Anda di halaman 1dari 17

MATA KULIAH DOSEN PENGAMPU

Ilmu Kalam Ilham Syukur, S.SY., M.H.

MAKALAH
SEJARAH MUNCULNYA ILMU KALAM
DI SUSUN :
KELOMPOK 1
NURHAYAT 12020521482
RIFQI HAFIZUL AZKIYA 12020515677
LOKAL K
EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2021

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT,yang telah memberikan


rahmat serta hidayahnya,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Sejarah Munculnya Ilmu Kalam”.

Makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Ilmu
Kalam dengan dosen pengampu bapak Ilham Syukur, S. Sy., M. H..Dalam
membuat makalah ini,dengan keterbatasan ilmu yang kami miliki.Kami berusaha
mencari sumber data dari berbagai sumber informasi.

Kritik dan saran yang membangun dari semua pihak terkait sangat kami
butuhkan untuk perbaikan makalah ini.Dengan adanya makalah ini di harapkan
dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembacanya dan dapat
menginspirasi bagi para pembacanya.

Kotabaru,09 September 2021

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
2.1 Ilmu Kalam................................................................................................2
2.2 Sejarah Timbulnya Ilmu Kalam................................................................5
2.3 Epistimologi/Metode Ilmu Kalam...........................................................10
BAB III PENUTUP...............................................................................................11
3.1 Kesimpulan..............................................................................................11
3.2 Saran........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

.1 Latar Belakang
Dalam perkembangan agama islam banyak di pelajari berbagai ilmu-ilmu
keagamaan,misalnya ilmu fiqh,ilmu aqidah,dan ilmu tauhid.Ilmu-ilmu
tersebut mempunyai peranan tersendiri dalam memperlajari ilmu-ilmu tentang
agama islam.Ilmu fiqh mempelajari tentang hukum-hukum dalam agama
islam.Ilmu aqidah mempelajari tentang tingkah laku baik buruk manusia
menurut agama islam.Dan ilmu tauhid mempelajari tentang keesaan Tuhan.

Ilmu tauhid juga di sebut ilmu kalam,ilmu kalam adalah ilmu yang
membicarakan tentang wujudnya Tuhan (Allah),sifat-sifat yang mungkin ada
padanya.Dan membicarakan tentang rasul-rasul Tuhan,untuk menetapkan
kerasulannya dan sifat-sifat yang mesti ada padanya,sifat-sifat yang mungkin
ada padanya dan sifat-sifat yang tidak mungkin terdapat pada dirinya.Dalam
sejarah perkembangannya,dalam mempelajari ilmu tauhid,muncul banyak
model-model penelitian ilmu kalam,oleh sebab itu dalam makalah ini penulis
membahas tentang sejarah munculnya ilmu kalam.

.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu ilmu kalam ?

2. Bagaimana sejarah munculnya ilmu kalam ?

3. Seperti apa metode yang di terapkan ilmu kalam ?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui tentang ilmu kalam.

2. Untuk mempelajari sejarah munculnya ilmu kalam.

3. Untuk memahami metode yang di terapan ilmu kalam.

1
BAB II
PEMBAHASAN

.1 Ilmu Kalam

.1.1 Pengertian Ilmu Kalam

Menurut ahli tata bahasa arab,kalam adalah kata atau lafaz dengan
bentuk majemuk (ketentuan atau perjanjian).Secara teknis,kalam adalah
alasan atau argument rasional untuk memperkuat perkataan.Secara tata
bahasa,kalam merupakan kata umum tentang perkataan,sedikit atau
banyak,yang dapat di gunakan untuk setiap bentuk pembicaraan (likulli
ma yatakallamu bihi),atau ekspresi suara yang berturut-turut hingga
pesan-pesan suara itu jelas maksudnya.Dalam ayat 144 surah al-
A’raf,menyebut bi kalami yang di tujukan kepada Nabi Musa
AS,menurut al-Badawi maksudnya bi kalami iyyaka (Aku berbicara
langsung kepadamu).Dalam ayat 15 surah al-Fath,kalam Allah di artikan
janji atau ketentuan Allah SWT yang harus di ikuti oleh seluruh umat
manusia.1

