(Makalah SPKI Kel.3) Fix Banget-Dikonversi
(Makalah SPKI Kel.3) Fix Banget-Dikonversi
KHULAFAUR RASYIDIN
KELOMPOK 3
Kartika
Muammar Khatami
Puspa Regina
FAKULTAS TARBIYYAH
1
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Pembahasan ................................................................................................................ 4
BAB II..................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 5
2.1 Sejarah Khulfaur Rasyidin ...................................................................................................... 5
2.2 Pendidikan Islam Pada Masa Khulafaur Rasyidin .................................................................. 5
2.3 Pendidikan islam pada masa khalifah abu bakar as-shiddiq (632-634 M.)............................. 6
2.4 Pendidikan islam pada masa umar bin khattab (634-644 M.) ................................................. 6
2.5 Pendidikan islam pada masa utsman bin affan (644-656 M.) ................................................. 7
2.6 Pendidikan islam pada masa ali bin abi thalib (656-661 M.) .................................................. 9
BAB III ................................................................................................................................................. 11
PENUTUP ............................................................................................................................................ 11
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................... 11
3.2 Saran ..................................................................................................................................... 11
SUMBER .............................................................................................................................................. 12
2
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan inayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Makalah yang berjudul Singkat Sejarah
Pendidikan Pada Masa Khulafaur Rasyidin. Terimakasih kami ucapkan kepada bapak dosen
pembimbing H Muhiddin. MA yang telah membantu kami baik secara moral maupun materi.
Terimakasih juga kami ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung
kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.Kami menyadari, bahwa
laporan Makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan,
bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih
baik lagi di masa mendatang.Semoga laporan Makalah ini bisa menambah wawasan para
pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Penulis
3
BAB I
PENDAHULUAN
Khulafaur Rasyidin adalah kekhalifahan pertama yang berdiri setelah wafatnya Nabi
Muhammad SAW tepatnya pada tahun 11 H atau 632 masehi. Terpilihnya Abu Bakar sebagai
Khalifah yang pertama dalam ketatanegaraan Islam merupakan salah satu refleksi dari konsep
politik Islam. Abu Bakar menerima jabatan Khalifah pada saat sejarah Islam dalam keadaan
krisis dan gawat. Yaitu timbulnya perpecahan, munculnya para nabi palsu dan terjadinya
berbagai pemberontakan yang mengancam eksistensi negeri Islam yang masih baru. Memang
pengangkatan Abu Bakar berdasarkan keputusan bersama (musyawarah di balai Tsaqifah
Bani Sa’idah) akan tetapi yang menjadi sumber utama kekacauan ialah wafatnya nabi
dianggap sebagai terputusnya ikatan dengan Islam, bahkan dijadikan persepsi bahwa Islam
telah berakhir. Abu Bakar bukan hanya dikatakan sebagai Khalifah, namun juga sebagai
penyelamat Islam dari kehancuran karena beliau telah berhasil mengembalikan ummat Islam
yang telah bercerai berai setelah wafatnya Rasulullah SAW.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Berita tentang pertemuan tersebut terdengar oleh orang-orang yang sedang mengurus jenazah
Rasulullah. Mereka kemudian mengutus tiga sahabat terdekat Nabi yaitu Abu Bakar, Umar
bin Khattab, dan Abu Ubaidah bin Jarrah.
Saat kelompok anshar bertemu kelompok muhajirin terjadilah perdebatan diantara mereka.
Pembicaraan semakin meruncing dan belum ada titik temu hingga Abu Ubaidah berkata,
“wahai sahabat-sahabat ku dari kalangan anshar, kalian adalah pihak pertama yang menolong
dan membela agama islam. Oleh karena itu, janganlah kamu jadi orang pertama yang
memecah belah dan merusaknya.”
Setelah mendengan ucapan dari Abu Ubaidah bin Jarrah tersebut, suasana mejadi tenang
kembali. Mereka pun melanjutkan perundingan dan sampai akhirnya terpilihlan abu bakar
sebagai pengganti rasulullah dan memimpin umat islam.
5
Ali bin Abi Thalib daerah kekuasaan islam sudah bertambah luas di luar jazirah Arabia yaitu
meliputi Mesir, Persia, Syria, Dan Irak. Disamping mementingkan kekuasaan islam para
khalifah juga menaruh perhatian yang besar pada pendidikan islam demi syi’arnya agama dan
kukuhnya negara islam.
