Anda di halaman 1dari 27

Scenario : menolak tua ….

Seorang perempuan umur 56 tahun dirujuk ke poli kebidanan Rumah Sakit, karena
ingin melakukan terapy . berdasarkan hasil pemeriksaan , dokter menyampaikan
hasil bahwa perempuan tersebut mengalami gangguan hormon. Dokter
menjelaskan untuk mengurangi gejala tersebut dapat diberikan terapi hormon.
Terapi ini diberikan pada pasien dengan defisiensi esterogen, dapat diberikan
dengan cara dikombinasikan agar tidak terjadi resiko kanker Rahim. Terapi
tersebut tidak bisa mengobati tetapi mengurangi keluhan pada pasien. Salah satu
pemberian hormon ini dapat berupa tablet 1x sehari selama 28 hari atau sesuai
dengan kondisi pasien. Sebelum memberikan pengobatan, dokter menjelaskan
bahwa terapi ini juga dapat menyebabkan keluhan setelah penggunaan yaitu
peningkatan berat badan. Pemakaian jangka panjang dapat menyebabkan
terjadinya pembesaran pada hati. Setelah pemakaian selama 1 bulan pasien harus
melakukan kunjungan ulang, untuk mengetahui perkembangan kondisi pasien.

Kata sulit :
1. Defisiensi estrogen (linda)
Jawab : kekurangan dari hormone estrogen (tina)
2. Terapi hormone (devina)
Jawab :
adalah metode pengobatan untuk mengtasi kondisi medis dengan gangguan
hormone ( sisca)
Metode pengobatan yg digunakan untuk mengurangi gejala pada
menepouse (lisa)
3. Poli kebidanan (vira)
Jawab : merupakan metode pelyanan yg ada di rs yang berhubungan dengan
kehamilan dan persalinan (linda)
Step 2 (LI )
1. Apa yang dimaksud dengan terapi suli hormone ?( kurnia)
2. Apa efektifitas dari terapi hormone ? (vira)
3. Apa saja efek samping dari terapi hormone ? leni
4. Apa indikasi dan kontraindikasi dari terapi hormone dalam scenario ?
mita
5. Bagaimana cara pemberian terapi suli hormone :? devina
6. Bagaimana cara mendiaknosa jika pasien tersebut mengalami gangguan
hormone ? refi
7. Apa saja jenis dari terapi hormone sesuai kasus ? sisca
8. Apa saja manfaat dari terapi hormone ? liza
9. Bagaimana mekanisme dari hormone tersebut ? mita
10.bagaimana hubungan atau antara pembesaran hati dengan pemakaian
jangka panjang terapi hormon pada skenario? Linda
11.Apa skrining sebelum melakukan terapi hormone ? vira
12.apa yang menyebabkan terjadinya gangguan hormone estrogen pada
kasus ? tina
13. bagaimana monitoring dalam terapi hormone ? vira
14.Apa tujuan diberikanya terapi hormone pada sekenario ? lisa
15.apa saja resiko akibat dari terapy hormone pada wanita ?
16.berapa lama durasi terapi hormone sesuai scenario ?

Step 3

1. Apa yang dimaksud dengan terapi suli hormone ?( kurnia)


Jawab :
a. Terapi Sulih Hormon (TSH) atau saat ini disebut terapi hormon
merupakan terapi hormon estrogen untuk mengurangi gejala
menopause, pada wanita yang masih memiliki uterus maka
terapi dikombinasi dengan pemberian estrogen untuk
melindungi lapisan endometrium (vira )
b. Perawatan medis yang menghilangkan gejal2 dalam menepouse
(leni )
2. Apa efektifitas dari terapi hormone ? (vira)
Jawab :
 merupakan pengobatan paling efektif dalam pengurangan
signifikan dalam gejala menepouse, (kurnia)

3. Apa saja efek samping dari terapi hormone ? leni


Jawab :
mual mual, sakit kepala, pembesaran payudara (refi)
Perut kembung, perubahan modd,emosi, pengerasan payudara (tina)
Peningkatan resiko kanker, resiko gangguan kantung empedu (lisa)
4. Apa indikasi dan kontraindikasi dari terapi hormone dalam scenario ?
mita
Jawab:
 Indikasi : adanya keluhan menopause seperti gejala vasomotor
berupa hot flush dan gejala urogenital.
 Kontraindikasi : Kehamilan, Perdarahan genital yang belum
diketahui penyebabnya, Penyakit hepar akut maupun kronik,
Penyakit trombosis vaskular dan Pasien menolak terapi. (devina)
 Kontraindikasi :Memiliki riwayat penyakit liver,stroke, pernah
menderita kanker, yg memeiliki masalah perdarahan vagina (sisca)
 Terapi sulih hormon dikontraindikasikan pada wanita yang
memiliki riwayat kanker payudara, memiliki risiko tinggi
menderita kanker payudara (misalnya ibu pasien menderita kanker
payudara), menderita tromboembolisme vena atau memiliki risiko
tinggi trombosis atau stroke.,(lisa )

