Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia

DOSEN PEMBIMBING:

DISUSUN OLEH :
Kelompok 2

o Syurtika Mayanti Tahir (105251103521)


o Muliani (105251103621)
o Muhammad Saleh (105251105421)
o Inayah Ansyari Putri (105251108721)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS AGAMA ISLAM

HUKUM EKONOMI SYARIAH

2021/2022
Kata pengantar

Puji syukur penulis ucapakan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “” ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak
lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW,
keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini penulis buat untuk melengkapi tugas pelajaran Bahasa Indonesia. Kami
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah
ini. Dan kami juga menyadari akan pentingnya sumber bacaan dan referensi internet yang
telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan,karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan
kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.

Makassar, 29 Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 1

1.3 Tujuan Masalah...................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 3

2.1 Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional....................... 3

2.2 Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional............................... 4

2.3 Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Lambang Kebanggaan Nasional...... 4

2.4 Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Lambang IdentitasNasional.............. 5

2.5 Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Alat Pemersatu serta Alat Penghubung

antar daerah dan antarbudaya................................................................ 6

BAB III PENUTUP............................................................................................... 7

3.1 Kesimpulan............................................................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA.............................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada saat itu, para pemuda dari
berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam Kerapatan Pemuda dan berikrar (1) bertumpah
darah yang satu, tanah Indonesia, (2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan (3)
menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama
Sumpah Pemuda. Unsur yang ketiga dari Sumpah Pemuda merupakan pernyataan tekad bahwa
bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 itulah
bahasa Indonesia dikukuhkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.

Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional mulai dikenal sejak 17 Agustus 1945 ketika
bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya. Dalam kedudukan sebagai bahasa nasional,
bahasa Indonesia berfungsi sebagai lambang kebanggaan nasional atau lambang kebangsaan.
Bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebangsaan.
Melalui bahasa nasional, bangsa Indonesia menyatakan harga diri dan nilai-nilai budaya yang
dapat dijadikan pegangan hidup. Atas dasar kebanggaan ini, bahasa Indonesia dipelihara dan
dikembangkan oleh bangsa Indonesia. Rasa kebanggaan menggunakan bahasa Indonesia ini
pun terus dibina dan dijaga oleh bangsa Indonesia.

Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia dijunjung tinggi disamping bendera
nasional, Merah Putih, dan lagu nasional bangsa Indonesia, Indonesia Raya. Dalam
melaksanakan fungsi ini, bahasa Indonesia tentulah harus memiliki identitasnya sendiri
sehingga serasi dengan lambang kebangsaan lainnya. Bahasa Indonesia dapat mewakili
identitasnya sendiri apabila masyarakat pemakainya membina dan mengembangkannya
sedemikian rupa sehingga bersih dari unsur-unsur bahasa lain, yang memang benar-benar tidak
diperlukan, misalnya istilah/kata dari bahasa Inggris yang sering diadopsi, padahal istilah/kata
tersebut sudah ada padanannya dalam bahasa Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah yang akan dibahas di dalam
makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional?
2. Bagaimana fungsi bahasa Indonesia sebagai Bahasa nasional ?

3. Bagaimana fungsi bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional?


4. Bagaimana fungsi bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional?
5. Bagaimana fungsi bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu serta alat penghubung antar
daerah dan antar budaya?
1.3 Tujuan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka tujuan dari penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
2. Mengetahui fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
3. Mengetahui fungsi bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional.
4. Mengetahui fungsi bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional.
5. Mengetahui fungsi bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu serta alat penghubung antar
daerah dan antar budaya.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional

Bahasa Indonesia mempuyai kedudukan sangat penting, seperti tercantum pada ikrar ketiga
Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa
persatuan bahasa Indonesia. Ini berarti bahwa bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa
nasional; kedudukannya berada diatas bahasa-bahasa daerah. Selain itu, di dalam Undang-
Undang Dasar 1945 tercantum pasal khusus (Bab XV, Pasal 36) mengenai kedudukan bahasa
Indonesia yang menyatakan bahwa bahasa negara ialah bahasa Indonesia.