Pada masa khulafaur rasyidin ini, kaum muslimin telah mengadakan kontak langsung dengan
negeri-negeri taklukan yang mempunyai peradaban berbeda satu sama lain, untuk
menyebarkan dakwah islamiah diperlukan kemahiran berbahasa. Oleh karena itu, pendidikan
dalam ilmu bahasa atau lisaniyah ini sudah mulai dirintis pada masa khulafaur rasyidin.
Tingkat pertama ialah kuttab, tempat anak-anak belajar menulis dan membaca atau
menghafal Al-Qur’an serta belajar pokok-pokok agama islam. (kuttab: lembaga pendidikan
pertama dalam islam yang berawal dari rumah-rumah guru)
Setelah tamat Al-Qur’an mereka melanjutkan pelajaran tingkat menengah dan tingkat tinggi
di masjid. Pada tingkat menengah gurunya belumlah ulama besar. Sedangkan pada tingkat
tinggi gurunya ulama yang dalam ilmunya dan masyhur kealiman dan kesalehannya.
Baik di kuttab maupun masjid guru memberikan pelajaran kepada murid nya seorang demi
seorang. Pada tingkat tinggi pelajaran diberikan oleh guru dalam satu halaqah yang dihadiri
oleh pelajar bersama-sama. (halaqah: pengajian dimana orang-orang yang ikut dalam
pengajian itu duduk melingkar)
2.3 Pendidikan Islam Pada Masa Khalifah Abu Bakar As-Shiddiq (632-634 M.)
Dilihat dari segi materi pendidikan islam yang dikembangkan oleh khalifah Abu Bakar Ash-
Shiddiq, materi tauhid tetap menjadi pilar utama dalam memperkuat pemahaman keislaman
masyarakat. Materi ibadah, kesehatan, pola hidup bemasyarakat, toleransi, dan pendidikan
kewarganegaraan masih menjadi materi yang banyak dikaji dan dikembangkan. Pelajaran
baca tulis mulai dikembangkan termasuk mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur’an dan
menuliskannya dalam bentuk lembaran-lembaran yang kemudian diikat menjad satu mushaf.
Hal ini dilakukan mengingat banyaknya penghafal Al-Qur’an yang meninggal dunia.
2.4 Pendidikan Islam Pada Masa Umar Bin Khattab (634-644 M.)
Ketika Abu Bakar Ash-Shiddiq menderita sakit, Umarlah yang menggantikan posisinya
sebagai imam shalat bagi kaum muslimin. Sewaktu sakit Abu Bakar sempat mewariskan
6
jabatan kekhalifahan kepada ‘Umar bin al-Khatab dan yang menuliskan wasiatnya ini adalah
‘Usman bin Affan.
Pada masa khalifah Umar bin Khattab, Ali bin Abi Thalib telah menumpahkan perhatiannya
pada perkembangan ilmu pengetahuan. Bersama dengan sepupunya Abdullah bin Abbas
mengadakan kuliah atau pengajian sekali seminggu di masjid jami’ dalam bidang ilmu
bahasa, fiqh, hadits dan termasuk filsafat khususnya logika.
Pada masa khalifah Umar beliau mengintruksikan kepada penduduk kota supaya diajarkan
kepada anak-anak berenang, mengendarai kuda, memanah, membaca, dan menghafal syair-
syair mudah dan peribahasa. Dengan demikian mulai masuk dalam pengajaran rendah gerak
badan dan membaca syair-syair mudah dan peribahasa. Sedangkan sebelum itu hanya
membaca al-qur’an saja. Instruksi umar itu dilaksanakan oleh guru-guru di tempat-tempat
yang dapat dilaksanakan di kota-kota yang mempunyai sungai, seperti Iraq, Syam, Syria,
Mesir, dan lain-lain.
2.5 Pendidikan Islam Pada Masa Utsman Bin Affan (644-656 M.)
Umar menentapkan perkara pengangkatan Khalifah di bawah Majelis Syura yang
beranggotakan enam orang, mereka adalah: Utsmna bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah
bin Ubaidillah, Az-Zubair bin Awwam, Sa’ad bin Abi Waqqash dan Abdur Rahman bin Auf.
