ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui apakah pembelajaran kimia dengan metode TGT
dapat memberikan prestasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan metode STAD pada materi
pokok hukum dasar kimia kelas X semester gasal di SMAN 2 Karanganyar tahun pelajaran
2011/2012. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan penelitian
Randomized Pretest-Posttest Comparison Group Design. Populasi penelitian adalah siswa
kelas X semester gasal di SMA Negeri 2 Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012 yang terdiri
atas 8 kelas. Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik Cluster Random Sampling
(pemilihan kelas secara acak). Sampel dalam penelitian ini terdiri atas 2 kelas yaitu kelas X.4
sebagai kelas eksperimen I (pembelajaran dengan metode TGT) dan kelas X.3 sebagai kelas
eksperimen II (pembelajaran dengan metode STAD). Pengambilan data penelitian
menggunakan tes kognitif dan angket afektif. Teknik analisis data menggunakan uji-t pihak
kanan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kimia dengan
metode pembelajaran TGT memberikan prestasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan metode
STAD pada materi pokok hukum dasar kimia kelas X semester gasal di SMAN 2 Karanganyar
tahun pelajaran 2011/2012.
Kata Kunci : Teams games Tournaments (TGT), Students Teams Achievement Divisions
(STAD), Prestasi Belajar Siswa, dan Materi Hukum Dasar Kimia
Copyright © 2012 67
JPK, Vol. 1 No. 1 Tahun 2012
Copyright © 2012 68
JPK, Vol. 1 No. 1 Tahun 2012
Copyright © 2012 69
JPK, Vol. 1 No. 1 Tahun 2012
digunakan rumus Kuder Richardson (KR- yang homogen atau tidak digunakan
20). (3) Tingkat kesukaran, ditentukan metode Bartlett. Adapun statistik uji yang
atas banyaknya siswa yang menjawab digunakan adalah:
benar butir soal dibanding jumlah seluruh
siswa yang mengikuti. (4) Daya pembeda
suatu item, ditentukan dari proporsi test x1 − x 2
kelompok atas yang dapat menjawab t=
1 1
dengan benar butir item yang s +
bersangkutan dikurangi proporsi test n1 n2
kelompok bawah yang dapat menjawab
dengan benar butir item tersebut.
(n1 − 1)s1 + (n2 −1)s2
2 2
Sedangkan teknik analisis angket afektif s2 =
menggunakan: (1) uji validitas, untuk n1 + n2 − 2
mengukur validitas digunakan rumus Keterangan: x1 = nilai rata-rata tes kelas
korelasi product moment. (2) Uji eksperimen I, x2 = nilai rata-rata tes kelas
reliabilitas, untuk mengetahui tingkat eksperimen II, n1 = jumlah sampel pada
reliabilitas digunakan rumus alpha. kelas eksperimen I, n2 = jumlah sampel
Sistem penskoran yang digunakan pada kelas eksperimen II, s = simpangan
menggunakan skala Likert. baku gabungan, s12 = variansi kelas
Teknik analisis data eksperimen I, s22 = variansi kelas
menggunakan uji t-pihak kanan yang eksperimen II.
mensyaratkan data normal dan homogen
[5]. Untuk menguji apakah sampel HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian dari populasi distribusi normal
atau tidak digunakan metode Lilliefors. Data hasil penelitian mengenai
Sedangkan untuk mengetahui apakah prestasi belajar secara ringkas disajikan
sampel penelitian mempunyai variansi pada Tabel 2.
