Anda di halaman 1dari 6

ECONOMY THEORY

Money Demand and the Equilibrium Interest Rate

Disusun oleh :
Kelompok 2
Rogger Septrya ( 2440011362 )
Dhafiya Ratna Syahfira ( 2440022126 )
Raymond Saputra ( 2440016685 )
Stevanus Moses ( 2440033035 )
LF53
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peranan uang menentukan orang untuk membuat pilihan tentang bagaimana cara
menyimpan kekayaan mereka dalam bentuk uang atau aset lainnya. Dalam menentukan
hal tersebut, mereka akan bergantung pada biaya dan manfaat relatif dari kedua hal
tersebut. Hal tersebut berkaitan dengan money demand sendiri yang dimana variabel –
variabel terkait merupakan variabel yang mempengaruhi secara signifikan dalam konsep
Money Demand. Jumlah uang yang dimintakan dipengaruhi oleh penentu utama Money
demand yaitu Interest rate. Jumlah uang yang dipegang orang untuk kegiatan transaksinya
dan pemenuhan permintaan kehati-hatian serta spekulatif kemungkinan besar akan
bervariasi dengan tingkat bunga yang dapat mereka peroleh dari aset subsitusi seperti
obligasi. Dengan berkembangnya sistem pembayaran yang digunakan untuk kegiatan
transaksi, maka terjadi transformasi pengertian uang secara ekonomi, yang berarti uang
dapat digunakan dalam bentuk tunai. Interest rate yang dimana jumlah uang yang diminta
sama dengan jumlah uang yang ditawarkan akan membentuk keseimbangan pada Interest
rate.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan segala konsep mengenai Money Demand.
2. Untuk mengetahui hubungan yang terkait Interest rate dan Bond Price.
3. Untuk mengetahui pembentukan keseimbangan pada Interest rate.

C. Rumusan Masalah
1. Apa itu Money Demand dan bagaimana konsep-konsep terkaitnya?
2. Bagaimana Interest rate dan Bond price saling berhubungan?
3. Bagaimana keseimbangan pada Interest rate terbentuk?

II. PEMBAHASAN
II.1The Money of Demand
Money demand adalah hubungan antara jumlah uang yang ingin dimiliki
seseorang dan faktor - faktor yang menentukan kuantitas tersebut. Selain itu, money
demand juga merupakan total uang yang ingin dipegang seseorang daripada
menyimpannya dalam aset lain, seperti obligasi dan saham. Untuk menyimpan
kekayaannya, seseorang dapat melakukan 2 cara, yaitu sebagai uang yang disimpan di
rekening koran atau sebagai dana yang di alirkan ke reksadana pasar obligasi. Dalam
money demand terdapat 3 motif yang menuntut seseorang untuk menyimpan uangnya.
Pertama, motif transaksi. Motif tersebut muncul karena adanya tuntutan untuk
memegang uang sebagai pembayaran sebuah transaksi. Dengan demikian, orang dapat
dengan mudah melakukan pembayaran kapanpun mereka bertransaksi. Ukuran
transaksi teresebut dan ukuran PDB berpengaruh positif terhadap Money Demand,
dimana semakin tinggi keduanya, semakin besar permintaan uang yang dihasilkan.
Kedua, motif kehati – hatian. Motif tersebut terjadi ketika seseorang dengan sengaja
menyediakan uang lebih untuk dijadikan pegangannya. Hal tersebut akan berguna jika
sewaktu – waktu terjadi kebutuhan atau keadaan tak terduga yang membutuhkan
pengeluaran uang tunai. Berdasarkan hal tersebut Demand of Money berhubungan
positif dengan total volume transaksi, ukuran transaksi rata – rata dan PDB
keseluruhan. Ketiga, motif spekulatif. Motif ini berkaitan dengan pilihan seseorang
antara memegang uang atau ingin menginvestasikannya. Dari hal tersebut akan
muncul spekulasi bahwa menyimpan uang tunai dapat digunakan secara langsung
disetiap kegiatan transaksi, tetapi kesempatan untuk mendapatkan lebih banyak uang
akan hilang. Permintaan spekulatif ini berhubungan negative dengan tingkat
pengembalian berbagai aset. Namun, permintaan tersebut berhubungan positive
dengan risiko yang dirasakan dalam aset tersebut, dimana semakin tinggi risikonya
semakin banyak orang yang enggan untuk berinvestasi, melainkan lebih memilih
untuk memegang uang tunai. Dalam motif ini investasi dapat disimpan dalam
obligasi, saham, dan deposito.
Faktor – faktor yang mempengaruhi Money Demand, yaitu fungsi dari
pendapatan dan harga, ceteris paribus. Permintaan terhadap uang akan meningkat, jika
pendapatan naik. Begitu juga jika harga naik atau inflasi, orang – orang akan lebih
banyak membutuhkan uang untuk membeli jumlah barang atau jasa yang akan
mempengaruhi Money Demand. Selain itu frekuensi dan ukuran rata – rata transaksi
akan mempengaruhi permintaan terhadap uang, dimana jika keduanya menunjukkan
peningkatan orang – orang akan membutuhkan lebih banyak uang untuk transaksinya.
Lain halnya dengan jika mereka menyimpan uangnya di bank, berarti menunjukkan
posisi bahwa aset keuangan lainnya seperti saham atau obligasi mereka belum
berkembang. Dengan begitu suku bunga berperan sangat penting dari permintaan
uang, dimana saat suku bunga naik, mereka akan lebih tertarik untuk menabung
dibandingkan memegang uang tunai.