Drs. H. Salihun mensinonimkan antara ilmu kalam dengan ilmu


tauhid,ilmu aqidah dan ilmu ushuluddin.2Dengan demekian beberapa
pengertian ilmu kalam di ketengahkan oleh beberapa ulama di
antaranya :

Ilmu kalam sebagaimana di kemukakan oleh Rasyid Ridha adalah


ilmu yang membicarakan bagaimana menetapkan kepercayaan-
kepercayaan keagamaan (agama islam) dengan bukti-bukti yang
yakin.Sedangkan Ibnu Khaldun lebih menekankan kepada kegunaannnya
yakni mempertahankan kemurniaan keyakinan agama.3

1
Ensiklopedi Islam 2,(Jakarta : PT Ichtar Baru Van Hoeve,1994),h. 345.
2
Drs. H. Sahilun A. Nasir,Pengantar Ilmu Kalam,cet. III,(Rajawali Pres,Juli 1994),h. 1.
3
Drs. Hasan Basri, M. Ag.,Drs. Murif Yahya, M. Pd.,& Tedi Priatna, M. Ag.,Ilmu Kalam Sejarah
dan Pokok Pikiran Aliran-Aliran,(Bandung : Azkia Pustaka Utama,2006),h. 1.

2
Menurut Muhammad Abduh,ilmu klam adalah ilmu yang
membicarakan tentang wujud Tuhan (Allah,sifat-sifat yang wajib/mesti
ada padanya,sifat-sifat yang mustahil/tidak mungkin ada padanya),dan
juga ilmu yang membicarakan tentang rasul-rasul Tuhan (Allah) yang
telah di tetapkannya serta mengetahui sifat-sifat yang mesti ada
padanya,dan sifat-sifat yang tidak mungkin ada padanya.4

Selain itu Musthafa Abd ar-Raziq menyebut ilmu kalam dengan


beberapa nama,antara lain : ilmu ushuluddin,ilmu tauhid,fiqh al-
Akbar,dan teologi islam.Di sebut ilmu ushuluddin karena ilmu ini
membahas tentang pokok-pokok agama.Sementara itu,ilmu tauhid adalah
suatu ilmu yang di dalamnya di kaji tentang asma’ (nama-nama) dan sifat
wajib,mustahil,dan ja’iz bagi Rasulnya,juga sifat yang membahas tentang
keesaan Allah SWT,dan hal-hal yang berkaitan dengannya.Sementara
fiqh akbar adalah ilmu yang menunjukkan kepada kita bahwa ilmu kalam
sama dengan ilmu tauhid,hanya saja argumentasi ilmu kalam lebih di
konsentrasikan pada penguasaan antara ilmu kalam dan ilmu tauhid.5

Ahmad Hanafi menyatakan bahwa ilmu kalam ialah ilmu yang


membicarakan tentang wujudnya Tuhan (Allah SWT),sifat-sifat yang
mesti ada padanya,sifat-sifat yang tidak ada padanya dan sifat-sifat yang
mungkin ada padanya dan membicarakan tentang rasul-rasul
Tuhan,untuk menetapkan kerasulannya dan mengetahui sifat-sifat yang
mesti ada padanya,sifat-sifat tang tidak mungkin ada padanya dan sifat-
sifat yang mungkin terdapat padanya.6

Menurut Harun Nasution,teologi dalam islam di sebut ‘ilm al-


Tauhid mengandung arti satu atau Esa dank eesaan dalam pandangan
islam,sebagai agama monothisme merupakan sifat yang penting di antara
segala sifat-sifat Tuhan.Teologi islam di sebut pula ‘ilm al-Kalam.Kalam
adalah kata-kata,sehingga dengan pengertian kalam ini muncul dua
pemahaman.Pertama,kalam ialah sabda Tuhan.Karena soal kalam sebagai
4
Ibid.
5
Abdul Rozak & Rosihon Anwar,Ilmu Kalam,(Bandung : Pustaka Setia,2007),h. 3.
6
Ahmad Hanafi,Teologi Islam (Ilmu Kalam),(Jakarta : Bulan Bintang,1974),h. 3.

