Anda di halaman 1dari 2

Menghargai dan Menerima Kaum LGBT, Bisakah?

Stevie

Tentu kita semua pernah mendengar kata “Kaum LGBT”, tetapi apa itu LGBT? LGBT adalah
sebuah singkatan dari Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender. LGBT merupakan orientasi seksual
dan identitas seksual yang berbeda dari umumnya yang ada di masyarakat. Ada beberapa faktor
yang bisa menyebabkan seseorang menjadi LGBT. 1) Faktor Lingkungan dan Pergaulan. Lingkungan
pergaulan seseorang menjadi faktor yang besar untuk seseorang LGBT. Pengaruh budaya barat yang
masuk kedalam pergaulannya membuat mereka mengenenal apa itu LGBT. 2) Faktor Keluarga.
Pendidikan dan perlakuan yang dilakukan orang tua kepada anaknya sangat mempengaruhi akan
seperti apa anak itu nantinya. Ketika anak perempuan diperlakukan kasar oleh saudara lelakinya
atau ayahnya maka akan timbul pemikiran dan sikap benci kepada semua laki-laki. 3) Faktor Genetik.
Pada umunya laki-laki memiliki kromoson XY, sedangkan perempuan memiliki kromoson XX. Tetapi
dalam beberapa kasus terdapat seorang pria berkromosom XXY. Berarti pria itu kelebihan 1
kromosom. Akibatnya, pria itu bisa memiliki sikap seperti perempuan.

Ada berapa jumlah LGBT di indonesia? Berdasarkan data kemenkes pada tahun 2012,
diperkirakan sejumlah 1.095.970 gay. Jumlah ini meningkat dari tahun 2009 yang sebelumnya hanya
sekitar 800.000 jiwa. Kaum LGBT ini tergabung dalam ratusan organisasi yang mendukung LGBT. Ada
dua jaringan nasional LGBT yang melindungi kaum LGBT. Pertama adalah Jaringan Gaya Warna
Lentera (Jaringan GWL-INA), jaringan ini telah didirikan pada tahun 4 februari 2007 di surabaya.
Jaringan ini didukung oleh organisasi nasional. Jaringan ini beranggotakan organisasi-organisasi
berbasis komunitas (OBK) dan bekerja untuk program-program pengendalian HIV serta memperkuat
kerja advokasi terkait pemenuhan hak-hak kesehatan seksual dan reproduksi dan hak-hak
kemanusiaan bagi komunitas GWL di indonesia. Jaringan kedua adalah forum LGBTIQ Indonesia.
Foroum ini bertujuan untuk memajukan dan memenuhkan hak-hak seksual serta untuk memperluas
jaringan-jaringan Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, Intersexual, dan Queer.

Di Indonesia sudah banyak fenomena kaum LGBT terselubung. Ada beberapa kasus yang
sampai disorot oleh media luar. Diantaranya 1). Pesta Gay Kelapa Gading. Penangkapan 141 pria
yang dianggap homoseksual dan mengadakan pesta seks gay. Media luar negeri ikut menyoroti
kasus ini dengan judul artikel ‘indonesian police arrest 141 men in jakarta over gay party’, 'Indonesia
police arrest dozens in raid on Jakarta gay sauna', 'Indonesia Police Arrest 141 Men Accused of
Having Gay Sex Party',  'Indonesian police arrest more than 140 men at alleged gay sauna party'.
2) Hukuman Cambuk Pasangan Gay Aceh. Di Aceh terdapat hukum yang mengatur hal itu. Bila
seseorang dengan sengaja melakukan perbuatan liwath (homoseksual) diancam hukuman paling
banyak 100 kali cambuk atau denda paling banyak 1.000 gram emas murni atau penjara paling lama
100 bulan. Kasus ini disorot media BBC dengan judul ‘no place to hide for LGBT people in indonesia’a
Aceh province’. 3) pernikahan Gay di Bali. Pernikahan yang terjadi pada september 2015 ini terjadi
antara warga amerika serikat dan indonesia. Kasus ini disorot media dari australia News.com.au
dengan judul ‘Controversy after gay marriage wedding in Bali’

Bagaimana seharusnya sikap kita?

Banyak masyarakat yang tidak setuju dengan keberadaan kaum LGBT. MUI atau Majelis
Ulama Indonesia menentang dan menyatakan LGBT haram. Terlebih lagi ada sejumlah aksi
penolakan kehadiran LGBT. Salah satu aksi penolakan terjadi di Bandung tepatnya di depan Gedung
Sate atau Kaantor Gubernur Jawa Barat. Para pengunjuk rasa merasakan kekhawatiran terhdaap
keberadaan LGBT yang akan mempengaruhi anak-anak di indonesia sehingga menjadi korban LGBT
dan alasan lainnya adalah karena menurut mereka, LGBT tak sesuai dengan kebudayaan di indonesia
serta menyimpang dari ajaran agama.

Sikap yang harus kita lakukan adalah mengakui dan menghormati keberadaan mereka. LGBT
adalah sebagai kelompok yang tidak boleh kita diskriminasi. Kita mengakui keberadaan mereka
bukan berarti kita menyetujui apa yang mereka lakukan, tetapi kita menghormati mereka sebagai
sesama manusia yang hak-hak nya perlu diperhatikan juga. Kita tidak boleh menghindari mereka
karena mereka juga manusia yang perlu diperlakukan sebaik-baiknya. Yang harus kita jauhi adalah
perbuatan mereka yang tidak sesuai dengan keyakinan kita.

Kesimpulan

LGBT juga adalah manusia biasa pada umunya yang memiliki kekurangan dan memiliki hak-
hak yang harusnya dilindungi serta manusia yang harus tetap dijaga harkat dan martabatnya.
Mereka juga ciptaan tuhan yang maha esa sama seperti kita yang harus kita terima seutuhnya dan
kita hargai sebagai sesama manusia. Sehingga seyoginya kita bisa hidup rukun dan damai beriringan
dengan kaum lgbt dengan saling menghormati satu sama lain.

Anda mungkin juga menyukai