BAB VI - Ayu Enjelina - 135190018
BAB VI - Ayu Enjelina - 135190018
HETEROKEDASTISITAS
A. Landasan Teori
Homogenitas varian (varian konstan) ini dikenal sebagai
“homoskedastisitas” (homoscedasticity). Ada kasus dimana seluruh faktor
gangguan tidak memiliki varian yang sama (varian tidak konstan). Kondisi
varian nir-konstan atau varian nir-homogen ini disebut “heteroskedastisitas”
(heteroscedasticity). Jadi, U adalah heteroskedastisitas bila Var(Ui) ≠ σi 2 (suatu
nilai konstan) tapi Var(Ui) = σi 2 (suatu nilai yang bervariasi) (Christalia, dkk,
2015).
Adanya heteroskedastisitas dalam model analisis mengakibatkan
varian dan koefisien-koefisien OLS tidak lagi minimum dan penaksir-
penaksir OLS menjadi tidak efisien meskipun penaksir OLS tetap tidak bias
dan konsisten. Pengujian heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan uji
White. Uji White dapat dilakukan dengan meregresikan residual kuadrat
dengan variabel independen dan variabel independen kuadrat dengan
perkalian. Ada beberapa metode baik formal maupun informal yang dapat
mendeteksi adanya heteroskedastisitas:
1. Sifat persoalannya.
Seringkali, sifat persoalan yang diteliti menyarankan atau
menunjukkan kemungkinan adanya heteroskedastisitas.
2. Metode grafik
Apabila tak ada informasi sebelumnya atau informasi secara empiris
tentang adanya heteroskedastisitas dalam prakteknya kita dapat membuat
analisis regresi berdasarkan asumsi bahwa tidak ada heteroskedastisitas dan
kemudian melakukan pengecekan terhadap perkiraan kesalahan pengganggu
kuadrat yaitu ei , untuk melihat kalau seluruh ei menunjukkan pola yang
sistematis (Christalia, dkk, 2015).
Cara informal untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas adalah
dengan membuat grafik residual. Cara formal untuk mendeteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas pada model regresi adalah dengan menggunakan uji
White.
C. Langkah Kerja
1. Membuka aplikasi E-Views kemudian memilih Create A New E-Views
workfile untuk membuka lembar kerja.
2. Pada Workfile Create memilih Unstructured/Undated, pada kolom Data
Range memasukkan angka 15 yang berarti data yang di analisis
berjumlah 15. Lalu mengklik Ok.
6. Memilih kolom variabel PJL, PDT, PTB, OUT, PSG dan PRO lalu
mengubah Character menjadi Number pada Data Type.
7. Mengklik Finish.
8. Mengklik menu Quick pada menu bar kotak dialog, kemudian mengklik
Estimate Equation.
9. Setelah itu, memasukkan rumus pjl c pdt ptb out psg pro pada kolom
Equation Estimation, kemudian mengklik Ok.
12. Memilih uji White dan menghilangkan tanda centang yang ada pada
kotak Include White CrossTerms, kemudian mengklik Ok.
13. Maka akan muncul hasil data dari Heteroskedasticity Test: White yang
telah dianalisis.
D. Hasil atau Output
Heteroskedasticity Test: White
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 10/10/21 Time: 23:08
Sample: 1 15
Included observations: 15
Coefficient
Variable Std. Error t- Statistic Prob.
DAFTAR PUSTAKA
Christalia dkk. 2015. Analisis Heterokedastisitas Pada Data Cross Section dengan
White Heteroscedasticity Test dan Weight Least Squares. Manado,
Indonesia: FMIPA UNSRAT