3
sabda Tuhan atau Al-Qur’an di kalangan umat islam pada abad ke-9 dan
ke-10 Masehipernah menimbulkan pertentangan-pertentangan keras
sehingga timbul penganiayaan dan pembunuhan-pembunuhan terhadap
sesame muslim pada masa itu.Kedua,yang di maksud kalam adalah kata-
kata manusia,karena kaum teolog islam bersilat lidah dengan kata-kata
dalam mempertahankan pendapat dan pendirian masing-masing.Teolog
dalam islam di namai dengan mutakallimun yaitu ahli debat yang pandai
memakai kata-kata.7

.1.2 Alasan Penamaan Ilmu Kalam

Sebagaimana sudah di kemukakan di atas,kalam adalah kata-


kata.8Ilmu kalam di namakan juga ilmu tauhid.Arti tauhid ialah percaya
kepada Tuhan Yang Maha Esa (mengesakan Tuhan),tidak ada sekutu
baginya.9Beberapa alasan penamaan ilmu kalam adalah :10

1. Persoalan terpenting di antara pembicaraan-pembicaraan masa-masa


pertama islam adalah firman Allah SWT,Al-Qur’an,apakah azali atau
baru.Oleh karena itu,keseluruhan isi ilmu kalam merupakan bagian yang
penting sekali.

2. Dasar ilmu kalam yaitu dalil-dalil rasional yang pengaruhnya Nampak


nyata pada pembicaraan-pembicaraan para ulama islam,sehingga
kelihatan mereka sebaga para ahli bicara.Dalil Al-Qur’an dan Sunnah
baru di pakai sesudah mereka menetapkan kebenaran suatu persoalan dari
segi akal pikiran.

3. Pembuktian kepecayaan-kepercayaan agama menyerupai logika


filsafat.Pembuktian-pembuktian dengan logika di sebut ilmu
kalam.Orang yang ahli dalam ilmu kalam di sebut mutakallim
(mutakallimin).

7
Harun Nasution,Teologi Islam Aliran-Aliran Sejarah Analisa Perbandingan,(Jakarta : UI H-
Press,1978),h. ix.
8
Drs. Hasan Basri, M. Ag.,Drs. Murif Yahya, M. Pd.,& Tedi Priatna, M. Ag.,Op. Cit.,h. 2.
9
Ibid.,h. 3.
10
Ensiklopedi Islam 2,Op. Cit.,h. 345-346.

4
.2 Sejarah Timbulnya Ilmu Kalam
Secara historis,di kalangan umat islam telah terjadi perbedaan pendapat
yang mengakibatkan lahirnya aliran-aliran kalam seperti :
Khawarij,Syi’ah,dan Murji’ah.Lahirnya aliran kalam ini sebagai wujud
implikasi adanya perbedaan politis tentang siapa yang berhak menjadi
khalifah untuk mengganti Nabi Muhammad SAW setelah wafat tahun 11 H.11
Ilmu kalam sebagai disiplin ilmu yang berdiri sendiri di sebutkan untuk
pertama kali pada masa khalifah Abbasiyah,al-Ma’mun (218 H),setelah
ulama-ulama Mu’tazilah mempelajari kitab-kitab filsafat yang di terjemahkan
ke dalam bahasa Arab di padukan dengan metode ilmu kalam.Sebelum masa
al-Ma’mun,ilmu yang membicarakan masalah kepercayaan di sebut al-Fiqh
sebagai imbangan Fiqh al-‘Ilmi,yaitu tentang hukum islam.Imam Abu
Hanifah (Imam Hanafi) menamakan bukunya al-Fiqh ak-Akbar tentang
kepercayaan agama.Dalam perkembangan selanjutnya,istilah fiqh di
khususkan untuk ilmu yang membicarakan persoalan-persoalan hukum
islam.12
Ilmu kalam belum di kenal pada masa Nabi Muhammad SAW maupun
masa pada masa sahabat-sahabatnya.Setelah ilmu-ilmu ke islaman satu
persatu muncul dan banyak orang membicarakan tentang kepercayaan alam
gaib atau metafisika,dalam ilmu ini terdapat berbagai golongan dan
aliran.Dalam waktu kurang lebih tiga abad kaum muslimin melakukan
berbagai perdebatan dengan sesame muslimin mencapai ilmu yang
membicarakan dasar-dasar aqidah dan rincian-rinciannya,baik oleh faktor
yang datang dari luar mereka,karena adanya kebudayaan-kebudayaan lain dan
agama-agama yang bukan islam.13

11
Ibid.
12
Ensiklopedi Islam 2,Loc. Cit.,h. 346.
13
Ahmad Hanafi,Op. Cit.,h. 6.

5
Sejarah berdirinya ilmu kalam apabila di lihat dari faktor penyebab dari
dalam islam dan kaum Muslimin sendiri,antara lain :14

1. Al-Qur’an sendiri di samping ajakannya kepada tauhid dan mempercayai


kenabian dan hal-hal lain yang berhubungan dengan itu,menyinggung
pula golongan-golongan dan agama-agama yang ada pada masa Nabi
Muhammad SAW,yang mempunyai kepercayaan-kepercayaan yang tidak
benar,seperti golongan yang mengingkari agama dan adanya
Tuhan,menyembah bintang-bintang,bulan,matahari.Golongan yang tidak
percaya akan keutusan nabi-nabi dan tidak mempercayai kehidupan
kembali di akhirat setelah mati.Adanya golongan-golongan tersebut di
samping adanya perintah Tuhan sedah tentu membuka jalan bagi kaum
muslimin untuk mengemukakan alasan-alasan kebenaran ajaran-ajaran
agamanya di samping menunjukkan kesalahan-kesalahan golongan-
golongan yang menentang kepercayaan-kepercayaan itu,dan dari
kumpulan alasan-alasan itulah berdiri ilmu kalam.

2. Ketika kaum muslimin selesai membuka negeri-negeri baru untuk masuk


islam,mereka mulai tentram dan tenang fikirannya,di samping melimpah-
ruahnya rizki.Di sinilah muali mengemukakan persoalan agama dan
berusaha mempertemukan nas-nas agama yang kelihatannya saling
bertentangan.

3. Persoalan politik,contohnya ialah soal Khalifat (pimpinan


pemerintahan).Ketika Rasulullah meninggal dunia,beliau tidak
mengangkat seorang pengganti,tidak pula menentukan cara pemilihan
penggantinya.Karena itu,antara sahabat Muhajirin dan Anshar terdapat
perselisihan,masing-masing menghendaki supaya pengganti Rasul dari
pihaknya.Inilah sebenarnya yang merupakan cikal bakal awal lahirnya
pemikiran politis teologis di kalangan umat islam.

14
Ibid,.h. 6-10.

6
Selain itu,ada faktor-faktor lain yang datangnya dari luar islam dan kaum
muslimin,yaitu :15

1. Banyak di antara pemeluk-pemeluk islam yang sebelumnya beragama


yahudi,nasrani dan lain-lain yang memasukkan ajarannya ke dalam
ajaran islam.

2. Golongan islam yang dulu,terutama golongan Mu’tazilah memutuskan


perhatiannya untuk penyiaran islam dan membantah alasan-alasan
mereka yang memusuhi islam.Salah satu senjata yang di gunakan dalam
perang pendapat yaitu filsafat.Dengan masuknya filsafat,semakin banyak
pembicaraan ilmu kalam.

3. Sebagai kelanjutan dari sebab tersebut,para mutakallimin hendak


mengimbangi lawan-lawannya yang menggunakan filsafat sehingga
mereka terpaksa memperlajari logika dari filsafat,terutama segi
ketuhanan.

