Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONSEP MASYARAKAT DAN SOSIAL BUDAYA


MASYARAKAT

Dosen Pengampu :

M. Arwani., SHI., MM

Disusun Oleh :

- Mukarromatunnisak

- Muhimmatul Khoiroh

STIKES AR-RAHMAH MANDIRI INDONESIA

2021-2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengankarunianya kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan kami makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan
kepada pembaca tentang ISBD ( Ilmu Sosial dan Budaya Dasar)”serta untuk menyelesaikan tugas.

Ucapan terima kasih atas selesainya tugas ini dan semoga bermanfaat bagi penulis sendiri
dan bagi pembaca. Ucapan terima kasih kami haturkan kepada para staf dosen selaku dosen
pengampu mata kuliah ilmu sosial budaya dasar yang telah membimbing penyusunan malakah
ini.Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karenaitu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Akhir kata penulis mengucapkan Terima kasih.

Pasuruan, 26 September 2021

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………. I

DAFTAR ISI ………………………………………………………………... II

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………1

A. Latar Belakang …………………………………………...………………....... 1

B. Rumusan Masalah ……………………………………………...….. 1

C. Tujuan ………………………………………………………..…….. 1

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………... 2

A. Konsep Masyarakat ………………………………………………... 2

B. Komunitas (community) ………………………………………….... 2

C. Konsep - Konsep tentang Realitas Sosial Budaya ……………….... 3

D. Keragaman Sosial Budaya Indonesia ……………………………… 5

E. Manfaat Keragaman Sosial Budaya Indonesia ……………………. 6

F. Perbedaan Konsep Masyarakat dan Komunitas …………………… 6

BAB III PENUTUP ………………………………………………………… 8

A. Kesimpulan ………………………………………………………… 8

B. Saran ……………………………………………………………….. 8

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………. 9


BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep Masyarakat adalah segenap tingkah laku manusia yang di anggap
sesuai. Tidak melanggar norma-norma umum dan adat istiadat serta terintegrasi
langsung dengan tingkah laku umum. Masyarakat menurut definisi kamus dewan ialah
kumpulan manusia yang hidup bersama di sesuatu tempat dengan aturan dan cara
tertentu. Individu, keluarga dan kumpulan-kumpulan kecil merupakan anggota sebuah
masyarakat. Jaringan erat wujud dalam kalangan anggota tersebut, khususnya melalui
hubungan bersemuka. Daripada pergaulan ini, terbina pola hubungan sosial yang
berulang sifatnya seperti kegiatan gotong royong, bersama-sama merayakan sesuatu
perayaan melalui rumah terbuka, berkumpul menyambut pembesar yang datang
berkunjung, menghadiri kendui majlis perkahwinan, membantu mereka yang ditimpa
malapetaka yang sakit atau yang telah meninggal dunia. Kekerapan pergaulan ini
membina satu kesepaduan dalam masyarakat tersebut sebagai satu unit sosial.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dari Konsep Masyarakat ?
2. Apa saja bentuk keragaman sosial budaya masyarakat Indonesia ?

C. Tujuan
1. Mengerti maksud dari Konsep Masyarakat.
2. Mengerti berbagai bentuk dari keragaman sosial budaya masyarakat Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Masyarakat
Masyarakat adalah sekumpulan individu yang mengadakan kesepakatan bersama
untuk secara bersama-sama mengelola kehidupan. Terdapat berbagai alasan mengapa
individu-individu tersebut mengadakan kesepakatan untuk membentuk kehidupan
bersama. Alasan-alasan tersebut meliputi alasan biologis, psikologis, dan sosial.
Pembentukan kehidupan bersama itu sendiri melalui beberapa tahapan yaitu interaksi,
adaptasi, pengorganisasian tingkah laku, dan terbentuknya perasaan kelompok. Setelah
melewati tahapan tersebut, maka terbentuklah apa yang dinamakan masyarakat yang
bentuknya antara lain adalah masyarakat pemburu dan peramu, peternak, holtikultura,
petani, dan industri. Di dalam tubuh masyarakat itu sendiri terdapat unsur-unsur
persekutuan sosial, pengendalian sosial, media sosial, dan ukuran sosial. Pengendalian
sosial di dalam masyarakat dilakukan melalui beberapa cara yang pada dasarnya bertujuan
untuk mengontrol tingkah laku warga masyarakat agar tidak menyeleweng dari apa yang
telah disepakati bersama. Walupun demikian, tidak berarti bahwa apa yang telah
disepakati bersama tersebut tidak pernah berubah.

