Skor
No Tugas Tutorial
Maksimal
1 Jelaskan pemikiran yang dijadikan dasar falsafah pada Sistem Ekonomi 15
Kapitalis?
Jawaban :
1. Pemikiran yang menjadi dasar sistem ekonomi kapitalis adalah liberalisme ,
individualisme , rasionalisme atau intelektulisme, materialisme dan humanisme.
Pemikiran liberalisme meletakan kebebasan individu sebagai hl yang paling utama.
Rasionalisme mengajarkan bahwa peranan rasio ( pikiran ) lebih penting dari pada
perasaan.
Materialisme adalah faham yang menyatakan bahwa hakikat kebenaran adalah sesuatu
yang dapat di buktikan secara empiris, yaitu di raba, didengar, dan diras. Sementara
humanisme adalah paham yang menyatakan bahwa bagi manusia yang penting adalah
kehidupan di dunia ini , hidup sesudahnya di luar jangkauan manusia sehingga tidak perlu
dipikirkan. Dasar falsafah pada sistem ekonomi kapitalis. Sistem ekonomi kapitalis muncul
pada abad ke 17 ketika dominasi gereja Eropa mulai runtuh. Dominasi gereja yang
mendokrinkan kepentingan gereja diatas segala kepentingan, diruntuhkan oleh pandangan
yang menekankan pada liberalisme, individualisme, rasionalisme atau intelektualisme,
materialisme, dan humanisme. Pemirikan liberalisme meletakan kebebasan individu
sebagai hal yang paling utama. Rasionalisme mengajarkan bahwa peranan rasio (pikiran)
lebih penting dari pada perasaan. Materialisme adalah paham yang menyatakan bahwa
hakikat kebenaran adalah sesuatu yang dapat dibuktikan secara empiris yaitu diraba,
didengar, dan dirasa. Sementara itu humanisme adalah paham yang menyatakan bahwa
bagi manusia yang penting adalah kehidupan di dunia ini, hidup sesudahnya diluar
jangkauan manusia sehingga tidak perlu dipikirkan.
2. Konsep sistem ekonomi pancasila mulai di kembangkan lebih serius sejak seminar
Nasional di Universitas Gadjah Mada tahun 1980. pada waktu itu sistem ekonomi
pancasila tidak sekedar dimaknai sebagai sebuah sistem Ekonomi , seperti konsep
Ekonomi Pancasila-nya Emil Salim. Ekonomi Pancasila yang dikembangkan oleh pakar -
pakar ekonomi pada waktu itu merupakan refleksi kritis terhadap sistem dan ilmu ekonomi
yang “keliru” serta menyimpang dari jati diri dan realitas sosial-ekonomi bangsa (rakyat)
Indonesia.
Sistem ekonomi pancasila di gali berdasar pemikiran bahwa sistem ekonomi sangat terkait
dengan ideologi, sistem nilai dan sosial- budaya kelembagaan masyarakat dimana sistem
itu di kembangkan.
Ekonomi pancasila dijadikan ekonomi yang khas (berjati diri ) Indonesia , yang di gali
berdasarkan kehidupan ekonomi yang real rakyat indonesia.
Ekonomi pancasila berpijak pada kombinasi antara gagasan - gagasan nominatif dan fakta -
fakta empirik yang telah dirumuskan oleh founding fathers bangsa dalam wujud sila - sila
Pancasila , pembukaan UUD 1945, dan pasal - pasal UUD 1945 (asli), yaitu pasal 27 (ayat
2) ,31,33, dan 34.
Secara khusus, terdapat lima prinsip penerapan Sistem Ekonomi Pancasila , yaitu :
pertama, roda kegiatan ekonomi bangsa digerakkan oleh rangsangan ekonomi, sosial, dan
moral. Kedua, ada kehendak kuat warga masyarakat untuk mewujudkan kemerataan sosial,
yaitu tidak membiarkan terjadinya dan berkembangnya ketimpangan ekonomi dan
kesenjangan sosial. Ketiga , semnagat nasionalisme ekonomi dalam era globalisasi makin
jelas adanya urgensi terwujudnya perekonomian nasional yang kuat, tangguh, dan mandiri.
Keempat , demokrasi ekonomi berdasakan kerakyatan dan kekeluargaan : koperasi usaha -
usaha kooperatif menjiwai perilaku ekonomi perorangan dan masyarakat. Kelima,
keseimbangan yang harmonis, efesien, dan adil antara perencanaan nasional dengan
desentralisasi ekonomi dan otonomi yang luas,bebas,dan bertanggung jawab, menuju
perwujudan keadilan sosial bagi seluruh indonesia rakyat indonesia. Ekonomi
Pancasila adalah sebuah sistem perekonomian yang didasarkan pada lima sila
dalam Pancasila. Secara sederhana, Ekonomi Pancasila dapat disebut sebagai
sebuah sistem ekonomi pasar dengan pengendalian pemerintah atau "ekonomi pasar
terkendali".