Umar merasa berat memilih salah seorang diantara mereka beliau berkata, “aku tidak
sanggup untuk bertanggung jawab tentang perkara ini baik ketika aku hidup maupun setelah
aku mati. Jika Allah SWT. Menghendaki kebaikan terhadap kalian maka Dia akan membuat
kalian bersepakat untuk menunjuk seorang yang terbaik di antara kalian sebagaimana telah
membuat kalian sepakat atas penunjukan orang yang terbaik setelah nabi kalian.”
Terpilihnya Utsman sebagai khalifah pengganti umar disebabkan oleh komitmen yang
dinyatakan untuk melanjutkan kebijaksanaan pendahulunya.
7
Pada pemerintahan khalifah ketiga ini, situasi politik mengalami keguncangan. Walaupun
demikian, pendidikan tetap menjadi fokus perhatian. Objek pendidikan pada masa itu
mencakup:
Kelompok ketiga: diajarkan melalui metode cramah, diskusi, tanya jawab, dan hafalan
Pada periode Utsman bin Affan pula Al-Qur’an ditulis dan dibukukna dalam bentuk mushaf
dengan jumlah lima eksemplar. Kelima mushaf ini kemudian dikirim ke lima propinsi, yaitu
Makkah, Syria, Basrah, Kuffah, dan satu eksemplar disimpan di madinah yang dipegang
langsung oleh khalifah Utsman bin Affan. Setelah itu khalifah memerintahkan untuk
membakar catatan sebelumnya dan hanya berpedoman kepada lima mushaf tersebut. Hal ini
dimaksudkan agar kaum muslimin dapat menyatukan pandangan dan terfokus pada satu ejaan
tulisan standar, menyatukan bacaan yang disebut bacaan mushaf utsmani, dan menyatukan
susunan surat-surat seperti yang terlihat pada Al-Qur’an saat ini. Fokus pembelajaran Al-
Qur’an yang dilakukan oleh para guru pada saat itu adalah:
Para sahabat besar rasulullah pada masa Umar bin Khattab tidak diizinkan meninggalkakn
Madinah, namun pada masa khalifah Utsman diberikan seidkit kelonggaran untuk keluar
Madinah dan menetap di daerah-daerah ynag mereka sukai. Di daerah-daerah tersebutlah
8
mereka mengajrkan ilmu-ilmu keislaman yang mereka miliki dan dapatkan langsung dari
Rasulullah saw.
Khalifah Utsman bin Affan melanjutkan usaha yang dulu dirintis oleh khalifah Abu Bakar
yaitu mengumpulkan Al-Qur’an dari hafalan-hafalan para sahabat penghafal Al-Qur’an.
Bundelan itu disimpan oleh khalifah Abu Bakar, kemudian diserahkan kepada khalifah
kedua, Umar bin Khattab, setelah itu dititipkan khalifah umar kepada putrinya, Hafsah binti
Umar yang juga istri Rasulullah saw.
2.6 Pendidikan Islam Pada Masa Ali Bin Abi Thalib (656-661 M.)
Naiknya Ali menjadi khalifah tidak disetujui oleh Bani Umayyah yang merupakan keluarga
terdekat khalifah Utsman. Apalagi dengan segera ali memecat pejabat-pejabat penting yang
dulu diangkat Utsman. Sebagai contoh, khalifah Ali memecat gubernur Syria, Muawiyyah
bin Abu Sufyan, namun Muawiyyah tidak terima, malahan dia mengangkat dirinya sebagai
khalifah dan menentang ali dengan alasan menuntut bela kematian utsman kepada ali. Di lain
sisi, Ali juga menghadapi tantangan yang datangnya dari Aisyah, Thalhah Dan Zubeir, yang
menentang Ali karena menuntut bela kematian utsman dan menghukum orang yang telah
membunuh Utsman. Ali memusatkan perhatian untuk menghadapi pasukan Aisyah, Thalhah,
Dan Zubeir terlebih dahulu, maka terjadilah peperangan yang bernama perang Jamal (peran
unta), karena panglima perangnya Aisyah pada waktu itu mengedarai unta. Pada peperangan
ini pasukan Ali memperoleh kemenangan, Aisyah tertawan dan dikembalikan dengan penuh
kehormatan ke makkah, sedangkan Zubeir dan Thalhah tewas terbunuh.
