Anda di halaman 1dari 14

BAB IV

REGRESI COBB DOUGLAS

A. Landasan Teori
Menurut Soekartawi (1993) menyebutkan bahwa fungsi produksi
CobbDouglas adalah suatu fungsi atau persamaan yang melibatkan dua atau
lebih variabel, dimana variabel yang satu disebut dengan variabel yang
dijelaskan (Y), dan yang lain disebut variabel yang menjelaskan (X).
penyelesaian antara Y dan X biasanya dengan cara regresi dimana variasi dari
Y akan dipengaruhi oleh variasi dari X. Dengan demikian, kaidah kaidah pada
garis regresi juga berlaku dalam penyelesaian fungsi Cobb-Douglas. Secara
matematis fungsi Cobb-Douglas dapat dituliskan sebagai berikut:
Regresi Cobb-Douglas ditulis sebagai berikut (Soekartawi, 2003):
Y = a X b1. X b2. X b3 …. X bn + eu
Keterangan:
Y = Variabel yang dijelaskan
X = Variabel yang menjelaskan a,
b = Besaran yang akan diduga
e = Kesalahan (disturbance term)
Pada persaamaan diatas bahwa nilai b1, b2, b3, .... b4 pada fungsi ini
dapat diselesaikan dengan logaritma dan dapat diubah dari fungsi menjadi
fungsi linier. Tetapi beberapa syarat yang harus dipelajari dalam menggunakan
fungsi Cobb-Douglas, yaitu:
a. Pada variabel penjelas (X) tidak ada pengamatanya yaitu sama dengan nol,
karena bilangan logaritma dari nol besaranya tidak diketahui (infinite).
b. Pada fungsi produksi dinyatakan bahwa tidak ditemukan perbedaan
teknologi pada pengamatan. Dalam hal ini fungsi Cobb-Douglas digunakan
sebagai pengamatan dan jika diperlukan analisis yang memakai lebih dari
satu model terdapat perbedaan model yang terletak pada intercept dan bukan
pada terdapat pada kemiringan garis pada model tersebut.
c. Pada setiap variabel X adalah perfect competation.
d. Pada setiap perbedaan lokasi maka fungsi produksi seperti iklim sudah
dijelaskan pada faktor kesalahan.
e. Pada Cobb-Douglas hanya terdapat satu variabel yang dijelaskan (Y)
(Soekartawi, 2003)
Menurut Walter Nicholson (1995:367) dalam Ratna Tanjungsari
(2014) menyatakan bahwa fungsi produksi dimana σ =1 (elastisitas subtitusi)
disebut fungsi Cobb-Douglas yang memiliki bentuk umum cembung yang
normal. Secara skematis fungsi produksi Cobb-Douglas, dituliskan:
Q = f(K, L) = A Ka L b.
A, a dan b semuanya merupakan konstanta positif. Besarnya produksi yang
dapat dicapai oleh petani ditentukan oleh efisiensi penggunaan unsur-unsur
produksi seperti tanah, modal, benih, air dan pengelolaannya, sedangkan fungsi
produksi adalah suatu hubungan fungsional antara input dan output dalam
suatu proses produksi.
Persyaratan yang harus dipenuhi dalam penggunaan fungsi produksi
CobbDouglas dalam penelitian diantaranya adalah (Soekartawi, 1993) :
1. Pengamatan variabel penjelas (X) tidak ada yang sama dengan nol, karena
logaritma dari nol adalah bilangan yang besarnya tidak diketahui (infinite).
2. Diasumsikan tidak ada perbedaan teknologi pada setiap pengamatan dalam
fungsi produksi. Apabila fungsi produksi Cobb-Douglas dipakai sebagai
