suatu batuan secara tidak langsung di lapangan. Hal ini disebabkan prosedur pengujian yang
sederhana, preparasi contoh yang mudah, dan dapat dilakukan di lapangan. Peralatan yang
digunakan mudah dibawa-bawa, tidak begitu besar dan cukup ringan sehingga dapat dengan cepat
diketahui kekuatan batuan di lapangan, sebelum dilakukan pengujian di laboratorium.
Contoh yang digunakan untuk pengujian ini dapat berbentuk silinder ataupun suatu bongkah batuan
dan disarankan untuk pengujian ini berbentuk silinder dengan diameter = 50 mm (NX = 54 mm, lihat
ISRM, 1985)
Uploaded byMade Anres Wigha Nashatya Date uploadedon Oct 04, 2013
0 ratings
2K views
7 pages
Document Information
Date uploaded
Copyright
Available Formats
Sharing Options
LinkedIn
Share with Email, opens mail client
Copy Text
Copy Link
0%0% found this document not useful, Mark this document as not useful
Download
Point load test dilakukan untuk mengukur kekuatan (strength) dari percontohanbatu secara tidak
langsung dilapangan.
4.2Landasan Teori
Pengujian ini menggunakan mesin uji point load dengan perconto berupasilinder atau bentuk lain
yang tidak beraturan. Pengujian point load ini merupakanpengujian yang dapat dilakukan langsung
dilapangan, dengan demikian dapatdiketahui kekuatan batuan dilapangan sebelum pengujian
diloboratorium dilakukan.Perconto yang disarankan untuk pengujian ini adalah batuan berbentuk
silinder dengan diameter kurang lebih 50 mm.Dari uji ini akan didapatkan nilai point load strength
index (Is) yang akanmenjadi patokan untuk menentukan nilai kuat tekan batuan (αc). Nilai-nilai
tersebutdidapatkan dari perhitungan sebagai berikut :Pis = _____ D
Dimana :Is = Point Load test index (indek franklin)P = Beban maksimum hingga percontohan pecahD
= Jarak antara dua konus penekan.Hubungan antara indek franklin (Is) dengan kuat tekan (αc)
menurut Bieniawskiadalah sebagai berikut :
Scribd
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Αc = 23 IsDimana :Is = Point Load Test Indexσc = Kuat tekan batuanRumus tersebut digunakan untuk
diameter percontohan minimal 50 mm, tetapi jika nilai Is = 1 Mpa maka index tersebut tidak lagi
mempunyai arti sehinggadisarankan untuk menggunakan pengujian lain dalam penentuan kekuatan
batuan.
a.Mesin pengujian point load test , untuk menekan perconto yangberbentuk silinder , balok atau
tidak bentuk tidak beraturan lainnya dari satuarah secara menerus/ kontinu hingga perconto
pecahb.Mistar, untuk mengetahuai jarak perubahan axial antara dua konuspenekan pada alat point
load. Mac.Dial gangue untuk mengukur beban maksimum yang dapat diterimacontaoh batuan ,
hingga contoh tersebut pecah
4.4Prosedur
a.Sampel batuan yang digunakan dalam uji ini disiapkan denganukuran diameter yang
ditentukan.b.Memberikan beban terhadap sampel yang akan diuji dengan caraamsing-masing.
c.Catat ukuran mistar pengukuran pada awal kedudukan kedua konusd.Pemberian tekanan
dilakukan sedikit demi sedikit sehingga spesmenpecahe.Menghentikan pembebanan ketika sampel
pecah atau hancur.f.Baca jarum petunjuk pembebasan maksimum (dial gauge) yangdiberikan alat
sehingga percontoh pecahg.Catat ukuran mistar akhir kedudukan , maka akan didapatkan nilai jarak
antara dua konus penekan .
4.5Hasil Pegamatan
4.6Pengolahan Data
Σc = 23 Is
= 23 x 0.069
= 15.87 kg/cm²
Diameteral
= 24.62 cm²
Tegangan ==
= 2.5 kg/cm²
Is = =
4.7Analisa
Dari percobaan tersebut dapat dianalisa dalam pemberian beban dalampengujian point load ini, ada
dua cara yaitu dengan cara diameteral (dari sisisampel) dan axial dari (kutub sampel).Dari kedua cara
pengujian tersebut mengalami beberapa perbedaan antaralain, pada pengujian pembebanan axial
lebih tinggi atau lebih besar dari pada
Scribd
Cancel Anytime.
Pembebanan dengan cara diameteral, karena dari data praktikum tersebut bebanmaksimal yang
diperoleh dengan cara xial sebesr 35 kg, sedangkan dengan caradiameteral hanya 10 kg. Hal ini
menunjukkan bahwa ketika melakukan pembebananterhadap axial gaya yang terjadi diterima oleh
sampel tersebut hampir seluruh ruangbangun sampel, sedangkan pada diameteral mengalami gaya
hanya pada bagianpmbebanan terhadap sampel tersebut.
