OKTOBER 2021
28 29 30 31 1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17
18 19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29 30 31
1 2 3 4 5 6 7
AGENDA PERTEMUAN KELAS SKB APOTEKER
Meliputi :
a. Pelayanan Kesehatan
Perorangan
b. Pelayanan Kesehatan
Masyarakat
KEDUDUKAN PUSKESMAS
Sistem Kesehatan Nasional : Sebagai sarana pelayanan Kesehatan strata
pertama yang bertanggung jawab menyelenggarakan upaya Kesehatan
perorangan dan upaya Kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya
Sistem Kesehatan Kabupatan / Kota : Unit Pelaksana Teknis Dinas Kabupaten
/ Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan sebagian tugas
pembangunan Kesehatan Kabupaten / Kota di wilayah Kerjanya
Sistem Pemerintah Daerah : Unit pelaksana teknis dinas Kesehatan
kabupaten / kota yang merupakan unit struktural Pemerintah Daerah
Kabupaten / Kota bidang Kesehatan di tingkat kecamatan
Antar sarana pelayanan Kesehatan strata pertama :
Pembina :
Mitra :
1. Posyandu
1. Praktek dokter
2. Polindes
2. Praktek dokter gigi
3. Pos obat desa
3. Praktek Bidan
4. Pos UKK (Upaya Kesehatan
4. Poliklinik
Kerja)
5. Balai Kesehatan masyarakat
TATA KERJA PUSKESMAS DENGAN MASYARAKAT
Definisi: Definisi:
- upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen - upaya yang ditetapkan berdasarkan
nasional, regional dan global serta yang permasalahan kesehatan yang ditemukan di
mempunyai daya ungkit tinggi untuk masyarakat serta yang disesuaikan dengan
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. kemampuan puskesmas
- Harus diselenggarakan oleh seluruh Puskesmas - Dipilih dari daftar kesehatan Puskesmas yang
di Indonesia telah ada
Terdiri dari: Terdiri dari:
a. Upaya Promosi Kesehatan a. Upaya Kesehatan Sekolah
b. Upaya Kesehatan Lingkungan b. Upaya Kesehatan Olah Raga
c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga c. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
Berencana d. Upaya Kesehatan Kerja
d. Upaya Perbaikan Gizi e. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan f. Upaya Kesehatan Jiwa
Penyakit Menular g. Upaya Kesehatan Mata
f. Upaya Pengobatan h. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
i. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional
AZAS PENYELENGGARAAN PUSKESMAS
AZAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat,
agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya puskesmas. Untuk
ini, berbagai potensi masyarakat perlu dihimpun melalui pembentukkan
Badan Penyantun Puskesmas (BPP).
Jawaban: A. To communicate
Puskesmas berperan sebagai Pembina dengan sarana pelayanan kesehatan. Di
bawah ini termasuk saranan pelayanan kesehatan yang dibina oleh Puskesmas
adalah …
A. Pos obat desa
B. Poliklinik
C. Balai Kesehatan Masyarakat
D. Praktik Bidan
E. Semua benar
• SPM ditetapkan dan diterapkan dalam rangka menjamin tersedianya barang dan/atau
Ketersediaan jasa kebutuhan dasar yang berhak diperoleh oleh setiap Warga Negara secara minimal
Kesinambungan
• SPM ditetapkan dan diterapkan untuk memberikan jaminan tersedianya barang
dan/atau jasa kebutuhan dasar warga Negara secara terus-menerus
• SPM ditetapkan dan diterapkan dengan barang dan/atau jasa yang terukur untuk
Keterukuran memenuhi kebutuhan dasar warga Negara.