Apa yang menjadi kesepakatan bersama warga masyarakat adalah kebudayaan,


yang antara lain diartikan sebagai pola-pola kehidupan di dalam komunitas. Kebudayaan
di sini dimengerti sebagai fenomena yang dapat diamati yang wujud kebudayaannya
adalah sebagai suatu sistem sosial yang terdiri dari serangkaian tindakan yang berpola
yang bertujuan untuk memenuhi keperluan hidup. Serangkaian tindakan berpola atau
kebudayaan dimiliki individu melalui proses belajar yang terdiri dari proses internalisasi,
sosialisasi, dan enkulturasi.

Konsep Masyarakat adalah segenap tingkah laku manusia yang di anggap sesuai.
Tidak melanggar norma-norma umum dan adat istiadat serta terintegrasi langsung dengan
tingkah laku umum. Dan dapat mengorganisasikan dirinya dan berpikir tentang dirinya
sebagai satu kesatuan sosial dengan batasan-batasan tertentu. Setiap masyarakat pula
mempunyai budayanya yang tersendiri yang terbentuk daripada hubungan rapat sesama
anggotanya semenjak masyarakat itu wujud.

B. Komunitas (community)
Komunitas adalah satu kesatuan hidup manusia (kumpulan dari berbgagai
populasi) yang menempati suatu wilayah yang nyata dan berintegrasi menurut sistem adat
istiadat dan terikat oleh rasa identititas komunitas. Komunitas memiliki derajat
keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan populasi. Dalam
komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara komponennya
saling berhubungan melalui keragaman interaksinya.

Komunitas, menurut John Dewey, terbangun dari ikatan-ikatan (commonalities)


yang secara rumit saling terkait melalui komunikasi. Masyarakat tidak terus ada karena
penyebaran, karena komunikasi, tetapi cukup layak jika dikatakan bahwa masyarakat
terwujud dalam komunikasi. Ikatan-ikatan, dalam bentuk seperi ‘tujuan, kepercayaan, dan
pengetahuan’, adalah keharusan bagi terbentuknya komunitas, dan terbangun melalui
komunikasi. Dalam konsepsi Dewey, komunikasi dan cara-cara di mana komunikasi
dilakukan adalah krusial bagi pembentukan komunitas, dan kita bisa menyimpulkan juga
bahwa ‘kualitas’ komunikasi menyatu dengan kualitas komunitas tersebut (John Dewey,
1916: 4).

Komunitas dapat terbentuk oleh empat faktor : komunikasi dan keinginan berbagi
(sharing): Para anggota saling menolong satu sama lain,tempat yang disepakati bersama
untuk bertemu, ritual dan kebiasaan: Orang-orang datang secara teratur dan periodik,
influencer: influencer merintis sesuatu hal dan para anggota selanjutnya ikut terlibat.
Dalam komunitas juga terdapat beberapa aturan sendiri, yaitu saling berbagi (share),
komunikasi, transparasi dan kejujuran, serta partisipasi (dari anggota komunitas tersebut).

Kriteria dimensi komunitas/community :

 Sekelompok orang (A group of people),

 Berbagi interaksi sosial (Shared social interaction),

 Ikatan yang biasa di antara anggotanya (Common ties among members), dan

 Orang yang berbagi suatu area pada beberapa perioda waktu (People who share an
area for some period of time).

C. Konsep - Konsep tentang Realitas Sosial Budaya


Berikut ini beberapa realitas sosial budaya yang terdapat di masyarakat.

1. Masyarakat

Adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah tertentu dan membina


kehidupan bersama dalam berbagai aspek kehidupan atas dasar norma sosial terntentu
dalam waktu yang cukup lama.

2. Interaksi Sosial

Adalah hubungan dan pengaruh timbal balik antarindividu,antara individu dari


kelompok dan antarkelompok.
3. Status dan Peran

Status adalah posisi seseorang dalam masyarakat yang merupakan aspek


masyarakat yang kurang lebih bersifat statis. Peran merupakan pola tindakan dari
orang yang memiliki status tertentu dan merupakan aspek masyarakat yang kurang
lebih bersifat dinamis.

4. Nilai

Nilai itu adalah segala sesuatu yang dianggap baik dan benar oleh anggota
masyarakat dan merupakan sesuatu yang diidam-idamkan.Pergeseran nilai akan
mempengaruhi kebiasaan dan tata kelakuan.

5. Norma

Norma merupakan wujud konkret dari nilai sosial,dibuat untuk melaksanakan nilai-
nilai yang ada dalam masyarakat yang telah dianggap baik dan benar.

6. Lembaga Sosial

Menurut Paul B.Horton dan Chester L Hunt,lembaga adalah sistem hubungan


sosial yang terorganisir dan mewujudkan nilai-nilai dan tata cara umu tertentu dan
memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.Lembaga merupaka satu sistem norma untuk
mencapai suatu tujuan yang oleh masyarakat dianggap penting.

