Anda di halaman 1dari 14

ANGGARAN DASAR

PERSEKUTUAN MAHASISWA KRISTEN


YAYASAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
(STIKes)
MALUKU HUSADA

BAB I
Pembukaan

Alkitab sebagai Kitab Suci dan Pengayom umat Allah dalam segala macam dan
situasi untuk itu menjadi pedoman dan pegangan umat selanjutnya. Umat itulah yang dapat
menghidupkan kembali, menerapkan apa yang tercantum dalam Alkitab.
Yesus Kristus yang kehadiranNya di dunia ini merupakan upaya perbuatan Allah
untuk menebus dan menyelamatkan umatNya melalui penderitaan, kematian dan
kebangkitanNya yang menjadi sesuatu baru dan sempurna.
Anugerah Allah yang dinyatakan dalam karyaNya memanggil manusia untuk percaya
dan mengambil bagian dalam penatalayanan sebagai perwujudan iman dan cinta kasih dalam
kehidupan sehari-hari.
Sebagai jawaban atas panggilan untuk turut dalam pekerjaan dan pembangunan tubuh
Kristus, maka mahasiswa Kristen sebagai bagian dan Civitas Akademika Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan (STKes) Maluku Husada, membentuk sebuah wadah dengan nama
Persekutuan Mahasiswa Kristen, yang bersifat kerohanian, kekeluargaan dan gotong royong
berlandaskan Pancasila dan Alkitab yang mula-mula terbentuk tahun 2008 dengan diawali
oleh persekutuan doa dan ibadah kampus.
Selanjutnya, untuk menyelenggarakan pembinaan mahasiswa Kristen Stikes Maluku
Husada yang terarah, teratur, dan berkesinambungan dalam suatu persekutuan yang dijiwai
oleh kasih Kristus dan yang mengandung unsur marturia, diakonia, dan koinonia, maka
disusunlah pokok-pokok aturan PMK Stikes Maluku Husada dalam suatu Anggaran Dasar
PMK Stikes Maluku Husada.
PMK Stikes Maluku Husada melaksanakan pembinaan mahasiswa Kristen Stikes
Maluku Husada dengan berlandaskan iman kepada Yesus Kristus sebagai satu-satunya jalan
keselamatan, pengakuan kepada Allah Tritunggal, serta otoritas Alkitab sebagai Firman
Tuhan.
BAB II
Nama, Tempat, dan Waktu

Pasal 1
Nama :
Organisasi ini bernama Persekutuan Mahasiswa Kristen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Maluku Husada, yang disingkat PMK STIKes-MH

Pasal 2
Tempat dan Waktu :
1. PMK STIKes-MH bertempat di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Maluku Husada
2. Organisasi ini didirikan pada tanggal ..... 2008 sampai jangka waktu yang tidak
ditentukan.

BAB III
Azas dan Landasan

Pasal 3
Azas :
PMK STIKes-MH berazaskan Pancasila.

Pasal 4
Landasan :
PMK STIKes-MH berlandaskan Alkitab.

BAB IV
MAKSUD dan TUJUAN
1. Mempererat rasa persaudaraan diantara sesama Mahasiswa Kristen STIKes Maluku
Husasda
2. Meningkatkan iman dan kepercayaan Kekristenan.
3. Meningkatkan perilaku yang mengutamakan kasih dan damai.
4. Melaksanakan kegiatan sosial dan keagamaan.
5. Menjalin kerjasama yang baik antar sesama Mahasiswa Kristen STIKes Maluku
Husada dengan organisasi-organisasi lainnya, antar Perguruan Tinggi dengan saling
tukar informasi dalam mengisi dan mengapresiasi kegiatan ekstrakulikuler dan
program pendidikan melalui beberapa program kerja dan kegiatan lainnya.
BAB V
VISI, MISI dan PRINSIP
Pasal 5
Visi :
visi oganiasi ini adalah “sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai
sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun” Roma 12 : 16
Pasal 6
Misi :
1. Memperkenalkan PMK STIKes-MH sebagai persekutuan Mahasiswa Kristen.
2. Membina kerohanian Mahasiswa Kristen agar tercapai persatuan dan kesatuan yang
harmonis
Pasal 7
Prinsip
1. Interdenominasi,
2. Tidak menginduk pada lembaga, gereja, dan/atau organisasi apapun, dan
3. Tidak berpolitik praktis.

