Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI

Dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Akuntansi

Dosen Pengampu : Een Siti Nurjanah, S. Pd., M. Pd.


Disusun oleh : Restina Septiani (NIM 21011617)
Kelas : Manajemen I

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

INSTITUT MANAJEMEN WIYATA INDONESIA

2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. Wb

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah yang Maha Kuasa karena atas berkat
dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah Prinsip-prinsip Akuntansi ini tepat
pada waktunya tanpa halangan suatu apapaun.

Penulis berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik,
saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang telah penulis buat.

Wassalamu’alaikum wr. Wb

Cicurug, Oktober 2021

Restina Septiani
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................i

Daftar Isi...........................................................................................................ii

BAB I Pendahuluan..........................................................................................

A. Latar Belakang.................................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................2

C. Tujuan Makalah...............................................................................2

BAB II Pembahasan.........................................................................................

A. Sifat Dasar Perusahaan dan Akuntansi...........................................3


B. Peran Akuntansi dalam Bisnis........................................................5
C. Pihak-pihak yang Berkepentingan dalam Informasi Akuntansi.....6
D. Prinsip dan Konsep Akuntansi........................................................7
E. Persamaan Akuntansi......................................................................10
F. Transaksi Bisnis dan Akuntansi......................................................11
G. Laporan Keuangan..........................................................................13

BAB III Penutup...............................................................................................


A. Kesimpulan.....................................................................................15

Daftar Pustaka...................................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akuntansi sangat dibutuhkan dalam sebuah perusahaan karena dengan akuntansi kita bisa
memantau kinerja perusahaan dan kondisi perusahaan yang kita jalani, apakah memperoleh
laba atau menderita kerugian. Dengan akuntansi kita dapat memperoleh informasi yang
nantinya akan berguna untuk pemakainya. Baik itu pihak internal perusahaan maupun pihak
eksternal perusahaan. Secara umum, pengertian akuntansi adalah proses pengidentifikasian,
pengukuran, pencatatan, dan pengkomunikasian informasi ekonomi yang bisa dipakai untuk
penilaian dan pengambilan keputusan oleh pemakai informasi ekonomi.

Dengan menggunakan prinsip-prinsip dan konsep yang tepat, akuntansi memiliki peran
yang sangat penting bagi bisnis dengan melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan dalam
bisnis.

Dalam pembentukan data akuntansi, persamaan dasar digunakan untuk laporan keuangan di
setiap perusahaan. Sistem akuntansi didasarkan pada penggunaan persamaan akuntansi
dasar ini. Persamaan dasar akuntansi ini merupakan hubungan atau satu kesatuan antara
kekayaan atau harta dengan utang, dan modal yang dimiliki oleh suatu perusahaan.

Setiap perusahaan yang dijalankan pasti terlibat dalam aktivitas yang dinamakan dengan
transaksi, baik transaksi keuangan maupun non-keuangan. Transaksi keuangan atau
transaksi bisnis adalah transaksi yang dilakukan perusahaan yang secara langsung
mempengaruhi kondisi keuangan atau hasil operasi perusahaan tersebut. Dalam akuntansi,
perusahaan hanya akan mencatat transaksi bisnis atau transaksi keuangan saja.

Untuk menjalankan bisnis tidak boleh sembarangan. Diperlukan adanya pengetahuan yang
memadai terkait usaha beserta aktifitas yang ada di dalamnya, salah satunya adalah
persoalan laporan keunagan. Keuangan merupakan unsur terpenting di dalam bisnis, karena
ini yang akan menjadi penentu apakah usaha itu berkembang atau sebaliknya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu sifat dasar perusahaan dan akuntansi?
2. Bagaimana peran akuntansi dalam bisnis?
3. Siapa saja pihak-pihak yang berkepentingan dalam informasi akuntansi?
4. Apa saja prinsip dan konsep akuntansi?
5. Apa itu transaksi bisnis dan bagaimana persamaan dasar akuntansi itu?
6. Apa pengertian, jenis, dan komponen dari Laporan Keuangan?

