DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah laporan tutor dengan kasus
skenario 1 tentang “COVID 19”
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu metode pembelajaran pada mata
kuliah Pendidikan dan Promosi Kesehatan pada Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah memberikan masukan, dorongan dan bimbingan kepada penulis dalam
menyusun makalah ini baik dari segi moral dan materil. Ucapan terimakasih
tersebut ditujukan kepada:
1. Ibu Ns. Sri Mulyani, S. Kep., M. Kep. selaku dosen tutor Pendidikan dan
Promosi Kesehatan
2. Rekan-rekan kelompok 2 Pendidikan dan Promosi Kesehatan
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari masih jauh dari sempurna,
untuk itu sangat diharapkan saran dan kritik yang sifatnya konstruktif dari semua
pihak untuk perbaikan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini
bermanfaat bagi yang membaca dan bagi pengembangan Ilmu Keperawatan.
Penulis
Februari 2021
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
2.11.........................................................................................................edia
dalam PromKes ..............................................................................10
3.5 LO ....................................................................................................18
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
2.1. Defenisi
Promosi kesehatan adalah proses untuk meningkatkan kemampuan orang dalam
mengendalikan dan meningkatkan kesehatannya. Untuk mencapai keadaan sehat,
seseorang atau kelompok harus mampu mengidentifikasi dan menyadari aspirasi,
mampu memenuhi kebutuhan dan merubah atau mengendalikan lingkungan
(Piagam Ottawwa, 1986). Sedangkan menurut WHO 1984 promosi kesehatan
adalah proses membuat orang mampu meningkatkan kontrol terhadap, dan
memperbaiki kesehatan mereka.
Promosi kesehatan adalah ilmu yang membantu masyarakat menjadikan gaya
hidup mereka sehat optimal. Kesehatan yang optimal didefinisikan sebagai
keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual, dan intelektual. Ini bukan
sekadar pengubahan gaya hidup saja, namun berkairan dengan pengubahan
lingkungan yang diharapkan dapat lebih mendukung dalam membuat keputusan
yang sehat.
Selain pengertian tersebut di atas, beberapa ahli juga telah mengemukakan
pendapatnya tentang apa yang dimaksud dengan promosi kesehatan, beberapa
diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Lawrence Green, berpendapat bahwa promosi kesehatan adalah segala bentuk
kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi,
politik, dan organisasi yang dirancang untuk memudahkan perubahan
perilaku dan lingkungan kondusif bagi kesehatan.
b. Nesi Novita dan Yunetra Franciska, berpendapat bahwa promosi kesehatan
adalah proses peningkatan pengetahan masyarakat tentang kesehatan yang
disertai dengan upaya memfasilitasi perubahan perilaku dan merupakan
program kesehatan yang dirancang untuk membawa perbaikan atau
perubahan dalam individu, masyarakat, dan lingkungan.
Dan menurut piagam Ottawa 1986 juga ada beberapa strategi promkes, yaitu :
Sedangkan menurut Lawrence Green, tujuan dari promosi kesehatan dapat dibagi
dalam tiga kelompok, yaitu :
1) Tujuan Program
Refleksi dari fase sosial dan epidemiologi berupa pernyataan tentang apa yang
akan dicapai dalam periode tertentu yang berhubungan dengan status
kesehatan. Tujuan program ini juga disebut tujuan jangka panjang.
2) Tujuan Pendidikan
Pembelajaran yang harus dicapai agar tercapai perilaku yang diinginkan.
Tujuan ini merupakan tujuan jangka menengah.
3) Tujuan Perilaku
Gambaran perilaku yang akan dicapai dalam mengatasi masalah kesehatan.
Tujuan ini bersifat jangka pendek, berhubungan dengan pengetahuan, sikap,
dan tindakan.
2.6. Sasaran PromKes
Sasaran Primer (Primary Target).
Sasaran primer promosi kesehatan adalah masyarakat pada umumnya, seperti
kepala keluarga untuk masalah kesehatan umum, ibu hamil dan ibu menyusui
untuk masalah kesehatan ibu dan anak, dan lain-lain. Upaya promosi ini sejalan
dengan strategi promosi kesehatan pemberdayaan masyarakat (empowerment).
Sasaran Sekunder (Secondary Target).