Persoalan teologi islam sebenarnya bermula dan lebih di dominasi oleh


pergolakan politik,lebih tepatnya masalah khalifah,dengan warna sentiment
kelompok dan kesukuan yang cukup kental.Peralihan kekuasaan dari Nabi
Muhammad SAW ke Abu Bakar yang melewati perdebatan serius di Tsaqifah
Bani Sa’idah salah satu bukti warna politik,khususnya masalah khalifah
menjadi isu sentral.Persoalan politik teologi yang menyelubungi pembunuh
Utsman bin Affan di Madinah pada tahun 656 M semakin memperuncing
friksi umat islam yang oleh Montgomery Watt di sebut sebagai politik
agama.Peristiwa ini merupakan titik awal yang tepat untuk mengkaji
pergulatan dialektia ajaran dan praktek-praktek keagamaan.Peristiwa
terbunuhnya khalifah Utsam bermula dari lahirnya gerakan kelompk-
kelompok yang tidak puas terhadap kebijakan politik yang di ambilnya.16

15
Ahmad Hanafi,Op. Cit.,h.11-12.
16
Ibid.

7
Ali sebagai khalifah terpilih pengganti Utsam mendapat tantangan dari
pemuka-pemuka yang ingin menjadi khalifah,terutama Thalhah dan Zubeir
dari Mekkah yang mendapat dukungan dari Aisyah.Mereka di kalahkan Ali
pada perang Jamal di Irak tahun 657 M.Thlhah dan Zubaeir mati
terbunuh,Ummul Mukminin Aisyah di kembalikan ke Madinah di kawal
pasukan yang di pimpin saudaranya sendiri,yaitu Muhammad Ibn Abi
Bakar.Selanjutnya Ali mendapat tantangan dari Muawiyah Ibn Abi
Sufyan,gubernur Damaskus,yang tidak mau mengakui Ali sebagai
khalifah.Beliau menuntut agar Ali menghukum para pembunuh
Utsman.Pertempuran antara pasukan Ali dan Muawiyah tidak bisa di
hindarkan lagi sehingga terjadilah Perang Siffin pada bulan Shaffar 37 H/685
M.

Perang Shiffin di selesaikan dengan tahkin/arbitrase (perdamaian) ketika


pasukan Muawiyah terdesak mundur.Pihak Ali yang mau memenangkan
perang mengalami kerugian yakni di turunkan dari jabatan khalifah di
gantikan oleh Muawiyah.Walaupun demikian,Ali tetap mempertahankan
jabatan khalifah hingga wafatnya tahun 661 M.Sebagian tentara Ali yang
tidak menyetujui penyelesaian perang dengan jalam tahkim,meninggalkan
barisannya sehingga terkenal dengan nama al-khawarij (orang yang ke luar
dan memisahkan diri).Mereka menginginkan bahwa putusan hanya datang
dari Allah SWT dengan kembali kepada hukum-hukum yang ada dalam Al-
Qur’an.Mereka bersemboyan : La hukma illa lillah (tidak ada hukum selain
hukum Allah) atau la hakama illa Allah (tidak ada pengantara selain dari
Allah).

Khawarij memandang Ali,Muawiyah,Amr Ibn al-‘Ash,Abu Musa al-


Asy’ari dan orang-oran yang menerima arbitrase adalah kafir.Mereka
merujuk kepada surah al-Maidah ayat 44 bahwa siapa yang menentukan
hukum dengan apa yang telah di tutunkan Allah adalah kafir.Oleh karena
itu,keempat pemuka islam itu telah di pandang kafir/telah keluar dari islam
(murtad) sehingga mesti di bunuh.Kaum khawarij memutuskan untuk
membunuh keempat pemuka islam tersebut dan hanya Ali yang berhasil di

8
bunuh.Selanjutnya khawarij pecah menjadi beberapa sekte sehingga konsep
kafir dalam khawarij mengalami perubahan,yang di anggap kafir bukan hanya
orang yang tidak menentukan hukum dengan Al-Qur’an,tetapi orang yang
berbuat dosa besar (murtakib al-kaba’ir) di pandang kafir pula.