BAB VI
LOGO dan PENGERTIAN
Pasal 8
Logo :
Pasal 9
Pengertian :

BAB VII
BENTUK dan STATUS
PMK STIKes-MH adalah organisasi intra kampus yang berbentuk persekutuan yang bersifat
pelayanan serta berstatus otonom di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Maluku Husada.

BAB VIII
USAHA
1. Melakukan pembinaan kerohanian dan keilmuan.
2. Melakukan usaha-usaha yang sah dan dapat dipertanggungjawabkan serta tidak
bertentangan dengan AD/ART PMK STIKes-MH
BAB IX
KEANGGOTAAN, HAK dan KEWAJIBAN
Pasal 10
keanggotaan
1. Percaya kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai satu-satunya Sang Juru Selamat umat
manusia.
2. Mahasiswa Kristen STIKes-MH yang bersedia menerima dan menjalankan AD / ART.

Pasal 11
Hak dan Kewajiban
Hak :
1. Anggota berhak menerima bantuan dan kunjungan sosial.
2. Memiliki hak suara untuk memilih dan dipilih menjadi Badan Pengurus Harian (BPH)
 
Kewajiban :
1. Menjunjung tinggi nama baik dan kehormatan Organisasi dan Yayasan STIKes-MH
Mentaati dan memegang teguh AD / ART dan peraturan-peraturan organisasi lainnya.
2. Membayar iuran yang telah ditetapkan dalam Rapat Umum Organisasi.
3. Aktif disegala program dan kegiatan organisasi

BAB X
KEPENGURUSAN DAN PEMBINA
Pasal 12
Kepengurusan :
1. Pengurus PMK STIKes-MH adalah anggota PMK STIKes-MH
2. Pengurus PMK STIKes-MH dipilih langsung oleh seluruh mahasiswa yang aktif dan
merupakan anggota serta didampingi oleh Dosen-dosen yang bersangkutan sebagai
Pembina dan Penasehat.
3. Pengurus PMK STIKes-MH sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, sekretaris dan
bendahara.
4. Masa kepengurusan PMK STIKes-MH berlangsung selama satu periode kepengurusan.

Pasal 13
Pembina
Pembina PMK STIKes-MH adalah dosen yang aktif di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
(STIKes) Maluku Husada
BAB XI
ATRIBUT ORGANISASI

Segalah bentuk atribut organisasi diatur dalam badan ART beserta setiap peraturan lainnya

BAB XII
MUSYAWARA dan RAPAT-RAPAT
Pasal 14
Musyawara
Musyawarah besar PMK STIKes-MH adalah forum pengambilan keputusan tertinggi PMK
STIKes-MH yang diatur dalam ART

Pasal 15
Rapat-rapat :

Rapat-rapat PMK STIKes-MH terdiri dari:

1. Rapat kerja
2. Rapat pleno
3. Rapat harian badan pengurus
4. Rapat istimewa

BAB XIII
KEORGANISASIAN
Pasal 16
Struktur Organisasi

Struktur Organisasi :
1. Pelindung
2. Pembina
3. Pembimbing
4. Badan Pengurus Harian (BPH) ) yang terdiri dari :
a. Ketua Umum.
b. Wakil Ketua Umum ( Merangkap sebagai ketua seksi ).
c. Sekretaris Umum dan Wakil Sekretaris Umum.
d. Bendahara Umum.
e. Koordinator Seksi dan Anggota Seksi.
f. Anggota.
Pasal 17
Mekanisme Organisasi
Mekanisme Organisasi :
1. Musyawarah Anggota, merupakan musyawarah tertinggi ditingkat organisasi yang
diadakan satu kali dalam satu tahun
2. Dalam keadaan luar biasa, dapat diadakan Musyawarah Anggota Istimewa
3. Rapat Anggota, merupakan musyawarah yang melibatkan anggota yang diadakan
sekurang-kurangnya dua kali dalam satu masa kepengurusan atas inisiatif pengurus
dan/atau anggota
4. Rapat Pengurus, merupakan musyawarah tertinggi di tingkat pengurus dan dilakukan
sekurang-kurangnya dua kali dalam masa kepengurusan.

Pasal 18
Tingkat Keputusan PMK STIKes-MH
1. Keputusan Musyawarah Anggota/Musyawarah Anggota Istimewa
2. Keputusan Rapat Anggota
3. Keputusan Rapat Pengurus.