Sasaran sekunder promosi kesehatan adalah para tokoh masyarakat, tokoh agama,
dan tokoh adat. Dengan memberikan pendidikan kesehatan pada kelompok ini
akan memberikan pendidikan kesehatan pada masyarakat di sekitarnya. Selain itu
apabila sasaran sekunder berperilaku sehat sebagai hasil dari pendidikan
kesehatan yang diterimanya, maka hal tersebut akan menjadi contoh dan diikuti
oleh masyarakat di sekitarnya.Upaya promosi kesehatan ini sejalan dengan
strategi promosi kesehatan dukungan sosial (social support).
Sasaran Tersier (Tertiary Target).
Sasaran tersier promosi kesehatan adalah para pembuat keputusan atau penentu
kebijakan, baik ditingkat pusat maupun daerah. Dengan kebijakan-kebijakan yang
dikeluarkan oleh sasaran tersier diharapkan akan berdampak terhadap perilaku
masyarakat selaku sasaran primer promosi kesehatan dan tokoh masyarakat selaku
sasaran sekunder promosi kesehatan. Upaya promosi kesehatan ini sejalan dengan
strategi global promosi kesehatan yaitu advokasi (advocacy). (journal. Andrianus
atu.2014)
2.7. Ruang Lingkup PromKes
1) Berdasarkan Ilmu
a) Ilmu prilaku: dasar membentuk prilaku manusia
b) Ilmu-ilmu yang diperlukan untuk intervensi prilaku
2) Berdasarkan Dimensi
a) Dimensi aspek sasaran pelayanan kesehatan
b) Dimensi tempat pelaksanaan promosi kesehatan (setting)
Indera Penerima
TINJAUAN KASUS
3.1. Step 1
1) Stunting
Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang
kurang dalam waktu lama. (REFERENSI)
2) Imunisasi
Imunisasi merupakan salah satu upaya prioritas Kementrian Kesehatan untuk
mencegah terjadinya penyakit menular yang dilakukan sebagai salah satu
bentuk nyata komitmen pemerintah untuk menurunkan angka kematian pada
anak. (Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009)
3) Gizi
Gizi adalah zat-zat yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan proses-proses
didalam tubuh. (REFERENSI)
4) Campak
Penyakit Campak adalah demam tinggi, bercak kemerahan pada kulit (rash)
disertai dengan batuk dan/atau pilek dan/atau konjungtivitis yang dapat
berujung pada komplikasi berupa pneumonia, diare, meningitis dan bahkan
dapat menyebabkan kematian. (KeMenKes)
5) PKGBM
PKGBM atau Program Kesehatan Gizi Berbasis Masyarakat adalah sebuah
program baru yang mendukung pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM) yang mana merupakan pendekatan yang cukup efektif
untuk mempercepat akses terhadap sanitasi yang layak melalui pemberdayaan
masyarakat dan perubahan perilaku secara kolektif. (KeMenKes)
3.2. Step 2
1. Apa saja faktor-faktor balita terkena stunting (Poniyem)
2. Apa yang dilakukan pemerintah pada pencegahan primer, sekunder, dan
tersier (Ellysha)
3. Apa gejala campak (Muly)
4. Bagaimana cara kita mempromosikan kesehatan agar anak-anak tidak takut di
imunisasi (Putri)
5. Bagaimana cara penanganan penyakit campak (Fadila)
6. Promkes seperti apa yang akan kita lakukan pada seseorang yeng terkena
campak (Anggun)
7. Apa faktor penyebab gizi buruk pada balita (Desta)
3.3. Step 3
1) Faktor-faktor balita terkena stunting
Stunting disebabkan oleh banyak faktor, seperti ekonomi keluarga, penyakit
atau infeksi yang berkali-kali, kondisi lingkungan, dan masalah non kesehatan.
(REFERENSI)
2) Pencegahan primer, sekunder, dan tersier yang dilakukan oleh Pemerintah
3) Gejala campak
a) Anak berbadan lebih pendek untuk anak seusianya.
b) Proporsi tubuh cenderung normal tetapi anak tampak lebih kecil/muda
untuk seusianya.
c) Berat badan rendah untuk anak seusianya dan pertumbuhan tulang
tertunda.