7. Sosialisasi

Sosialisasi merupakan proses individu belajar berinteraksi di tengah


masyarakat.Melalui proses sosialisasi ,seorang individu akan memperoleh
pengetahuan,nilai-nila dan norma-norma yang akan membekalinya dalam proses
pergaulan.

8. Perilaku Menyimpang

Merupakan bentuk perilaku masyarakat yang tidak sesuai dengan norma dan nilai
yang berlaku.

9. Pengendalian Sosial

Setiap masyarakat menginginkan adanya suatu ketertiban agar tata hubungan


antarwarga masyarakat dapat berjalan secara tertib dan lancar,untuk kepentingan ini
masyarakat membuat norma sebagai pedoman yang pelaksanaannya memerlukan suatu
bentuk pengawasan dan pengendalian.
10. Proses Sosial

Proses sosial merupakan proses interaksi dan komunikasi antarkomponen


masyarakat dari waktu ke waktu hingga mewujudkan suatu perubahan.Dlama suatu
proses sosial terdapat komponen-komponen yang saling terkait satu sama lain,yaitu:

a. Struktur sosial,yaitu susunan masyarakat secara komprehensif yang menyangkut


individu ,tata nilai,dan struktur budayanya.

b. Interaksi Sosial,yaitu keseluruhan jalinan antarwarga masyarakat.

c. Struktur alam lingkungan yang meliputi letak,bentang alam,iklim,flora dan fauna.

Komponen isi merupakan salah satu komponen yang turut mempengaruhi


bagaimana jalannya proses sosial dalam suatu masyarakat.

11. Perubahan Sosial Budaya

Adalah perubahan struktur sosial dan budaya akibat adanya ketidaksesuaian di


antara unsur-unsurnya sehingga memunculkan suatu corak sosial budaya baru yang
dianggap ideal.

12. Kebudayaan

Adalah semua hasil cipta,rasa dan karsa manusia dalam hidup


bermasyarakat.Dalam arti luas,kebudayaan merupakan segala sesuatu yang ada di
muka bumi yang keberadaannya diciptakan oleh manusia.Dibentuk oleh:

a. Artefak,yaitu benda hasil karya manusia

b. System aktivitas,seperti berbagai jenis tarian,olahraga,kegiatan sosial,ritual

c. System ide atau gagasan,yaitu pola pikir yang ada di dalam pikiran manusia.

D. Keragaman Sosial Budaya Indonesia


Ada berbagai bentuk keragaman sosial budaya di Indonesia. Antara lain yaitu :

1. Keragaman suku bangsa,

2. Keragaman bahasa,

3. Keragaman rumah adat,

4. Keragaman pakaian tradisional, dan

5. Keragaman makanan tradisional.


E. Manfaat Keragaman Sosial Budaya Indonesia
1. Menambah kekayaan bangsa Indonesia,

2. Mempererat persatuan dan kesatuan bangsa,

3. Menambah wawasan setiap rakyat Indonesia tentang budaya satu sama lain,

4. Menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk saling mengunjungi daerah satu sama lain,
dan

5. Menjadi ciri khas Indonesia yang menarik bagi Negara lainnya.

F. Perbedaan Konsep Masyarakat dan Komunitas


Masyarakat adalah istilah umum bagi suatu kesatuan hidup manusia dan karena itu
bersifat lebih luas daripada istilah komunitas. Komunitas lebih bersifat khusus karena ciri
tambahan ikatanlokasi dan kesadaran wilayah. Namun demikian, ”komunitas” masuk
dalam kedalam masyarakat sebagai salah satu wujud kesatuan manusia yang menekankan
aspek lokasi hidup dan wilayah, sementara wujud yang lain adalah ”kelompok” yang
menekankan aspek organisasi dan pimpinan dari suatu kesatuan manusia. Konsep yang
hampir sama dengan ”kelompok” adalah ”perkumpulan” namun tidak masuk dalam
kategori masyarakat. Ada tiga wujud kesatuan manusia yang lain, yang tidak disebut
sebagai masyarakat, yaitu ”kerumunan”, ”kategori sosial”, dan ”golongan sosial”.

1. Kerumunan (crowd)

Le Bon dalam bukunya The Crowd: A study of the Popular Mind (judul asli: La
Foule, 1985) berpendapat bahwa dalam pengertian sehari-hari istilah kerumunan
berarti sejumlah individu yang berkumpul bersama, namun dari segi psikologis istilah
kerumunan mempunyai makna sekumpulan orang yang mempunyai ciri baru yang
berbeda yaitu berhaluan sama dan kesadaran perseorangan lenyap dan terbentuknya
satu makhluk tunggal kerumunan terorganisasi (organized crowd) atau kerumunan
psikologis (psychological crowd).