5. Bagaimana cara pemberian terapi suli hormone :? devina


Jawab :
diberikan setiap hari tidak terputus , yg kombinasi diberikan secara
bersamaan tanpa terputus (mita )
6. Bagaimana cara mendiaknosa jika pasien tersebut mengalami
gangguan hormone ? refi
Jawab :
- Cara mendiagnosa
- 1) Penilaian kontra indikasi
- 2) Informed consent
- 3) Pemeriksaan fisik, meliputi: tekanan darah dan pemeriksaan
payudara dan pelvik.
- 4) Pemeriksaan sitologi serviks dan mamografi harus memberi
hasil negatif (ttd,darah dll), pemeriksaan ammaografi yg hasilnya
harus negative (devina)
7. Apa saja jenis dari terapi hormone sesuai kasus ? sisca
Jawab :
- kombinasi dan juga hormone estrogen melalui oral maupun suntik
(tina)
- Jenis terapi hormon sesuai kasus yang dapat mengurangi resiko
kanker rahim: kombinasi esterogen, progesteron,dan progestin
(Linda)
8. Apa saja manfaat dari terapi hormone ? liza
Jawab : mencegah berbagai penyakit pada usia menepouse, (kurnia)
1. Meringankan gejala menopause
Saat memasuki masa menopause, hormon estrogen dan progesteron di
tubuh wanita akan mengalami penurunan, sehingga mengakibatkan
munculnya berbagai gejala, seperti merasa panas atau gerah (hot
flashes), vagina kering, dan penurunan gairah seks.
Guna mengurangi ketidaknyamanan tersebut, terapi hormonal dapat
menjadi salah satu pilihan. Jenis terapi hormonal yang dapat
digunakan adalah terapi estrogen dan terapi kombinasi (gabungan dari
estrogen dan progesteron).
2. Mengatasi gangguan kesuburan (infertilitas)
Terapi hormonal juga bisa digunakan untuk mengatasi gangguan
kesuburan. Gangguan kesuburan biasanya terjadi saat tubuh tidak
menghasilkan luteinizing hormone (LH) dan follicle-stimulating
hormone (FSH) yang cukup untuk melakukan proses ovulasi.
Biasanya, terapi hormonal yang diberikan akan merangsang
pertumbuhan dan perkembangan sel telur. Hormon ini dapat diberikan
dalam bentuk pil maupun suntikan.
3. Mengobati gangguan pertumbuhan pada anak
Gangguan pertumbuhan dapat terjadi akibat tubuh anak
kekurangan hormon pertumbuhan (human growth hormone).
Rendahnya hormon tersebut dapat disebabkan oleh kondisi medis atau
penyakit tertentu, seperti lahir dengan berat badan rendah, sindrom
Turner, atau sindrom Prader-Willi.
Terapi hormonal dapat digunakan untuk mengobati gangguan
pertumbuhan yang disebabkan kekurangan hormon pertumbuhan,
contohnya terapi hormon HGH sintetis untuk meningkatkan hormon
pertumbuhan.
4. Mengendalikan kadar gula darah
Insulin adalah hormon yang berguna untuk mengubah gula menjadi
energi. Namun jika produksi insulin di tubuh tidak memadai atau
tubuh tidak bisa menggunakan insulin dengan benar, kadar gula dalam
darah akan meningkat. Keadaan ini terjadi pada penderita diabetes,
dan terapi hormonal dapat menjadi pilihan pengobatan.
Pada penderita diabetes tipe 1, terapi hormonal ini dilakukan seumur
hidup karena tubuh tidak bisa memproduksi hormon insulin dalam
jumlah yang cukup. Sementara pada penderita diabetes tipe 2, terapi
hormonal tidak selalu diperlukan dan sering dikombinasikan dengan
perawatan lain, seperti obat antidiabetes dan diet khusus.
5. Mengobati kanker
Terapi hormonal dapat menjadi salah satu pilihan pengobatan kanker.
Beberapa jenis kanker yang bisa diobati dengan terapi hormonal
adalah kanker prostat, kanker payudara, kanker rahim, dan kanker
ovarium.
Terapi hormonal pada kanker jenis ini digunakan untuk menghambat
kelenjar endokrin memproduksi hormon yang memengaruhi
pertumbuhan sel kanker. (vira)
9. Bagaimana mekanisme dari hormone tersebut ? mita
Jawab :
- Salah satu terapi yang disarankan adalah hormone replacement
therapy atau
- terapi sulih hormon (TSH). Melalui terapi ini hormon di dalam
tubuh distabilkan
- kembali dengan konsumsi obat-obatan yang mengandung estrogen
atau
- progesteron, atau kombinasi keduanya. Pada TSH, pasien diberi
hormon estradion
- yang bekerja seperti hormon estrogen di dalam tubuh. Efeknya
cukup signifikan.
- Berbagai gangguan di masa menopause akan berkurang, bahkan
haid pun bisa
- keluar lagi. Namun, banyak wanita yang enggan melakukan TSH
karena takut
- akan risiko kanker payudara atau endometriosis, dengan terapi
jangka panjang (liza)
- Mekanisme
Wanita menopause mengalami defisiensi estrogen atau kadar
estrogen ditubuhnya berkurang sehingga timbuh gejala-gejala
menopause sehingga dilakukan Terapi sulih hormon atau hormone
replacement therapy (HRT) merupakan pemberian hormon
estrogen sintetis dosis kecil untuk mengurangi berbagai gejala
menopause yang didasari oleh penurunan kadar estrogen dalam
tubuh. (devina)