model suatu pengamatan, maka perbedaan model tersebut terletak pada
intercept dan bukan terletak pada kemiringan garis (slope) model tersebut.
3. Setiap variabel X adalah perfect competation.
4. Hanya terdapat satu variabel yang dijelaskan yaitu (Y).
5. Perbedaan lokasi sudah tercakup dalam faktor kesalahan
Menurut Soekartawi (1993) ada tiga alasan pokok fungsi Cobb-
Douglas lebih banyak dipakai oleh para peneliti, yaitu:
1. Penyelesaian fungsi Cobb-Douglas relatif lebih mudah dibandingkan
dengan fungsi yang lain.
2. Hasil penduga garis melalui fungsi Cobb-Douglas akan menghasilkan
koefisien regresi yang sekaligus juga menunjukkan besaran elastisitas.
3. Besaran elastisitas tersebut sekaligus menunjukkan tingkat besaran skala
usaha (return of scale).
Setiap fungsi produksi pasti memiliki beberapa kelebihan dan bahkan
kelemahan, hal ini terjadi pula pada fungsi produksi Cobb-Douglas. Beberapa
kelebihan yang menjadi alasan praktis fungsi produksi Cobb-Douglas sering
dipergunakan para peneliti menurut (Ramadhani,2011) adalah:
1. Bentuk fungsi produksi Cobb-Douglas bersifat sederhana dan mudah
dalam penerapannya.
2. Fungsi produksi Cobb-Douglas mampu menggambarkan keadaan skala
hasil (return to scale), baik sedang meningkat, tetap atau menurun.
3. Koefisien-koefisien fungsi produksi Cobb-Douglas secara langsung
menggambarkan elastisitas produksi dari setiap input yang dipergunakan
dan dipertimbangkan untuk dikaji dalam fungsi produksi Cobb-Douglas
itu.
4. Koefisien intersep dari fungsi produksi Cobb-Douglas merupakan indeks
efisiensi produksi yang secara langsung menggambarkan efisiensi
penggunaan input dalam menghasilkan output dari sistem produksi yang
sedang dikaji
Menurut Heady dan Dillon (1964) kelemahan fungsi Cobb-Douglas
meliputi:
1. Model menganggap elastisitas produksi tetap sehingga tidak mencakup
ketiga tahap yang biasa dikenal dalam proses produksi;
2. Nilai pendugaan elastisitas produksi yang dihasilkan akan berbias apabila
faktor-faktor produksi yang digunakan tidak lengkap;
3. Model tidak dapat digunakan untuk menduga tingkat produksi apabila
faktor produksi yang taraf penggunaannya adalah nol;
4. Apabila digunakan untuk peramalan produksi pada taraf input diatas ratarata
akan menghasilkan nilai duga yang berbias ke atas
B. Soal Latihan
Tabel 4.1 Data Penelitian Pengaruh Modal Riil (MMR) dan Tenaga Kerja (OH)
Terhadap Produk Riil Bruto (PRB) Pertanian di Indonesia.
Tahun PRB MMR OH
2010 1440.3 1740.5 792
2011 1258.6 1978.5 889.3
2012 1367.7 1828.5 449.3
2013 1638.1 2240.7 767.4
2014 1751.1 2731.7 661.5
2015 1646.5 2409.5 458
2016 1851.3 2357.4 670
2017 1249.5 1831.4 650
2018 1238.6 1737.4 859.5
2019 1777.3 2677.3 578.4
Analisislah regresi dengan menggunakan program E-view, apakah modal
riil dan tenaga kerja mempengaruhi produk riil bruto. Uraikan dan tentukan
analisis sebagai berikut:
1. Ho dan Ha
2. Uji T, Uji F, dan Koefisien Regresi
3. Persamaan Regresi Cobb Douglas
4. Return to scale
5. Grafik

