Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 1

LAB. PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI

Nama : Annisa Rahma


NIM : 042543904

1. Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, ditegaskan bahwa


pendanaan penyelenggaraan pemerintahan agar terlaksana secara efisien dan efektif serta
untuk mencegah tumpang tindih ataupun tidak tersedianya pendanaan pada suatu bidang
pemerintahan yang terdapat dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004. Sebutkanlah
makna dari Undang-undang tersebut !
Jawab :
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, diwujudkan dalam rangka mendukung
penyelenggaraan otonomi daerah, melalui penyediaan sumber-sumber pendanaan
berdasarkan kewenangan pemerintah pusat, desentralisasi, dan tugas pembantuan yang
diatur melalui perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah, penyerahan, pelimpahan, dan
penugasan urusan pemerintahan kepada Daerah secara nyata dan bertanggung jawab harus
diikuti dengan pengaturan, pembagian, dan pemanfaatan sumber daya nasional secara adil,
termasuk perimbangan keuangan antara Pemerintah dan Pemerintahan Daerah. Sebagai
daerah otonom, penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan tersebut dilakukan
berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas.
Pendanaan penyelenggaraan pemerintahan agar terlaksana secara efisien dan efektif
serta untuk mencegah tumpang tindih ataupun tidak tersedianya pendanaan pada suatu
bidang pemerintahan, maka diatur pendanaan penyelenggaraan pemerintahan.
Penyelenggaraan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dibiayai dari APBD,
sedangkan penyelenggaraan kewenangan pemerintahan yang menjadi tanggung jawab
Pemerintah dibiayai dari APBN, baik kewenangan Pusat yang didekonsentrasikan kepada
Gubernur atau ditugaskan kepada Pemerintah Daerah dan/atau Desa atau sebutan lainnya
dalam rangka Tugas Pembantuan.
Sumber-sumber pendanaan pelaksanaan Pemerintahan Daerah terdiri atas Pendapatan
Asli Daerah, Dana Perimbangan, Pinjaman Daerah, dan Lain-lain Pendapatan Yang Sah.
Pendapatan Asli Daerah merupakan Pendapatan Daerah yang bersumber dari hasil Pajak
Daerah, hasil Retribusi Daerah, hasil pengelolaan kekayaan Daerah yang dipisahkan, dan Lain-
lain Pendapatan Asli Daerah yang sah, yang bertujuan untuk memberikan keleluasaan kepada
Daerah dalam menggali pendanaan dalam pelaksanaan otonomi daerah sebagai perwujudan
asas Desentralisasi.
Dana Perimbangan merupakan pendanaan Daerah yang bersumber dari APBN yangterdiri
atas Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK).Dana
Perimbangan selain dimaksudkan untuk membantu Daerah dalam mendanai
kewenangannya, juga bertujuan untuk mengurangi ketimpangan sumber pendanaan
pemerintahan antara Pusat dan Daerah serta untuk mengurangi kesenjangan pendanaan
pemerintahan antar-Daerah. Ketiga komponen Dana Perimbangan ini merupakan sistem
transfer dana dari Pemerintah serta merupakan satu kesatuan yang utuh.

