Anda di halaman 1dari 6

Karangan Esai tentang 4 Kompetensi yang sudah diterapkan

Dikelas

MATA KULIAH:PROFESI KEGURUAN (MKDK4005)

NAMA:NURMANISA BR SARAGIH
NIM:856023299
PRODI:S1 PGSD
UPBJJ:12 MEDAN

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Terbuka
2021.2
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbilalamin, segala Puji dan Syukur, kita panjatkan ke hadirat
Allah SWT, yang mana telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita
semua sebagai makhluk-Nya. Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya saya dapat
menyelesaikan tugas TT1 ini dengan tepat waktu.
Dan tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada :Tutor sekaligus Dosen
Pembimbing Mata Kuliah Profesi Keguruan;Pak BINAR AZWAR ANAS
ARFIAN,karena berkat arahan beliau lah saya bisa menyelesaikan tugas tuton ini
dengan tepat waktu yang telah diberikan.
Akhirnya semoga tugas TT1 ini dapat diterima oleh tutor dengan baik dan
semoga dengan TT1 ini,dapat menambah ilmu pengetahuan yang
bermanfaat bagi kita semua khususnya saya, dan apabila terdapat
kesalahan dan kekurangan pada penulisan saya mohon maaf.
PEMBAHASAN
Guru profesional adalah guru yang mampu menerapkan hubungan yang
berbentuk multidimensional. Guru yang demikian adalah yang secara
internal memiliki empat kompetensi, yaitu: kompetensi pedagogik,
kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial
Jadi pada dasarnya pekerjaan seorang guru merupakan suatu profesi yang
tentunya harus dijalankan dengan profesional dan sesuai dengan keahlian.
Sehingga untuk mendukung hal itu tentulah seorang guru harus memiliki
pendidikan intelektual yang khusus. Sehingga seorang guru dapat memiliki
keterampilan teknis yang yang berkualitas tinggi dan barulah seorang guru
dapat dikatakan sebagai seseorang yang profesional.
Adapun praktek nyata atau contoh-contoh yang sudah saya terapkan dalam
4 bidang kompetensi tersebut yaitu:
1.Kompetensi Pendagogis
Didalam kompetensi ini yang saya lakukan yaitu mengembangkan dan
memahami potensi peserta didik semaksimal mungkin dalam aspek-aspek
fisik,emosional,moral,spiritual,sosial,kultural,emosional,dan intelektual
perserta didik,dengan cara sebagai berikut:
-mengembangkan diri secara terus menerus dan mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan dan masa depan peserta
didik tersebut.
-menguasai dan menerapkan teori-teori pembelajaran yang sesuai dengan
perkembangan individu peserta didik didalam kelas atau diluar kelas.
-memahami prinsip kurikulum dan menentukan tujuan pembelajaran yang
diampu,serta dengan
-memperluas wawasan dan mengembangkan ilmu pengetahuan agar dapat
memberikan yang terbaik untuk peserta didik.
2.Kompetensi Kepribadian
Kepribadian positif wajib dimiliki seorang guru karena para guru harus bisa
jadi teladan bagi para siswanya. Selain itu, guru juga harus mampu
mendidik para siswanya supaya memiliki attitude yang baik.Agar siswa
memiliki attitude yang baik,dapat dilakukan dengan cara mengembangkan
karakter siswa tersebut,dengan cara:
1.menjadi contoh yang baik bagi siswa
2.menjadi apresiator
Cara sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan mengapresiasi usaha
siswa tanpa selalu membandingkan dengan nilai yang didapatkan. Misalnya
dengan memberikan pujian bagi siswa datang awal, rajin mengerjakan
tugas, atau bersikap baik selama di sekolah.
3.mengajarkan nilai moral setiap mata pelajaran
Misalnya, saat mengajarkan Matematika,kita tidak hanya sekadar
memberikan rumus dan cara pengerjaan kepada siswa. Tetapi juga bisa
mengajarkan nilai kehidupan seperti dengan mengerjakan soal Matematika
kita bisa belajar untuk bersabar dan berusaha untuk memecahkan suatu
masalah dengan mengasah logika berpikir.Nah, dengan begitu, nantinya
ketika siswa menghadapi suatu masalah dalam hidupnya, dia bisa berpikir
optimis bahwa setiap masalah ada jalan keluarnya selama berusaha.
4.bersikap jujur dan terbuka
Untuk memberikan contoh yang baik, kota sebagai guru,sebaiknya mau mengakui kesalahan
yang dibuat sekecil apapun itu.Misalnya, suatu ketika saya datang terlambat,ataupun salah dalam
mengoreksi jawaban siswa.
5.mengajarkan sopan santun
Ketika ada siswa bersikap kurang baik atau kurang sopan,kota sebagai guru
berperan untuk mengoreksi sikap tersebut. Jangan memarahi, tetapi cukup
mengingatkan saja bahwa sikapnya itu kurang baik dan berikan alternatif
tindakan lain yang lebih positif. Gunakan pendekatan yang halus namun
mengena.
6.berbagi pengalaman inspiratif
Dengan berbagi pengalaman, siswa jadi terinspirasi dan dapat belajar dari
pengalaman guru. Sehingga mereka tidak menjadi generasi yang minder,
namun generasi yang tetap melakukan kebaikan meskipun itu dinilai kecil.
Karena yang terpenting adalah karakter keberanian itulah yang perlu
