KELAS :1J
NIM : 05.10.21.2562
Peyorasi adalah pergeseran atau perubahan makna menjadi lebih buruk atau lebih rendah
daripada makna asal. Sehingga, dapat dikatakan bahwa peyorasi adalah makna kata yang
berguna untuk membuat kasar sebuah makna.
Contoh :
Ameliorasi adalah perubahan makna suatu kata yang membuat kata tersebut menjadi lebih
sopan, lebih halus dari kata yang digunakan sebelumnya.
Contoh :
1. sejumlah obat-obatan terlarang telah disita oleh polisi. (obat-obatan terlarang: narkoba)
Generalisasi adalah seperangkat kalimat yang berbicara tentang ide atau topik. Kalimat-
kalimat dalam paragraf generalisasi menunjukkan kesatuan pikiran atau memiliki koneksi
dalam membentuk ide atau topik.
Contoh :
1. Dalam hidup kita, kita memiliki tiga kebutuhan utama, yaitu kebutuhan pakaian, makanan,
dan akomodasi.
2. Sikap baik yang ditunjukkan oleh Adelia membuat benih-benih cinta muncul di hati Beni.
Sinestesia adalah salah satu majas yang masuk dalam kategori majas perbandingan. Secara
umum, ada banyak definisi tentang sinestesia sebagai gaya bahasa yang menghubungkan satu
indra dengan indra yang lain.
contoh :
1. Wajahnya dingin saat mendengar kabar kematian anaknya. (dingin = indra peraba bertukar
dengan indra pengelihatan)
2. Kata-katanya sangat pedas. (pedas = indra perasa bertukar dengan indra pendengaran)
Asosiasi adalah suatu pengeseran makna dari suatu kata yang mana timbul akibat adanya hal
mempunyai persamaan sifat dengan kata tersebut.
Contoh :
PENGERTIAN MAJAS
Majas adalah salah satu bentuk gaya bahasa untuk mendapatkan suasana dalam sebuah
kalimat agar semakin hidup. Mudahnya bisa kita pahami bahwa majas itu bisa menjadi
ungkapan yang bisa menghidupkan suatu kalimat. Majas melakukan penyimpangan dari
makna dari suatu kata yang biasa digunakan.
JENIS-JENIS MAJAS
1. Majas perbandingan
Majas perbandingan ini cukup banyak muncul di pelajaran sekolah, lho. Majas perbandingan
adalah majas yang membandingkan atau menyandingkan antara satu objek dengan objek
lainnya. Ada pun majas yang termasuk ke dalam majas perbandingan, antara lain alegori,
metafora, metonimia, litotes, hiperbola, pars pro toto, totem pro parte, dan eufimisme.
2. Majas sindiran
Majas sindiran adalah majas yang ditujukan untuk menyatakan sesuatu dengan maksud
menyindir. Untuk jenis majas sindiran yang paling sering muncul di buku sekolah, seperti
ironi, sarkasme, dan sinisme.
3. Majas penegasan
Majas penegasan adalah majas yang digunakan untuk menyatakan suatu hal secara tegas.
Nah, kalau untuk majas penegasan, di artikel ini nanti akan diberikan contoh dari pleonasme,
repetisi, dan aliterasi.
MACAM-MACAM MAJAS
1. Majas Alegori
Contoh: Hidup itu seperti roda berputar, kadang di atas, kadang pula di bawah.
2. Majas Metafora
Majas ini merupakan majas yang memakai analogi atau perumpamaan terhadap dua hal yang
berbeda.
3. Majas Metonimia
Majas ini menyatakan suatu hal dengan dengan memakai kata lain yang punya keterkaitan
(misalnya sebuah merek dagang).
4. Majas Litotes
5. Majas Hiperbola
Majas yang merupakan ungkapan yang berlebihan dan tidak masuk akal.
8. Majas Eufimisme
Majas yang menggunakan ungkapan lebih halus terhadap ungkapan yang dirasa kasar atau
merugikan.
9. Majas Ironi
Majas sindiran ini digunakan dengan cara menyembunyikan fakta dan mengatakan hal yang
sebaliknya.
Contoh: Putih benar wajah kamu, sampai bisa aku sendoki bedaknya.
Majas sinisme ini lebih bersifat mencemooh atas ide atau pemikiran.
Contoh: Kamu sudah pintar ‘kan? Kenapa masih bertanya kepada aku?
Majas yang menambahkan keterangan pada kalimat yang sudah jelas (sebenarnya tidak
diperlukan).
Majas ini merupakan pengulangan kata, frasa, atau klausa untuk mempertegas maksudnya.