Secara historis, sistem Ekonomi Pancasila bukanlah hal yang baru, adun diamati dari segi
filosofis, konsepsi, maupun implementasi. Bahkan sistem Ekonomi Pancasila telah
dipraktekkan secara nyata dalam kebijakan pembangunan ekonomi sejak Indonesia
merdeka.
Ekonomi Pancasila merupakan hal pokok dari sistem ekonomi Indonesia yang telah
diamanatkan dalam Konstitusi UUD 1945. Suatu sistem ekonomi yang digali dan dibangun
dari nilai-nilai yang dianut dalam masyarakat Indonesia. Beberapa prinsip dasar yang benar
tersebut selang lain berkaitan dengan prinsip kemanusiaan, nasionalisme ekonomi,
demokrasi ekonomi yang diwujudkan dalam ekonomi kerakyatan, dan keadilan.
Sebagaimana teori ekonomi neo-klasik yang dibangun atas dasar petuah liberal dengan
mengedepankan nilai individualisme dan kebebasan pasar (Mubyarto, 2002: 68), Sistem
Ekonomi Pancasila juga dibangun atas dasar nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat
Indonesia, yang bisa bersumber dari nilai-nilai agama, budaya, adat-istiadat, atau norma-
norma, yang membentuk perilaku ekonomi masyarakat Indonesia.
Ekonomi Pancasila sebenarnya adalah teori dan sistem ekonomi yang berhaluan
menggantikan perekonomian kolonial dijadikan nasional. Karena itu, untuk membumikan
ekonomi Pancasila diperlukan pemahaman hakekat perekonomian kolonial dalam wacana
ontologis.
-Dikembangkannya koperasi;
-pelaksanaannya secara desentralisasi.
Tampak bahwa sistem Ekonomi Pancasila memiliki perbedaan mencolok dengan sistem
ekonomi liberal. Sistem Ekonomi Pancasila berpandangan pada rakyat biasanya,
sedangkan sistem ekonomi liberal hanya menguntungkan individu-individu tanpa
memerhatikan manusia lain sering juga disebut dengan relative gain. Namun juga, sistem
Ekonomi Pancasila juga berlainan dengan sistem ekonomi sosialis yang tidak mengakui
keadaan kepemilikan individu. Inilah kelebihan dari sistem Ekonomi Pancasila.
3. Penyebab internal krisis moneter adalah defisit transaksi berjalan Indonesia yang
cenderung membesar dari tahun ketahun, tingkat akumulasi inflasi Indonesia yag sangat
tinggi dan utang luar negri indonesia yang teralu banyak sehingga terjadi outflow negatif.
Faktor eksternal yang mendorong terjadinya krisis moneter adalah pergerakan finansial di
tiga kutub dunia ( AS, Eropa dan Jepang ), terdapat intitusi finansial berbetuk negara dan
lembaga keuangan yang memiliki otoritas yang lebih besar dari pada negara berkembang ,
dan spekulasi yang mengiringi gejolak finansial global.
Penyebab internal krisis moneter yang di alami indonesia, banyaknya kelemahan dalam
sistem perbankan di Indonesia. Dengan kelemahan sistemik perbankan tersebut, masalah
hutang swasta eksternal langsung beralih menjadi masalah perbankan dalam negeri, sejalan
dengan makin tidak jelasnya arah perubahan politik, maka isu tentang pemerintahan
otomatis berkembang menjadi persoalan ekonomi, dan perkembangan situasi politik telah
makin menghangat akibat krisis ekonomi, dan pada gilirannya memberbesar dampak krisis
ekonomi.
Adapun faktor internal yang menyebabkan terjadinya krisis moneter ialah sebagai berikut:
a. Kondisi Politik
b. Kebijakan Pemerintah
c.Inflasi
merupakan kenaikan harga secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.
Ada beberapa faktor penyebab inflasi di Indonesia, yaitu peningkatan kebutuhan, dorongan
biaya, peningkatan harga rumah, dan jumlah uang yang beredar. Dampak inflasi dapat
dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat di suatu negara, dan secara khusus akan
mempengaruhi keputusan masyarakat dalam melakukan kegiatan konsumsi, investasi, dan
produksi.
Pada umumnya, ada dua macam masalah pada sektor produksi yang dinilai berpotensi
sebabkan krisis moneter, yakni:
Selain faktor internal, ada pula faktor eksternal yang menyebabkan terjadinya krisis
moneter, antara lain:
Suatu negara juga dapat mengalami krisis moneter sebagai dampak dari krisis ekonomi
global, atau krisis yang juga dialami oleh negara-negara lain. Misalnya, krisis ekonomi
tahun 1997-1998 yang dialami oleh negara-negara di Asia, dan krisis ekonomi tahun 2008
atau dikenal sebagai krisis subprime mortgage yang dialami oleh Amerika. Krisis moneter
yang terjadi pada suatu negara memang biasanya akan berdampak pada negara lain, karena
negara-negara di dunia saling terkait dalam perekonomian, misalnya dalam perdagangan,
industri, dan pinjam-meminjam dana. Akan tetapi, krisis ekonomi global dapat dihindari
dengan kebijakan Pemerintah. Contohnya pada krisis ekonomi tahun 2008, Indonesia
terkena imbas dari krisis subprime mortgage yang dialami Amerika namun masih dapat
terselamatkan berkat penguatan di sektor perbankan.