C. Tujuan Makalah
1. Dapat mengetahui dan memahami sifat dasar perusahaan dan akuntansi.
2. Dapat mengetahui dan memahami tentang peran akuntansi dalam bisnis.
3. Dapat mengetahui dan memahami pihak-pihak yang berkepentingan dalam informasi
akuntansi.
4. Dapat mengetahui dan memahami prinsip dan konsep akuntansi.
5. Dapat mengetahui dan memahami transaksi bisnis dan persamaan dasar akuntansi.
6. Dapat mengetahui dan memahami pengertian, jenis, dan komponen dari laporan keuangan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. SIFAT DASAR PERUSAHAAN DAN AKUNTANSI

Secara umum, usaha atau perusahaan (business) adalah suatu organisasi dengan sumber daya
dasar (input), seperti bahan baku dan tenaga kerja, digabung dan diproses untuk menyediakan
barang atau jasa (output) untuk pelanggan.

Pelanggan adalah individu atau perusahaan lain yang membeli barang atau jasa dengan
imbalan berupa uang atau barang berharga lainnya. Tujuan dari kebanyakan perusahaan
adalah memaksimalkan keuntungan.

Keuntungan atau laba (profit) adalah selisih antara uang yang diterima dari pelanggan atas
barang atau jasa yang dihasilkan, dan biaya yang harus dikeluarkan untuk input yang
digunakan guna menghasilkan barang atau jasa tersebut.

Tidak semua perusahaan betujuan untuk mendapatkan laba. Perusahaan jenis ini disebut
dengan perusahaan non laba (non-profit) atau sering juga disebut dengan perusahaan nirlaba.
Perusahaan nirlaba ini bertujuan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat, misalnya
melakukan penelitian di bidang kesehatan atau perlindungan terhadap sumber daya alam.
Contoh yang lain adalah badan pemerintah yang mengoperasikan pengelolaan air atau pabrik
pengelolaan limbah dengan tujuan tidak untuk mencari laba.

1.1 Jenis-jenis Usaha

Secara umum, usaha itu dibedakan dengan tiga jenis, yaitu:

1. Usaha Jasa (Service Businesses), yaitu usaha yang menyediakan jasa untuk pelanggan.
Contohnya perusahaan asuransi, pengacara, dokter, dan bengkel.
2. Usaha Dagang (Merchandising Businesses), myaitu usaha yang menjual produk yang
diperoleh dari pihak lain ke pelanggan. Contohnya mall, warung kelontong, dan toko.
3. Usaha Manufaktur (Manufacturing Businesses), mengubah input dasar menjadi
produk yang dijual kepada pelanggan individu. Contoh perusahaannya yaitu ASTRA
International Tbk.
1.2 Jenis Entitas Usaha

Di Indonesia, bentuk entitas usaha yang paling umum adalah:

1. Perusahaan Perseorangan (Proprietorship)

 Kebanyakan entitas usaha di Indonesia dan di dunia adalah perusahaan perseorangan.


 Biaya pendirian dan pengelolaan rendah.
 Bergantung pada sumber daya keuangan pemilik usaha.
 Diterapkan oleh usaha kecil.

2. Persekutuan (Partnership)

 Di Indonesia kita mengenal Firma dan CV sebagai jenis persekutuan.


 Menggabungkan kemampuan dan sumber daya lebih dari satu orang.

3. Perseroan Terbatas (Corporation)

 Kepemilikan berdasarkan jumlah saham (sero) yang dijual ke pemegang saham.


 Dapat memperoleh sumber dana dal am jumlah besar dengan cara mengeluarkan
saham.
 Diterapkan oleh usaha berskala besar.

4. Koperasi

Dimiliki oleh sekelompok orang (yang diakui sebagai anggota). Koperasi dijalankan
oleh dan untuk anggota saja.

