninggikan muka air. Sebagai contoh
aplikasi, air yang melewati ambang lebar akan memiliki energi potensial yang lebih besar
sehingga dapat dialirkan ke tempat yang lebih jauh dan dapat mengairi daerah yang lebihluas.

1.2 Maksud & Tujuan

1. Menentukan koefisien debit (Cd)

2. Mengamati profilmuka air di atas ambang lebar

3. Menentukan hubungan Cd vs Hw/L dan Cw vsHw/P

4. Menentukan batas modular bendung/ambang (y3-P)/Hw

1.3 Waktu & Tempat Praktikum

Praktikum Hidrolika ini dilaksanakan pada sabtu 6 NOVEMBER 2021 pada pukul
12.00 WITA - Selesai di Laboratorium Teknik Sipil Universitas Nusa Nipa Maumere

BAB II

LANDASAN TEORI

Fungsi dari pelimpah adalah mengatur debit dan tinggi muka air yang melalui saluran air, salah
satunya adalah ambang tajam dengan jenis pelimpah peluap SETENGAH LINGKARAN. Air
yang mengalir pada pelimpah tersebut sangat dipengaruhi oleh penampang tersebut dan
pelimpah yang digunakan. Dalam keadaan sebenarnya air mengalir melalui penampang pintu
ukur mengalami konstruksi, sehingga perlu diintroduksi dengan suatu bilangan konstanta yaitu
CD (Koefisien of Discharge ). Dengan menerapkan persamaan Bernaulli, maka dapat dituliskan
debit yang melimpah adalah :

Dengan menggunakan pesamaan Bernoulli maka:

Z1 + + = Z2 + +
ВАВ III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Alat & Bahan

Alat & bahan yang digunakan dalam melakukan percobaan ini yaitu sebagai berikut:

1. Satu set model saluranterbuka

2. Model ambang lebar setengahlingkaran

3. Pointgauge

4. Levelgauge

5. Mistar

6. Gelas ukur

7. Ember

8. Plastisin

9. Stopwatch

3.2 Prosedur Kerja

Berikut adalah prosedur atau langkah kerja dalam percobaan setengah lingkaran.

1. Mengukur dimensi sekat ambanglebar.

2. Pada model saluran terbuka pasanglah sekat ambang setengah lingkaran dan

tempelkanplastisin pada bagian sampingsekat.

3. Memutar katup pompa dengan jumlah putaran yang ditetapkan asisesten.

Kemudian pompa air dihidupkan sehingga air mengalir kedalamsaluran.

4. Menunggu sampai keadaan air menjadi stabil, kemudian mengukur tinggi muka air sebelum
ambang (YO), tinggi muka air di atas ambang (hw) pada bagian hulu saluran dengan
menggunakan point gauge. Kemudian ukur tinggi muka air sebelum ambang pada setiap jarak 5
cm sampai pada keadaanstabil.
5. Mengukur jarak dari depan ambang hingga sebelum loncatan (L1) dan jarak antara sebelum
loncatan dan setelah loncatan(L2).

6. Sedangkan pada bagian hilir ukur tinggi muka air sebelum loncatan (Y1) dan sesudah loncatan
(Y2), kemudian pada setiap jarak 5 cm sebelum loncatan ukur tinggi muka air sampai keadaan
tingginya stabil dengan menggunakan levelgauge

7. Menghitung volume air yang keluar dari saluran dengan menggunakan gelas ukur sebanyak 3
kali dengan waktu yang ditetapkanasisten.

8. Setelah itu, catat hasil volume air yang keluar dari saluran

9. Mengubah debit air dengan memutar katup pompa, kemudian lakukan kembali point nomor 4
sampai points
BAB IV

HASIL & PEMBAHASAN

Data-data yang di peroleh

 Tinggi ambang = 9,4 cm

 Panjang ambang = 18,8 cm

 Tinggi saluran 30 cm

 Lebar saluran = l5 cm

 Kedalaman air depan ambang ( Y0) = 11,1 cm

 Kedalaman air diatas ambang 10,3 – 9,4 = 0,9 cm

 Kedalaman air di belakang ambang (Y1) = 0,4

 Kedalaman air setelah yang terjadi loncatan (Y2) = 0,4 cm

 Debit aliran dalam 30 detik 8 gelas: d = v/t = 266,67 ml/d

Setelah di perlambat

 Debit aliran dalam 30 detik 7 gelas : d = v/t = 233,33 ml/d

 Y0 = 11 cm

 Kedalaman air diatas ambang 10,7-9,4= 1,3 cm

 Y1 = 0,4 cm

 Y2 = 0,2 cm

Di percepat

Menentukan koefisien debit (Cd)

Q = Cd.b. 2 g ( Hw  hw) 3 / 2
Cd =

266,67
Cd =
.15. 2  9,81  30 3 / 2
2
3

Cd = 0,47

Menentukan hubungan Cd vs Hw/L dan Cw vs Hw/L

= 0,56

266,67
=
15  0,9. 2  9,81  11,1  0,9

= 1,4

Menentukan batas modular bendung atau ambang (y3 -P) / Hw.

y3  P 0,4  0,6
  0,02
Hw 11,1

Di perlambat

Menentukan koefisien debit (Cd)

3
Q = Cd.b. 2.g.H 2

Cd =

233,33
Cd =
3
3
 15. 2  9,81  30 2
2

Cd = 0,183
Menentukan hubungan Cd vs Hw/L dan Cw vs Hw/L

Hw 11
 = 0,58
L 18,8

233,33
=
15  1,3. 2  9,81 9,7

= 0,87

Menentukan batas modular bendung atau ambang (y3 -P) / Hw.

y3  P 0,2  0,6
 = 0,04
Hw 11

a.sketsa aliran fluida untuk tiap keadaan


BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari hasil percobaan diatas, didapat : sesudah dipercepat


a. Koefisien debit (Cd) = 0,531

b. Batas modulan bendung/ambang = 0,04


Menentukan hubungan Cd vs Hw/L dan Cw vsHw/P

= 0,56

Di perlambat

a. Koefisien debit (Cd)= 0,473

b. Batas modulan bendung/ambang= 0,04

Menentukan hubungan Cd vs Hw/L dan Cw vsHw/P

= 0,55

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan dari praktikum, dapat dilihat bahwa dalam
pengambilan data pada saat praktikum mengalami banyak kesalahan dan kekurangan yang
dilakukan olehmahmasiswa..Oleh karena itu, supaya tidak terjadi kesalahan yang sama
padapraktikum–praktikum selanjutnya, saran yang dapat kami sampaikan adalah mahasiswa
harus lebih mengerti arah serta maksud dan tujuan praktikum. Sebelum melaksanakan
praktikum, hendaknya membaca petunjukdan teori yang ada. Dan mahasiswa harus lebih
teliti pada saat pengambilan data.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai