Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA INSTRUMENTAL

PERCOBAAN I
SPEKTROFOTOMETRI ULTRA VIOLET

Disusun Oleh:
Nama lengkap : Shely Amelia Tuzzahro
NIM: 200500301

PRODI SARJANA (S1) FARMASI


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
PERCOBAAN I
SPEKTROFOTOMETRI ULTRA VIOLET

A. LATAR BELAKANG

Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri


darispektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari
spektrumdengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur
intensitascahaya yang di transmisikan atau yang di absorpsi. Pada umumnya ada
beberapa jenis spektrofotometri yang sering digunakan dalam analisis secara
kimiawi, antaralain: spektrofotometri vis, spektrofotometri UV, sepektrofotometri
Uv-Vis. Padaspektrofotometri ini yang digunakan sebagai sumber sinar/energ adalah
cahayatampak(visible). Cahayavisible termasuk spektrum elektromagnetik yang
dapatditangkap oleh mata manusia. Panjang gelombang sinar tampak adalah 380
sampai750 nm. Sehingga semua sinar yang dapat dilihat oleh kita, entah itu putih,
merah,biru, hijau, apapun. Selama ia dapat dilihat oleh mata, maka sinar tersebut
termasukke dalam sinar tampak (Khopkar, 1990).

Sumber sinar tampak yang umumnya dipakai pada spektro visible adalah lampu
Tungsten . Tungsten yang dikenal juga dengan nama Wolfram merupakan unsur
kimia dengan simbol W dan no atom 74. Tungsten mempunyaititik didih yang
tertinggi (3422 ºC) dibanding logam lainnya. karena sifat inilahmaka ia digunakan
sebagai sumber lampu. Sample yang dapat dianalisa denganmetode ini hanya
sample yang memilii warna. Hal ini menjadi kelemahan tersendiridari metode
spektrofotometri
visible. Oleh karena itu, untuk sample yang tidakmemiliki warna harus terlebih dulu
dibuat berwarna dengan menggunakan reagentspesifik yang akan menghasilkan
senyawa berwarna. Reagent yang digunakanharus betul-betul spesifik hanya
bereaksi dengan analat yang akan dianalisa. Selainitu juga produk senyawa
berwarna yang dihasilkan harus benar-benar stabil (Day& Underwood, 1999).

Spektrofotometer UV berbeda dengan spektrofotometri


visible, padaspektrofotometri UV berdasarkan interaksi sample dengan sinar UV.
Sinar UV memiliki panjang gelombang 190-380 nm. Sebagai sumber sinar dapat
digunakanlampu deuterium. Deuterium disebut juga heavy hidrogen. Dia
merupakan isotophidrogen yang stabil yang terdapat berlimpah di laut dan daratan.
Inti atomdeuterium mempunyai satu proton dan satu neutron, sementara hidrogen
hanyamemiliki satu proton dan tidak memiliki neutron. Nama deuterium diambil
daribahasa Yunani,deuteros, yang berarti ‘dua’, mengacu pada intinya yang memiliki
dua pertikel. Karena sinar UV tidak dapat dideteksi oleh mata kita, maka
senyawayang dapat menyerap sinar ini terkadang merupakan senyawa yang tidak
memilikiwarna. Bening dan transparan. Spektrofotometri UV memang lebih simple
danmudah dibanding spektrofotometri visible, terutama pada bagian preparasi
sample.Namun harus hati-hati juga, karena banyak kemungkinan terjadi interferensi
darisenyawa lain selain analat yang juga menyerap pada panjang gelombang
UV. Halini berpotensi menimbulkan bias pada hasil analisa (Khopkar, 1990).
I. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Menentukan pengaruh subsituent terhadap panjang gelombang serapan


maksimum
2. Menentukan pengaruh pelarut terhadap panjang gelombang serapan maksimum
3. Menentukan E 1% 1cm suatu senyawa
4. Menetapkan kadar campuran senyawa secara simultan

II. DASAR TEORI

Batas sensitivitas mata manusia adalah sinar tampak atau terlihat (visible)
yaitu dengan panjang gelombang (λ) antara 4 x 10-7 m (400 nm) berupa
cahayaviolet/ungu/lembayung sampai 8 x 10-7 M(800nm) atau merah. Panjang
gelombang juga lazim disajikan dalam satuan nm dimana 1 m = 10-9 nm. Bila
cahaya UV-tampak (UV-Vis) dikenakan pada senyawa maka sebagian dari cahaya
tersebutakan diserap oleh molekul yang mempunyai tingkatan energi yang
spesifik. Setiapmolekul mempunyai tingkat energi dasar (ground state = GS)
yang spesik. Sinaryang diserap adalah untuk menaikkan elektron ikatan ke
tingkat energy eksitasi(excited state = ES). Karena level energy GS ke ES tiap
molekul spesifik maka E(sinar) yang diserap juga spesifik merupakan dasar
analisa kualitatif (Sitorus,2009).

Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri


darispektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari
spektrumdengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat
pengukur intensitascahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi.
Jadi spektrofotometer digunakanuntuk mengukur energi secara relatif jika
energi tersebut ditransmisikan,direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari
panjang gelombang. Kelebihanspektrofotometer dibandingkan fotometer adalah
panjang gelombang dari sinarputih lebih dapat terseleksi dan ini diperoleh
dengan alat pengurai seperti prisma,grating ataupun celah optis. Pada
fotometer filter, sinar dengan panjang gelombangyang diinginkan diperoleh
dengan berbagai filter dari berbagai warna yangmempunyai spesifikasi
melewatkan trayek panjang gelombang tertentu. Padafotometer filter, tidak
mungkin diperoleh panjang gelombang yang benar-benarmonokromatis,
melainkan suatu trayek panjang gelombang 30-40 nm.
Sedangkanpada spektrofotometer, panjang gelombang yang benar-benar
terseleksi dapatdiperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma.
Suatuspektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang
kontinyu,monokromator, sel pengabsorpsi untuk larutan sampel atau blangko
dan suatu alat
untuk mengukur perbedaan absorpsi antara sampel dan blangko
ataupunpembanding (Khopkar, 1990).

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam analisis


denganspektrofotometri UV-Vis terutama untuk senyawa yang semula tidak
berwarnayang akan dianalisis dengan spektrofotometri visible karena senyawa
tersebut harusdiubah terlebih dahulu menjadi senyawa yang berwarna. Berikut
adalah tahapan-tahapan yang harus diperhatikan.

a. Pembentukan molekul yang dapat menyerap sinar UV-VisHal ini perlu


dilakukan jika senyawa yang dianalisis tidak menyerap padadaerah tersebut.
Cara yang digunakan adalah dengan merubah menjadi senyawalain atau
direaksikan dengan pereaksi tertentu.

b. Waktu operasional (operating time)Cara ini biasa digunakan untuk


pengukuran hasil reaksi atau pembentukanwarna. Tujuannya adalah untuk
mengetahui waktu pengukuran yang stabil.

c. Pemilihan panjang gelombangPanjang gelombang yang digunakan untuk


analisis kuantitatif adalah panjanggelombang yang mempunyai absorbansi
maksimal. Untuk memilih panjanggelombang maksimal, dilakukan dengan
membuat kurva hubungan antaraabsorbansi dengan panjang gelombang
dari suatu larutan baku pada konsentrasitertentu.

d. Pembuatan kurva bakuDibuat seri larutan baku dari zat yang akan dianalisis
dengan berbagaikonsentrasi. Masing-masing absorbansi larutan dengan
berbagai konsentrasidiukur, kemudian dibuat kurva yang merupakan
hubungan antara absorbansi (y)dengan konsentrasi (X).

e. Pembacaan absorbansi sampel atau cuplikanAbsorban yang terbaca pada


spektrofotometer hendaknya antara 0,2 sampai0,8 atau 15% sampai
70% jika dibaca sebagai transmitans. Anjuran ini berdasarkananggapan
bahwa kesalahan dalam pembacaan T adalah 0,005 atau 0,5%
(kesalahanfotometrik). (Gandjar & Rohman, 2007)
III. ALAT DAN BAHAN
 ALAT
 Pipet volume
 Labu takar
 Spektrofogram
 BAHAN
 Air suling
 Asam salisilat
 Asam benzoat
 HCL 1 ml 0,1 N
 NaOH 0,1 N
IV. CARA KERJA

Buatlah larutan induk asam benzoatedalam air suling dengan kosentrasi 1 mg/ml.

Buatlah larutan induk asam salisilat dalam air suling kinsentrasi 1mg/ml

Pipetlah larutan nomer 2 sebanyak 1 ml dan encerkan dengan air suling 5 ml.dan buatlah spektogram dari masing
masing larutan pada lamda 200 nm sampai 320nm. Amati mengapa lamda serapan maksimum berbeda? Perhatikan
intensitas serapan tidak melebihi 0,8 dan tidak kurang dari 0,2 untuk analisis kuantitatif.

Kerjakan seperti no,3 sebelum diencerkan dengan air suling tambah dulu larutan hcl 1 ml,0,1N kemudian tambah
air sulig ad 5 ml, amati spektogramnya, pada lamda 200 sampai 320nm bandingkan lamda serapan maksimumnya
dengan no,3
Kerjakan sama dengan no 3 tetapi sebelum diencerkan tambah dulu larutan Naoh 0,1 N sebanyak 1 ml dan encerkan
dengan air suling sampai 5 ml. Amati spektogramnya ,pada lamda 200nm sampai 320nm mengapa mereka memiliki
serapan maksimum yang berbeda?

Hitung masing masing senyawa berapa harga serapan E1% 1cm dengan data yang anda dapat dari percobaab no 3 dan
no 5

Baca serapan asam benzoat pada lamda asam salisilat dan serapan asam salisilat pada lamda benzoate kemudian hitung
pula searapan E1% 1cm masing masing senyawa tersebut adakah kenaikan intensitas dan serapan lamda maksimum

Campurlah 1 ml asam benzoate dan 2 ml asam salisilat dari larutan no.2 kedalam labu takar 10ml. Amatilah
spektogram campuran tersebut pada lamda 200 nm sampai 300nm kemudian carilah kadar masing masing
senyawa c1 untuk asam benzoat dan c2 untuk asam salisilst dengan rumus

Anda mungkin juga menyukai