Kelompok 5 Kurikulum Dan Pembelajaran
Kelompok 5 Kurikulum Dan Pembelajaran
Disusun Oleh:
Naela Zakiyatusyifa
Nisa Al-Farouk
Sephia Nur Hijriah Aprillia
Dosen Pembimbing:
Mufassirul Alam, M.Pd
Assalammu’alaikum Wr Wb.
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah yang berjudulkan
“Pendekatan dan Model-Model Kurikulum”. Shalawat serta salam semoga tetap
tercurah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kurikulum dan
Pembelajaran. Makalah ini berisikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
pendekatan dan model-model yang digunakan dalam proses pengembangan
kurikulum.
Dengan adanya makalah ini, semoga dapat bermanfaat bagi yang membacanya
dan dapat menambah pengetahuan dalam melaksanakan pengembangan kurikulum di
dunia pendidikan. Penulis mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah yang
disusun guna memperbaiki dalam penyusunan makalah yang akan mendatang.
Wassalammu’alaikum Wr Wb.
Tertanda
Penulis
II
DAFTAR ISI
III
BAB I
PENDAHULUAN
1
Saniah, Pengantar Kurikulum, hal 85
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang seseorang
terhadap suatu proses tertentu. Istilah pendekatan merujuk kepada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Dengan demikian,
pendekatan pengembangan kurikulum menunjuk pada titik tolak atau sudut pandang
secara umum tentang proses pengembangan kurikulum.
2
Sukmadinata, Pembangunan Kurikulum: teori dan praktek. 2000
2
para pemegang kebijakan (pejabat) pendidikan seperti dirjen atau kepala kantor
wilayah. Dengan menggunakan semacam garis komando, pengembangan
kurikulum menetes kebawah. Oleh karena dimulai dari atas itulah, pendekatan itu
juga dinamakan line staff model. Biasanya pendekatan ini banyak dipakai di
negara-negara yang memiliki sistem pendidikan sentralisasi. 3
Prosedur kerja atau proses pengembangan kurikulum model ini dilakukan
sebagai berikut :
Langkah ketiga, apabila kurikulum sudah selesai disusun oleh tim atau
kelompok kerja, selanjutnya hasilnya diserahkan kepada tim perumus untuk
dikaji dan diberi catatan-catatan atau direvisi. Bila dianggap perlu, kurikulum
tersebut diuji cobakan dan dievaluasi kelayakannya oleh suatu tim yang ditunjuk
oleh para administrator. Hasil uji coba itu digunakan sebagai bahan
penyempurnaan.
3
Sentralisasi yaitu penyatuan segala sesuatu ke suatu tempat (daerah dan sebagainya) yang dianggap
sebagai pusat; penyentralan; pemusatan (KBBI)
4
Urutan; rentetan peristiwa; rangkaian
3
2. Pendekatan Grass Roots
Langkah keempat, menentukan hipotesis yang sangat mungkin dekat dan dapat
dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi lapangan. Tidak mungkin berbagai
kemungkinan dapat kita laksanakan. Dalam langkah ini kita hanya memilih
kemungkinan yang dapat dilakukan dan selanjutnya merencanakan apa yang harus
kita lakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Disamping itu, kita juga harus
memperhitungkan berbagai kemungkinan yang akan muncul, misalnya berbagai
5
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, hal 80
4
hambatan yang akan terjadi sehingga lebih dini kita akan dapat mengatasi hambatan-
hambatan tersebut.
Model atau konstruksi merupakan ulasan teoritis tentang suatu konsepsi dasar.
Zainal Arifin menjelaskan dalam buku pengembangan kurikulum, model dapat
merupakan ulasan teoritis tentang suatu proses kurikulum secara menyeluruh atau
dapat pula merupakan ulasan tentang salah satu bagian kurikulum. Sedangkan
menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), model adalah pola, contoh, acuan,
ragam dari sesuatu yang akan dihasilkan. Di kaitkan dengan model pengembangan
kurikulum yang akan menjadi acuan pelaksanaan pendidikan atau pembelajaran.
6
Sarinah, Pengantar Kurikulum, hal 89-90
5
1. The Administrative (Line Staff) Model
Model pengembangan kurikulum yang paling awal dan sangat umum dikenal
adalah model administrative karena model ini menggunakan prosedur “garis-staf”
atau garis komando “dari atas ke bawah” (top-down). Maksudnya, inisiatif
pengembangan kurikulum berasal dari pejabat tinggi (Kemdiknas), kemudian secara
stuktural dilaksanakan ditingkat bawah.
2. Grass-Roots Model
3. Demonstration Model
6
6. Roger’s Interpersonal Relations Model
Model ini berasal dari seorang psikolog Carl Rogers. Dia berasumsi bahwa
“kurikulum diperlukan dalam rangka mengembangkan individu yang terbuka, luwes
dan adaptif terhadap situasi perubahan”. Kurikulum demikian hanya dapat disusun
dan diterapkan oleh pendidik yang berpengalaman, luwes dan berorientasi pada
proses.
Tiga faktor utama yang dijadikan bahan pertimbangan dalam model ini adalah
adanya hubungan antarmanusia, organisasi sekolah dan masyarakat, serta otoritas
ilmu. Langkah-langkah dalam model ini antara lain :
f) Merasakan adanya suatu masalah dalam kelas atau sekolah yang perlu diteliti
secara mendalam.Mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhinya.
g) Merencanakan secara mendalam tentang bagaimana pemecahan masalahnya.
h) Menentukan keputusan-keputusan apakah yang perlu diambil sehubungan dengan
masalah tersebut.
i) Melaksanakan keputusan yang diambil dan menjalankan rencana yang disusun.
j) Mencari fakta secara meluas.
k) Menilai tentang kekuatan dan kelemahannya.
Model teknologis ini terdiri dari tiga variasi model, yaitu model analisis tingkah
laku, model analisis sistem, dan model berdasarkan komputer.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kurikulum merupakan rencana tertulis yang berisi tentang ide-ide dan gagasan-
gagasan yang dirumuskan oleh pengembang kurikulum. Rencana tertulis itu kemudian
menjadi dokumen kurikulum yang membentuk suatu sistem kurikulum. Sistem
Kurikulum terbentuk oleh empat komponen, yaitu komponen tujuan, isi kurikulum,
metode atau strategi pencapaian tujuan, dan komponen evaluasi. Sebagai suatu sistem,
setiap komponen harus saling berkaitan satu sama lain. Manakala salah satu
komponen yang membentuk sistem kurikulum terganggu atau tidak berkaitan dengan
komponen lainnya, maka sistem kurikulum juga akan terganggu.
pendekatan pengembangan kurikulum menunjuk pada titik tolak atau sudut
pandang secara umum tentang proses pengembangan kurikulum. Dan pendekatan
pengembangan kurikulum terbagi dua yaitu :
1. Pendekatan Top Down
2. Pendekatan Grass Roots
Model merupakan ulasan teoritis tentang suatu konsepsi dasar. Model konsep
kurikulum tidak terlepas dari apa yang dikemukakan Hilda Taba bahwa terdapat tiga
fungsi kurikulum, yaitu :
3.2 Saran
8
DAFTAR PUSTAKA