C. Langkah Kerja
1. Membuka aplikasi E-Views kemudian memilih Create A New E-Views
workfile untuk membuka lembar kerja.
2. Mengisi data “2010” pada Workfile Create kolom Start Date dan pada kolom
End date mengisi dengan “2019” kemudian mengklik OK.

3. Mengklik menu File kemudian Import lalu Import From File.

4. Memasukkan berkas yang berisikan data yang sudah disimpan sebelumnya.


5. Memilih Custom Range kemudian mengklik kanan pada Start Cell lalu
mengklik Next.

6. Mengubah Header Lines menjadi “1”. Pada kolom Data Type mengganti data
type menjadi “Number” lalu mengklik Next.

7. Mengisi “2010” pada kolom Start Date kemudian mengklik Finish.


8. Memilih menu Quick kemudian Estimate Equation.

9. Mengisi kotak enter equation dengan menuliskan lnprb = log(prb) untuk


variabel produk riil bruto (prb), lnmmr = log(mmr) untuk variabel modal riil
(mmr), dan lnoh = log(oh) untuk variabel tenaga kerja (oh).
10. Memilih menu Quick lalu mengklik Estimate Equation.

11. Mengetikkan kata lnprb, c, lnmmr dan lnoh pada kotak Equation
specification, lalu memilih OK untuk mengetahui hasil output

12. Mengklik View lalu memilih Representation untuk menampilkan hasil


persamaan regresi.
13. Mengkllik menu Residh lalu memilih untuk mengetahui hasil grafik.

D. Hasil atau Output


Dependent Variable: LNPRB
Method: Least Squares
Date: 10/03/21 Time: 21:17
Sample: 2010 2019
Included observations: 10

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 1.722372 1.787537 0.963545 0.3674


LNMMR 0.766449 0.175255 4.373345 0.0033
LNOH -0.042726 0.128440 -0.332656 0.7491

R-squared 0.761063 Mean dependent var 7.316568


Adjusted R-squared 0.692795 S.D. dependent var 0.157887
S.E. of regression 0.087510 Akaike info criterion -1.790796
Sum squared resid 0.053606 Schwarz criterion -1.700020
Log likelihood 11.95398 Hannan-Quinn criter. -1.890376
F-statistic 11.14821 Durbin-Watson stat 2.632471
Prob(F-statistic) 0.006668

Estimation Command:
=========================
LS LNPRB C LNMMR LNOH

Estimation Equation:
=========================
LNPRB = C(1) + C(2)*LNMMR + C(3)*LNOH