Pengertian Akuntansi

Pengertian Akuntansi menurut American Institute Crtified Public Accounting (AICPA) adalah


seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dan dalam ukuran
moneter, transaksi dan kejadian-kejadian semuanya bersipat keuangan dan termasuk
menafsirkan hasil-hasilnya.
Menurut Accounting Principle Board (APB) Statement no 4, Akuntansi sebagai suatu
kegiatan jasa, yang fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam
ukuran uang, mengenai suatu badan ekonomi yang di maksudkan untuk digunakan dalam
pengambilan keputusan ekonomi.
B. PERAN AKUNTANSI DALAM BISNIS

1. Sebagai informasi keuangan

Proses akuntansi akan memberikan informasi keuangan bagi pihak-pihak yang


memerlukannya, baik itu pihak internal maupun eksternal. Informasi keuangan tersebut dapat
dijadikan dasar dalam mengambil keputusan managerial.

2. Sebagai bahan evaluasi keuangan

Dengan mengetahui informasi keuangan, maka seseorang atau perusahaan dapat mengetahui
apa yang perlu dilakukan di masa mendatang. Misalnya, setelah melakukan pencatatan
keuangan, seseorang mengetahui keuangannya mengalami masalah karena terlalu boros
dalam membeli kuota internet.

3. Sebagai alat kontrol dan bukti keuangan

Pencatatan keuangan yang dilakukan dengan baik akan membantu kita dalam memper-
tanggungjawabkan keuangan tanpa menebak-nebak pengeluaran.

4. Dapat membantu para Stakeholders dalam mengambil keputusan

Akuntansi dapat memudahkan pimpinan dalam mengambil keputusan yang baik dan tepat
bagi setiap bisnis yang sedang di tekuni/dijalani.

5. Dapat memantau pertumbuhan bisnis

Adanya akuntansi dalam bisnis, akan lebih mudah mengetahui aset, liabilitis, jumlah saldo,
jumlah pendapatan dan beban-beban.

6. Membantu dalam mengisi laporan keuangan bisnis

Catatan keuangan mencerminkan hasil operasi serta posisi keuangan perusahaan, dalam hal
ini peran akuntansi membantu untuk memahami apa yang terjadi dengan bisnis yang sedang
dijalankan secara finansial.

Dengan adanya laporan keuangan, catatan terkini akan membantu pebisnis untuk melacak
pengeluaran, margin kotor, dan kemungkinan utang, tetapi juga akan membantu
membandingkan data sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan.
C. PIHAK-PIHAK YANG BERKEPENTINGAN DALAM INFORMASI
AKUNTANSI

Pemangku kepentingan (business stakeholders) adalah perorangan atau entitas yang memiliki
kepentingan dalam kinerja ekonomi dan keberhasilan perusahaan.

1. Pemangku kepentingan pasar modal (capital market stakeholders), memenuhi sebagian


besar kebutuhan pendanaan agar perusahaan dapat memulai dan menjalankan usahanya.
Yang termasuk dalam pemangku kepentingan pasar modal adalah Kreditor dan Investor.

Kreditor adalah pihak yang memberikan pinjaman dana kepada perusahaan, sehingga kreditor
memiliki kepentingan dalam kinerja perusahaan untuk memastikan bahwa perusahaan
tersebut akan mampu membayar kembali dana yang sudah dipinjamkan oleh pihak kreditor.

Sedangkan investor adalah pihak yang memiliki modal dan menanamkan modalnya tersebut
kepada perusahaan dan nantinya berharap akan mendapatkan keuntungan pengembalian atas
moddiyana ditanamkan tausekut dalam bentuk dividem dan capital gain.

2. Pemangku kepentingan pasar barang atau jasa (product or service market


stakeholders) termasuk pelanggan yang membeli barang atau jasa dari perusahaan serta pihak
ketiga yang memasok bahan baku untuk perusahaan.

3. Pemangku kepentingan pemerintah (government stakeholders) memiliki kepentingan


dalam kinerja ekonomi perusahaan. Pemerintah akan menerima pajak perusahaan maupun
pajak penghasilan atas gaji karyawan perusahaan.