• Pendidikan
• Kesehatan
• Pekerjaan Umum
Jenis • Perumahan rakyat
• Ketentraman
• Ketertiban perlindungan masyarakat
• Sosial
• Jenis Pelayanan dasar
Materi Muatan • Mutu Pelayanan dasar
• Penerimaa Pelayanan dasar
STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN
PMK NOMOR 4 TAHUN 2019
STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG
KESEHATAN
Pelayanan Kesehatan bagi
penduduk pada kondisi
kejadian luar biasa
provinsi
Provinsi
Pelayanan kesehatan bagi
penduduk terdampak krisis
SPM
kesehatan akibat bencana
dan/atau berpotensi
A. PENINGKATAN KESEHATAN
B. PERLINDUNGAN SPESIFIK
C. DIAGNOSIS
DINI DAN
PENGOBATAN TEPAT
D. PENCEGAHAN KECACATAN
E. REHABILITASI
RUMUS PERHITUNGAN CAPAIAN KINERJA
CONTOH:
NOMINATOR
DENOMINATOR
PEMENUHAN MUTU PELAYANAN DASAR
PADA SPM BIDANG KESEHATAN DAERAH
KABUPATEN/KOTA
MEKANISME PELAYANAN KESEHATAN IBU
HAMIL
STANDAR KUANTITAS STANDAR KUALITAS
Kunjungan 4 kali selama periode kehamilan (K4): Pelayanan antenatal yang memenuhi 10 T:
a. Satu kali pada trimester pertama. a. Pengukuran berat badan
b. Satu kali pada trimester kedua. b. Pengukuran tekanan darah
c. Dua kali pada trimester ketiga c. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA)
d. Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus
uteri)
e. Penentuan Presentasi Janin dan Denyut
Jantung Janin (DJJ).
f. Pemberian imunisasi sesuai dengan
status imunisasi
g. Pemberian tablet tambah darah minimal
90 tablet
h. Tes Laboratorium: Hb, Gol darah,
Glukokprotein
i. Tatalaksana/penanganan kasus
j. Temu wicara (konseling)
MEKANISME PELAYANAN KESEHATAN IBU
BERSALIN
STANDAR PERSALINAN NORMAL ACUAN PERSALINAN NORMAL (APN) sesuai
standar, yaitu:
a.Dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan
b.Tenaga penolong minimal 2 orang, tdd:
(1) Dokter dan bidan, atau
(2) 2 orang bidan, atau
(3) Bidan dan perawat
Kunjungan 3 kali selama periode neonatal: a) Pelayanan Neonatal Esensial saat lahir (0-6 jam), meliputi:
a. Kunjungan Neonatal 1 (KN1) 6 - 48 jam (1) Pemotongan dan perawatan tali pusat
b. Kunjungan Neonatal 2 (KN2) 3 - 7 hari (2) Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
c. Kunjungan Neonatal 3 (KN3) 8 - 28 hari (3) Injeksi vitamin K1
(4) Pemberian salep/tetes mata antibiotic
(5) Pemberian imunisasi (injeksi vaksin Hepatitis B0)
b) Pelayanan Neonatal Esensial setelah lahir (6 jam – 28 hari),
meliputi:
(1) Konseling perawatan bayi baru lahir dan ASI eksklusif
(2) Memeriksa kesehatan dengan menggunakan pendekatan
MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda)
(3) Pemberian vitamin K1 bagi yang lahir tidak di fasilitas
pelayanan kesehatan atau belum mendapatkan injeksi
vitamin K1.
(4) Imunisasi Hepatitis B injeksi untuk bayi usia < 24 jam yang
lahir tidak ditolong tenaga kesehatan.
(5) Penanganan dan rujukan kasus neonatal komplikasi
MEKANISME PELAYANAN KESEHATAN
BALITA (0-59 BULAN)
USIA 0-11 BULAN USIA 12-23 BULAN USIA 24-59 BULAN
(1) Penimbangan minimal (1) Penimbangan minimal (1) Penimbangan minimal
8 kali setahun. 8 kali setahun 8 kali setahun
(2) Pengukuran (minimal 4 kali dalam (minimal 4 kali dalam
panjang/tinggi badan kurun waktu 6 bulan). kurun waktu 6 bulan).
minimal 2 kali /tahun (2) Pengukuran (2) Pengukuran
(3) Pemantauan panjang/tinggi badan panjang/tinggi badan
perkembangan minimal 2 kali/tahun. minimal 2 kali/tahun.
minimal 2 kali/tahun. (3) Pemantauan (3) Pemantauan
(4) Pemberian kapsul perkembangan perkembangan
vitamin A 1 kali minimal 2 kali/ tahun. minimal 2 kali/ tahun.
setahun. (4) Pemberian kapsul (4) Pemberian kapsul
(5) Pemberian imunisasi vitamin A sebanyak 2 vitamin A sebanyak 2
dasar lengkap kali setahun. kali setahun.