10.bagaimana hubungan atau antara pembesaran hati dengan pemakaian


jangka panjang terapi hormon pada skenario? Linda

11.Apa skrining sebelum melakukan terapi hormone ? vira

Jawab :
Pertimbangkan pemberian terapi hormon pada wanita perimenopause
atau wanita
postmenopause dengan faktor risiko rendah untuk penyakit
kardiovaskular atau
tromboemboli.
• Pertimbangkan sifat dan keparahan gejala menopause dan
dampaknya terhadap fungsi
dan kualitas hidup,usia wanita dan status kesehatan, serta
keinginannya untuk
pengobatan.
• Terapi hormon saat ini tidak ditunjukkan pada wanita pada setiap
usia untuk mencegah
atau mengobati penyakit kardiovaskular.
• Diskusikan mengenai faktor-faktor risiko penyakit kardiovaskular
yang dapat dirubah
untuk, seperti alkohol, merokok, diabetes dan hipertensi yang
terkontrol.
• Evaluasi pemberian terapi hormon pada wanita yang berisiko tinggi
fraktur jika ada
kontraindikasi. hitung risiko patah tulang dengan menggunakan
densitometri tulang (refi)

2. Pertimbangkan pemberian terapi hormon pada wanita


perimenopause atau wanita postmenopause dengan faktor risiko
rendah untuk penyakit kardiovaskular atau tromboemboli
• Pertimbangkan sifat dan keparahan gejala menopause dan
dampaknya terhadap fungsi dan kualitas hidup,usia wanita dan status
kesehatan, serta keinginannya untuk pengobatan.
• Terapi hormon saat ini tidak ditunjukkan pada wanita pada setiap
usia untuk mencegah atau mengobati penyakit kardiovaskular.
• Diskusikan mengenai faktor-faktor risiko penyakit kardiovaskular
yang dapat dirubah untuk, seperti alkohol, merokok, diabetes dan
hipertensi yang terkontrol.
• Evaluasi pemberian terapi hormon pada wanita yang berisiko tinggi
fraktur jika ada kontraindikasi. hitung risiko patah tulang dengan
menggunakan densitometri tulang.
• Evaluasi apakah kecemasan dan / atau depresi yang menyebabkan
gejala somatik menopause, seperti palpitasi dan gangguan tidur. terapi
hormon dapat mengurangi palpitasi dan memperbaiki tidur dan dapat
memperbaik suasana hati tapi bukan merupakan pengobatan untuk
kecemasan atau depresi.
• Perlu dibahasan risiko dan manfaat. Diskusikan manajemen lainnya
mungkin Pilihan
• Skrining payudara dan skrining serviks. (tina)

12.apa yang menyebabkan terjadinya gangguan hormone estrogen pada


kasus ? tina
jawab :
usia karena fungsi tubuhnya sudah berkurang, olahraga berlebih,
konsumsi makanan, ( linda )
13.bagaimana monitoring dalam terapi hormone ? vira
jawab :
1. pantau efektifitas dari terapy hormone
2. evaluasi penggunaan terapy hormone
3. jadwal untuk tes pap smire dll (sisca)
4. Setelah diberikan terapi sulih hormon, maka 1 bulan kemudian
pasien diminta untuk datang kembali dengan tujuan untuk melihat
apakah ada efek samping yang terjadi, atau apakah dosis yang
diberikan terlalu tinggi atau terlalu rendah. Bila tidak ada masalah,
maka pasien dianjurkan untuk kembali setiap 3 - 6 bulan. Setiap
kali datang diukur tekanan darah, ditimbang, dilakukan perabaan
payudara, pap smear dan pemeriksaan laboratorium kima darah
seperti pada saat pertama datang, dan pemeriksaan ultrasonografi
genitalia interna. Setiap 12 bulan dilakukan pemeriksaan USG dan
densitometer tulang, dan setiap 3 tahun dilakukan pemeriksaan
payudara dengan USG dan mammografi. (mita)