4. Masalah struktural pertanian menurut Setiawan (2003), bahwa masalah strukural itu
adalah bagaimana mentransformasikan puluhan juta kaum tani miskin marjinal ke dalam
dunia pertania yang lebih modern dan yang memungkinkan mereka hidup layak.
Masalah struktural pertanian menurut Prof Mubyarto 1998 di uraikan dalam berbagai
persoalan berikut.
- Jarak waktu yang lebar antara pengeluaran dan penerimaan pendapatan dalam pertanian.
Pendapatan petani hanya diterima setiap panen , sedangkan pengeluaran harus diadakan
setiap hari , setiap minggu , atau bahkan kadang waktu yang mendesak sebelum panen.
yang sering merugikan petani adalah pengeluaran- pengeluaran yang kadang kadang tidak
dapat di atur dan tidak dapat ditunggu sampai panen tiba. sehingga petani sering menjual
tanamany pada saat masih hijau disawah baik dengan harga penuh atau berupa pinjaman
sebagian.
- Pembiayaan Pertanian, dengan titik tolak adanya kemelaratan yang luas dikalangan petani
, keterlibatan mereka pada utan ,baik utang biasa maupun dengan sistem ijon, maka dapat
disimpulkan persoalan yang paling sulit adalah pembiayaan pertanian.
- Tekanan Penduduk adanya persoalan penduduk dalam konteks ekonomi pertanian
memiliki tanda-tanda bahwa : persediaan tanah pertanian yang makin kecil, produksi bahan
makanan per jiwa yang terus menuru, bertambahnya pengangguran, memburuknya
hubungan-hubungan pemilik tanah dan bertambahnya utangutang pertanian.
- Pertanian subsistem diartikan sebagai suatu sistem bertani dimana tujuan utama dari si
petani adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya beserta keluarganya.
Penghapusan pagu kredit sehingga perbankan dapat memberikan kredit secara lebih
fleksibel sesuai dengan kemampuan.
Bank di berikan kebebasan dalam menentukan suku bunga, baik deposito tabungan
maupun kredit dalam meningkatkan mobilisasi dana dari dan kepada masyarakat.
7. Ada beberapa cara yang telah di tempuh pemerintah untuk menyehatkan perbankan
Indonesia, yaitu :
a. Liquidasi Bank, kebijakan pemerintah untuk melikuidasi 16 bank pada bulan November
1997 menimbulkan biaya sosial yang besar, yaitu anjloknya kepercayaan masyarakat
terhadap perbankan. Tidak berjalannya mekanisme intermediasi bank berdampak buruk
bagi perekonomian. Adanya kontraksi penawaran agregat dan sisi lain terjadi pula ekspansi
permintaan agregat mengakibatkan angka inflasi yang tinggi.
b. Penggabungan Bank (merger), salah satu cara menyehatkan bank adalah dengan
menggabungkan beberapa bank yang di nilai efektif untuk menghasilkan bank yang kuat
dan tahan terhadap goncangan ekonomi.
c. Restrukturisasi Perbankan bertujuan untuk mengubah perbankan dari yang tidak sehat
menjadi sehat dengan berbagai strategi. Untuk jangka pendek restrukturisasi ditujukan
untuk memulihkan kepercayaan pasar terhadap sistem keuangan, penggunaan sumber daya
secara efisien, dan memiliki investor dan pengelola yang profesional. Dalam jangka
panjang , restrukturisasi di tujukan untuk menciptakan stabilitas sistem keuangan jangka
panjang dan melakukan pelaku ekonomi dan keuangan yang handal.
g. Pinjaman Nasional : Program ini diwujudkan dengan pendirian Bank Tabungan Pos.
Tugas Bank Tabungan Pos adalah menyalurkan pinjaman nasional untuk meningkatkan
kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Juga memberikan pinjaman berjangka
melalui rumah gadai. Bertujuan mengumpulkan dana bagi kepentingan perjuangan dan
meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah Indonesia.
h. Badan Perancang Ekonomi (planning board) : Badan ini diusulkan oleh menteri
kemakmuran yang bernama A.K Gani. Badan ini bertugas untuk menyusun rencana
pembangunan ekonomi yang berjangka waktu 2-3 tahun yang kemudian disepakati sebagai
Rencana Pembangunan Perkebunan, dan industri milik negara serta penyitaan perusahaan
milik Jepang sebagai ganti rugi terhadap Indonesia.
i. Rencana Kasimo : menteri urusan bahan makanan yang bernama I.J Kasimo menyusun
sebuah program yang dinamai rencana Kasimo. Program ini adalah rencana produksi
berjangka waktu 3 tahun mengenai usaha swasembada pangan. Tujuannya adalah
meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan meningkatkan produksi pangan.