Anda di halaman 1dari 6

NAMA : AAT SYAFAAT

KELAS :1J
NIM : 05.10.21.2562

1.pengertian dan contoh :

Peyorasi adalah pergeseran atau perubahan makna menjadi lebih buruk atau lebih rendah
daripada makna asal. Sehingga, dapat dikatakan bahwa peyorasi adalah makna kata yang
berguna untuk membuat kasar sebuah makna.

Contoh :

1. Sejak bercerai dia sudah minggat dari rumah suaminya (Kata ‘minggat’ merupakan


peyorasi dari kata ‘pergi’).

2. Menjadi jomblo memang menyenangkan karena bebas, tetapi juga kesepian (Kata ‘jomblo’


adalah peyorasi atau memiliki makna yang lebih kasar dibandingkan kata ‘tunasmara’).

Ameliorasi adalah perubahan makna suatu kata yang membuat kata tersebut menjadi lebih
sopan, lebih halus dari kata yang digunakan sebelumnya.
Contoh :
1. sejumlah obat-obatan terlarang telah disita oleh polisi. (obat-obatan terlarang: narkoba)

2. Para demonstran menuntut agar pemerintah menurunkan para pejabat yang terbukti


korupsi. (menurunkan: melengserkan)

Spesialiasi dapat diartikan sebagai penyempitan makna. Spesialisasi atau penyempitan


makna adalah keadaan atau gejala dimana sebuah kata yang mulanya memiliki makna yang
luas namun kini telah mengalami penyempitan makna.
Contoh :

1. Madrasah Aliyah Negeri 1 Semarang aktif mengadakan acara bagi-bagi sembako bagi


keluarga yang kurang mampu pada bulan Ramadhan setiap tahunnya.
2. Keputusan saya sangat tepat memilih anda sebagai pembantu dalam penyelenggaraan acara
penggalangan dana ini.

Generalisasi adalah seperangkat kalimat yang berbicara tentang ide atau topik. Kalimat-
kalimat dalam paragraf generalisasi menunjukkan kesatuan pikiran atau memiliki koneksi
dalam membentuk ide atau topik.

Contoh :

1. Dalam hidup kita, kita memiliki tiga kebutuhan utama, yaitu kebutuhan pakaian, makanan,
dan akomodasi.

2. Sikap baik yang ditunjukkan oleh Adelia membuat benih-benih cinta muncul di hati Beni.

Sinestesia adalah salah satu majas yang masuk dalam kategori majas perbandingan. Secara
umum, ada banyak definisi tentang sinestesia sebagai gaya bahasa yang menghubungkan satu
indra dengan indra yang lain.

contoh :

1. Wajahnya dingin saat mendengar kabar kematian anaknya. (dingin = indra peraba bertukar
dengan indra pengelihatan)

2. Kata-katanya sangat pedas. (pedas = indra perasa bertukar dengan indra pendengaran)

Asosiasi adalah suatu pengeseran makna dari suatu kata yang mana timbul akibat adanya hal
mempunyai persamaan sifat dengan kata tersebut. 

Contoh :

1.Pertunjukan wayang itu berhasil mengocok perut penonton, baik tua maupun muda.


2. Kabar seorang anak yang menyeret ibunya ke pengadilan karena urusan hutang sungguh
memilukan.
2. RINGKASAN MATERI TENTANG MAJAS ( GAYA BAHASA )

PENGERTIAN MAJAS

Majas adalah salah satu bentuk gaya bahasa untuk mendapatkan suasana dalam sebuah
kalimat agar semakin hidup. Mudahnya bisa kita pahami bahwa majas itu bisa menjadi
ungkapan yang bisa menghidupkan suatu kalimat. Majas melakukan penyimpangan dari
makna dari suatu kata yang biasa digunakan.

JENIS-JENIS MAJAS

1. Majas perbandingan

Majas perbandingan ini cukup banyak muncul di pelajaran sekolah, lho. Majas perbandingan
adalah majas yang membandingkan atau menyandingkan antara satu objek dengan objek
lainnya. Ada pun majas yang termasuk ke dalam majas perbandingan, antara lain alegori,
metafora, metonimia, litotes, hiperbola, pars pro toto, totem pro parte, dan eufimisme.

2. Majas sindiran

Majas sindiran adalah majas yang ditujukan untuk menyatakan sesuatu dengan maksud
menyindir. Untuk jenis majas sindiran yang paling sering muncul di buku sekolah, seperti
ironi, sarkasme, dan sinisme.

3. Majas penegasan

Majas penegasan adalah majas yang digunakan untuk menyatakan suatu hal secara tegas.
Nah, kalau untuk majas penegasan, di artikel ini nanti akan diberikan contoh dari pleonasme,
repetisi, dan aliterasi.
MACAM-MACAM MAJAS

1. Majas Alegori

Majas yang menyatakan dengan ungkapan kiasan atau penggambaran.

Contoh: Hidup itu seperti roda berputar, kadang di atas, kadang pula di bawah.

2. Majas Metafora

Majas ini merupakan majas yang memakai analogi atau perumpamaan terhadap dua hal yang
berbeda.

Contoh: Anak itu dikenal sebagai kutu buku di kelasnya.

3. Majas Metonimia

Majas ini menyatakan suatu hal dengan dengan memakai kata lain yang punya keterkaitan
(misalnya sebuah merek dagang).

Contoh: Jamaah haji Indonesia pergi ke Makkah menggunakan Garuda.

4. Majas Litotes

Majas yang menggunakan ungkapan penurunan kualitas untuk merendahkan diri.

Contoh: Silakan datang ke gubukku yang kumuh.

5. Majas Hiperbola

Majas yang merupakan ungkapan yang berlebihan dan tidak masuk akal.

Contoh: Dentuman itu menggelegar membelah angkasa.

6. Majas Pars Pro Toto

Majas yang menggunakan sebagian unsur/objek untuk menunjukkan keseluruhan objek.

Contoh: Dari tadi pagi, ia tak menampakkan batang hidungnya.

7. Majas Totem Pro Parte


Majas yang mengungkapkan keseluruhan objek padahal hanya sebagian objek saja.

Contoh: Indonesia mengalahkan Malaysia dalam pertandingan sepakbola tadi malam.

8. Majas Eufimisme

Majas yang menggunakan ungkapan lebih halus terhadap ungkapan yang dirasa kasar atau
merugikan.

Contoh: Saat ini sedang dibahas penyesuaian tarif tol

9. Majas Ironi

Majas sindiran ini digunakan dengan cara menyembunyikan fakta dan mengatakan hal yang
sebaliknya.

Contoh: Suaranya sangat merdu sekali seperti kaset kusut.

10. Majas Sarkasme

Majas ini bisa dikatakan sebagai sindiran yang kasar.

Contoh: Putih benar wajah kamu, sampai bisa aku sendoki bedaknya.

11. Majas Sinisme

Majas sinisme ini lebih bersifat mencemooh atas ide atau pemikiran.

Contoh: Kamu sudah pintar ‘kan? Kenapa masih bertanya kepada aku?

12. Majas Pleonasme

Majas yang menambahkan keterangan pada kalimat yang sudah jelas (sebenarnya tidak
diperlukan).

Contoh: Dia sudah turun ke bawah.

13. Majas Repetisi

Majas ini merupakan pengulangan kata, frasa, atau klausa untuk mempertegas maksudnya.

Contoh: Awas, tunggu kedatanganku besok! Tunggu!


14. Majas Aliterasi

Majas yang menggunakan pengulangan huruf konsonan pada awal kata.

Contoh: Beli baju biru bersama Budi.

Anda mungkin juga menyukai