14.Apa tujuan diberikanya terapi hormone pada sekenario ? lisa


Jawab :
-untuk mnyeimbangkan hormone estrogen dalam tubuh wanita
menepouse serta mengurangi gejala gejala pada masa menepouese
- menigkatkan kualitas hidup (devina )
- mencegah osteoporosis,menurunkan angka kematian dan penyakit
kardiovaskular. (tina)
15.apa saja resiko akibat dari terapy hormone pada wanita ?
jawab :
1. Kanker payudara : Risiko kanker payudara meningkat secara
signifikan jika penggunaan terapi sulih hormon dilakukan dalam
waktu lama. Para peneliti sangat yakin, risiko kanker payudara
semakin besar jika terapi sulih hormon (dengan estrogen)
berlangsung lebih dari 10 tahun.
2. Kanker rahim : Penelitian-penelitian klinis pada saat ini sudah
mencapai konfirmasi bahwa terapi hormonal dengan preparat
estrogen saja dapat menyebabkan kanker rahim.
3. Problem kantung empedu : Problem ini banyak dijumpai pada
perempuan yang menggunakan terapi hormonal dalam jangka
panjang. Tekanan darah tinggi . Estrogen dahulu diduga dapat
menyebabkan naiknya tekanan darah pada sebagian pemakai terapi
sulih hormon. (leni)
- Memiliki resiko lebih tinggi pada wanita usia diatas 60 tahun
keatas dengan resiko terkena kanker,stroke dll lebih tinggi( sisca)
16.berapa lama durasi terapi hormone sesuai scenario ?
jawab : Pemberian terapi sulih hormon sistemik selama 1 tahun dan
kemudian dihentikan total secara berangsur-angsur (dalam periode 1-3
bulan) dapat efektif. Di indonesia lama pemakaian terapi sulih hormon
di Indonesia maksimal 5 tahun. ( devina )
Step 4 ( konsep map )

wanita 56 thn di rujuk ke poli kebidanan

ingin terapi hormone

pemeriksaan skrining

mengalami gangguan hormone - defisiensi estrogen

pengertian

dokter memberi informasi indikasi dankotraindikasi

manfaat

efek samping dll

tujuan

tindakan terapi hormone – kombinasi (estrogen n progesterone) –mencegah kanker rahim

tablet 1x sehari selama 28 hari /sesuai kondisi klien

monitoring setelah terapi hormone – setelah 1bulan harus kunjungan ulang – memantau kondisi