Kerumunan merupakan sekumpulan orang berjumlah relatif besar yang bersifat


sementara diamana perkumpulan itu disebabkan oleh sebuah kejadian, dan orang-
orang tersebut memberikan reaksi yang sama terhadap rangsanga kejadian tersebut.
Dalam kerumunan juga bisa terjadi interaksi, tetapi belum bisa dikatakan sebagai
masyarakat. Hal ini disebabkan dalam kerumunan tidak terdapat suatu ikatan khusus
(yang merupakan sayarat dari sebuah masyarakat), yiatu berupa pola tingkah laku yang
khas mengenai semua faktor kehidupannya, yang mana pola itu bersifat mantap dan
kontinyu; telah menjadi adat-istiadat yang khas.
Suatu kerumunan manusia mengandung sifat-sifat psikologis tertentu yang dapat
dipergunakan orang lain untuk maksud-maksud positif dan negatif. Suatu kerumunan
manusia dapat dibuat emosional, misalnya dengan suatu pidato yang berkobar-kobar,
kemudian diajak untuk mengadakan demonstrasi.

2. Kategori Sosial (social category)

Kategori sosial adalah kesatuan manusia yang terwujdukan karena adanya suatu
ciri atau suatu kompleks ciri-ciri obyektif yang dapat dikenakan kepada masing-
masing manusia itu.

Sebagai contoh adalah dalam masyarakat ada suatu kategori orang yang memilik
mobil dan yang tidak memilik mobil, dengan maksud untuk menentukan siapa-siapa
saja yang harus membayar sumbangan wajib dan siapa-siapa sja yang bebas dari
sumbangan itu. Contoh lain adalah dalam suatu negara ditentukan melalui hukum
bahwa ada kategori orang-orang yang berumur diatas 18 tahun dan ada orang-orang
yang berumur dibawah 18 tahun, untuk membedakan warganegara yang telah memiliki
hak pilih dan warganegara yang belum mendapat hak pilih dalam Pemilu. Dalam
kategori sosial tidak ada adat, sistem nilai, atau norma tertentu yang mengikat.
Kategori sosial juga tidak memiiki lokasi, organisasi dan pimpinan.

3. Golongan Sosial

Golongan sosial adalah kesatuan manusia yang terwujud karena suatu ciri yang
dikenakan kepada masyarakat yang bersifat spesifik dari pihak luar. Sebagai contoh
adalah golongan Negro atau Blacks dalam masyarakat Negara Amerika Serikat terjadi
karena ciri-ciri ras yang tampak pada mereka membedakan mereka dari warganegara
Amerika Serikat lain yang mempuyai ciri-ciri ras Kaukasoid. Mereka (orang-orang
Negro itu) mempunyai rasa identitas sosial sebagai suatu golongan khusus karena
dalam masyarakat mereka di diskriminasi dengan pandangan stereotip yang biasanya
merendahkan mereka.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa :

1. Konsep Masyarakat adalah segenap tingkah laku manusia yang di anggap sesuai.
Tidak melanggar norma-norma umum dan adat istiadat serta terintegrasi langsung
dengan tingkah laku umum. Dan dapat mengorganisasikan dirinya dan berpikir tentang
dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batasan-batasan tertentu. Setiap
masyarakat pula mempunyai budayanya yang tersendiri yang terbentuk daripada
hubungan rapat sesama anggotanya semenjak masyarakat itu wujud.

2. Ada berbagai bentuk keragaman sosial budaya di Indonesia. Antara lain yaitu :

a. Keragaman suku bangsa,

b. Keragaman bahasa,

c. Keragaman rumah adat,

d. Keragaman pakaian tradisional, dan

e. Keragaman makanan tradisional.

B. Kritik dan Saran


Demi menyempurnakan makalah ini agar tidak terdapatnya kesalahan, maka kami
mengharapkan bagi para pembaca untuk mengkaji ulang tentang sosial budaya dan konsep
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
https://makalah-xyz.blogspot.com/2021/01/konsep-masyarakat-dan-sosial

https://id.scribd.com/doc/258875460/Konsep-Masyarakat-Dan-Sosial-Budaya-Masyarakat-
Indonesia-SertaPerbedaan-Masyarakat-Pedesaan-Dan-Perkotaan

hhtps://bobo.grid.id/amp/0826833558/apa-saja-bentuk-keragaman-sosial-budaya-
indonesia-serta-manfaat-keragaman-sosial-budaya?page=all

Anda mungkin juga menyukai