II.2Interest Rates and Bond Price.


Interest Rates merupakan harga atas penggunaan uang yang biasanya
dinyatakan dalam persen (%) untuk jangka waktu tertentu. Terdapat 2 teori dalam
tingkat suku bunga: Teori tingkat suku bunga merupakan teori permintaan penawaran
terhadap tabungan. Teori ini membahas tingkat suku bunga sebagai suatu faktor
pengimbang antara permintaan dan penawaran daripada investable fund yang
bersumber dari tabungan. Memiliki fungsi yaitu: sebagai alat pengukur nilai dalam
melakukan transaksi, sebagai alat pertukaran untuk memperlancar transaksi barang
dan jasa, maupun sebagai alat penyelesaian hubungan hutang-piutang yang
menyangkut masa depan.
Teori ini mengasumsikan bahwa perekonomian senantiasa berada dalam
keadaan full employment. Dalam keadaan full employment itu seluruh kapasitas
produksi sudah dipergunakan penuh dalam proses produksi. Dengan kata lain sektor
moneter, dalam teori ekonomi klasik terpisah sama sekali dari sektor riil dan tidak ada
pengaruh timbal balik antara kedua sektor tersebut.
Hubungan antara sektor moneter dan riil, dalam teori ekonomi klasik hanya
dijembatani oleh tingkat harga. Konsep tabungan menurut klasik dikatakan, bahwa
seorang dapat melakukan tiga hal terhadap selisih antara pendapatan dan pengeluaran
komsumsinya yaitu: pertama, ditambahkan pada saldo tunai yang ditahannya. Kedua,
dibelikan obligasi baru dan ketiga, sebagai pengusaha, dibelikan langsung kepada
barang-barang modal. Menurut teori klasik, bahwa tabungan masyarakat adalah
fungsi dari tingkat suku bunga. Makin tinggi tingkat suku bunga makin tinggi pula
keinginan masyarakat untuk menabung. Artinya pada tingkat suku bunga yang lebih
tinggi masyarakat akan terdorong untuk mengorbankan atau mengurangi pengeluaran
untuk konsumsi guna menambah tabungannya dan juga investasi merupakan sebuah
fungsi dari tingkat suku bunga. Oleh sebab itu, semakin tinggi tingkat suku bunga,
maka semakin kecil keinginan masyarakat untuk berinvestasi.
Bond Price merupakan nilai nominal yang terdapat dalam lembar obligasi
yang diberikan kembali kepada pemegang obligasi pada saat jatuh tempo. Operasional
variable pada harga obligasi ialah capital gain or loss dari harga obligasi yang
diperoleh dari harga pasar obligasi. Harga obligasi bergerak berbanding negative
dengan interest rates. Harga terhadap obligasi dapat berubah – ubah yang dipengaruhi
oleh berbagai faktor. Suku bunga menjadi salah satu hal yang mempengaruhi harga
obligasi, dimana ketika suku bunga meningkat, maka harga obligasi akan turun dan
begitu pula sebaliknya. Berhubungan dengan hal tersebut juga akan mempengaruhi
yield, dimana saat harga obligasi turun, maka yield akan meningkat. Hubungan antara
hal – hal diatas disebut dengan resiko suku bunga.
II.3The Equilibrium Interest Rate

Equilibrium Interest Rate diitunjukan saat dimana jumlah uang yang diminta sama
dengan jumlah uang yang ditawarkan. Penyesuaian jumlah uang yang beredar dapat
mengubah Equilibrium Interest Rate. Selain itu, kebijakan moneter atau perubahan
tingkat pendapatan dapat juga mempengaruhi Equilibrium Interest Rate.

Adjusments in the money market

Gambar di atas menunjukkan :


 Titik dimana jumlah uang yang diminta sama dengan jumlah uang yang
ditawarkan, menunjukkan equilibrium interest rate dalam perekonomian.
 Pada r1 menunjukkan jumlah uang yang beredar lebih tinggi dari pada yang ingin
dimiliki seseorang. Dengan begitu, mereka akan berusaha mengurangi
kepemilikan uang dengan membeli obligasi.
 Pada r2 menunjukkan seseorang tidak memiliki cukup uang untuk bertransaksi
dengan begitu, mereka akan memindahkan aset yang dimilikinya dari obligasi
dan menyimpannya ke rekening giro mereka.

Gambar di atas dapat dipengaruhi dengan :


 Jika pada awalnya tingkat suku bunga cukup tinggi untuk menciptakan kelebihan
pasokan uang, tingkat suku bunga akan segera turun yang akan mengakibatkan
orang enggan keluar dari uang dan masuk ke obligasi.
 Jika pada awalnya tingkat suku bunga cukup rendah untuk menciptakan
permintaan uang yang berlebihan, tingkat suku bunga akan naik yang akan
mengakibatkan orang enggan keluar dari obligasi dan masuk ke uang.

https://open.lib.umn.edu/principleseconomics/chapter/25-2-demand-supply-and-
equilibrium-in-the-money-market/
https://www.coursehero.com/sg/macroeconomics/the-equilibrium-interest-rate/
https://media.neliti.com/media/publications/109343-ID-none.pdf
https://www.researchgate.net/publication/344235766_Money_Demand_Equilibrium_i
nterest_Rate_Monetary_Policy
https://www.dbs.id/digibank/id/id/articles/wealth-101-suku-bunga-harga-dan-yield-
obligasi-apa-hubungannya
https://www.google.com/amp/s/cerdasco.com/permintaan-uang/

Anda mungkin juga menyukai