Dengan kata lain, ada dua macam kedudukan bahasa Indonesia. Pertama, bahasa Indonesia
berkedudukan sebagai bahasa nasional sesuai dengan sumpah pemuda 1928; kedua, bahasa
Indonesia berkedudukan sebagai bahasa negara sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945
(Halim, 1979: 4-56; Moeliono, 1980: 15-31). Rasa kebangsaan bergantung sekali dengan
bahasa nasional, karena bahasa nasional itu merupakan elemen yang membentuk rasa
kebangsaan suatu bangsa. Peranan bahasa sebagai alat pembentuk rasa kebangsaan maka setiap
bangsa berkeinginan untuk memiliki suatu bahasa sendiri karena memiliki suatu bahasa itu
sama saja dengan memiliki suatu peradaban. Antara rasa kebangsaan atau nasional karakter itu
identik dengan bahasa nasional.

Perjuangan kemerdekaan Indonesia boleh dikatakan sejajar dengan perjuangan bahasa


Indonesia dalam mencapai kedudukannya atau fungsinya sebagai bahasa nasional
(Alisjahbana, 1957, dalam Muslich dan Oka, 2010: 72). Antara bahasa Indonesia dengan rasa
kebangsaan Indonesia terdapat hubungan kejiwaan yang saling menentukan bila ditinjau dari
teori di atas. Bahkan dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan simbiosis antara bahasa
Indonesia dan nasionalisme kita. Kesamaan lingua franca (bahasa Melayu) antarsuku bangsa
atau bangsa turut memicu lahirnya nasionalisme kita, dan sebaliknya nasionalisme kita
memperkuat posisi bahasa Melayu sebagai lingua franca yang akhirnya menjadi bahasa
nasional bangsa Indonesia (Muslich dan Oka, 2010: 72).

Apakah ada bedanya bahasa Melayu pada tanggal 27 Oktober 1928 dan bahasa Indonesia
pada tanggal 28 Oktober 1928? Perbedaan wujud, baik struktur, sistem, maupun kosakata jelas
tidak ada. Jadi, kerangkanya sama. Yang berbeda adalah semangat dan jiwa barunya. Sebelum
Sumpah Pemuda, semangat dan jiwa bahasa Melayu masih bersifat kedaerahan atau jiwa
Melayu. Akan tetapi, setelah Sumpah Pemuda semangat dan jiwa bahasa Melayu sudah bersifat
nasional atau jiwa Indonesia. Pada saat itulah, bahasa Melayu yang berjiwa semangat baru
diganti dengan nama bahasa Indonesia (Muslich dan Oka, 2010:26).

Dari sejarah bahasa Indonesia terlihat dengan jelas bahwa bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional mempersatukan bangsa yang demikian bhinneka karena memungkinkan
komunikasi yang lancar antara anggota masyarakat, sekalipun berasal dari beraneka ragam
suku bangsa. Betapa hebat peranan bahasa Indonesia untuk membawa kawan-kawan kita di
daerah untuk dapat cepat turut dalam kehidupan nasional bangsa Indonesia. Persatuan nasional
tersebut merupakan tonggak utama untuk terpeliharanya kemerdekaan bangsa
(Suryohadiprodjo, 1980: 40).

2.2 Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional

Bahasa Indonesia merupakan darah dan perekat nasionalisme bangsa Indonesia. Bahasa
Indonesia merupakan wahana penjalin bersemi dan bersemainya nasionalisme dalam diri
anggota masyarakat kita yang tersebar pada seluruh kepulauan di nusantara ini sehingga
menjadi satu keluarga bangsa Indonesia. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
menjelaskan “Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional” yang diselenggarakan di
Jakarta pada tanggal 25-28 Februari 1975 antara lain menegaskan bahwa dalam kedudukannya
sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai :

1. lambang kebanggaan nasional,

2. lambang identitas nasional,

3. bahasa persatuan nasional dari masyarakat yang berbeda-beda bahasa daerah

4. bahasa perhubungan antarbahasa dan antarbudaya.