2. Pendanaan penyelenggaraan pemerintahan harus terlaksana secara efisien dan efektif, agar
kesejahteraan masyarakat semakin meningkat. Jelaskan secara rinci dan berikan contohnya
pengoptimalan penggunaan dana desa serta dampak dari hal tersebut !
Jawab :
Dana desa digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat.
Tujuan dana desa diharapkan mampu mengentaskan kemiskinan, memajukan perekonomian
desa, mengatasi kesenjangan pembangunan antar desa, dan meningkatkan pelayanan publik
di desa. Tujuan ini bisa dicapai jika pemanfaatan dana desa bisa optimal sehingga desa masuk
kategori sebagai desa mandiri, mengacu pada indeks pembangunan desa.
Pemanfaatan dana desa yang optimal akan mampu mendorong desa untuk dapat
menyediakan fasilitas pelayanan publik bagi warga yang kurang mampu, sekaligus mampu
menyediakan lapangan pekerjaan bagi warganya. Ketersediaan lapangan pekerjaan di desa
tersebut akan mengurangi pengangguran, sekaligus mengurangi kemiskinan. Semakin banyak
desa mandiri, desa akan menjadi ujung tombak yang berperan dalam pengentasan kemiskinan
secara nasional.
Contoh pengoptimalan penggunaan dana desa, yaitu :
• Pengadaan, pembangunan, pengembangan, serta pemeliharaan sarana dan prasarana
dasar untuk pemenuhan kebutuhan :
- lingkungan pemukiman;
- transportasi;
- energi;
- informasi dan komunikasi; dan
- sosial.
• Pengadaan, pembangunan, pengembangan, serta pemeliharaan sarana dan prasarana
pelayanan sosial dasar untuk pemenuhan, pemulihan serta peningkatan kualitas :
- Kesehatan dan gizi masyarakat; dan
- Pendidikan dan kebudayaan
• Pengadaan, pembangunan, pengembangan, serta pemeliharaan sarana dan prasarana
ekonomi masyarakat Desa meliputi :
- Usaha budidaya pertanian (on farm/off farm) dan/atau perikanan untuk ketahanan
pangan;
- usaha industri kecil dan/atau industri rumahan, dan pengolahan pasca panen; dan
- usaha ekonomi budidaya pertanian (on farm/off farm) dan/atau perikanan berskala
produktif meliputi aspek produksi, distribusi dan pemasaran yang difokuskan pada
pembentukan dan pengembangan produk unggulan Desa dan/atau produk unggulan
kawasan perdesaan.
• Pengadaan, pembangunan, pengembangan, serta pemeliharaan sarana dan prasarana
lingkungan alam untuk :
- Kesiapsiagaan menghadapi bencana alam;
- Penanganan bencana alam; dan
- Pelestarian lingkungan hidup
• Pengadaan, pembangunan, pengembangan, serta pemeliharaan sarana dan prasarana
lingkungan sosial untuk :
- konflik sosial; dan
- bencana sosial.
Dampak positif pengoptimalan penggunaan dana desa yaitu dana desa sebagai
sumberdaya untuk mensinergikan program Pembangunan Nasional–Provinsi_dan daerah.
Dana desa menjadi motivasi masyarakat desa untuk kembali atau tetap di desa untuk
membangun desa melalui program padat karya dengan memanfaatkan potensi desa dan
memberdayakan kemampuan warga (SWAKELOLA). Kebijakan dana desa mengandung nilai
ekonomis dan politis. Secara ekonomis, dengan meningkatnya infrastruktur mendorong
produktivitas masyarakat dalam mengelola potensi yang dimiliki. Secara politis memacu
kesadaran masyarakat akan haknya ikut terlibat dalam pemerintahan dan pembangunan.
Dampak negatif pengoptimalan penggunaan dana desa yaitu desa kesulitan
mempertanggungjawabkan penggunaan dana mengikuti format laporan APBN. Penggunaan
dana tidak tepat peruntukkannya. Aktor pusat semakin sulit mengawasi penggunaan
anggaran. Kalau pun dilakukan melalui direct control, berimplikasi terhadap makin
membesarnya sumberdaya (manusia dan anggaran) untuk kegiatan pemantauan danevaluasi.
Desa menjalankan program menurut RPJMDes-nya dan kurang memperhatikan kebijakan
pembangunan daerah. Karena desa memiliki kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah
berdasarkan UU Desa. Dengan kewenangan itu tercipta ego-sektoral setiap desa, sehingga
terjadi persaingan antar desa, dan tidak munculnya sinkronisasi program untuk mendorong
pencapaian prioritas pembangunan kawasan dan daerah. Pemerintah Daerah kurang memiliki
power terhadap penggunaan dana desa. Daerah hanya berwenang memantau dan
mengevaluasi. Pembangunan Desa tidak terintegrasi dengan arah dan kebijakan
pembangunan Daerah.
3. Kepala daerah selaku kepala pemerintahan daerah adalah pemegang kekuasaan
pengelolaan keuangan daerah dan mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan
kekayaan daerah yang dipisahkan. Sebutkanlah wewenang dari kepala daerah dalam hal ini
!
Jawab :
Peran kepala daerah dalam hal keuangan daerah dimana kepala daerah sebagai pemegang
kekuasaan pengelolaan keuangan daerah. Dalam meningkatkan kemampuan keuangan
daerah mulai dari kewenangan pemberian persetujuan dan perizinan pelaksanaan
penanaman modal untuk permohonan penanaman modal dalam rangka penanaman modal
dalam negeri, menerbitkan peraturan daerah dalam rangka kemudahan investasi diderahnya,
penarikan pajak dan retribusi daerah, pinjaman daerah, kekayaan yang dipisahkan, dan
mengeluarkan keputusan kepala daerah yang dapat mendukung terciptanya sistem yang
mampu meningkatkan keuangan daerah, serta mengawasi berjalannya roda pemerintahan
dalam hal keuangan daerah dimana kepala daerah sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan
keuangan daerah.

4. Checklistlah (√) untuk jawaban yang benar sesuai dengan klasifikasinya, pada kolom yang
terdapat dibawah ini :

No Keterangan Pajak Pajak Retribusi Jasa Retribusi Jasa


Kabupaten/Kota Provinsi Umum Usaha

1 Pajak Kendaraan Bermotor √

2 Pajak Hotel √

3 Retribusi Pelayanan Kesehatan √

4 Bea Balik Nama Kendaraan √


Bermotor

5 Pajak Restoran √

6 Pajak Bahan Bakar Kendaraan √


Bermotor

7 Pajak Air Permukaan √

8 Pajak Hiburan √

9 Retribusi Pemakaian Kekayaan √


Daerah

10 Pajak Reklame √

11 Pajak Rokok √

12 Retribusi Pasar Grosir dan/atau √


Pertokoan

13 Pajak Penerangan Jalan √

14 Retribusi Tempat Pelelangan √


15 Retribusi Pelayanan √
Persampahan/Kebersihan

16 Pajak Mineral Bukan Logam dan √


Batuan

17 Retribusi Terminal √

18 Pajak Parkir √

19 Retribusi Pelayanan Pasar √

20 Retribusi Penggantian Biaya √


Cetak Kartu Tanda Penduduk dan
Akta Catatan Sipil

21 Pajak Air Tanah √

22 Retribusi Penggantian Biaya √


Cetak Peta

Sumber :
- https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-33-2004-perimbangan-keuangan-
antara- pemerintah-pemerintahan-daerah
- https://www.jogloabang.com/desa/contoh-contoh-sistematika-prioritas-penggunaan-
dana- desa-2020
- https://www.researchgate.net/publication/326034244_Analisis_Dampak_Pengelolaan_
dan_ Penggunaan_Dana_Desa_terhadap_Pembangunan_Daerah
- https://jatim.bpk.go.id/wp-content/uploads/2019/11/1.-Tulisan-Hukum-Wewenang-
Keuda- Revisi-infokum.pdf

Anda mungkin juga menyukai