Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI IDIOLOGI TERBUKA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Individu Semester l


Program Strata Satu  ( S.l ) Fakultas Ushuludin
Mata Kuliah Filsafat Pancasila dan Kewarganegaraan
Dosen : Rose Kusumaning Ratri, M.A
INSTITUT AGAMA ISLAM  NAHDLATUL ULAMA
(IAINU)
KEBUMEN
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah
tentang Pancasila sebagai Ideologi Terbuka dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga penulis berterima kasih pada Ibu Rose Kusumaning Ratri, M.A,
selaku Dosen mata kuliah Filsafat Pancasila dan Kewarganegaraan yang telah
memberikan tugas ini kepada penulis.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah penulis buat di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Kebumen, 23 Oktober 2015


Penyusun
DAFTAR ISI

Kata pengantar ………………………………………………………………………… 1


Daftar isi ………………………………………………………………………………. 2
Bab I Pendahuluan ………………………………………………………………... 3

A. Latar belakang …………………………………………………………... 3

B. Rumusan masalah ……………………………………………………….. 3

C. Tujuan …………………………………………………………………… 3
Bab II Pembahasan ………………………………………………………………… 4
A.  Pengertian Ideologi …………………………………………………………….
4
B.  Pancasila sebagai ideologi terbuka …………………………………………….
Bab III Penutup ……………………………………………………………………... 5
Daftar pustaka …………………………………………………………………………. 9

BAB I
PENDAHULUAN
A.                 Latar belakang
Pancasila adalah dasar falsafah Negara Republik Indonesia yang secara resmi
disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam pembukaan
UUD 1945, di Undangkan dalam Berita Republik Indonesia tahun 11 No. 7 bersama-
sama dengan batang tubuh UUD 1945
Dalam perjalanannya, sejarah eksisitensi pancasila sebagai dasar filsafat Negara
Republik Indonesia mengalami berbagai macam interpretasi dan menipulasi politik
sesuai dengan kepentingan penguasa demi kokoh dan tegaknya kekuasaan yang
berlindung di balik legitimasi ideology Negara pancasila dengan kata lain pancasila
hanya sebagai symbol formalitasnya saja namun tidak difungsikan sebagaimana fungsi
yang harus dijalankan dan tidak lagi diletakkan sebagai dasar filsafat serta pandangan
hidup. Pada hal secara historisnya pancasila sudah melalui proses yang panjang dan
rumit terkait keberadaanya sebagai ideology nasional dasar dalam kehidupan berpolitik
bangsa kita.
 Untuk lebih jelas mengenai hal yang dimaksud marilah sama-sama kita simak
pada bab selanjutnya mengenai Pancasila Sebagai Ideologi Nasional.

B.                 Rumusan masalah
Apakah yang dimaksud ideologi?
Jelaskan pentingnya pancasila sebagai ideologi terbuka!

C.                 Tujuan
1.                    Mampu memahami fungsi dan peranan ideologi pancasila.
2.                    Mempu menjelaskan ciri-ciri pancasila sebagai ideologi terbuka.
3.                    Mempu melakukan perbandingan ideologi pancasila dengan ideologi liberalisme dan
komunisme/ sosialisme serta fasisme.
4.                    Mampu menguraikan pentingnya pancasila sebagai ideologi terbuka.
5.                    Mampu menampilkan contoh upaya merealisasikan nilai-nilai pancasila dalam
kehidupan sehari-hari.

BAB II
PEMBAHASAN
A.                Pengertian Ideologi
Orang yang pertama kali menggunakan istilah ideologi adalah Antoine Destult,
filosof Perancis yang hidup pada masa Revolusi Perancis. Secara Etimologi, istilah
idiologi berasal dari kata idea dan logos . Idea adalah gagasan, konsep, pengertian
dasar, cita-cita; sedangkan logos atau logoi adalah ilmu atau pengetahuan. Jadi, ideologi
artinya ilmu pengetahuan tentang ide-ide tentang keyakinan atau gagasan. atau,
ideologi bisa berarti ajaran atau doktrin, teori atau ilmu yang diyakini kebenaranya yang
disusun secara sistematis dan diberi petunjuk pelaksanaanya, baik dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dalam bahasa Yunani yang dikemukakan oleh A. Destult de Tracy (1836),
ideologi berasal dari kata eidos atau idein dan logia atau logos. Idein bararti bentuk atau
melihat, sedangkan logia berarti kata atau ajaran. Menurutnya, ideologi berarti ilmu
tentang terjadinya cita-cita, gagasan atu buah pikiran. Dari beberapa makna tersebut
diatas, makna kata ideologi secara harfiyah adalah kumpulan gagasan, cita-cita yang
harus dicapai, sistematis yang harus dijadikan dasar bagi perubahan institusi
kepentingan golongan atau kelas sosial. Jadi, mungkin saja ideologi seseorang berbeda
dengan orang atu kelompok lain.

Beberapa pengertian ideologi menurut para tokoh, antara lain:


Karl marx: ideologi adalah kesadaran palsu, sebab ideologi merupakan hasil
pemikiran tertentu yang diciptakan oleh para pemikir sesuai kepentingannya.
Louis althusser: ideologi adalah pedoman hidup, sebab setiap orang membutuhkan
pedoman hidup, baik sebagai individu maupun sebagai warga masyarakat.
Dr. Alfian: ideologi adalah suatu pandangan atau sistem nilai yang menyeluruh dan
mendalam tentang bagaimana cara yang sebaiknya, yaitu secara moral dianggap benar
dan adil mengatur tingkah laku bersama dalam berbagai segi kehidupan.

Pancasila sebagai idiologi dikarenakan pancasila merupakan sarana atau wadah


yang dapat mempersatukan bangsa Indonesia karena Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa Indonesia yang berisi cita-cita moral yang mengandung nilai-nilai dan
norma-norma luhur yang sudah berakar dan membudaya dalam masyarakat Indonesia.
Pancasila sebagai dasar negara, secara formal mendasari semua usaha dan
kegiatan bangsa Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang diangkat
oleh para perunding ketika mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
Sebagaimana yang tertulis dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945,
Pancasila menjadi landasan untuk menjiwai sistem pemerintahan Indonesia, termasuk
didalamnya Undang-Undang Dasar Republik Indonesia (UUD 1945).
Jadi, Pancasila sebagai ideology bangsa dan negara berarti Pancasila merupakan
suatu hasil pemikiran konsep, gagasan suatu teori atau ilmu yang diyakini kebenaranya,
atau tersusun secara sistematis dan dicita-citakan yang digali dan diambil dari nilai-
nilai luhur budaya masyarakat Indonesia.

B.                 Pancasila sebagai Ideologi Terbuka


Seperti kita ketahui, budaya masyarakat Indonesia dalam mencapai kata sepakat
melalui musyawarah dan konsensus dari masyarakat. Oleh karena itu, bentuk dari
proses pemikiran dari suatu masyarakat terbuka menjadi suatu dasar kepribadian
bangsa Indonesia sekaligus bagian dari konsep perumusan pancasila sebagai dasar
negara. Pancasila sebagai ideologi terbuka sama halnya dengan bangsa Indonesia yang
senantiasa terbuka dalam setiap dimensi kehidupan.
Menurut Dr. Alfian, kekuatan ideologi bergantung pada tiga dimensi yang
dikandungnya, yaitu:
1.                   Dimensi Realita
Perkembangan aspirasi dan pemikiran masyarakat Indonesia dalam mewujudkan
cita-citanya untuk hidup berbangsa dan bernegara secara nyata dan hidup dalam
masyarakat atau bangsanya. Misalnya, munculnya, ideologi Pancasila pertama kali
hingga kini.
2.                   Dimensi Fleksibelitas (pendukung)
Pancasila memiliki keluesan, baik untuk menjawab tantangan zaman dimasa kini
maupun menghadapi masa depan tanpa harus kehilangan kepribadian dan arah
kehidupan.
3.                   Dimensi Idealisme
Keterbukaan untuk menerima kemajuan zaman yang lebih baik yang sesuai
dengan nilai-nilai idealism. Pancasila tumbuh seiring dengan gerak perkembangan
bangsa melalui perwujudan dan pengamalan dikehidupan sehari-hari.
Adapun cirri-ciri Pancasila sebagai Ideologi terbuka adalah:
1.                  Dapat menginspirasi masyarakat untuk bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila.
2.                  Menghargai Pluralitas sehingga dapat diterima oleh masayarakat yang berlatar
belakang dan budaya yang berbeda.
3.                  Pancasila mempunyai pandangan hidup, tujuan dan cita-cita masyarakat Indonesia
yang berasal dari kepribadian masyarakat Indonesia sendiri.
4.                  Terjadi atas dasar keinginan masyarakat bangsa Indonesia sendiri tanpa dengan
campur tangan atau paksaan dari sekelompok orang.
5.                  Isinya tidak instan atau operasional sehingga tiap generasi boleh menafsirkannya
menurut zamannya.
6.                  Pengalaman sejarah bangsa Indonesia.