mengurangi keluhan menepouse


step 7

1. Apa yang dimaksud dengan terapi suli hormone ?( kurnia)


Jawab :
- Terapi hormon estrogen untuk mengurangi gejala menopause, pada
wanita yang masih memiliki uterus maka terapi dikombinasi
dengan pemberian estrogen untuk melindungi lapisan
endometrium.
Sumber : dr Wijayanti . 2018. Terapi sulih hormon. Departemen
ginekologi. Bandung (lisa)
- Terapi hormon (HT) melibatkan pemberian estrogen sintetis dan
progestogen untuk menggantikan kadar hormon wanita yang
menipis dan dengan demikian meringankan gejala menopause.
Sumber : Kaur, K. Medscape (2018). Menopausal Hormone
Replacement Therapy (sisca )
- terapi sulih hormon yaitu cara mengkonsumsi estrogen
,progesteron ,dan DeHF adalah terapi pengobatan untuk gangguan
hormon yang terjadi pada wanita
sumber : iis Hanifah. .Dkk ,.2021. edukasi kesehatan perubahan
fisiologis menopause pada ibu muslimatan sehat dan bahagia
menjelang dan saat menopause. jurnal pengabdian kepada
masyarakat (tina)
2. Apa efektifitas dari terapi hormone ? (vira)
a. Pengobatn paling efektif mengenai masalah vasomotorik penelitian
menunjukkan secara sifnifikan frekuensi gejal vasomotorik87 persen
Sumber: wulandari catur leni 2013 terapi suli hormon alami untuk
monopose jurnla efaluasi kebidana vol3 no 1(kurnia)
b. Efektifitas pengunaan TSH lebih kecil bila diberikan pada wanita
yang usia menopausenya sudah lama. Penelitian Handini menemukan
bahwa usia menopause akhir > 51 tahun mempunyai peluang besar
untuk mengunakan terapi sulih hormon. Semakin lama menopause
meningkatkan peluang untuk mengunakan TSH yang lebih tinggi.
SUMBER : Dinengsih, S., & Septiawan, C. (2017). PENGARUH
RIWAYAT REPRODUKSI, STATUS MENOPAUSE DAN TERAPI
SULIH HORMON TERHADAP SINDROMA MENOPAUSE PADA
WANITA PASCA MENOPAUSE DI RSPAD GATOT SUBROTO
TAHUN 2012. Ilmu dan Budaya, 40(53). ( devina)
c. Penelitian secara sistematis menunjukkan pengurangan secara
signifikan frekuensi dari gejala
d. vasomotor hingga 87 % dibandingkan dengan plasebo. Uji acak yang
besar dilakukan dan
e. menunjukkan bahwa terapi hormon menurunkan kemungkinan
insidensi fraktur, mengurangi
f. gejala Vagina yang kering, dan memperbaiki juga fungsi seksual.
Selain itu didapatkan juga
g. perbaikan kualitas tidur, mengurangi nyeri otot, dan meningkatkan
kualitas hidup pasien
Semua sumber :DR.wiryaman permadi :2013, Terapi hormon pada
menopause. UNPAD. bandung( refi)
h. Selain itu didapatkan juga
i. perbaikan kualitas tidur, mengurangi nyeri otot, dan meningkatkan
kualitas hidup pasien. Dari
j. penelitian menunjukkan keunggulan dari pemberian terapi hormon
pada wanita pasca menopause
k. usia 50-59 tahun atau < 10 tahun setelah menopause setelah
menopause, berdasarkan latar
l. belakang risiko pada wanita di Amerika, dengan menggunakan data
dari hasil Uji acak terbesar
m. pada penelitian pemberian terapi hormon dibandingkan dengan
pemberian plasebo hingga saat
n. ini ( penelitian Women’s Initiative Study). Terapi hormon (baik
estrogen maupun gabungan)
o. menunjukkan manfaat yang sangat besar untuk pengobatan gejala
vasomotor, vagina kering, dan
p. pengurangan risiko fraktur serta pencegahan diabetes.
Sumber : Dr wiryawan Permadi. 2013. Departemen obstretri dan
ginekologi FK unpad. Bandung (lisa)
3. Apa saja efek samping dari terapi hormone ? leni
Jawab :
a. Gatal-gatal
b. nyeri payudara
c. peningkatab BB
d. perdarahan bercak (spotting)
e. perdarahan banyak (atipik)
f. sakit kepala,
g. keputihan
h. gatal gatal
Sumber : Dinengsih Sri,Septian catur.2016. Pengaruh riwayat
reproduksi status menopause pada terapi sulih hormon terhadap
sindroma menopause pada wanita pasca menopause di RSPAD Gatot
Soebroto tahun 2012. Jurnal ilmu dan budaya vol. 40.no.53.Jakarta
(Linda)
