Panduan Cara Distribusi Obat Yang Baik (Cdob) Rsud Raa Tjokronegoro
Panduan Cara Distribusi Obat Yang Baik (Cdob) Rsud Raa Tjokronegoro
2021
i
PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO
DINAS KESEHATAN
RSUD R.A.A. TJOKRONEGORO
Jl. Soekarno-Hatta, Purworejo 54171 Telp.(0275)2973040
Email: rsutjokronegoro@purworejokab.go.id
Website: rsutjokronegoro.purworejokab.go.id
TENTANG
MEMUTUSKAN:
ii
Menetapkan:
Kesatu Keputusan Direktur RSUD R.A.A. Tjokronegoro
: Purworejo tentang Panduan Cara Distribusi Obat yang
Baik (CDOB) di RSUD R.A.A. Tjokronegoro Purworejo.
Ditetapkan di Purworejo
pada Tanggal 01 Februari 2021
iii
DAFTAR ISI Halaman
BAB I. DEFINISI……….……………………………………………………………1
BAB V. PENUTUP……………………………………………………..……………11
iv
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD R.A.A.
TJOKRONEGORO PURWOREJO
NOMOR ……………………………
TENTANG PANDUAN CARA DISTRIBUSI
OBAT YANG BAIK (CDOB) DI RSUD R.A.A
TJOKRONEGORO PURWOREJO
BAB I
DEFINISI
1
Dalam prosesdistribusi obat, apabila ditemukan obat yang waktu
kadarluwarsa kurang darii 4 (empat) bulan maka obat tersebut tidak
boleh didistribusikan kecuali apabila kebijakan retur obat dari pihak
pabrik dapat kurang dari 4 (empat) bulan, maka batas waktu
kadarluwarsa obat yang masih diperbolehkan untuk didistribusikan
disesuaikan dengan batas waktu retur obat ke pihak distributor dan
selambat-lambatnya sesuai dengan bulan kadarluwarsa.
2
BAB II
RUANG LINGKUP
A. Instalasi Farmasi ke :
1. Ruang Farmasi:
a. Ruang Farmasi RJ Umum
b. Ruang Farmasi RJ JKN/BPJS
c. Ruang Farmasi RI
2. Instalasi/Unit lain:
a. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
b. Instalasi Bedah Sentral (IBS)
c. Instalasi Radiologi
d. Instalasi Laboratorium
e. Unit Hemodialisa
f. Unit Bank Darah
3. Ruang Rawat Inap:
a. Ruang Paviliun
b. Ruang Utama
c. Ruang Bogenvile
d. Ruang Cempaka
e. Ruang Tulip
f. Ruang Aster
g. Ruang Dahlia
h. Ruang Edelweis
i. Ruang Perinatologi (PICU/NICU)
j. Ruang Gladiol
k. Ruang Melati
l. Intensive Care Unit (ICU)
D. Ruang Farmasi RI ke :
1. Unit Pelayanan lain :
a. Depo Farmasi :
1) Ruang Farmasi RJ JKN/BPJS
2) Ruang Farmasi RJ Umum
b. Instalasi/Unit lain :
1) Instalasi Gawat Darurat (IGD)
2) Instalasi Bedah Sentral (IBS)
3) Instalasi Radiologi
4) Instalasi Laboratorium
5) Unit Hemodialisa
6) Unit Bank Darah
c. Ruang Rawat Inap :
1) Ruang Paviliun
2) Ruang Utama
3) Ruang Bogenvile
4) Ruang Cempaka
5) Ruang Tulip
6) Ruang Aster
7) Ruang Dahlia
8) Ruang Edelweis
9) Ruang Perinatologi (PICU/NICU)
10) Ruang Gladiol
4
11) Ruang Melati
12) Intensive Care Unit (ICU)
d. Pasien Rawat Inap (disertai dengan edukasi tentang obat yang
diterima).
5
BAB III
TATA LAKSANA
CARA DISTRIBUSI OBAT YANG BAIK (CDOB)
6
11) Human Tetanus Immunoglobulin (Tetagam) inj
12) Insulin Aspart (Novorapid Penfil) inj
13) Novomix Penfil inj
14) Insulin Detemir (Levemir Penfil) inj
15) Insulin Garglin (Lantus Penfil) inj
16) Insulin Glulisin (Apidra Penfil) inj
17) Insulin Lispro (Humalog Penfil) inj
18) Insulin Human (Humulin Penfil) inj
19) Netilmisin Sulfat (Hypopac) inj
20) Metil Ergometrin Maleat inj
21) Levobupivacain (Chirocaine) inj
22) Latanoprost TM (Cendo Glaupen TM)
23) Glauplus TM
24) Vaksin Rabies (Biosat) inj
25) Oksitosin inj
26) Octretid (Sandostatin) inj
27) Reagensia
b. Trolley obat sediaan non infus.
c. Trolley obat sediaan infus.
3. Sistem Distribusi
System Distribusi obat dilakukan dengan cara:
a. System Persediaan Lengkap di Ruang Rawat Inap (floor stock)
1) Pendistribusian obat untuk persediaan di ruang rawat inap
disiapkan oleh Instalasi Farmasi dan pengelolaannya dilakukan
oleh Kepala Ruang Inap atau Petugas lain yang mendapat
pendelegasian.
2) Obat yang disimpan di ruang rawat harus dalam jenis dan
jumlah yang sangat dibutuhkan.
b. System Resep Perorangan
pendistribusian obat berdasarkan Resep perorangan/pasien rawat
jalan dan rawat inap melalui Depo Farmasi.
c. System Unit Dosis
Pendistribusian obat berdasarkan Resep perorangan yang
disiapkan dalam unit dosis tunggal atau ganda, untuk penggunaan
satu kali dosis/pasien. System unit dosis ini digunakan untuk
pasien rawat inap.
d. System Kombinasi
System pendistribusian obat bagi pasien rawat inap dengan
menggunakan kombinasi a+b atau b+c atau a+c. system distribusi
Unit Dose Dispensing (UDD) dilaksanakan untuk pasien rawat
inap, karena dengan system ini tingkat kesalahan pemberian obat
dapat diminimalkan.
7
BAB IV
DOKUMENTASI
8
BAB V
PENUTUP