(5) Pemberian Imunisasi
Lanjutan.
MEKANISME PELAYANAN KESEHATAN PADA
USIA PENDIDIKAN DASAR
dilaksanakan di satuan pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTS) dan di luar
satuan pendidikan dasar seperti di pondok pesantren, panti/LKSA, lapas/LPKA
dan lainnya
SKRINING yang dilakukan:
a) Penilaian status gizi.
b) Penilaian tanda vital.
c) Penilaian kesehatan gigi dan mulut.
d) Penilaian ketajaman indera
MEKANISME PELAYANAN KESEHATAN PADA
USIA PRODUKTIF (15-59 TAHUN)
SKRINING yang dilakukan minimal 1 kali dalam setahun untuk penyakit
menular dan PTM:
a) Pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar perut.
b) Pengukuran tekanan darah.
c) Pemeriksaan gula darah.
d) Anamnesa perilaku berisiko
MEKANISME PELAYANAN KESEHATAN PADA
USIA LANJUT (≥ 60 TAHUN )
SKRINING yang dilakukan minimal 1 kali dalam setahun untuk penyakit
menular dan PTM:
a) Pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar perut.
b) Pengukuran tekanan darah.
c) Pemeriksaan gula darah.
d) Pemeriksaan gangguan mental
e) Pemeriksaan gangguan kognitif
f) Pemeriksaan tingkat kemandirian usia lanjut
g) Anamnesa perilaku berisiko
MEKANISME PELAYANAN KESEHATAN
PENDERITA HIPERTENSI
a) Pengukuran tekanan darah dilakukan minimal satu kali sebulan di fasilitas
pelayanan kesehatan
b) Edukasi perubahan gaya hidup dan/atau kepatuhan minum obat
c) Melakukan rujukan jika diperlukan
Keterangan: Tekanan Darah Sewaktu (TDS) lebih dari 140 mmHg ditambahkan
pelayanan terapi farmakologi
MEKANISME PELAYANAN KESEHATAN
PENDERITA DIABETES MELITUS
a) Pengukuran gula darah dilakukan minimal satu kali sebulan di fasilitas
pelayanan kesehatan
b) Edukasi perubahan gaya hidup dan/atau Nutrisi
c) Melakukan rujukan jika diperlukan
Keterangan: Gula darah sewaktu (GDS) lebih dari 200 mg/dl ditambahkan
pelayanan terapi farmakolog
MEKANISME PELAYANAN KESEHATAN
ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA BERAT
a) Pemeriksaan kesehatan jiwa meliputi: 1) Pemeriksaan status mental; 2)
Wawancara
b) Edukasi kepatuhan minum obat.
