Anda di halaman 1dari 10

BAB I

LATAR BELAKANG

Promosi kesehatan/pendidikan kesehatan merupakan cabang dari ilmu


kesehatan yang mempunyai dua sisi, yakni sisi ilmu dan sisi seni. Dilihat dari sisi
seni, yakni aplikasi pendidikan kesehatan adalah merupakan penunjang bagi
program-program kesehatan lain. Ini artinya bahwa setiap program kesehatan
yang telah ada misalnya pemberantasan penyakit menular/tidak menular, program
perbaikan gizi, perbaikan sanitasi lingkungan, upaya kesehatan ibu dan anak,
program pelayanan kesehatan dan lain sebagainya sangat perlu ditunjang serta
didukung oleh adanya promosi kesehatan
Menurut WHO Promosi Kesehatan adalah proses untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
Selain itu untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental,
dan sosial, maka masyarakat harus mampu mengenal serta mewujudkan
aspirasinya, kebutuhannya, dan mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya
(lingkungan fisik, sosial budaya dan sebagainya). Menurut Australian Health
Foundansion Promosi kesehatan adalah program-program kesehatan yang
dirancang untuk membawa perubahan (perbaikan), baik di dalam masyarakat
sendiri, maupun dalam organisasi dan lingkungannya.
Promosi kesehatan adalah kombinasi berbagai dukungan menyangkut
pendidikan, organisasi, kebijakan dan peraturan perundangan untuk perubahan
lingkungan dan perilaku yang menguntungkan kesehatan. Pendidikan kesehatan
adalah proses membantu sesorang, dengan bertindak secara sendiri-sendiri
ataupun secara kolektif, untuk membuat keputusan berdasarkan pengetahuan
mengenai hal-hal yang memengaruhi kesehatan pribadinya dan orang lain.
Promosi kesehatan adalah ilmu dan seni membantu masyarakat menjadikan
gaya hidup mereka sehat optimal. Kesehatan yang optimal didefinisikan sebagai
keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual, dan intelektual. Ini bukan
sekedar pengubahan gaya hidup saja, namun berkairan dengan pengubahan
lingkungan yang diharapkan dapat lebih mendukung dalam membuat keputusan
yang sehat. Definisi yang bahkan lebih sederhana diajukan oleh Larry Green dan
para koleganya yang menulis bahwa pendidikan kesehatan adalah kombinasi
pengalaman belajar yang dirancang untuk mempermudah adaptasi sukarela
terhadap perilaku yang kondusif bagi kesehatan.
BAB II
PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI

Penyuluhan mengenai Kesehatan Reproduksi Remaja berupa presentasi, diskusi


dan pertanyaan-pertanyaan dengan para Peserta penyuluhan di SMP dan SMA
yang berada di wilayah kerja Puskesmas Benteng. Informasi ini mencakup
pengertian apa itu Kesehatan Reproduksi Remaja, Pendidikan Seks, Definisi HIV
dan AIDS, Perilaku yang berisiko tertular virus HIV, Perjalanan HIV menjadi
AIDS dan Cara penularan virus HIV (media penularan)
.
Penyuluhan disampaikan dengan metode langsung (direct
communication/face to face communication) dan penyampaiannya
memperlihatkan materi penyuluhan kepada peserta kader dengan
menggunakan Slide program Microsoft Power Point.
BAB III
METODE PELAKSANAAN

1. Waktu dan tempat pelaksanaan


Hari/Tanggal : Senin s/d Sabtu , 2 Maret 2015 s/d 14 Maret 2015
Waktu : 9.30 WITA – selesai
Tempat : SMP dan SMA wilayah kerja Puskesmas Benteng
Topik : Masalah Kesehatan Reproduksi Remaja (Pengenalan HIV-
AIDS)
Peserta : Siswa/i SMP dan SMA wilayah kerja Puskesmas Benteng
Pemateri : dr. Billy Joe, dr. Laras Alditsa SK, dr. Nanda Lucky
Prasetya, dr.
Rendy Retnandy S, dr. Rini Syafrina, dr. Septiana Hasni,
dan
dr. Siti Dewi Jayanti
2. Alur Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan dibagi menjadi tahap, yaitu:
a. Tahap Sambutan
Acara pertama adalah sambutan dari perwakilan guru/kepala
sekolah pada masing – masing sekolah.
b. Tahap Perkenalan
Setelah memberi salam dan perkenalan, pemateri terlebih dahulu
menyampaikan maksud dan tujuan diberikan penyuluhan sebelum
materi disampaikan.
c. Tahap Penyajian Materi
 Penyajian materi penyuluhan melalui diskusi dengan bantuan
slide presentasi. Adapun materi penyuluhan meliputi :
 Kesehatan Reproduksi Remaja
 Defenisi Remaja
 Perkembangan Alat Reproduksi
 Pendidikan Seks
 Definisi HIV dan AIDS
 Perilaku yang berisiko tertular virus HIV
 Perjalanan HIV menjadi AIDS
 Cara penularan virus HIV (media penularan)

d. Tahap Penutupan
Di akhir presentasi materi, pemateri memberikan kesempatan pada
peserta untuk bertanya langsung apabila ada materi yang tidak
dimengerti. Setelah sesi tanya jawab dan diskusi, penyuluhan
ditutup dengan salam.
BAB V
MONITORING DAN EVALUASI