Mengenai orang yang berbuat dosa besar tersebut mempunyai pengaruh


dalam pertumbuhan teologi dalam islam,apakah masih mukmin atau sudah
menjadi kafir.Hal ini menimbulkan tiga aliran teologi dalam islam,yaitu :

1. Aliran Khawarij,menegaskan bahwa orang yang berdosa besar adalah


kafir,dalam arti telah keluar dari islam atau tugasnya murtad dan wajib di
bunuh.

2. Aliran Murji’ah,menegaskan bahwa orang yang berbuat dosa besar masih


tetap mukmin dan bukan kafir.Adapun soal dosa yang di lakukannya,hal
itu terserah kepada Allah SWT untuk mengampuni atau menghukumnya.

3. Aliran Mu’tazilah,tidak menerima kedua pendapat di atas.Bagi


mereka,orang yang berdosa besar bukan kafir tetapi bukan pula
mukmin.Mereka mengambil posisi antara mukmin dan kafir,yang dalam
bahasa arabnya terkenal dengan istilah al-Manzilah bain al-Manzilatain
(poisi di antara dua posisi).

Dalam islam,timbul pula dua aliran teologi yang terkenal dengan nama
al-Qadariyah dan al-Jabariyah.Menurut qadariyah,manusia mempunyai
kemerdekaan dalam kehendak dan perbuatannya.Adapun
jabariyah,berpendapat sebaliknya bahwa manusia tidak mempunyai
kemerdekaan dalam kehendak dan perbuatannya.Menurut paham jabariyah
dalam segala tingkah lakunya,manusia bertindak dengan paksaan dari
Tuhan.Segala gerak-gerik manusia di tentukan oleh Tuhan,sehingga di sebut
faham predestination or fatalism.Selanjutnya,muncul aliran yang menentang
Mu’tazilah yakni Asy’ariyah dan Maturidiyah yang keduanya di sebut aliran

Ahlus Sunnah wal Jama’ah.Aliran Maturidiyah banyak di anut umat islam

9
bermazhab Hanafi sedangkan aliran Asy’ariyah umumnya di anut oleh umat
Islam Sunni lainnya.17

.3 Epistimologi/Metode Ilmu Kalam

Ilmu kalam sebagai sebuah disiplin ilmu pasti memiliki sistematika dan
metode tersendiri.Metode yang di gunakan imu kalam adalah
keagamaan.Alasannya,karena para mutakallimun (teolog) untuk
mempertahankan keyakinan dan argumentasinya selalu dengan perkataan atau
pembicaraan dan perdebatan,sehingga orang yang ahli di bidang kalam di
sebut mutakallimun.Sebagai sebuah diskusi keagamaan,wacana kalam yang
menjadi objek kajiannya adalah keyakinan kebenaran tentang ajaran agama
islam,bukan mencari suatu kebenaran yang di bicarakan oleh filsafat.

Dengan batasan di atas,ada perdebatanm yang sangat mencolok antara


ilmu kalam dan filsafat.Ilmu kalam ingin mempertahankan kebenaran
keyakinan keagamaan secara logis dan argumentasi.Dengan kata lain,kalam
di dahului oleh keyakinan kemudian di lakukan sebuah
pembuktian.Sementara filsafat ingin mencari kebenaran dengan argument dan
pembuktian secara rasional untk di jadikan sebagai suatu pegangan dan
keyakinan.18

17
Harun Nasution,Op. Cit.,h. 7.
18
Ibid.,h. 34.

10
BAB III
PENUTUP

.1 Kesimpulan

Ilmu kalam membahas sekitasr kepercayaan tentang Tuhan dan sifat-


sifatnya,tentang rasul dan sifat-sifatnya serta kebenaran kerasulannya.Ilmu
ushuluddin ialah ilmu yang mebicarakan dasar-dasar agama (islam) ajaran
dasar itu di sebut aqaid,sedang ilmu tauhid membicarakan keyakinan tentang
keesaan Tuhan (mengesakan Tuhan).

