Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN AKHIR

PERCOBAAN 8

PEMBUATAN LARUTAN

Disusun Oleh:
Kelompok 2

Berlian Inka Agustina (210331626057)


Fransiska Arnitadella (210331626060)
Moch. Seftian Danu Tirta (210331626006)
Nova Tiara Ramadhani (210331626100)

Dosen Pengampu:
Nazriati
Adilah Aliyatulmuna

MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA


TAHUN AJARAN 2021/2022
I. Tujuan Percobaan
- Memahami karakter dan sifat bahan-bahan kimia yang digunakan dalam
Praktikum Kimia Dasar I
- Mengaplikasikan cara penghitungan jumlah bahan padat atau larutan
pekat yang digunakan untuk membuat suatu larutan dengan molaritas
tertentu
- Memilih alat-alat yang dibutuhkan dalam membuat larutan dari bahan
padat atau larutan pekat
- Membuat larutan dari bahan padat dan larutan pekat dengan molaritas
tertentu

II. Dasar Teori


Teknik dasar pembuatan larutan merupakan salah satu keahlian yang harus
dimiliki
seseorang yang bekerja di Laboratorium Kimia. Pembuatan larutan untuk
keperluan
khusus di Laboratorium Kimia dapat dilakukan dari: (1) zat padatnya jika
senyawa
berwujud padat seperti NaOH, (2) larutan pekat jika senyawanya berwujud cair
seperti
HCl, dan (3) pengenceran dari larutan yang sudah diketahui konsentrasinya.
Satuan
konsentrasi yang paling sering digunakan adalah molaritas yang dinyatakan
dengan
simbol M. Molaritas adalah jumlah mol zat terlarut dalam tiap 1 L (1000 mL)
larutan.
Banyaknya zat terlarut (a) yang digunakan untuk membuat larutan yang zat
terlarutnya
berupa padatan dengan pelarut air dalam satuan molaritas dapat dihitung dengan
persamaan:

a=MxMrxV / 1000

dengan a = massa (gram) zat terlarut, M = molaritas, Mr = massa molekul relatif


zat
terlarut dan V = volume larutan (mL).
Pembuatan larutan dari larutan pekatnya yang belum diketahui molaritasnya,
maka
harus dihitung terlebih dahulu molaritas larutan pekat tersebut yang dapat
dihitung
melalui persamaan:

M=10xdx(rho) / Mr
dengan M = molaritas, d = kadar (% (b/v) larutan (rho) = massa jenis larutan
(Kg/L), dan Mr massa molekul relatif zat terlarut.

Apabila pembuatan larutan berasal dari larutan yang lebih pekat dan diketahui
konsetrasinya, maka dapat dilakukan pengenceran dengan mengikuti
persamaan:

M1xV1 = M2xV2

Dengan
M 1 = molaritas sebelum pengenceran (larutan yang diketahui konsentrasinya),
V 1 = volume larutan yang akan diencerkan (larutan yang diketahui
konsentrasinya),
M 2 = molaritas setelah pengenceran (larutan yang dibuat),
V 2 = volume larutan yang akan dibuat.

III. Prosedur Percobaan


Alat dan Bahan
Alat-alat:
1. Beaker glass 100 mL
2. Labu takar 100 mL
3. Kaca arloji
4. Batang pengaduk
5. Botol akuades
6. Pipet ukur 10 mL
7. Bola hisap
8. Botol reagen larutan NaOH (aq) (3 buah)
9. Gelas ukur 5 mL
10. Botol Reagen larutan HCl (aq) 0,1 M
Bahan:
1. Padatan NaOH (s)
2. Larutan HCl pekat (aq) (36%), massa jenis = 1,19 g/cm 3
3. Akuades

Prosedur Kerja
A. Pembuatan Larutan Induk NaOH
a. Timbanglah sebanyak 4,00 gram padatan NaOH dengan menggunakan kaca
arloji dan neraca
analitik yang disediakan.
b. Larutkan NaOH dengan + 40 mL akuades dalam beaker glass hingga larut.
c. Masukkan dalam labu takar 100 mL.
d. Bilas sisa NaOH dalam beaker glass, lalu masukkan ke dalam labu takar.
e. Tambahkan aquades hingga tanda batas, tutup labu takar dan lakukan
pengocokan beberapa
kali hingga larutan homogen.
f. Hitung konsentrasi larutan induk NaOH yang Anda peroleh.
g. Tempatkan dalam beaker glass 100 mL yang bersih dan kering.
h. Setelah selesai praktikum tempatkan dalam botol reagen NaOH yang berkode
A

B. Pengenceran Larutan Induk NaOH dengan Faktor Pengenceran 10


a. Ambil larutan induk NaOH pada percobaan pertama sesuai dengan
perhitungan yang Anda
kerjakan (lihat LKM) dengan menggunakan pipet ukur 10 mL.
b. Masukkan dalam labu takar 100 mL.
c. Tambahkan aquades hingga tanda batas, tutup labu takar dan lakukan
pengocokan beberapa
kali hingga larutan homogen.
d. Tempatkan dalam botol reagen NaOH berkode B.

e. Hitung konsentrasi larutan NaOH yang Anda peroleh.