engalami stroke dan penymbatan pembulu darah
i. (vira)
j. Efek samping terapi hormon dapat dihubungkan dengan lama
penggunaan terapi. Sebagai contoh, risiko tromboemboli vena
meningkat paling tinggi pada tahun pertama penggunaan terapi
hormon, namun risiko kanker payudara meningkat seiring
bertambahnya waktu. Kebanyakan panduan pemberian terapi hormon
menyarankan pemberian terapi hingga 4- 5 tahun. Tidak ada
konsensus yang jelas mengenai bagaimana menghentikan terapi
hormon, dan gejala dapat timbul kembali tanpa melihat apakah terapi
hormon tersenut dihentikan secara mendadak ataupun secara perlahan
Sumber : Dr. Wiryawan Permadi. 2013. Terapi Hormon Pada
Menopause. Bandung (mita)
k. Perut kembung
l. Mual
m. Sakit kepala
n. Perubahan suasana hati (mood) dan emosi
o. Perdarahan vagina
p. Pembengkakan atau pengerasan payudara.
Sumber : Cassobhoy, A. Web MD (2017). Hormone Replacement
Therapy for Menopause (sisca)
q. Efek samping jangka pendeknya itu bisa terjadi disfungsi seksual
kekeringan vagina dan juga gangguan emosi kemudian efek samping
jangka panjang dapat menyebabkan atau mengakibatkan kram perut
dan bengkak kemudian berat badan bertambah payudara membesar
dan nyeri gejala seperti premenstrual retensi cairan dan natrium
intoleransi glukosa ruam kulit chloasma perubahan libido depresi
perubahan mood sakit kepala kandidiasis vagina iritasi dari lensa
katarak
sumber : Wayan Sugiri T. dkk. 2019. potensi antosianin dalam
manajemen menopause. jurnal kesehatan andalas (tina)
r. Terkait estrogen berupa kram pada tungkai kaki
s. Terkait progestin berupa kulit berminyak dan berjerawat
SUMBER : Suparni, I.E & Yuni, R. (2016). Menopause Masalah dan
Penangannya. Yogyakarta : Deepublish (DEVINA)
t. Terapi hormon kombinasi (estrogen plus progestogen) meningkatkan
risiko kanker payudara ataumortalitas akibat kanker payudara.
Penelitian WHI melaporkan risiko kanker payudara akibat terapi
hormon kombinasi 8 per 10 000 wanita per tahun setelah 4-5 tahun
penggunaan. Ini setara dengan sekitar 0,1% peningkatan kanker
payudara. Namun penelitian WHI menemukan penggunaan
(Premarin) (hanya estrogen saja) tidak meningkatkan risiko kanker
payudara hingga tujuh tahun penggunaan pada wanita yang telah
menjalani histerektomi. Penelitian lain menunjukkan risiko kanker
payudara yang lebih besar dengan terapi hormon kombinasi
dibandingkan dengan estrogen saja.
Sumber : Dr wiryawan Permadi. 2013. Terapi sulih hormon.
Departemen obstretri dan ginekologi FK unpad (lisa)
4. Apa indikasi dan kontraindikasi dari terapi hormone dalam scenario ?
mita
Jawab :
- Indikasi
Terapi hormon di berikan untuk pasien dengan gejala monopose
seperti vasemotorik(muka kemerahan keringat malam)
- Kontraindikasi
Paseine memiliki riwiyar kanker payudar ,kangker
endometrium ,,pendarahan pervaginam
(Perwati w 2013 terapi hormon pada monopose depertemen obsetri dan
genekogi fk universitas pajajatran)kurnia)
- Indikasi
Terapi hormon diberikan untuk pasien dengan gejala pada saat
menopause, dengan Premature ovarian failure, menopause akibat
pembedahan atau pencegahan Osteoporosis.
- kontraindikasi
Terapi hormon tidak diberikan apabila pasien memiliki riwayat
atau factor risiko kanker payudara, kanker endometrium, penyakit
Thromboemboli (DVT, PE), kelainan hiperkoagulasi , Liver
disease atu bila ada perdarahan pervaginam yang tidak jelas
sebabnya
Sumber: wiryawan Permadi. 2015. Terapi hormon pada
menopause. Fakultas kedokteran Universitas padjajaran. (vira)
- Pikirkan bahwa Anda sedang hamil
- Memiliki masalah dengan pendarahan vagina
- Pernah menderita jenis kanker tertentu
- Pernah mengalami stroke atau serangan jantung
- Pernah mengalami pembekuan darah
- Memiliki penyakit liver
Sumber : NIH (2018). MedlinePlus. Hormone Replacement
Therapy