Adapun fungsi pokok pancasila sebagai dasar negara adalah sebagai berikut:
1.                  Sebagai dasar Negara, pancasila berkedudukan sebagai norma dasar atau norma
fundamental (fundamental norm) Negara dengan demikian Pancasila menempati
norma hukum tertinggi dalam Negara ideologi Indonesia. Pancasila adalah cita hukum (
staatside ) baik hukum tertulis dan tidak tertulis (konvensi).
2.                  Sebagai sumber dari segala sumber hukum, Pancasila merupakan kaidah Negara yang
fundamental artinya kedudukannya paling tinggi, oleh karena itu Pancasila juga sebagai
landasan ideal penyususnan arturan – aturan di Indonesia. Oleh karena itu semua
peraturan perundangan baik yang dipusat maupun daerah tidak menyimpang dari nilai
Pancasila atau harus bersumber dari nilai -nilai Pancasila.
3.                  Sebagai pandangan hidup, yaitu nilai Pancasila merupakan pedoman dan pegangan
dalam pembangunan bangsa dan Negara agar tetap berdiri kokoh dan mengetahui arah
dalam memecahkan masalah ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya serta
pertahanan dan keamanan.
4.                  Sebagai jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, nilai pancasila itu mencerminkan
kepribadian bangsa sebab nilai dasarnya kristalisasi nilai budaya bangsa Indonesia asli,
bukan diambil dari bangsa lain.
5.                  Sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia, pancasila lahir dari hasil musyawarah para
pendiri bangsa dan negara (founding fathers) sebagi para wakil bangsa, Pancasila yang
dihasilkan itu dapat dipertanggungjawabkan secara moral, sisio kulturil. Moral dalam
arti tidak bertentangan dengan nilai agama yang berlaku di Indonesia, sosio kultural
berarti cerminan dari nilai budaya bangsa Indonesia, karena itu Pancasila merangkul
segenap lapisan masyarakat Indonesia yang majemuk ini.

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN:
Setiap bangsa di dunia yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas ke
arah mana tujuan yang ingin dicapainya sangat memerlukan pandangan hidup.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dipergunakan sebagai petunjuk dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia baik dari segi sikap maupun prilaku
haruslah selalu dijiwai oleh nilai-nilai luhur pancasila. Pancasila sebagai ideologi
terbuka sangatlah penting bagi indonesia sebagai pedoman hidup sehingga dapat
melaksanakan tujuan pancasila sebagai ideologi yang bersifat terbuka atau univrersal
yang sebagaiman tercantum pada pembukaan UUD 1945.
DAFTAR PUSTAKA

        Drs. Chotib, dkk, Kewarganegaraan 3: Menuju Masyarakat Madani SMA kelas xii,
(Jakarta: Yudhistira, 2007), hal. 3-4.
        https://bachtiar52.wordpress.com/materi-pkn-smk/kelas-xi/pancasila-sebagai-
ideologi-terbuka/
        http://munirah-amran.blogspot.co.id/2013/03/pancasila-sebagai-ideologi-
terbuka.html
        http://www.artikelsiana.com/2015/07/pancasila-sebagai-ideologi-terbuka-pengertian-
makna-ciri.html
        http://munirah-amran.blogspot.co.id/2013/03/pancasila-sebagai-ideologi-
terbuka.html

Anda mungkin juga menyukai