2.3 Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Lambang Kebanggaan Nasional

Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional artinya bahasa Indonesia mampu
mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebanggaan kita sekaligus
ungkapan perwujudan sikap kita terhadap bahasa Indonesia dan dalam berbahasa Indonesia.
Yang menjadi pertanyaan bagaimana sikap kita terhadap bahasa Indonesia dan bagaimana
kebanggaan kita terhadap bahasa Indonesia. Positif atau negatifnya sikap kita, atau kebanggaan
kita terhadap bahasa Indonesia tergambar pada perilaku kita dalam berbahasa Indonesia. Kalau
kita masih sering mengeluhkan penggunaan bahasa Indonesia oleh masyarakat karena masih
seringnya kekurangtepatan penggunaan bahasa Indonesia tersebut, baik masyarakat umum,
aparatur pemerintah, pejabat negara, atau para elite partai politik dan masyarakat. Hal tersebut
merupakan gambaran sikap dan rasa kebanggaan tersebut atas bahasa Indonesia. Kepedulian,
rasa memiliki, dan rasa bertangung jawab merupakan faktor penentu atas sikap dan kebanggaan
terhadap bahasa Indonesia tersebut. Dengan demikian, kembali kita bertanya apakah kita
peduli, merasa memiliki, dan merasa bertanggung jawab terhadap bahasa Indonesia dan dalam
berbahasa Indonesia (Halim, 1975).

2.4 Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Lambang Identitas Nasional

Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional merupakan fungsi yang melekat pada
masyarakat Indonesia. Dengan kata lain, setiap anggota masyarakat kita harus bisa dan mampu
berbahasa Indonesia baik secara lisan maupun tertulis. Dalam fungsi ini pernah terjadi kasus
penyalahgunaan kewarganegaraan Indonesia oleh warga negara asing yang menggunakan
pasport Indonesia di satu Negara. Setelah dilakukan interogasi menggunakan bahasa Indonesia
yang bersangkutan tidak bisa berbahasa Indonesia. Dengan kata lain bahwa orang tersebut
bukan warga negara Indonesia, namun mengunakan pasport palsu Indonesia. Dengan demikian,
berarti bahwa anggota masyarakat kita harus tidak ada lagi yang buta aksara dan buta bahasa
Indonesia (Halim, 1975).

2.5 Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Alat Pemersatu serta Alat Penghubung antardaerah
dan antarbudaya

Bahasa Indonesia sebagai wahana persatuan nasional. Bahasa Indonesia juga harus mampu
sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa yang memiliki latar belakang kebudayaan dan
bahasa yang berbeda-beda. bahasa Indonesia tidak hanya sebagai lambang persatuan nasonal,
tetapi bahasa Indonesia adalah darah persatuan nasional kita. Bahasa Indonesialah yang
menjalin dan menyatukan masyarakat yang mendiami beribu-ribu pulau di nusantara ini.
Bahasa Indonesia yang menyatukan masyarakat yang berbeda-beda bahasa dan budaya senasib
sepenanggungan mulai zaman penjajahan, masa perjuangan kemerdekaan, sampai sekarang
terjalin karena bahasa Indonesia (Halim,1975).

Bahasa Indonesia adalah media perhubungan antarbudaya dan antardaerah yang berbeda-
beda bahasa. Fungsi ini penekanan lebih jauh dari fungsi ketiga di atas pada aspek perhubungan
antarbudaya dan antardaerah. Bahasa-bahasa daerah dan budaya - budaya daerah merupakan
kekayaan dan kekuatan nasional kita. Karena itu diperlukan perekat sebagai budaya nasional,
yaitu dengan bahasa Indonesia, sehingga semua bentuk budaya nasional dari berbagai daerah
bisa tampil dengan menggunakan bahasa Indonesia agar dapat dinikmati oleh seluruh
masyarakat Indonesia (Halim, 1975).
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional sesuai dengan sumpah pemuda 1928.
Fungsi bahasa Indonesiasebagai bahasa nasional yaitulambang kebanggaan nasional, lambang
identitas nasional, bahasa persatuan nasional dari masyarakat yang berbeda-beda bahasa
daerah, bahasa perhubungan antarbahasa dan antarbudaya.Bahasa Indonesia sebagai lambang
kebanggaan nasional artinya bahasa Indonesia mampu mencerminkan nilai-nilai sosial budaya
yang mendasari rasa kebanggaan kita sekaligus ungkapan perwujudan sikap kita terhadap
bahasa Indonesia dan dalam berbahasa Indonesia.Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas
nasional merupakan fungsi yang melekat pada masyarakat Indonesia. Dengan kata lain, setiap
anggota masyarakat kita harus bisa dan mampu berbahasa Indonesia baik secara lisan maupun
tertulis. Bahasa Indonesia adalah media perhubungan antarbudaya dan antardaerah yang
berbeda-beda bahasa.

Anda mungkin juga menyukai