- Riwayat kanker payudara*


Riwayat kanker endometrium*
Porfiria
Penyakit hati aktif yang parah
- Hipertrigliseridemia
- Gangguan tromboemboli
- Pendarahan vagina yang tidak terdiagnosis
- Endometriosis
- Fibroid
Sumber : Kaur, K. Medscape (2018). Menopausal Hormone
Replacement Therapy (sisca)
- Indikasi : Di Indonesia, terapi sulih hormon diberikan hanya pada
menopause dengan keluhan terkait defisiensi estrogen yang
mengganggu atau adanya ancaman osteoporosis dengan lama
pemberian maksimal 5 tahun.
SUMBER : Suparni, I.E & Yuni, R. (2016). Menopause Masalah
dan Penangannya. Yogyakarta : Deepublish (devina)
5. Bagaimana cara pemberian terapi suli hormone :? devina
Jawab :
1. oral dan patch transdermal
Semua sumber :DR.wiryaman permadi :2013, Terapi hormon pada
menopause. UNPAD. bandung (refi)
2. -secara intravagina
Sumber: Utari r.a Dewi .2018. Hubungan pemberian Estradiol 2
mg+noegestrol 0,5 mg dengan fungsi kognitif yang dinilai
berdasarkan informant questionnaire on cognitive decline in the
elderly (iqcode) pada paramedis usia menopause RSUP H.Adam
Malik. Medan (linda)
3. -Estradiol bentuk tablet dosis 1-2 mg /hari seperti prognova
-Estrogen konjugate tablet dosis 0,3 mg
- Estradiol bentuk krim di aplikasikn setiap malam sampek 2-8
minggu
(Sumber: kartika dkk 2021 scopinh rewiew peran terapi suli hormon
terhadap gejala premonopuse fk universitas bandung vol 7 no1
(kurnia)
4. GEL : 17 beta estradiol. Caranya dioleskan sekali sehari di paha
bagian bawah
SUMBER : Sood, et. al. 2014. Prescribing Menopausal Hormon
Therapy:An Evidance Based Approach. Int Journal Woman Health. 6
PP : 47-57 (sisca)
5. a. Sediaan I, yang hanya mengandung estrogen
Pemberian : Estrogen diberikan setiap hari tanpa terputus.
b. Sediaan II, yang mengandung kombinasi antara estrogen dan
progesteron. Kombinasi sekuensial: estrogen diberikan kontinyu,
dengan progesteron diberikan secara sekuensial hanya untuk 10-14
hari (12-14 hari) setiap siklus.
Pemberian : Estrogen dan progesteron diberikan bersamaan secara
kontinyu tanpa terputus.
SUMBER : Cagnacci, A & Venier, M. (2019). The controversial
Histroy Of Hormone Replacement Therapy. Medina 55 (9) (devina)
6. Bagaimana cara mendiaknosa jika pasien tersebut mengalami gangguan
hormone ? refi
Jawab :
melakukan pemeriksaan fisik serta melihat riwayat kesehatan
menanyakan apa saja gejala pada tubuh baik yang dirasakan atau dilihat
tes daerah untuk melihat kadar hormon melihat penyebab lainnya seperti
gangguan lain seperti steroid dan lain sebagainya mengevaluasi kelainan
pada sistem endokrin
sumber : estrogen effect on the female body. 2021. Hopkins medicine.
(tina)
7. Apa saja jenis dari terapi hormone sesuai kasus ? sisca
Jawab :
1. Terapi estrogen
Umumnya, dosis estrogen rendah akan diberikan kepada wanita yang
telah mengalami pengangkatan rahim saja atau sekaligus kedua
indung telurnya.Kendati begitu, terapi estrogen juga dapat diberikan
kepada wanita menopause. Terapi estrogen ini bisa diresepkan dalam
bentuk pil harian, patch, cincin vagina, gel, maupun spray.
2. Terapi Kombinasi dari Estrogen, Progesterone, ProgestinTerapi
kombinasi diperuntukkan bagi wanita yang masih memiliki rahim.
Terapi hormon jenis ini juga dapat menurunkan risiko kanker
endometrium atau lapisan rahim.
Sumber : Daan kambri. 2015. Peran terapi hormon pada wanita
menopause. FK andalas (lisa)
3. a. Combined hormone replacement therapy (CHRT)
TSH dengan estrogen estradiol hemyhdrate drospirenone. CHRT ini
menggunakan kombinasi antara progesterone dan estrogen.
b. Estrogen replacement therapy (ERT)
TSH dengan estrogen estradiol hemyhidrate. ERT ini hanya
menggunakan estrogen saja.
SUMBER : Lobo, A. (2017). Hormon Replacement Therapy : Current
Thinking. Nature Reviews Endocrinology 13 (4) (devina)
4. Estrogen saja
5. Kombinasi estrogen dan progestogen
6. Modulator reseptor estrogen selektif (SERM)
7. Gonadomimetik, seperti tibolone, yang mengandung estrogen,
progestogen, dan androgen
Sumber : The North American Menopause Society (2018). Hormone
Therapy : Benefits and Risks (sisca)
8. Apa saja manfaat dari terapi hormone ? liza
Jawab :
1. terapi hormon menurunkan kemungkinan insidensi fraktur,
mengurangi
2. gejala Vagina yang kering, dan memperbaiki juga fungsi seksual.
Selain itu didapatkan juga
3. perbaikan kualitas tidur, mengurangi nyeri otot, dan meningkatkan
kualitas hidup pasien
Semua sumber :DR.wiryaman permadi :2013, Terapi hormon pada
menopause. UNPAD. bandung (refi)
4. -Untuk mencegah / mengobati gejala dan perubahan fisik yang
disebabkan oleh defisiensi estrogen, gejala vasomotor, gejala atrofi
system urogenital, osteopenia pasca menopause, osteoporosis
5. -Dapat mengobati gejala menopause (depresi, gangguan tidur, nyeri
sendi)
6. -Meningkatkan kualitas hidup wanita menopause secara keseluruhan
Sumber : the menopause hormone therapy guidelines. National center
biotechnology information. 2020 ( pramita )
7. Dalam jangka panjang pemberian tsh dapat mengurangi resiko