c) Melakukan rujukan jika diperlukan
MEKANISME PELAYANAN KESEHATAN
ORANG TERDUGA TUBERKULOSIS
a) Pemeriksaan klinis Pelayanan klinis terduga TBC dilakukan minimal 1 kali
dalam setahun, adalah pemeriksaan gejala dan tanda
b) Pemeriksaan penunjang, adalah pemeriksaan dahak dan/atau bakteriologis
dan/atau radiologis
c) Edukasi perilaku berisiko dan pencegahan penularan
d) Melakukan rujukan jika diperlukan
MEKANISME PELAYANAN KESEHATAN
ORANG RISIKO TERINFEKSI VIRUS HIV
Orang dengan risiko terinfeksi virus HIV yaitu :
1) Ibu hamil
2) Pasien TBC
3) Pasien Infeksi Menular Seksual (IMS)
4) Penjaja seks
5) Lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki (LSL), ataupun orientasi seksual
(heteroseksual, homoseksual atau biseksual)
6) Transgender/Waria
7) Pengguna napza suntik (penasun)
Mekanisme Pelayanan:
a. Edukasi perilaku berisiko dan pencegahan penularan
b. Skrining dilakukan dengan pemeriksaan Tes Cepat HIV minimal 1 kali dalam
setahun
c. Melakukan rujukan jika diperlukan
SOAL
(STANDAR PELAYANAN MINIMAL)
diberikan saat zoom
Peraturan yang mengatur tentang standar pelayanan minimal di Indonesia adalah
…
A. PMK Nomor 4 Tahun 2019
B. PP Nomor 2 Tahun 2018
C. PP Nomor 2 Tahun 2017
D. PMK Nomor 4 Tahun 2020
E. PP Nomor 2 Tahun 2016
Jawaban: D. Kesetaraan
Standar pelayanan minimal bidang kesehatan terdiri dari di provinsi dan daerah
kabupaten/kota. Di bawah ini bukan termasuk standar pelayanan minimal bidang
kesehatan di daerah kabupaten/kota adalah …
A. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir
B. Pelayanan kesehatan pada usia produktif
C. Pelayanan kesehatan ODGJ berat
D. Pelayanan kesehatan penderita gangguan pernafasan
E. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi
Jawaban: A. Balita
IMUNISASI
PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 12 TAHUN 2017
IMUNISASI
PMK NOMOR 12 TAHUN 2017
IMUNISASI
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan
kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila
suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya
mengalami sakit ringan
Landasan hukum : UU no 36 tahun 2009 Pasal 130 dan Pasal 132
Pasal 130 : Pemerintah wajib memberikan imuniasi lengkap kepada setiap
bayi dan anak
Pasal 132 : (3) Setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai
dengan ketentuan yang berlaku untuk mencegah terjadinya penyakit yang
dapat dihindari melalui imunisasi
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis – jenis imunisasi dasar sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) ditetapkan dengan Peraturan Menteri
Imunisasi Progam
Imunisasi Tambahan
(WAJIB)
Imunisasi Pilihan
IMUNISASI RUTIN: IMUNISASI DASAR
IMUNISASI KHUSUS
Imunisasi khusus dilaksanakan untuk melindungi seseorang dan masyarakat
terhadap penyakit tertentu pada situasi tertentu berupa persiapan
keberangkatan calon jemaah haji/umroh, persiapan perjalanan menuju atau
dari negara endemis penyakit tertentu, dan kondisi kejadian luar biasa/wabah
penyakit tertentu
Kamar dingin dan kamar beku • Kamar dingin: kapasitas 5000-100000L, suhu 2 s/d 8 derajat C
• Kamar beku: kapasitas 5000-100000L, suhu -15 s/d -25 derajat C
Vaccine Refrigerator dan Freezer • Refrigerator: suhu 2 s/d 8 derajat C. Utk vaksin: BCG, Td, DT,
Hepatitis B, Campak, IPV dan DPT-HB-Hib
• Freezer: suhu -15 s/d -25 derajat C. Utk vaksin: polio
alat pembawa vaksin • Cold box: suatu alat untuk menyimpan sementara dan membawa
vaksin.
• Vaccine carrier: alat untuk mengirim/membawa vaksin dari
puskesmas ke posyandu atau tempat pelayanan Imunisasi lainnya
yang dapat mempertahankan suhu +2°C s/d +8°C
Alat untuk mempertahankan suhu • Kotak dingin beku (cold pack): wadah plastic berbentuk segi empat
yang diisi dengan air yang dibekukan dalam freezer dengan suhu -
15°C s/d -25°C selama minimal 24 jam.