Pasal 15
Pengurus PMK STIKes-MH
1. Kepemimpinan organisasi ini dipimpin oleh seorang Ketua Umum
2. Kepengurusan dalam organisasi dilakukan oleh sekurang-kurangnya Ketua Umum,
Sekretaris Umum dan Bendahara Umum
3. Masa bakti kepengurusan adalah satu tahun dan khusus Ketua Umum tidak dapat
dipilih kembali.

BAB XIV
PENGAMBILAN DAN PELAKSANAAN KEPUTUSAN
Pasal 15
Pengambilan keputusan

1. Pengambilan keputusan pada dasarnya diusahakan sedapat mungkin dilakukan melalui


musyawarah mufakat
2. Apabilah keputusan secara mufakat tidak dapat dicapai maka keputusan akan diambil
berdasarkan pemungutan suara atau voting
3. Semua keputusan yang diambil harus dipertanggung jawabkan kepada Tuhan yang
Maha Esa serta tidak bertantangan dengan AD/ART
Pasal 16
Pelaksanaan keputusan
Setiap keputusan baik secara mufakat maupun pemungutan suara atau voting harus diterimah
dan dilaksanakan dengan kesungguhan, keikhlasan hati, kejujuran dan rasa tanggung jawab.
ANGGARAN RUMAH TANGGA
PERSEKUTUAN MAHASISWA KRISTEN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
(STIKes)
MALUKU HUSADA

BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
Setiap anggota PMK STIKes-MH berhak menggunakan semua fasilitas yang dimiliki
PMK STIKes-MH, sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh pengurus PMK STIKes-
MH.

Pasal 2
Setiap anggota PMK STIKes-MH berhak berpartisipasi aktif dalam semua kegiatan yang
diperuntukkan bagi PMK STIKes-MH, sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh
pengurus PMK STIKes-MH.

Pasal 3
Setiap anggota PMK STIKes-MH wajib taat kepada Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga, dan peraturan- peraturan lain yang berlaku di PMK STIKes-MH.

Pasal 4
Setiap anggota PMK STIKes-MH berhak meminta penjelasan dari koordinator umum PMK
STIKes-MH mengenai hal-hal yang terjadi di PMK STIKes-MH.

Pasal 5
Setiap anggota PMK STIKes-MH berhak menggunakan nama PMK STIKes-MH untuk
kegiatan-kegiatan di luar kegiatan PMK STIKes-MH dengan persetujuan tertulis dari
koordinator umum PMK STIKes-MH, di luar itu bukan merupakan tanggung jawab PMK
STIKes-MH dan pihak yang menggunakan tanpa ijin akan ditindaklanjuti oleh pengurus
PMK STIKes-MH.
BAB II
PEMBIMBING

Pasal 6
Dosen pembimbing PMK STIKes-MH adalah dosen STIKes-MH yang beragama Kristen
dan telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi.

Pasal 7
Dosen pembimbing ditentukan oleh pengurus, badan pertimbangan PMK STIKes-MH dan
dosen pembimbing sebelumnya, dan diketahui oleh Lembaga Kemahasiswaan STIKes-MH

Pasal 8

1. Dosen pembimbing membimbing pengurus PMK STIKes-MH dalam menjalankan


kepengurusannya.
2. Dosen pembimbing mengetahui program kerja dan hasil pelaksanaan kegiatan PMK
STIKES-MH.
3. Dosen pembimbing berhak memberikan pertimbangan kepada pengurus PMK STIKes-
MH baik diminta ataupun tidak diminta.
4. Dosen pembimbing tidak berhak mengambil keputusan atas nama PMK STIKes-MH
yang mengikat ke dalam maupun ke luar PMK STIKes-MH.

Pasal 9
Dosen pembimbing PMK STIKes-MH menjabat dalam periode waktu yang tidak
ditentukan.Status dosen pembimbing dituliskan dalam surat pernyataan oleh Koordinator
Umum yang diperbaharui tiap tahun.

BAB III
TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS
Pasal 10a
1. Pengurus bertugas melaksanakan segala keputusan, ketentuan dan kebijakan sesuai
dengan AD / ART dan hasil keputusan Rapat Umum Organisasi.
2. Pengurus organisasi bertugas memberikan laporan pertanggungjawaban sekali dalam
satu ( 1 ) tahun pada akhir masa periode didalam Rapat Umum Organisasi.
3. Pengurus berwenang menetapkan kebijakan dan peraturan organisasi sesuai dengan
AD/ ART dan keputusan Rapat Umum Organisasi.
 