Tanggal
Monitoring Tanggal Evaluasi

2 Maret  Memperhatikan respon 2 Maret  Evaluasi Struktur


2015 s/d 14 peserta saat penyuluhan 2015 s/d 14 Semua peserta mendengarkan
Maret 2015 dilaksanakan. Maret 2015 dengan seksama materi yang
 Mengarahkan peserta untuk disajikan.
memberikan pertanyaan.  Evaluasi Proses
 Menjawab pertanyaan yang Pelaksanaan penyuluhan
diajukan. berjalan sebagaimana yang
diharapkan dan peserta
antusias mengajukan
pertanyaan kepada pemateri.
 Evaluasi Hasil
Peserta yang hadir mengerti
dan memahami isi dari materi
yang disampaikan. Hal ini
terbukti dengan adanya
pertanyaan yang antusias
mengenai materi dan timbal
balik yang terjadi cukup
memuaskan peserta.
BAB VI
KESIMPULAN
Kesehatan reproduksi remaja merupakan suatu kondisi sehat yg menyangkut
sistem, fungsi dan proses reproduksi yg dimiliki oleh remaja. Pendidikan seks
secara komprehensif adalah proses pendidikan yang dilakukan secara terencana
tentang seksualitas & reproduksi, meliputi aspek biologi, psikologi, sosiokultural
dan spiritual sehingga memiliki sikap & perilaku seksual yang sehat dan positif.
Pendidikan seks memandang seksualitas sebagai bagian kehidupan manusia
yang bersifat alamiah, positif, dan sehat dan bertujuan untuk memelihara
kesehatan reproduksi dan kebahagiaan keluarga
Permasalahan HIV-AIDS sekarang telah menjadi permasalahan kesehatan
global karena penyakit ini tidak pandang bulu, peluang tertularnya terdapat pada
individu-individu yang notabene kurang pengetahuan dan pengendalian diri yang
kuat, yang seharusnya bisa dicegah dengan mudah. Yang menjadi momok adalah,
penyakit ini sampai sekarang belum ada obatnya dan terus menggerogoti
penderitanya hingga hidupnya sudah tervonis.
Adanya layanan klinik VCT (Voluntary counseling test) yang ada di
Kabupaten Kepulauan Selayar mengindikasikan bahwa penyakit HIV-AIDS
merambah tidak hanya di ibukota-ibukota besar. Perilaku anak muda yang
terpengaruh oleh perkembangan pergaulan bebas perlu semakin diwaspadai. Oleh
karena itu Puskesmas Benteng, yang juga sudah memiliki pasien dengan HIV
positif, terus berupaya memberikan pengetahuan dan penyuluhan guna mencegah
penyakit ini mengenai masyarakat di wilayahnya. Melalui kader-kader kesehatan
di setiap desa yang tercakup dalam wilayah Puskesmas Benteng, pemateri
memberikan pemahaman tentang HIV-AIDS dari definisi hingga perilaku-
perilaku yang dapat menjauhkan diri dari risiko penyakit ini.
Peserta penyuluhan yang hadir cukup antusias. Perlu dipahamkan bahwa
perilaku yang berisiko selama ini adalah remaja-remaja yang kurang dalam hal
pengendalian diri dan wawasan agama mereka. Sebagai masyarakat yang
beragama dan menerapkan pola perilaku agamis, peran serta orang tua anak didik
dan tenaga kesehatan serta semua yang tergabung dalam upaya pencegahan
penularan virus mematikan ini, antusias dalam menyebarkan pemahaman serta
anjuran untuk menjauhi perilaku berisiko yang telah disebutkan dalam materi
penyuluhan. Oleh karena itu, penyuluhan ini sudah berjalan setiap tahun guna
terus membangunkan masyarakat akan pentingnya memahami penyakit HIV-
AIDS.
DAFTAR PUSTAKA

http://piscesdian.blogspot.com/2010/12/hindari-hivaids-bukan-odha.html. Diakses
pada tanggal 2 Juli 2013.

Serotinus, A. 2011.
http://kumpulanpelajarankulia.blogspot.com/2011/08/makalah-promosi-
kesehatan.html. Di akses tanggal 7 Juli 2013.
Laporan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM)
F1. Upaya Promosi Kesehatan

KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

Disusun Oleh

dr. Billy Joe

dr. Laras Alditsa K S

dr. Nanda Lucky Prasetya

dr. Rendy Retnandy S

dr. Rini Syafrina

dr. Septiana Hasni

dr. Siti Dewi Jayanti

PROGRAM INTERNSHIP DOKTER INDONESA


PUSKESMAS BENTENG
KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR
2015

Anda mungkin juga menyukai