ditanamkan guru kepada siswa.
3.Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan untuk berkomunikasi dan berinteraksi
secara efektif dan efisien dengan siswa, sesama guru, orang tua/wali
peserta didik dan masyarakat.Kompetensi sosial dianggap sebagai salah satu
daya atau kemampuan guru untuk mempersiapkan siswa menjadi anggota
masyarakat yang baik serta kemampuan untuk mendidik dan membimbing
masyarakat dalam menghadapi masa yang akan datang. Selain itu,guru
dapat menciptakan kondisi belajar yang nyaman,dengan cara:
1.menyampaikan aturan dengan tegas,namun penuh empati
2.membangaun komunikasi dengan siswa dan orang tua
3.melibatkan siswa dalam membuat aturan
4.mengamati dan memahami perilaku setiap siswa
5.memberi siswa dukungan dalam belajar
4.Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional, yaitu kemampuan yang harus dimiliki guru dalam proses pembelajaran. Guru
memiliki tugas untuk mengarahkan kegiatan belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran, untuk
mencapai guru yang mampu mengatasi bahan pelajaran.
Dalam melaksanakan pembelajaran keaktifan siswa harus selalu diciptakan
dan terus berjalan dengan menggunakan metode dan strategi mengajar
yang tepat.Kita sebagai guru harus menciptakan suasana yang dapat
mendorong siswa untuk bertanya, mengamati, menemukan fakta dan
konsep yang benar, oleh karena itu,harus dilakukan kegiatan pembelajaran
menggunakan multimedia, sehingga terjadi suasana belajar sambil bekerja,
sambil mendengar, dan belajar sambil bermain, sesuai dengan konteks
materinya.
DAFTAR PUSTAKA/REFERENSI
Bloom, Benyamin S., et al. 1977. Taxinomy of Educational Objektive:
Cognitive Domain. New York: Longman.
Gagne, Robert M. 1985. The Condition of learning and Theory of Instruction.
New York: CBS College Publishing.
Gagne, Robert M 1978. Principles of instructional Design. New York: Holt,
Rinerheart and Wrinston.
http://mengerjakan tugas. blogspot. com//2009/03/ pengertian kompetensi.
Jarvis, Peter, et al. 1998. The Theory and Practice of Learning. Virginia,
USA: Stylus Publishing Inc.
Komisi Khusus SI PGSD. 2006. ``Naskah Akademik pendidikan Profesional
Guru.``
Mager, Robert F. 1972. Preparing Instructional Objectives. California:
Pitman,Rearning.
Majid, Abdul. 2005. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Melton, F. Reginald. 1997. Objectives, competences and learning Outcomes.
England: Association with the Institut of Educational Technology , Open
University.
Miarso, Yusufhadi. 2004. Pendidikan Alternatif: Sebuah Agenda Reformasi.
Jakarta: Kencana.
Mulyasa. 2005. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarda.
Muslich, Masnur. 2009. Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual.
Jakarta: Penerbit PT Bumi Aksara.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun
2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
Piet, A.N. Kommers, et al. 1981. Hypermedia Learning Enviroments
Instructional. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates Publisher Hall.
Seels, B, dan C. Richey. 1994. Teknologi Pembelajaran. Jakarta: Association
for Educational Communications and Teknology.
Suparman, Atwi, dkk. 2010.”Strategi Pembelajaran Inovatif untuk
Peningkatan Mutu Pendidikan: Suatu Tinjauan Konseptual dengan
Pendekatan Teknologi Pendidikan,’’http//www.ilmupendidikan.
net/2010/03/10.
Suparman, Atwi. 2004. Desain Instruksional. Jakarta: Pusat Antar
Universitas, Dirjen Pendidikan Tinggi Depdikbud.
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. 2001. Kurikulum dan
Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Tim Penyusun. 2006. Alur Pikir Pengembangan Kurikulum S1 PGSD. Jakarta:
Dirjen Dikti Depdiknas.
Tim Penyusun. 2003. Standar Kompetensi Guru Kelas SD-MI. Jakarta: Dirjen
Dikti Depdiknas.
Tim Penyusun. 2006. Standar Kompetensi Guru Kelas SD/MI Lulusan S1
PGSD. Jakarta: Dirjen Dikti, Departemen Pendidikan Nasional.
Praktik nyata yang sudah di terapkan dalam bidang kompetensi pedagogis,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional
dikelas adalah mengevaluasi bagaimana teknik mengajar guru dikelas dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa.

Penjelasan:

Kompetensi pedagogis adalah kemampuan dalam mengelola pembelajaran


peserta didik. Kemudian kompetensi professional adalah kemampuan
penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam. Sedangkan
kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap,
berakhlak mulia, arif, dan berwibawa.

Praktik nyata yang sudah saya terapkan dalam bidang kompetensi


pedagogis, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi
profesional dikelas adalah mengevaluasi bagaimana teknik mengajar guru
dikelas dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.

Anda mungkin juga menyukai