Pasal10b
Ketua
1. Menjalin kerjasama dengan organisai-organisasi lain, organisasi kepemudaan yang
beralaskan keagamaan.
2. Mengadakan rapat kepengurusan untuk memilih panitia dalam kegiatan-kegiatan yang
akan dilakukan oleh PMK STIKes-MH.
3. Mengadakan evaluasi terhadap Sekertaris, Bendahara, dan Seksi-seksi 

Pasal 10c
Sekertaris
Membuat notulen pada setiap rapat yang diadakan oleh PMK STIKes-MH serta membantu
Ketua dalam pelaksanaan tugas.
 
Pasal 10d
bendahara
Membuat data keuangan serta laporan pertanggungjawabannya pada setiap sesi rapat dan
kegiatan-kegiatan PMK STIKes-MH.
 

BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN PENGURUS
Pasal 11
Hak :
1. Mendapatkan perlindungan dan pembelaan dari organisasi dalam melaksanakan tugas- 
tugasnya.
2. Mendapat bantuan pembiayaan dari organisasi sesuai dengan kemampuan keuangan
organisasidalam kegiatasn-kegiatan tertentu.
 

Kewajiban :
1. Melaksanakan seluruh ketentuan dan kebijakan organisasi sesuai dengan AD / ART dan
keputusan musyawarah / rapat.
2. Proaktif, cakap dan cepat tanggap atas setiap perkembangan ditubuh PMK STIKes-
MH.
3. Mempertanggungjawabkan tugas-tugasnya selama menjabat kepengurusan termasuk
pertanggungjawaban keuangan.
4. Melakukan kunjungan koordinasi guna menunjang kerja pengurus.
 
BAB V
PENGESAHAN, PEMBERHENTIAN DAN PENGGANTIAN PENGURUS
Pasal 12
Pengesahan pengurus
Pengesahan pengurus organisasi adalah anggota yang dipilih melalui Rapat Umum
Organisasi dan yang mendapat dukungan minimal 2/3 dari jumlah peserta yang hadir dalam
rapat.
 
Pasal 13
Pemberhentian pengurus
1. Jabatan pengurus dapat diberhentikan karena :
a. Meninggal dunia.
b. Berakhir masa jabatan di kepengurusan, atau habis masa jabatannya sebagai
pengurus.
c. Mengundurkan diri secara tertulis.
d. Melalaikan tanggungjawab dan kewajibannya sebagaimana diatur dalam AD /
ART.
2. Pemberhentian pengurus dilakukan oleh Rapat Umum Organisasi.
3. Pengurus yang diberhentikan sebagaimana yang dimaksud pada Pasal 19 ayat 1 ini
diberi kesempatan membela diri dalam Rapat Umum Organisasi.

Pasal 14
Penggantian pengurus
1. Pengurus yang sudah berhenti atau yang diberhentikan segera diganti dengan
melaksanakan Rapat Umum Organisasi.
2. Bila mana penggantian pengurus tidak mendapat dukungan 2/3 dari jumlah yang hadir,
maka rapat dipenggantian pengurus diulang kembali dengan jangka waktu paling
lambat 2 (sua) minggu kemudian.
 

BAB VI
MASA JABATAN PENGURUS DAN SYARAT MENJADI KETUA
Pasal 15
Masa Jabatan Pengurus
1. Masa jabatan pengurus adalah 2 (dua) tahun untuk 1 (satu) periode.
2. Pengurus yang sudah habis periodenya tidak dapat dipilih kembali.
 
Pasal 16
Syrat Menjadi Ketua
1. Mahasiswa aktif dan tidak sedang terkena sanksi akademika.
2. Berada pada semester 3 (tiga) sampai 5 (lima).
3. IP minimal 2,75
4. Terdaftar sebagai Mahasiswa di salah satu Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Maluku
Husada
5. Berkelakuan baik.

 
BAB VII
PENGGANTIAN PENGURUS ANTAR WAKTU
Pasal 17
1. Penggantian pengurus antar waktu bilamana salah seorang pengurus yang belum habis
periode terjadi hal-hal seperti meninggal dunia, mengundurkan diri dan melalaikan
tanggungjawabnya sebagai pengurus, maka dipilih berdasarkan Rapat Umum
Organisasi dan mendapat dukungan 2/3 dari jumlah yang hadir.
2. Apabila Ketua berhalangan sementara, maka tugas-tugas dapat didelegasikan kepada
sekretaris
 