(REFERENSI)
4) Cara kita mempromosikan kesehatan agar anak-anak tidak takut di imunisasi
Agar anak tidak takut di imunisasi yaitu pertama dengan cara melakukan
pendekatan antara petugas imunsasi dan anak, karena agar anak bisa mengenal
terlebih dahulu dan akan merasa nyaman, yang kedua dampingi anak saat akan
di imunisasi, karena anak tersebut akan merasa nyaman saat di dampingi, lalu
yg terakhir berikan pemahaman terhadap anak tentang pentingnya imunisasi.
a) Berkenalan terlebih dahulu dengan petugas imunisasi
Anak akan merasa lebih nyaman jika ia mengenal atau mengetahui siapa
yang akan menyuntiknya. Oleh karena itu, perkenalkan terlebih dahulu
anak kepada dokter atau suster yang bertugas untuk mengimunisasi anak
Anda.
b) Tekankah bahwa imunisasi seperti ini sudah pernah dilakukan saat masih
bayi
Jelaskan kepada anak bahwa imunisasi yang akan dilakukan padanya saat
ini merupakan kelanjutan dari imunisasi yang pernah didapatnya saat
usianya lebih kecil. Tenangkan anak dengan memberitahu bahwa
imunisasinya saat kecil dulu berjalan dengan lancar
c) Katakan bahwa sakit yang dialami saat imunisasi tidak seperti yang
dibayangkan.
Banyak anak merasa ketakutan yang berlebihan terhadap jarum suntik.
Beritahukan kepada mereka bahwa sakit yang dialami hanya sebentar saja,
asalkan ia dapat berdiri atau duduk dengan tenang saat di imunisasi.
(REFERENSI)
5) Penanganan penyakit campak
Beberapa cara pencegahan campak :
Farmakologi : bisa memberikan Acetaminophen atau ibuprofen, dapat
mengurangi demam dan nyeri. Namun bisa I berikan vaksin dalam vaksin
kombinasi yang sekaligus digunakan untuk mencegah infeksi campak dan
gondongan, dikenal dengan vaksin MMR (Mumps, Measles, dan Rubella).
(REFERENSI)
6) Promkes untuk penyakit campak
Edukasi dan promosi kesehatan campak (measles) atau rubeola dapat dilaukan
dengan cara mendorong pasien untuk melakukan vaksinasi.
1. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
a) Penderita campak harus diisolasi dari orang lain untuk menghindari
resiko penularan. Penderita dilarang pergi ke sekolah atau tempat
penitipan anak sampai sekurang-kurangnya empat hari setelah
munculnya ruam.
b) Penderita campak harus menutup hidung dan mulut ketika batuk atau
bersin, membuang tisu kotor, mencuci tangan dengan baik dan tidak
menggunakan peralatan seperti sendok, piring, baju, dan selimut
yang sama dengan orang lain.
c) Wanita hamil, anak penderita kanker atau penderita gangguan
imunitas harus menghindari kontak dengan penderita campak. Jika
terdapat kontak dengan penderita, sebaiknya segera menghubungi
dokter.
d) Memberikan penyuluhan kepada masyarakat dan menjalankan
program wajib imunisasi campak berupa BIAS (Bulan Imunisasi
Anak Sekolah).
(REFERENSI)
7) Faktor penyebab gizi buruk pada balita
3.4. Step 4
3.5. Learning Objek(LO)
Menjelaskan Program apa saja yang dilakukan oleh pemerintah pada kasus
Stunting.
Mengacu Peraturan Presiden No. 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional
Percepatan Perbaikan Gizi, ada 13 kementerian yang sesuai tugas pokok dan
fungsinya melakukan pencegahan stunting.
Upaya pemerintah mencegah stunting dilakukan melalui program :
1) Pertama Peningkatan Gizi Masyarakat melalui program Pemberian makanan
tambahan (PMT) untuk meningkatkan status gizi anak. Kementerian
Kesehatan merilis, 725 ribu ibu hamil yang mendapatkan PMT untuk ibu
hamil dan balita kurus di Papua dan Papua Barat, Surveilans Gizi pada 514
Kabupaten/Kota dan Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada 514
Kabupaten/Kota.
2) Kedua, Sanitasi berbasis Lingkungan melalui peningkatan kualitas sanitas
lingkungan di 250 desa pada 60 Kabupaten/Kota, dengan target prioritas pada
desa yang tingkat prevalensi stuntingnya tinggi.