4.8Kesimpulan
Dilihat dari tujuan pada percobaan kali ini dapat disimpulkan bahwa untukmenentukan kekuatan
terhadap batuan tergantung pada pembenan yangdilakukan pada batuan tersebut, baik dari arah
gaya pada pemberian beban hingga jenis batuan yang diuji.Pada pengujian
Point load
Dapat dilihat bahwa perbedaan dengan kuat tariktidak langsung hanya pada alat uji, karena pada
alat uji
Point load
Alat pemberianbebannya bebrbentuk agak sedikit runcing sedangkan pada kuat tarik tidak
langsungberbentuk pipih, hal tersebut memberikan pengaruh terhadap ketahanan sampelyang diuji.
Scribd Logo
Search
Search
Search
0 ratings
198 views
7 pages
Document Information
Date uploaded
Copyright
Available Formats
Sharing Options
Copy Text
Copy Link
0%0% found this document not useful, Mark this document as not useful
Download
VI
Strength
6.2 Pengujian
Point Load
6.2.1
Franklin Test
Strength
) contoh batu secara tidaklangsung di lapangan. Bentuk contoh batu yang disarankan untuk
pengujian iniadalah sampel yang berbentuk silinder dengan diameter kurang lebih 50 mm (NX= 54
mm) atau tidak beraturan (
Irregular
Alat yangdigunakan tidak begitu besar dan cukup ringan, sehingga mudah dibawa
Bawadan dapat dengan cepat diketahui kekuatan batuan ketika berada di lapangansebelum
dilakukan pengujian di laboratorium.. Pada pengujian ini
Fracture index
Rata fraktur dalam sepanjang bor inti atau massabatuan dan digunakan sebagai ukuran karakteristik
diskontinuiti. Hasil daripengujian
Point load
(Is), dimananilai tersebut akan menjadi patokan untuk menentukan nilai kuat tekan batuan (
Is =
PD
C = 23 X IsKeterangan : Is =
Index strength
(MPa)P = Beban maksimum sampai percontoh pecah (N)D = Diameter percontoh (mm)
Σc
Rating will help us to suggest even better related documents to all of our readers!
0% found this document not useful, Mark this document as not usefulNot useful
Foto 6.1Alat
Foto 6.2Alat
6.2.2 Macam
Macam
Menurut ISRM (
),
Diametral Test
Pesimen dengan rasio panjang / diameter lebih besar dari 1.0 cocokuntuk pengujian diametral.
- Harus ada sampel minimal lebih dari 10 kali pengujian per sampel, lebih jika sampel adalah
Heteregeneous
Atau
Anisotropic
- Spesimen dimasukkan ke dalam mesin uji dan plat tertutup untukmelakukan kontak
sepanjang diameter inti, memastikan bahwa jarak
Antara titik kontak dan ujung bebas terdekat setidaknya 0,5 kalidiameter inti
- Panjang jarak D ± 2%
- Beban yang terus meningkat sehingga terjadi kegagalan dalam waktu10 – 60 detik, dan
beban kegagalan P dicatat. Tes harus ditolak dantidak sah jika permukaan fraktur yang
melewati palung hanya memuatsatu titik
Diametral Test
2.
Axial Test
Axial Test
3.
Block Test
Block Test
4.
Scribd
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Cancel Anytime.
Sharing Options
Share on Facebook, opens a new windowShare on Twitter, opens a new windowShare on LinkedIn,
opens a new windowShare with Email, opens mail clientCopy Text
T’dozz Est
LINGKARAN MOHR
LINGKARAN MOHR
Ariefz ManutdHolić
_ssonnyy_Kawwand_728
Magazines
Podcasts
Sheet Music
Reza Pradana
Fredy Nurmansyah
Azharyy
Yuekimyu46
TA3111-3CSifathgMekanikBatuanUtuhUjiIndeks
TA3111-3CSifathgMekanikBatuanUtuhUjiIndeks
Pengertian Kristal
Pengertian Kristal
Kamal Farobi
Wawinprabs12
Wawinprabs12
Show more
Footer menu
Back to top
About
About Scribd
Press
Our blog
Contact us
Invite friends
Gifts
Legal
Terms
Privacy
Copyright
Cookie Preferences
Support
Help / FAQ
Accessibility
Purchase help
AdChoices
Publishers
Social
Books
Audiobooks
Magazines
Podcasts
Sheet Music
Documents
Snapshots
Directory
Language:
English
What is Scribd?
Learn more
Quick navigation
Home
Books
Audiobooks
Documents
, active