Perbedaan antara ilmu kalam dengan ilmu tauhid dapat di lihat dari segi
metode yang di kembangkan dan sifat pembahasannya.Masa kenabian
Muhammad SAW terbentuk di bawah pimpinan Nabi Muhammad SAW,baik
sebagai rasul juga sebagai pimpinan atau kepala Negara.Masalah besar yang
di hadapi oleh kaum muslimin setelah wafatnya Rasulullah ialah siapakah
yang akan menggantikan Nabi Muhammad SAW sebagai kepala
Negara,bukan sebagai Nabi atau Rasul.Masalah ini dalam sejarah islam di
kenal sebagai khalifah.

Khalifah Abu Bakar dan Umar bin Khattab berjalan lancer dan
aman,walaupun terjadi sedikit masalah.Di penghujung jabatan kekhalifahan
Utsman bin Affan,terjadi kekacauan yang mengakibatkan Utsman bin Affan
terbunuh,oleh sebagian masyarakat yang kecewa terhadap kebijakan politik
khalifah Utsman.

Ali bin Abi Thalib di angkat sebagai khalifah,menggantikan Utsman bin


Affan.Kekacauan dan kemelut di dalam negeri tidak mereda,bahkan semakin
memuncak,sehingga terjadilah peperangan antara Muawiyyah,gubernur
wilayah Ali dan menuntuk bela kematian Utsman.Perang ini di sebut perang
Siffien.

11
Perang siffien berakhir dengan terjadinya Tahkim.Kedua belah pihak
sepakat untuk secara bersama-sama meletakkan jabatan masing-
masing.Tahkim ini dari pihak Ali di wakili oleh Abu Musa,dan dari pihak
Muawiyyah di wakili oleh Amru bin Ash.Tahkim berujung dengan
kericuhan,di sebabkan kelicikan Amru bin Ash.Pengunduran Ali dari khalifah
di setujui dan di terima oleh Amru bin Ash,tetapi ia menetapkan jabatan
khalifah pada Muawiyyah Ibn Abu Sofyan.

Golongan khawarij keluar dari barisan Ali,mereka menganggap Ali,Musa


Al-Asy’ari,Muawiyyah dan Amru bin Ash kafir dan harus di tuntut.Mereka
itu mesti di bunuh.Konsep kafir yang di anut oleh khawarij berkembang
menjadi faham bahwa orang yang berbuat dosa besar pun di anggap
kafir.Dari sinilah timbul aliran-aliran teologi islam (ilmu kalam),yaitu
khawarij,murji’ah,dan mu’tazilah.Kemudian berkembang pula aliran
asy’ariyah dan maturidiyah.

.2 Saran

Arti pentingilmu kalam ini bukan dan jangan di lihat dari sejarah awal
keberadaannya yang lebih dominan berperan membela akidah islamiah di
hadapan orang-orang yang menentang dan mengingkarinya.Tetapi ilmu
kalam utamanya lebih di maksudkan untuk menanamkan akidah yang kuat di
kalangan intern umat.

Kami sebagai penyusun makalah ini sangat menyadari bahwa dalam


penyusunan materi ini banyak sekali kekurangan.Untuk itu kami meminta
kepada para pembaca semuanya untuk memberikan saran dan kritiknya
supaya dalam pembuatan makalah selanjutnya bisa lebih baik lagi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Dewan Redaksi,Ensiklopedi Islam 2,(Jakarta : PT Ichtar Baru Van


Hoeve,1994).

Drs. H. Sahilun A. Nasir,Pengantar Ilmu Kalam,(Jakarta : Rajawali


Pres,Juli 1994).

Drs. Hasan Basri, M. Ag.,Drs. Murif Yahya, M. Pd.,& Tedi Priatna, M.


Ag.,Ilmu Kalam Sejarah dan Pokok Pikiran Aliran-Aliran,(Bandung : Azkia
Pustaka Utama,2006).

Abdul Rozak & Rosihon Anwar,Ilmu Kalam,(Bandung : Pustaka


Setia,2007).

Ahmad Hanafi,Teologi Islam (Ilmu Kalam),(Jakarta : Bulan


Bintang,1974).

Harun Nasution,Teologi Islam Aliran-Aliran Sejarah Analisa


Perbandingan,(Jakarta : UI H-Press,1978).

13

Anda mungkin juga menyukai