3) Ketiga, anggaran setiap desa dalam program ini sebesar 100 juta, dengan
target minimal 20 KK terlayani jamban individu sehat dan cuci tangan pakai
sabun dan kebijakan yang menyasar kepada warga miskin agar ada perubahan
perilaku.
4) Keempat, pembangunan infastruktur. Pemerintah membangun infrastruktur
air minum dan sanitasi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, salah
satunya mencegah stunting. Dalam kurun waktu empat tahun pemerintah
telah membangun Instalansi Pengolahan Air Limbah (IPAL), Tempat
Pengolahan Air (TPA), dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas).
(kominfo.go.id)
3.6. STEP 6
A. DEFINISI
Berkontribusi pada menurunnya angka stunting anak usia bawah dua tahun
dari 32,9% menjadi 20% pada akhir 2024 di di seluruh kabupaten/kota
melalui peningkatkan kesadaran publik dan melakukan perubahan perilaku
masyarakat untuk mencegah stunting melalui kampanye nasional dan strategi
komunikasi perubahan perilaku yang komprehensif.
C. ETIOLOGI STUNTING
Etiologi utama stunting adalah malnutrisi atau asupan yang tidak cukup atau
makanan yang kurang kandungan nutrisi untuk menunjang pertumbuhanPada
1000 hari pertama kehidupan sejak konsepsi sampai dengan anak berusia 2
tahun, faktor nutrisi dan lingkungan berperan besar dalam pertumbuhan anak,
sedangkan faktor etnik atau genetik tidak banyak berperan dalam
pertumbuhan anak di bawah usia 2 tahun.
D. KOMPLIKASI STUNTING
1) Ibu menyusui
4) Kader
3) Pemuka masyarakat
4) Pemuka agama
5) Media massa
1. Edukasi Pasien
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Promosi kesehatan adalah ilmu yang membantu masyarakat menjadikan gaya
hidup mereka sehat optimal.Pengubahan gaya hidup dapat difasilitasi dengan
menciptakan lingkungan yang mendukung, mengubah perilaku, dan
meningkatkan kesadaran.. Untuk mewujudkan atau mencapai visi dan misi
promosi kesehatan secara efektif dan efisien, maka diperlukan cara dan
pendekatan yang strategis yaitu strategi promosi kesehatan.Berdasarkan rumusan
WHO (1994) strategi promosi kesehatan secara global ini terdiri dari 3hal, yaitu
Advokasi(Advocacy), Dukungan Sosial (Social support), dan Pemberdayaan
Masyarakat(Empowerment).
Di dalam piagam Ottawa dirumuskan pula strategi baru promosi kesehatan, yang
mencakup 5 butir, yaitu KebijakanBerwawasan Kebijakan (Health Public
Policy),Lingkungan yang mendukung(Supportive Environment),Reorientasi
Pelayanan Kesehatan (ReorientHealth Service), Keterampilan Individu (Personnel
Skill), dan Gerakanmasyarakat(Community Action).Dalam pemilihan srategi
promosi kesehatan agar masyarakat lebih mudah untuk mengingat dan
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari mereka.Pemilihan srategi promosi
kesehatan yaitu diantaranya Ceramah, MediaMassa, Instruksi individual,
Simulasi, Modifikasi Perilaku dan Pengembangan Masyarakat. Dalam pemilihan
srategi promosi kesehatan pun ada aturan-aturan tersendiri, intinya adalah agar
srategipromosi kesehatan program-programnya semakin berkembang dan tidak
salah sasaran.
4.2. Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca khususnya kita sebagai perawat
dapat memahami tentang strategi promosi kesehatan dalam rangka memajukan
kesehatan masyarakat serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat , dan
dengan promosi kesehatan yaitu melalui penyuluhan kesehatan atau pendidikan
kesehatan kita sebagai perawat dapat mencegah berbagai penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2014.TujuanPromkes.https://www.mitrakesmas.com/2017/12/pengertian-
dan-tujuan- promosi-kesehatan.html. (Diakses pada tanggal 31 Januari 2021. Jam
21.20)
Hinchliff,Sue. 1999. Kamus Keperawatan Edisi 17. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran
Susilowati, Dwi. 2016. PROMOSI KESEHATAN. Jakarta : Kemenkes RI
World Health Organization. 2020. https://www.who.int/health-
topics/coronavirus. (Diakses
pada 24 Januari 2020)