Substituted Coefficients:
=========================
LNPRB = 1.72237238116 + 0.766448886824*LNMMR - 0.0427264908954*LNOH
E. Interpretasi
1. Hipotesis
a. Uji T
1) Variabel Harga
Ho: b1 = 0, Artinya variabel modal riil secara individu tidak
mempengaruhi variabel produk riil bruto
Ha: b1 ≠ 0, Artinya variabel modal riil secara individu mempengaruhi
variabel produk riil bruto
Ho: b2 = 0, Artinya variabel tenaga kerja secara individu tidak
mempengaruhi variabel produk riil bruto
Ha: b2 ≠ 0, Artinya variabel tenaga kerja secara individu
mempengaruhi variabel produk riil bruto
2) Uji F
Ho: b1 = b2 = 0, Artinya variabel modal riil dan variabel tenaga kerja
secara bersama-sama tidak mempengaruhi variabel
produk riil bruto
Ha: b1 ≠ b2 ≠ 0, Artinya variabel modal riil dan variabel tenaga kerja
secara bersama-sama mempengaruhi variabel produk
riil bruto
2. Uji t
Untuk menguji secara individu tiap variabel, dapat dilihat pada hasil
output bahwa nilai probabilitas variabel modal riil adalah sebesar 0.0033
dan nilai probabilitas pada variabel tenaga kerja adalah sebesar 0.7491
Dengan kategori pada uji t adalah ketika nilai probabilitas < alpha 0,05
(prob (0.0033) < (0.05)) maka keputusan yang diambil untuk modal riil
yaitu H0 ditolak karena probabilitas variabel modal riil lebih kecil daripada
alpha 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa pada variabel modal riil
secara individu mempengaruhi variabel produk riil bruto. Sedangkan pada
variabel tenaga kerja keputusan yang diambil adalah menerima H o
dikarenakan nilai probabilitas nya lebih besar dari pada alpha 0,05
(prob.(0.741) > (0.05)) dimana variabel tenaga kerja secara individu tidak
mempengaruhi variabel produk riil bruto.
3. Uji F
Pada pengujian ini, Berdasarkan hasil output yang diperoleh untuk
menguji analisis regresi secara keseluruhan, dapat dilihat nilai dari
probabilitas F statistic sebesar 0.006668. Hasil Pada uji F yaitu ketika nilai
(prob. F statistic (0.006668)) < ((0.05) alpha) maka nilai probabilitas F
statistic lebih kecil dari alpha maka keputusan yang diambil adalah tolak H o
dan terima Ha yang berarti artinya variabel modal riil dan variabel tenaga
kerja secara bersama-sama mempengaruhi variabel produk riil bruto.
4. Koefisien Determinasi
Berdasarkan hasil atau output yang didapat diperoleh hasil Output
Adjusted R square sebesar 0.692 yang telah disesuaikan dalam bentuk
persentase adalah 69.2% yang berarti 69.2% mempengaruhi variabel modal
riil dan tenaga kerja, sedangkan 30,2% sisanya dipengaruhi oleh variabel
yang berasal dari luar model.
5. Persamaan
Y = a . X1b1 . X2b2
Keterangan :
Y = Variabel dependent (produk riil bruto)
a = Konstanta Regresi
b1 = Return of Scale/ elastisitas variabel bebas 1 (modal riil)
b2 = Return of Scale/ elastisitas variabel bebas 2 (tenaga kerja)
X1 = Variabel modal riil (independent)
X2 = Variabel tenaga kerja (independent) a
Dengan demikian persamaan regresi bisa dirumuskan sebagai
berikut:
LPNRB = 1.72237238116 + 0.766448886824*LNMMR –
0.0427264908954*LNOH
Didapatkan hasil persamaannya tetapi masih dalam bentuk persamaan
linear. Untuk mengubah menjadi fungsi Cobb Douglas perlu melakukan
anti Log pada konstantanya dengan menggunakan kalkulator. Setelah di
anti Log akan menjadi:
PRB = 5.59. MMR0.766. OH-0.042
Dimana setiap peningkatan sebesar 1% variabel modal riil dengan
variabel lain tetap, maka variabel produk riil bruto akan meningkat
sebesar 0.766% dan ketika variabel tenaga meningkat 1% dan variabel
lain dianggap tetap maka variabel produk riil bruto akan menurun
sebesar 0.047%.
F. Return Of Scale
Return of Scale = b1 + b2
= 0.7664 + (-0.0427) = 0.7234
Dengan kriteria sebagai berikut:
b1 + b2 = 1 (konstan, artinya ketika menambahkan/menaikkan 1% input
maka output tetap konstan)
b1 + b2 < 1 (decreasing, artinya ketika menambahkan/menaikkan 1% input
maka akan menurunkan nilai output)
b1 + b2 > 1 (increasing, artinya ketika menambahkan/menaikkan 1% input
maka akan menaikkan nilai output)
Berdasarkan hasil perhitungan return of scale, didapatkan nilai 0.7237 yang
mana lebih kecil dari 1, sehingga termasuk dalam kriteria decreasing, yang
berarti ketika menambahkan atau menaikkan 1% input maka akan
menurunkan nilai output.
G. Grafik
7.6

7.5

7.4

7.3

7.2
.15
7.1
.10
.05
.00
-.05
-.10
-.15
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Residual Actual Fitted

Garis aktual (merah) : garis yang menggunakan nilai dari data aktual atau
data sebenarnya dari sebuah observasi.
Garis Fitted (hijau) : garis yang menggunakan nilai dari persamaan yang
telah disesuaikan.
Garis Residual (biru) : garis yang menggunakan nilai dari selisih nilai
persamaan yang telah disesuaikan (Fitted) dan nilai
aktual

.
DAFTAR PUSTAKA

Heady, C.O. and J.L. Dillon. 1964, Agricultural Production Function. Iowa State.
University Press, Iowa.

Ramadhani, Y. 2011. Analisis efisiensi skala dan elastisitas produksi dengan


pendekatan cobb-douglas dan regresi berganda. Program studi teknik
industri Fakultas teknologi industri. Institut Sains dan Teknologi
AKPRIND. J. Teknologi. 4 (1): 53-61

Ratna Tanjungsari. 2014. Analisis Produksi Padi di Jawa Tengah. Jurnal. Semarang,
Indonesia:Journal Of Economics and Policy

Soekartawi. 1993. "Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian Teori dan Aplikasi".


Jakarta,Indonesia: PT Raja Grafindo Persada

Soekartawi. 2003. "Teori Ekonomi Produksi Dengan Pokok Bahasan Analisis


Fungsi Cobb-Douglas". Jakarta, Indonesia: CV Rajawali

Anda mungkin juga menyukai