• Kotak dingin cair (cool pack): wadah plastik berbentuk segi empat
yang diisi dengan air kemudian didinginkan dalam Vaccine
Refrigerator dengan suhu -3°C s.d +2°C selama minimal 12 jam
(dekat evaporator)
MASA PEMAKAIAN VAKSIN SISA
SOAL IMUNISASI
diberikan saat zoom
Berdasarkan penyelenggaraannya, imunisasi di Indonesia terdiri dari beberapa, di
antaranya adalah, kecuali …
A. Imunisasi dasar
B. Imunisasi utama
C. Imunisasi lanjutan
D. Imunisasi pilihan
E. Imunisasi tambahan
Jawaban: A. Campak
Vaksin yang diberikan secara oral adalah …
A. Campak
B. Polio
C. Rotavirus
D. A dan B
E. B dan C
Jawaban: E. B dan C
Berdasarkan penyelenggaraanya terdapat imunisasi pilihan yang tidak menjadi
keharusan bagi seseorang untuk mendapatkan imunisasi tersebut. Di bawah ini
bukan termasuk imunisasi pilihan adalah …
A. influenza
B. Demam tifoid
C. varisela
D. yellow fever
E. Human Papillomavirus
Jawaban: D. 30 hari
KELUARGA BERENCANA
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 87 TAHUN 2014
PP NOMOR 87 TAHUN 2014
Penyelenggaraan pengendalian kuantitas penduduk dilakukan sesuai dengan
daya dukung alam dan daya tampung lingkungan melalui:
a. Pengendalian kelahiran
b. Penurunan angka kematian
c. pengarahan mobilitas penduduk.
PENGERTIAN:
Keluarga Berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal
melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan, dan bantuan
sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas.
TUJUAN:
1. mengatur kehamilan yang diinginkan
2. menjaga kesehatan dan menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak
3. meningkatkan akses dan kualitas informasi, pendidikan, konseling, dan
pelayanan Keluarga Berencana dan kesehatan reproduksi
4. meningkatkan partisipasi dan kesertaan pria dalam praktek Keluarga
Berencana
5. mempromosikan penyusuan bayi sebagai upaya untuk menjarangkan jarak
kehamilan.
KELUARGA BERENCANA
Pasangan usia subur yaitu pasangan suami istri yang istrinya berumur 25
– 35 tahun atau pasangan suami istri yang istrinya berumur kurang dari
15 tahun dan sudah haid atau istri berumur lebih dari 50 tahun tetapi
masih haid (datang bulan) (BKKBN, 2007;66).
FASE MENUNDA • Sebaiknya dilakukan oleh pasangan yang istrinya Kontrasepsi yang cocok dan yang
KEHAMILAN belum mencapai usia 20 tahun. disarankan
• KRITERIA KONTRASEPSI: kontrasepsi yang adalah pil KB, AKDR.
diperlukan yaitu kontrasepsi dengan pulihnya
kesuburan yang tinggi, artinya kembalinya
kesuburan dapat terjamin 100%.
FASE MENGATUR/ • Periode usia istri antara 20 - 30 tahun, dengan
MENJARANGKAN jumlah anak 2 orang dan jarak antara kelahiran
KEHAMILAN adalah 2 – 4 tahun.
• KRITERIA KONTRASEPSI: efektifitas tinggi,
reversibilitas tinggi.
• Kontrasepsi dapat dipakai 3-4 tahun sesuai jarak
kelahiran yang direncanakan.
FASE MENGAKHIRI • Sebaiknya keluarga setelah mempunyai 2 anak Jika pasangan akseptor tidak
KESUBURAN dan umur istri lebih dari 30 tahun tidak hamil. mengharapkan untuk
• KRITERIA KONTRASEPSI: efektifitas tinggi. mempunyai anak lagi,
kontrasepsi yang cocok dan
disarankan adalah metode
kontap, AKDR, implan, suntik KB
dan pil KB
SYARAT KONTRASEPSI
Jawaban: C. 33 tahun
Alat kontrasepsi yang efektivitasnya sampai 10 tahun adalah …
A. implan
B. IUD
C. suntik
D. Pil KB
E. kondom
Jawaban: B. IUD
P2PL (PENCEGAHAN PENYAKIT DAN
PENYEHATAN LINGKUNGAN)
TERIMA KASIH
KEEP THE SPIRIT HIGH! YOU WILL REACH YOUR DREAM!!