Anda di halaman 1dari 2

NAMA : RIDHO RAHMADI

NIM : 41720690
JURUSAN : ELEKTRO (SORE)
MATA KULIAH : KECERDASAN BUATAN DALAM SISTEM TENAGA
DOSEN : I GUSTI NGURAH DARMA PARAMARTHA, S.T.,M.T.
HARI/TANGGAL : SELASA, 30 MARET 2021

1. Istilah kecerdasan buatan pertama kali dikemukakan pada tahun 1956 di Konferensi
Darthmouth. Sejak saat itu, kecerdasan buatan terus dikembangkan sebab berbagai penelitian
mengenai teori-teori dan prinsip-prinsipnya juga terus berkembang. Meskipun istilah
kecerdasan buatan baru muncul tahun 1956, tetapi teori-teori yang mengarah ke kecerdasan
buatan sudah muncul sejak tahun 1941. Menurut pendapat saya tentang kecerdasan buatan
dalam kehidupan adalah simulasi dari kecerdasan yang dimiliki oleh manusia yang
dimodelkan di dalam mesin dan diprogram agar bisa berpikir seperti halnya manusia.
Contohnya :
a. Search Engine
b. Fitur Selfie
c. GPS
d. Pemesanan Ojek Online
e. Media Sosial
f. Belanja Online

2. Tahap penyelesaian masalah pada kecerdasan buatan:


a. Mendefinisikan masalah dengan tepat. Pendefinisian ini mencakup spesifikasi yang tepat
mengenai keadaan awal (initial state) dan solusi yang diharapkan (goal state).
b. Menganalisis masalah tersebut serta mencari beberapa teknik penyelesaian masalah yang
sesuai.
c. Mempresentasikan pengetahuan yang diperlukan untuk masalah tersebut.
d. Memilih teknik penyelesaian masalah yang terbaik.

3. 8
A B
34

7 5

D C
6
Jarak terdekat untuk melalui keempat kota tersebut yaitu :
A-B-C-D : (=19)
A-B-D-C : (=18)
A-C-B-D : (=12)
A-C-D-B : (=13)
Jawabannya adalah (A-C-B-D=12) karena paling singkat diantara lainnya.
4. a. PENALARAN DEDUKTIF
Proses penalaran yang berasal dari satu atau lebih pernyataan umum untuk mencapai
kesimpulan secara logis.
 Penalaran dari umum ke khusus untuk membuat kesimpulan.
Contoh :
 Sebagian hewan berdarah dingin adalah ikan. (Premis).
Semua ikan berdarah dingin. (Simpulan).
 Banyak lagu-lagu dangdut yang sudah dinyanyikan oleh Via Vallen. (Premis).
Via Vallen adalah penyanyi dangdut. (Simpulan).

b. PENALARAN INDUKTIF
Penalaran berdasarkan bukti – bukti khusus/spesifik ke umum untuk membuat kesimpulan.
 Penalaran dari khusus ke umum untuk membuat kesimpulan.
Contoh :
 Pengamatan : Di puncak hawanya dingin, di daerah Batu hawanya dingin, di kawasan
Lembang hawanya juga dingin.
Kesimpulan : Daerah yang letaknya tinggi (dataran tinggi), hawanya akan dingin.
Kesimpulan atau argumen induktif tidak selalu atau pasti benar, namun ada probabilitas
(kemungkinan) akan benar.
 Pengamatan : Ridho suka makan nasi kuning, sate, soto, dan rawon
Kesimpulan : Ridho suka makan masakan tradisional indonesia
Oleh karena itu untuk menentukan kebenaran dari argumen induktif, harus ada pengujian.
Proses pengujian argumen induktif

Hipotesis /
Argumen

Hukum/Teori Uji Eksperimen

Tolak/Perbaiki
Pengamatan Teori

Anda mungkin juga menyukai