4. Pemangku kepentingan internal (internal stakeholders) termasuk individu-individu yang


dipekerjakan oleh perusahaan. Yang termasuk dalam pemangku kepentingan internal adalah
karyawan perusahaan.
D. PRINSIP DAN KONSEP AKUNTANSI
1.1 Prinsip Akuntansi

Untuk memudahkan dalam pemahaman suatu konsep dasar akuntansi yang baik maka
disusunlah prinsip akuntansi yang menjadi patokan dalam mempelajari ilmu ini. Prinsip
akuntansi adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan akuntansi secara
keseluruhan baik itu metode, prosedur, serta ketentuan yang mengandung teori atau pun
secara praktis. Penggunaan prinsip akuntansi sangat penting agar terdapat keseragaman
dalam hal, cara, metode, prosedur tertentu untuk menghasilkan informasi yang relevan dan
mudah dipahami oleh semua orang.

Prinsip-prinsip akuntansi tersebut antara lain:

1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)

Prinsip ini mengendaki digunakannya harga perolehan. Yang dimaksud harga perolehan
adalah harga pertukaran yang disetujui oleh kedua belah pihak yang tersangkut dalam
transaksi. Harga perolehan ini harus terjadi dalam transaksi diantara dua belah pihak pada
seluruh transaksi dengan pihak yang bebas (arm’s – length transaction). Harga perolehan ini
dapat terjadi pada seluruh transaksi dengan pihak ekstren, baik yang menyangkut aktiva,
utang, modal atau transaksi lainnya.

2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)

Pendapatan adalah aliran masuk aktiva yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang
dilakukan suatu unit usaha selama suatu periode tertentu. Dasar yang digunakan untuk
mengukur besarnya pendapatan adalah jumlah kas atau ekuivalennya yang diterima dari
transaksi penjualan dengan pihak bebas. Istilah pendapatan dalam prisip ini merupakan istilah
yang luas, dimana dalam pendapatan terdapat pula.

3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)

Matching principle adalah mempertemukan biaya dan pendapatan yang timbul karena biaya
tersebut. Prinsip ini berguna untuk menentukan besarnya penghasulan bersih setiap periode.
Karena itu biaya harus dipertemukan dengan pendapatan nya maka pembebanan biaya sangat
tergantung pada saat pengakuan pendapatan. Apabila pengakuan suatu pendapatan di tunda,
maka pembebanan biayanya juga akan ditunda sampai saat diakuinya pendapatan.
Salah satu akibat dari prinsip ini adalah digunakannya dasar waktu (actual basic) dalam
pembebanan biaya, dalam prakteknya digunakan jurnal penyesuaian setiap akhir periode
unuk mempertemukan biaya dengan pendapaan.

4. Prinsip Konsistensi

Prinsip ini diterapkan agar laporan keuangan dapat dibandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya, maka metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi
harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun,sehingga bila terdapat perbedaan antara
suatu pos dalam dua periode, dapat segera diketahui bahwa perbedaan itu bukan selisih
akibat penggunaan metode yang berbeda. Konsisensi tidak dimaksudkan sebagai larangan
penggantian metode,jadi masih di mungkinkan untuk mengadakan perubahan metode yang di
pakai.

5. Prinsip Lengkap (Full Disclousure Principle)

Full disciousure principle adalah menyajikan informasi informasi yang lengkap dalam
laporankeuangan. Karena informasi yang disajikan itu merupakan ringkaan dari transaksi-
transaksi dalam satu periode dan juga saldo-saldo dari rekening tertentu, tidaklah mungkin
untuk memasukkan semua informasi-informasi yang ada ke dalam laporan keuangan.

1.2 Konsep Dasar Akuntansi

Konsep akuntansi adalah berbagai konsep yang telah dijadikan rujukan dan dijadikan sebagai
standarisasi dalam menyampaikan sebuah konsep keuangan yang rapi dan mudah dipahami.

1. Konsep Entitas
Entitas adalah konsep yang paling dasar dalam akuntansi. Konsep ini bertujuan agar transaksi
perusahaan tidak di campuradukkan dengan transaksi pribadi, begitu pula antara traksaksi
entitas satu dengan entitas yang lain, tidak boleh di perlakukan bersama – sama ataupun
digabung, dengan cara membụat suatu garis batas atau pemisah yang jelas di sekililingnya.
Misalkan pendapatan yang di miliki oleh perusahaan tidak boleh di gabungkan di campur
adukkan dengan pendapatan yang di miliki sendiri atau pribadi.
2. Konsep Beban Historis
Konsep akuntansi ini lebih populer dikenal sebagai historical cost principle. Pada konsep ini
penilaian detil keuangan didasarkan pada beban yang telah terjadi dan tercatat dalam sistem
pencatatan keuangan tersebut.

3. Periode Akuntansi
Diperlukan konsep periode ini adalah untuk mengetahui atau gambaran yang tepat mengenai
kinerja perusahaan yang diperoleh saat perusahaan tersebut mencairkan hartanya menjadi
kas. Alasan pertama adalah agar para pihak yang mengambil keputusan dapat
mengevaluasikinerja perusahaan dan melihat kondisi serta kebijakan yang akan diambil.
Alasan kedua untuk menerapkan konsep periode akuntansi ini adalah untuk kepentingan
perencanaan perusahaan. Setiap periode diperlukan laporan keuangan yang tepat dan benar
serta pencatatan transaksi yang detil untuk perencanaan budget, atau strategi kedepannya.

4. Konsep Kesinambungan
Konsep kesinambungan dalam ilmu akuntansi menyatakan bahwa suatu entitas akan terus
diperlukan laporan keuangan secara periodik untuk mengukur tingkat keuangan dari
diramalkan untuk kemajuan usaha tersebut.

5. Konsep Satuan Moneter Stabil


Konsep ini bertujuan sebagai dasar untuk mengabaikan adanya efek dari inflasi di dalam
laporan akuntansi. Sehingga kita dapat menambahkan atau melihat lebih detil nilai rupiah
tersebut sehingga memiliki daya beli yang sama.
E. PERSAMAAN AKUNTANSI

Persamaan dasar akuntansi ialah hubungan atau satu kesatuan antara kekayaan atau harta
dengan utang, dan modal yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Dasar dari neraca akuntansi
dan laporan laba rugi (laporan keuangan) hampir semua organisasi asing didasarkan pada
persamaan dasar akuntansi. Persamaan ini memiliki rumus berikut (persamaan akuntansi
dapat dinyatakan sebagai):

Aset = Kewajiban + Ekuitas pemilik

Unsur-Unsur Dalam Persamaan Dasar Akuntansi

1. Aset

Aset adalah kekayaan atau sumber daya yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang diperoleh
dari akibat peristiwa masa lalu. Dan manfaat ekonomi dari sumber tersebut akan digunakan
untuk masa depan perusahaan nantinya.

Aset perusahaan terdiri atas kas seperti uang tunai atau cek kontan, dan piutang seperti
tagihan para karyawannya saat meminjam uang ke perusahaan di tempat mereka bekerja.
Selain itu bangunan, tanah, kendaraan, peralatan, dan perlengkapan kantor juga merupakan
bagian dari aset perusahaan. Aset perusahaan ini dapat mengalami penyusutan nilai seiring
dengan berjalannya waktu. Penyusutan ini dapat terjadi dalam jangka waktu yang relatif
pendek maupun panjang.

2. Liabilitas (Kewajiban)

Liabilitas adalah tanggung jawab perusahaan yang timbul akibat dari peristiwa masa lalu.
Yang dimaksud tanggung jawab disini ialah utang perusahaan tersebut. Biasanya perusahaan
berhutang untuk membangun atau menjalankan bisnis mereka.

Setelah bisnis tersebut sudah mulai menghasilkan keuntungan, perusahaan-perusahaan


tersebut akan menyisihkan sebagian keuntungannya untuk membayar utang.

3. Ekuitas (Modal)

Ekuitas atau modal merupakan sisa kepentingan dalam aset suatu perusahaan setelah
dikurangi dari membayar kewajiban. Modal ini biasanya akan digunakan kembali untuk
menjalankan kegiatan operasional di dalam perusahaan tersebut.
F. TRANSAKSI BISNIS DAN AKUNTANSI

Transaksi bisnis (business transaction) adalah kejadian ekonomis dari suatu perusahaan yang
secara langsung mempengaruhi kondisi keuangan atau hasil operasi dan harus dicatat oleh
perusahaan yang bersangkutan.

Dalam akuntasi, perusahaan hanya akan mencatat transaksi bisnis atau keuangan saja.
Misalnya, perusahaan harus mencatat pembelian kendaraan yang digunakan untuk mengirim
barang yang dibeli, baik secara tunai maupun kredit.

Seluruh transaksi bisnis yang dilakukan perusahaan ini akan mempengaruhi saldo masing-
masing akun, yaitu menjadi bertambah, berkurang atau bertambah dan berkurang. Dengan
kata lain, transaksi bisnis akan menyebabkan perubahan pada persamaan akuntansi yang
kemudian harus dicatat dan dan dilaporkan.

Semua transaksi bisnis perusahaan akan senantiasa berpengaruh pada perubahan pada ketiga
unsur persamaan dasar akuntansi, yaitu aset dan/ atau kewajiban dan/ atau ekuitas. Transaksi
bisnis perusahaan ini paling tidak akan mempengaruhi 2 (dua) diantara 3 (tiga) komponen
atau unsur dalam persamaan dasar akuntansi.

Transaksi bisnis dibagi menjadi dua kelompok, yaitu transaksi berdasarkan pihak yang
melakukannya dan transaksi berdasarkan sumbernya.

1. Transaksi Bisnis Berdasarkan Pihak yang Melakukannya

Berdasarkan pihak yang melakukan transaksi atau kegiatan bisnis, transaksi bisnis dibagi ke
dalam dua jenis.

1.1 Transaksi Bisnis Eksternal

Transaksi bisnis eksternal adalah segala transaksi atau kejadian bisnis yang berhubungan
dengan pihak di luar perusahaan. Transaksi eksternal biasanya berkaitan erat dengan usaha
mendapatkan laba dari kegiatan operasional perusahaan. Atau kegiatan perputaran modal
guna menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Beberapa contoh transaksi bisnis
eksternal adalah:

a. Pembelian bahan baku produk.


b. Pembelian perlengkapan untuk menjalankan usaha.
c. Pembayaran untuk sewa gedung.
1.2 Transaksi Bisnis Internal

Transaksi bisnis internal adalah segala transaksi atau kejadian ekonomis yang berhubungan
dengan pihak di dalam perusahaan. Atau dengan kata lain, pihak dalam perusahaan adalah
bagian-bagian dari perusahaan itu sendiri. Seperti divisi dalam perusahaan, pegawai, dan lain
sebagainya. Transaksi internal biasanya berhubungan dengan segala sesuatu yang
menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Beberapa contoh transaksi internal:

a. Pembayaran gaji pegawai.


b. Penggunaan perlengkapan perusahaan.
c. Pemanfaatan nilai guna mesin.

2. Transaksi Bisnis Berdasarkan Sumbernya


Berdasarkan sumber transaksi atau kegiatan bisnis, transaksi bisnis dibagi ke dalam dua jenis.
2.1 Transaksi Usaha

Transaksi usaha adalah segala transaksi atau kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan
kegiatan usaha atau operasional perusahaan. Contoh transaksi usaha yang
dilakukan perusahaan:

a. Pendapatan yang diperoleh perusahaan dari operasional.


b. Penjualan barang dagangan baik tunai maupun kredit.
c. Pembelian bahan baku untuk produksi.
d. Pendapatan yang belum diterima atau piutang.
e. Pendapatan yang diterima di awal/ di muka.

2.2 Transaksi Modal

Transaksi modal adalah segala transaksi atau kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan modal
perusahaan, pemilik perusahan, atau penanam saham (investor). Contoh transaksi modal yang
terjadi dalam perusahaan:

a. Penyerahan investasi atau dana modal dari pemilik perusahaan.


b. Penanaman investasi atau dana modal dari investor.
c. Pengambilan dana oleh pemilik perusahan, atau yang disebut juga prive atau drawing.
d. Pembayaran gaji pegawai perusahaan.
e. Pembayaran biaya-biaya rutin seperti biaya listrik, telepon, air, dan lain sebagainya.
G. LAPORAN KEUANGAN

1. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah laporan yang berisi pencatatan uang dan transaksi yang terjadi
dalam bisnis, baik transaksi pembelian maupun penjualan dan transaksi lainnya yang
memiliki nilai ekonomi dan moneter. Biasanya laporan ini dibuat dalam periode tertentu.
Penentuannya ditentukan oleh kebijakan perusahaan apakah dibuat setiap bulan atau setiap
satu tahun sekali, terkadang perusahaan juga menggunakan keduanya.