Kemudian Ali bersiap-siap untuk menghadapi tantangan dari pasukan muawiyyah yang sudah
siap-siap untuk menentang ali di sebuah tempat yang bernama Shiffin. Dalam peperangan
tersebut pasukan Ali hampir memperoleh kemenangan, namun dalam pasukan muawiyyah
tersebut terdapat seorang ahli politik yang sangat lihai. Ia mengusulkan supaya pasukan
muawiyyah mengangkat mushaf Al-Qur’an tinggi-tinggi ke atas dengan ujung tombak
sebagai ajakan damai. Melihat hal tersebut seorang hali strategi militer ali tahu itu hanya tipu
muslihat, ali menginginkan perang dilanjutkan karena kemenangan sedikit lagi akan
diperoleh, namun ali menghadapi desakan dari sebagian pasukannya yang menginginkan
perang dihentikan karena musuh mengajak berdamai, sehingga dicapailah perundingan damai
(tahkim).
Dalam perundingan tahkim tersebut, pasukan ali terkalahkan oleh kelicikan Amu bin Ash
dari pihak Muawiyyah bin Abi Sofyan. Karena tidak setuju dengan tahkim, sebagian pasukan
9
Ali keluar dari barisan ali dan membentuk kelompok sendiri. Mereka inilah yang dalam
sejarah dikenal dengan nama golongan Khawarij. Menurut Khawarij siapa saja yang terlibat
dalam peristiwa tahkim adalah kafir. Oleh sebab itu, mereka berusaha untuk membunuh Ali
bin Abi Thalib, Muawiyyah bin Abu Sofyan dan Amru bin Ash. Karena Ali tidak pernah
menggunakan pengawal, salah seorang khawarij yang bernama abdurrahman bin muljam
hanya berhasil menikam khalifah keempat ini pada subuh dini hari.
Kericuhan politik di masa ali ini hampir dapat dipastikan bahwa kegiatan pendidikan islam
mendapat hambatan dan gangguan walaupun tidak terhenti sama sekali.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa pendidikan islam pada masa khulafaur rasyidin
dapat dilihat dari segi pusat, objek, materi pembelajaran, metode, dan pusat pendidikan yang
diilustrasikan sebagai berikut.
Materi Metode
Pusat Objek
pembelaj pembelaj
pendidikan pendidikan
aran aran
ceramah
al-qur'an dan tafsir hadits
mekah dan madinah fiqhi
diskusi
orang dewasa
(hijaz) ilmu politik dan demonstrasi
basrah dan kufah (irak) pemerintahan tanya jawab
anak usia dini dan usia ilmu sosial
damsyik dan palestina prkatik
sekolah psikologi dan kepribadian
(syam) kisah
ilmu bahasa
terjemah
3.2 Saran
Dari urain di atas, maka penulis ingin memberikan saran khusus untuk kaum muslim untuk
senantiasa mengambil pelajaran sejarah khulfaur yang di pimpin oleh sahabat-sahabat
Rasulullah. Dan jauhilah perang saudara
11
SUMBER
Katsir, Ibnu. 2021. Abu Bakar Ash-Shiddiq; Biografi Dan Pengangkatan Beliau Sebagai
Khalifah-Seri Sejarah Khulafaur Rasyidin: HIKAM PUSTAKA.
Katsir, Ibnu. 2021. Umar bin Al-Khaththab; Biografi Dan Pengangkatan Beliau Sebagai
Khalifa- Seri Sejarah Khulafaur Rasyidin: HIKAM PUSTAKA.
Katsir, Ibnu. 2021. Utsman bin Affan; Biografi Dan Pengangkatan Beliau Sebagai Khalifah-
Seri Sejarah Khulafaur Rasyidin: HIKAM PUSTAKA.
Katsir, Ibnu. 2021. Ali bin Abi Thalib; Biografi Dan Pengangkatan Beliau Sebagai Khalifah-
Seri Sejarah Khulafaur Rasyidin: HIKAM PUSTAKA.
Salahudin, Anas dkk. 2019. Sejarah Pendidikan Islam, Bandung: PT. REMAJA
ROSDAKARYA.
12