BAB VIII
SANKSI PENGURUS
Pasal 18
1. Pengurus dapat dikenakan sanksi organisasi karena melakukan seperti :
a. Melalaikan kewajibannya selaku pengurus sebagaimana diatur pada Pasal 13 ayat
1 pada AD / ART ini.
b. Menyalahgunakan wewenang yang dapat merugikan anggota.
c. Terbukti menggunakan hak milik, barang atau uang organisasi untuk kepentingan
pribadi.
2. Pelaksanaan sanksi organisasi adalah sebagai berikut :
a. Surat peringatan yang diberikan oleh Ketua PMK STIKES-MH.
b. Skorsing / pemberhentian sementara diberikan kepada pengurus yang melakukan
kesalahan sebagai tindak lanjut surat peringatan yang diberikan oleh Ketua PMK
STIKes-MH berdasarkan hasil Rapat Umum Organisasi.
c. Pemberhentian permanen diberikan kepada pengurus yang melakukan tindakan
indispliner dan kepadanya telah diberikan surat peringatan dan skorsing
sementara, namum tidak punya iktikad baik.
d. Sanksi organisasi dilaksanakan oleh pengurus lainnya melalui Rapat Umum
Organisasi dan telah mendapat mandat untuk melaksanakan peringatan, skorsing,
dan pemberhentian.
 
BAB IX
RAPAT ORGANISASI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN RAPAT
Pasal 19a
Rapat Organisasi
Rapat Organisasi terdiri dari :
1. Rapat Umum Organisasi.
2. Rapat Umum Luar Biasa.
3. Rapat Kerja.
4. Rapat Pleno.
5. Rapat Pengurus Seksi.
 
Pasal 19b
Rapat Umum Organisasi
1. Rapat Umum Organisasi :
a. Menetapkan AD / ART organisasi.
b. Menetapkan program umum organisasi.
c. Menetapkan kebijakan-kebijakan organisasi.
d. Menetapkan struktur dan personil pengurus organisasi.
e. Memberikan laporan pertanggungjawaban pada akhir periode kepengurusan.
2. Rapat Umum Luar Biasa :
a. Mempunyai wewenang yang sama dengan Rapat Umum Organisasi.
b. Diadakan apabila dalam keadaan mendesak.
3. Rapat Kerja :
a. Menentukan rencana pelaksanaan program jangka pendek dan jangka panjang.
4. Rapat Pleno :
a. Membahas dan mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan.
b. Membahas dan mengesahkan hasil Rapat Pengurus Seksi.
5. Rapat Pengurus Seksi :
a. Dilaksankaan oleh pengurus seksi untuk mengambil kebijakan dalam seksi
masing-masing.

Pasal 20
Pengambilan keputusan rapat
1. Rapat yang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24b, dianggap sah apabila memenuhi
2/3   
2. suara dari jumlah anggota / kepengurusan yang hadir.
3. Dalam hal ini apabila tidak tercapai jumlah suara yang dimaksud dalam ayat 1 (satu)
Pasal ini, maka diadakan penundaan rapat sekurang-kurangnya 2 (dua) minggu
kemudian.
4. Apabila dalam penundaan masih belum tercapai jumlah suara yang dimaksud dalam
ayat 2 (dua)
5. Pasal ini, maka keputusan rapat dapat dilaksanakan dan dianggap sah.

BAB X
QUORUM
1. Sidang dinyatakan quorum apabila dihadiri oleh 2/3 anggota biasa.
2. Apabila ayat 1 tidak terpenuhi maka siding diskorsings ekurang-kurangnya 1x10 menit
untuk menghadirkan anggota.
3. Apabila ayat 2 tidak terpenuhi maka siding dapat dilanjutkan dan dinyatakan quorum

BAB XI
KEUANGAN
Keuangan PMK STIKes-MH diperoleh dari:
Usaha-usaha lain yang tidak bertentangan dengan AD/ART.

BAB XII
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 21
1. Perubahan Rumah Tangga ini hanya dapat dilakukan pada saat Rapat Umum Organisasi
dan  berakhirnyamasa periode pengurus ( regenerasi / pergantian pengurus lama
dengan pengurus baru ).
2. Dan atau dilaksanakan pada saat Rapat Umum Luar Biasa.

BAB XII
PENUTUP
Pasal 22
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur dalam
peraturan organisasi dan dapat direvisi kembali sesuai dengan kesepakatan bersama.
2. Peraturan organisasi tidak boleh bertentangan dengan AD / ART.
3. AD / ART ini berlaku untuk pengurus dan semua anggota PMK STIKES-MH.
4. Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai