Anda di halaman 1dari 5

Diskusi.

Jumat, 10 September 2021, 04:33


Jumlah balasan: 25
Masalah 1

1. Dalam kepabeanan impor disebutkan adanya fasilitas bagi perusahaan


yang berorientasi dan untuk pameran. Mohon        jelaskan kedua hal
tersebut.

2.  Silakan Anda kerjakan latihan berikut:

PT. XYZ (memiliki API) mengimpor bahan baku elektrik dari Korea Selatan dengan data
seperti berikut:

Jenis barang                 : Light-emitting diode (LED) lamps 

Harga FOB                   : US$ 250.000

Post tariff BTKI            : HS 8539.50.00 BM: 20%  PPN: 10%

NOPBM                       : US$ 1 = Rp.14.500

 Hitunglah BM dan PDRI yang harus dibayar oleh PT XYZ !

1.Fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) merupakan perlakuan kepada barang impor atau
barang rakitan yang akan diekspor dan dapat diberikan keringanan bea masuk. KITE merupakan
kebijakan dari Menteri Keuangan yang pelaksanaannya dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bea Cukai.

KITE merupakan fasilitas kemudahan kepabeanan bagi perusahaan untuk mengimpor bahan baku
industri. Fasilitas KITE terbagi menjadi 2, yaitu:

1. fasilitas KITE pembebasan


2. fasilitas KITE pengembalian

Fasilitas tersebut diperuntukkan bea masuk dan PPN impor atas impor bahan baku untuk diolah, dirakit,
dipasang dan hasilnya diekspor.

Bea Masuk yang dimaksud disini termasuk bea masuk tambahan seperti: bea masuk anti-dumping,
pembalasan, safeguard, dan imbalan. Untuk bahan bakar, minyak pelumas, dan barang modal tidak
mendapat pembebasan.

Sebuah perusahaan untuk bisa mendapatkan fasilitas KITE harus merupakan perusahaan manufaktur
yang berorientasi ekspor dan sudah memilki NIPER (Nomor Induk Perusahaan)
Berdasarkan informasi yang didapatkan dari laman Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, fasilitas KITE
dibagi menjadi 2 jenis:

1) Fasilitas pembebasan bea masuk dan PPN Impor tidak dipungut atas impor bahan baku untuk diolah
dirakit, dipasang, dan hasil produksinya di ekspor.

2) Fasilitas pengembalian bea masuk atas impor bahan baku untuk dirakit, diolah, dipasang dan hasil
produksinya diekspor. Bea masuk yang dimaksud di sini adalah bea tambahan seperti bea masuk
pembalasan, bea masuk anti dumping, bea safeguard dan bea masuk imbalan.

2. Hitunglah BM dan PDRI yang harus dibayar oleh PT XYZ !

FOB (Cost)            = $250.000

Freight                 = Tarif x FOB (Cost)

            = 10% x $250.000

        = $25.000

CNF  = FOB (Cost) + Freight

= $250.000 + $25.000

= $275.000

Insurance  = 0,5% x CNF

= 0,5% x $275.000

= $1.375

CIF  = CNF + Insurance

= $275.000 + $1.375

= $276.375

Nilai Pabean = CIF x NOPBM

= $276.375 x Rp14.500/$

= Rp4.007.437.500

Bea Masuk  = Tarif x Nilai Pabean

= 20% x Rp4.007.437.500

= Rp801.487.500

Nilai Impor  = Nilai Pabean + Bea Masuk

= Rp4.007.437.500 + Rp801.487.500
= Rp4.808.925.000

PPh Pasal 22  = Tarif x Nilai Impor

= 2,5% x Rp4.808.925.000

= Rp120.223.125

PPN = Tarif x Nilai Impor

= 10% x Rp4.808.925.000

= Rp480.892.500

Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI)          = PPh Pasal 22 + PPN

= Rp120.223.125 + Rp480.892.500

= Rp601.115.625

Total Pungutan = Bea Masuk + PDRI

= Rp801.487.500 + Rp601.115.625

= Rp1.402.603.125

 Jadi Total BM dan PDRI yang harus dibayar oleh PT XYZ adalah sebesar Rp1.402.603.125

Sumber :

https://www.beacukai.go.id/arsip/fas/kite.html

https://andromedia.co.id/8-fasilitas-pemerintah-untuk-pengusaha-ekspor-impor/

https://www.online-pajak.com/tentang-ppn-efaktur/fasilitas-kite

Modul Kepabeanan Dan Cukai ADBI42352

Catatan:

-          Tarif Freight 10% adalah untuk barang yang berasal dari Asia non ASEAN  dan
Australia

-          Tarif PPh Pasal 22 2,5% dikarenakan PT XYZ sudah memiliki API

Anda mungkin juga menyukai