C. Pengenceran Larutan Induk NaOH dengan Faktor Pengenceran 25


a. Ambil larutan induk NaOH pada percobaan pertama sesuai dengan
perhitungan yang Anda
kerjakan (lihat lembar pengamatan) dengan menggunakan pipet ukur 10 mL.
b. Masukkan dalam labu takar 100 mL.
c. Tambahkan aquades hingga tanda batas, tutup labu takar dan lakukan
pengocokan beberapa
kali hingga larutan homogen.
d. Tempatkan dalam botol reagen NaOH berkode C.
e. Hitung konsentrasi larutan NaOH yang Anda peroleh.

D. Pembuatan Larutan HCl 0,01 M


a. Ambil larutan HCl pekat sebanyak ....... mL sesuai dengan perhitungan yang
Anda kerjakan
dengan menggunakan gelas ukur.
b. Masukkan ke dalam labu takar 100 mL.
c. Tambahkan aquades hingga tanda batas, tutup labu takar dan lakukan
pengocokan beberapa
kali hingga larutan homogen.
d. Masukkan ke botol reagen HCl 0,01 M.
IV. Data Pengamatan dan Pembahasan

PEMBUATAN Massa (gram) Molaritas Volume akhir Molaritas


LARUTAN atau Volume awal akhir
NaOH (mL) awal

Larutan induk 4,03 gram - 100 mL 1M

Pengenceran 10 mL dari 2,5 M 100 mL 0,1 M


10 kali larutan induk

Pengenceran 4 mL dari 2,5 M 100 mL 0,04 M


25 kali larutan induk

Pembuat Densitas P (rho) Molaritas Molaritas Volume Volume


an (dalam awal akhir akhir awal
larutan %) (yang (yang
HCl ditanyak ditanyak
an) an)

larutan 36 % 1,19 11,7 M 0,01 M 100 mL 0,085


HCl mL

Arahan Pembahasan
1. Menghitung Konsentrasi Larutan Induk NaOH
Berat NaOH yang ditimbang = 4,03 g
Massa molekul relatif NaOH = 40
Volume larutan = 100 mL

Jadi molaritas larutan induk NaOH (Larutan A) =1 M

2. Menghitung volume larutan induk NaOH yang diambil (V1) untuk membuat
larutan NaOH dengan pengenceran 10 x dari larutan induk

Diketahui: V2 = 100 mL

M1/M2 = 1/10
Ditanya: V1
Jawab: V1 x M1 = V2 x M2
V1 x 10 = 100 x 1
V1 = 100 / 10
V1 = 10 mL
Jadi V1 adalah 10 mL

3. Menghitung konsentrasi larutan NaOH dengan faktor pengenceran 10 dari


larutan induk NaOH
Jawab: V1 x M1 = V2 x M2
10 x 1 = 100 x M2
M2 = 10 / 100
M2 = 0,1 M
Jadi M2 adalah 0,1 M

4. Menghitung volume larutan induk NaOH yang diambil (V1) untuk membuat
larutan NaOH dengan faktor pengenceran 25 dari larutan induk
Diketahui: V2 = 100 mL
M1 / M2 = 1 / 25
Ditanya: V1
Jawab: M1 x V1 = M2 x V2
25 x V1 = 1 x 100
V1 = 4mL
Jadi V1 adalah 4 mL

5. Menghitung konsentrasi larutan NaOH hasil pengenceran 25 x larutan induk


NaOH
Jawab: V1 x M1 = V2 x M2
4 x 1 = 100 x M2
M2 = 4/100
M2 = 0,04 M
Jadi M2 adalah 0,04 M

6. Menghitung volume HCl pekat untuk membuat larutan HCl 0,01 M


Diketahui : d = 36%
p = 1,19 g/cm3
Mr = 36,5
V2 = 100 mL
M2 = 0,01 M
Ditanya : V1
Dijawab : M1 = 10 x d x p / Mr
= 10 x 36 x 1,19 / 36,5
= 11,7 M
V1 x M1 = V2 x M2
V1 = V2 x M2 / M1
V1 = 100 x 0,01 / 11,7
V1 = 0,085 mL

Jadi volume HCl pekat yang ditambahkan untuk dapat mendapat Molaritas
0,01 adalah 0,085 mL

Kesimpulan Praktikum

Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan dapat disimpulkan :


1.Teknik pembuatan larutan dilakukan dengan mencampurkan dua larutan atau lebih
2.Larutan merupakan campuran homogen antara dua larutan atau lebih
3.Pengenceran dilakukan untuk larutan yang bersifat pekat
4.Penambahan aquades menyebabkan konsentrasi larutan berubah menjadi kecil dan
volumenya diperbesar

Anda mungkin juga menyukai