Laporan keuangan dibuat untuk mengetahui kondisi finansial perusahaan secara keseluruhan.
Sehingga para stakeholder dan pengguna informasi akuntansi bisa melakukan evaluasi dan
cara pencegahan dengan tepat dan cepat jika kondisi keuangan usaha mengalami masalah
atau memerlukan perubahan.

2. Jenis-jenis Laporan Keuangan

Terdapat lima jenis laporan keuangan utama pada bisnis.

1. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah laporan finansial perusahaan yang dibuat oleh bisnis untuk
mengetahui pengeluaran dan pemasukan bisnis secara mendetail. Isi dari laporan ini ialah
data-data pendapatan sekaligus beban yang ditanggung oleh perusahaan.

Biasanya laporan ini dibuat untuk menjelaskan kondisi keuangan perusahaan pada periode
tertentu. Maka dari itu, sebagian besar laporan dikerjakan pada akhir tahun atau akhir bulan,
sesuai ketentuan di perusahaan tersebut.

Dengan adanya laporan laba rugi, para stakeholder bisa mengetahui kondisi finansial
perusahaan yang terkini. Sehingga laporan tersebut bisa dijadikan sebagai dasar evaluasi
untuk langkah kebijakan selanjutnya.

2. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas atau yang biasa disebut dengan cashflow dapat diartikan sebagai catatan
keuangan yang berisi informasi tentang pemasukan dan pengeluaran selama satu periode.

Laporan ini akan sangat berguna ketika akan mengevaluasi struktur keuangan (likuiditas dan
solvabilitas), serta aktiva bersih perusahaan. Juga sebagai strategi adaptif menghadapi
perubahan keadaan dan peluang. Laporan arus kas dibuat oleh akuntan atau bagian finance,
setelah itu diserahkan kepada pihak stakeholder agar ditindaklanjuti untuk memastikan semua
pos pengeluaran dan pemasukan berjalan dengan baik.

3. Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal atau ekuitas adalah salah satu jenis laporan keuangan yang penting
terutama untuk perusahaan publik. Tujuan pembuatannya adalah agar perusahaan dapat
menggambarkan peningkatan maupun penurunan dari aktiva bersih (kekayaan) dalam periode
tertentu dengan prinsip pengukuran tertentu untuk dianut.

Tujuan dari dibentuknya laporan perubahan modal yakni memberi laporan mengenai
perubahan modal kerja dan membuat ikhtisar dari investasi dan dana yang dihasilkan di
dalam suatu periode serta aktiva pembayaran.

4. Laporan Neraca

Laporan neraca atau balance sheet biasanya terdapat beberapa informasi mengenai akun-akun
aktiva, serta hal-hal yang menjadi kewajiban perusahaan dalam satu periode. Dalam
penerapannya, laporan neraca terdapat dua macam. Yaitu bentuk stafel atau vertikal serta
bentuk skontro atau horizontal. Pada hakikatnya, laporan neraca adalah gabungan dari segala
laporan keuangan. Ini juga dibuat dalam waktu tertentu yang normalnya adalah satu tahun
sekali. Tujuannya adalah untuk menentukan langkah terkait finansial di tahun selanjutnya.

Kegunaan dari laporan neraca adalah untuk mengetahui beberapa kondisi keuangan dalam
sebuah perusahaan. Laporan ini menunjukkan apakah perusahaan tersebut memiliki kondisi
yang sehat atau tidak.

5. Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan mengacu pada informasi tambahan yang membantu
menjelaskan bagaimana perusahaan sampai pada angka laporan keuangannya. Catatan ini
juga membantu menjelaskan penyimpangan atau anggapan inkonsistensi dalam metodologi
akun tahun ke tahun. Catatan laporan keuangan bukanlah hal yang wajib, hanya untuk
memberikan kejelasan kepada mereka yang membutuhkannya tanpa memiliki informasi yang
ditempatkan di kolom pernyataan. Namun demikian, informasi yang termasuk dalam catatan
atas laporan keuangan seringkali penting karena dapat mengungkapkan masalah mendasar
terhadap kesehatan keuangan perusahaan.
BAB III
PENUTUPAN

A. Kesimpulan
1. Setiap perusahaan membutuhkan catatan laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut
ditulis dengan menggunakan prinsip akuntansi. Usaha atau perusahaan (business) adalah
suatu organisasi dengan sumber daya dasar (input) yang digabung dan diproses untuk
menyediakan barang atau jasa (output) untuk pelanggan.

2. Akuntansi memiliki peran sebagai informasi keuangan, sebagai bahan evaluasi keuangan,
sebagai alat kontrol dan bukti keuangan, dapat membantu para Stakeholders dalam
mengambil keputusan, dapat memantau pertumbuhan bisnis, serta akuntansi dapat membantu
dalam mengisi laporan keuangan bisnis.

3. Akuntansi memiliki prinsip biaya historis, pengakuan pendapatan, mempertemukan,


konsistensi, dan lengkap. Sedangkan konsep akuntansi yaitu entitas, beban historis, periode
akuntansi, kesinambungan, dan satuan moneter stabil. dalam mengisi laporan keuangan
bisnis.

4. Persamaan dasar akuntansi ialah hubungan atau satu kesatuan antara kekayaan atau harta
dengan utang, dan modal yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Persamaan akuntansi dapat
dinyatakan sebagai : Aset = Kewajiban + Ekuitas pemilik. Unsur-unsur persamaan dasar
akuntansi yaitu aset, liabilitas (kewajiban), dan ekuitas (modal).

5. Transaksi bisnis (business transaction) adalah kejadian ekonomis dari suatu perusahaan
yang secara langsung mempengaruhi kondisi keuangan atau hasil operasi dan harus dicatat
oleh perusahaan yang bersangkutan. Transaksi bisnis dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
transaksi berdasarkan pihak yang melakukannya dan transaksi berdasarkan sumbernya.

6. Laporan keuangan adalah laporan yang berisi pencatatan uang dan transaksi yang terjadi
dalam bisnis, baik transaksi pembelian maupun penjualan dan transaksi lainnya yang
memiliki nilai ekonomi dan moneter. Laporan keuangan memiliki 5 jenis, yaitu laporan laba
rugi, laporan arus kas, laporan perubahan modal, laporan neraca, dan catatan atas laporan
keuangan.
DAFTAR PUSTAKA

https://accurate.id/akuntansi/komponen-laporan-keungan/ (Diakses pada 5 Oktober


2021)

http://mosof.blogspot.com/2013/10/transaksi-bisnis-dan-persamaan-akuntansi.html?
m=1 (Diakses pada 5 Oktober 2021)

https://accurate.id/akuntansi/pengertian-persamaan-dasar-akuntansi/ (Diakses pada 5


Oktober 2021)

https://accurate.id/akuntansi/pengertian-laporan-keuangan-contoh-dan-fungsinya/
(Diakses pada 5 Oktober 2021)

https://dosenakuntansi-com.cdn.ampproject.org/v/s/dosenakuntansi.com/transaksi-
bisnis-perusahaan/amp?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw
%3D%3D#aoh=16333516895392&csi=1&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&amp_tf=From%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F
%2Fdosenakuntansi.com%2Ftransaksi-bisnis-perusahaan (Diakses pada 5 Oktober 2021)

http://rmovizar.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/82965/BAB+2.pdf (Diakses
pada 5 Oktober 2021)

http://www.scribd.com/document/535267421/Sifat-Dasar-Perusahaan-Dan-
Akuntansi (Diakses pada 2 November 2021)

Anda mungkin juga menyukai