Copyright © 2012 70
JPK, Vol. 1 No. 1 Tahun 2012
16 15
14
12 11
10
Frekuensi
8
8 7 Eksperimen
6 STAD
6
4 4 Eksperimen
4 3 3
2 2 2 2 TGT
2 1
0
16,3 25 33,7 42,4 51,1 59,8 68,5
Nilai Tengah
16
14
14
12 11
10
Frekuensi
8
8 7 7 7
Eksperimen
6 5
STAD
4 3 3
2
2 1 1 1
0
0
76,3 83 89,7 96,4 103,1 109,8 116,5
Nilai Tengah
frekuensi data mengalami tren naik dan kelas STAD dan TGT berturut-turut =
menurun berangsur-angsur dan puncak 0,062; 0,123; 0,077; 0,080) > Ltabel
tertinggi berada pada titik tengah jauh (0,150). Sedangkan homogenitas
lebih tinggi dari kelas eksperimen STAD dibuktikan χ2hitung (selisih nilai kognitif =
yaitu 103,1. Hal ini menunjukkan bahwa 0,205 dan nilai afektif = 0,105 ) > χ2tabel
kelas eksperimen TGT memberikan hasil (3,841). Adapun hasil perhitungan uji t-
yang lebih tinggi dalam hal pembentukan pihak kanan dirangkum pada Tabel 3.
afektif siswa dibandingkan dengan kelas Berdasarkan Tabel 3 diketahui
eksperimen STAD. bahwa harga thitung hasil uji pihak kanan
Hasil uji t-matching untuk (prestasi kognitif = 2,227 dan prestasi
menguji kesetaraan kemampuan sampel afektif 2,308) lebih besar dari ttabel
menunjukkan harga thitung sebesar 1,275 (1,669). Hal ini menyebabkan bahwa H0
masuk dalam daerah penerimaan H0 (DK ditolak. Sehingga dapat dikatakan bahwa
= { t ׀thitung < - 1,997 atau thitung >1,997}) prestasi belajar kognitif dan afektif siswa
yang berarti kedua sampel setara yang diajar dengan pembelajaran kimia
(matching). Data hasil penelitian metode TGT lebih tinggi dibanding
dinyatakan terbukti normal sebab harga metode STAD pada materi hukum dasar
Lhitung (selisih nilai kognitif dan afektif kimia. Hal ini disebabkan karena pada
Copyright © 2012 71
JPK, Vol. 1 No. 1 Tahun 2012
Copyright © 2012 72
JPK, Vol. 1 No. 1 Tahun 2012
[5] Budiyono. 2009. Statistika Dasar [10] Raden Sunarko. 2004. “Pengaruh
untuk Penelitian. Surakarta: UNS Pembelajaran TGT dan Sistem
Press. Modul terhadap Prestasi Belajar
IPA Siswa SLTP Terbuka Ditinjau
[6] Endang Nugrahaeni. 2007. dari Motivasi Belajar dan
“Student Centered Learning dan Intelegensi Siswa”. Tesis Pasca
Implikasinya terhadap Proses Sarjana UNS Surakarta.
Pembelajaran”. Jurnal Pendidikan
dan Kebudayaan. Volume 8, [11] Saifudin Azwar. 2002. Tes Prestasi
Nomor 1: 3. Fungsi dan Pengukuran Prestasi
Belajar. Yogyakarta: Pustaka
[7] Johnson, David W., Roger T. Pelajar.
Johnson, dan Mary Beth Stanne.
2000. “Cooperative Learning [12] Slavin, Robert E. 2010.
Methods: A Meta-Analisis”. Cooperative Learning: Teori, Riset
University Minnesota : 11. dan Praktik. Terjemahan Nurulita.
http//www.tablelearning.com/uploa Bandung: Nusa Media.
d/file/exhibit.html (diakses pada
tanggal 24 Februari 2012) [13] Van Wyk, Micheal M. 2011. “The
Effects of Teams-Games-
[8] Mohammed Shafiuddin. 2010. Tournaments on Achievement,
“Cooperative Learning Approach in Retention, and Attitudes of
Learning Mathematics”. Economics Education Students”.
International Journal of Educational School of Social Science, South
Administration. Volume 2, Number Africa.26(3):183.http://www.cluteins
(4): 589. itute.com/proceedings2010_Dublin
_ETLC_Articles/articles131. html
[9] Nana Syaodih S. 2005. Metode (diakes pada tanggal 11 November
penelitian Pendidikan. Bandung: 2011.
PT Remaja Rosdakarya.
Copyright © 2012 73