penyakit kardiovaskular dan osteoporosis
8. Hasil penelitian menunjukkan pemberian terapi tsh mampu
mengurangi resiko kematian
Sumber : Dinengsih Sri,Septian catur.2016. Pengaruh riwayat
reproduksi status menopause pada terapi sulih hormon terhadap
sindroma menopause pada wanita pasca menopause di RSPAD Gatot
Soebroto tahun 2012. Jurnal ilmu dan budaya vol. 40.no.53.Jakarta
(linda)
9. Meringankan gejala monopouse
10. Mengatasi ganguan kesuburan
11. Mengendalikan gula darah
12.Mengobati kangker
Sumber(proverawati A sikistiawati E “monopise dan sindrom
premonopuse”yogjakarta nuha medika 2017 (kurnia)
13. Mencegah keluhan yang muncul akibat menopause, seperti vagina
kering, dan gangguan pada saluran kandung kemih.
14. Mencegah perkembangan penyakit akibat dari penurunan hormon
estrogen seperti osteoporosis dan jantung koroner
15.Meningkatkan kualitas hidup sehingga memberikan kesempatan untuk
hidup nyaman secara fisiologis dan psikologis.
Sumber : Rr catur Leny Wulandari. 2016. Terapi sulih hormon.
Kebidanan Unissula. Semarang (lisa)
16.bermanfaat untuk menghilangkan keluhan defisiensi estrogen klinis
dengan baik setelah 2 sampai 3 minggu pemberian dosis estrogen
tinggi dan 4 sampai 5 minggu pemberian dosis estrogen rendah untuk
mengatasi gejala climacterium menurunkan tingkat stres oksidatif
pada wanita pasca menopause mencegah Osteoporosis.
sumber : Devi Permatasari .,dkk. 2021. hubungan lama penggunaan
kontrasepsi hormonal dengan gejala climacterium pada wanita usia
menopause journal of holistic Nursing scane.(tina)
9. Bagaimana mekanisme dari hormone tersebut ? mita
Jawab :
- Untuk memicu pengeluaran TSH di berikan obat anti hormon
estrogen. Obat ini di berikan pada hari ke 3, 4, 5 siklus haid.
- Cara ini di coba selama 6x siklus haid. Bila selama 6 bulan
pemberian obat itu belum ada hasilnya, akan di berikan suntikan
hormon pada hari ke 6-10 siklus haid. Suntikan di lakukan tiap
hari.
- Bila kedua terapi itu gagal, akan di lakukan cara manipulasi
hormon.
Sumber: proverawati A, dkk. 2017. Menopause dan sindrom presiden
menopause. Yogyakarta; Nuha medika. (vira)
- Wanita menopause mengalami defisiensi estrogen sehingga akan
timbul keluhan-keluhan menopause maka perlu dilakukan terapi
sulih hormon dengan mekanisme pemberian hormon estrogen
sintesis dosis kecil yang diberikan bisa secara oral atau transdermal
sehingga hormon estrogen ditubuh wanita menopause tidak
kekurangam sehingga dapat mengurangi keluhan menopause yang
didasari oleh defisiensi estrogen.
SUMBER : Davey, D.A (2018). Menopausal Hormone Therapy : a
better and sefer future. Climacteric, 21 (5) (Devina )
10.bagaimana hubungan atau antara pembesaran hati dengan pemakaian
jangka panjang terapi hormon pada skenario? Linda
a. Pembesaran hati terjadi akibat dari mengkonsumsi TSH dalam bentuk
oral, karena metabolisme TSH kan melalui hati terlebih dahulu. Jika
terlalu sering dikonsumsi bahkan sampai berkepanjangan,
menyebabkan hati tidak kuat lagi menerima TSH dan akhirnya terjadi
pembesaran hati
SUMBER : Martha, Sonia, Jane. 2012. Hormon Replacement
Therapy. BMJ. vol. 344 (sisca )
b. Perlemakan hati terjadi karena obesitas, hipertensi (> 130/85mmHg),
hiperglikemia. Baik estrogen oral maupun transdermal menurunkan
kolesterol total, kolesterol lipoprotein berdensitas rendah, dan
lipoprotein. Dibanding estrogen transdermal, estrogen oral
menghasilkan kenaikan lebih tinggi yang signifikan pada kolesterol
lipoprotein berdensitas tinggi dan meningkatkan trigliserida,
sedangkan estrogen transdermal menurunkan kadar trigliserida.Tentu
saja, kadar trigliserida yang jelas meningkat sebagai respon terapi oral
kembali normal saat terapi diganti menjadi pemberian secara
transdermal.
Sumber : Permadi, Wiryawan. 2018. Terapi Hormon Pada
Menopause. Unpad : Bandung (mita)
c. elompok etinil estradiol 17α-etinil (melalui penahanan metabolisme)
meningkatkan pengaruh
d. hepatik, karena pemberian melalui jalur manapun akan tetap
mempengaruhi fungsi hati. Hal
e. yang sama juga berlaku untuk estrogen equin terkonjugasi.
Berlawanan dengan kasus estradiol,
f. hati tampaknya lebih memilih mengekstrak etinil estradiol dan
estrogen equinin terkonjugasi
g. walau dengan pemberian melalui cara apapun. Jadi, jalur pemberian
tampaknya mempengaruhi
h. respon metabolik hanya dalam kasus estrogen spesifik, terutama
estradiol
Semua sumber :DR.wiryaman permadi :2013, Terapi hormon pada
menopause. UNPAD. bandung (refi)
i. Estrogen sintetik akan mengalami metabolisme di hepar yang
merupakan tempat detoksifikasi, estrogen akan diubah dari Rika
peroksida atau oksidasi menjadi gunung Intermedia perubahan akan
mengakibatkan kerusakan DNA yang berujung kerusakan sel pada
hepar
Sumber: fajariyah S. dkk .2010 . jurnal ilmu dasar Vol.11 no. 1 (Tina)
11.Apa skrining sebelum melakukan terapi hormone ? vira
Jawab :
a. •Pertimbangkan pemberian terapi hormon pada wanita perimenopause
atau wanita postmenopause dengan faktor risiko rendah untuk
penyakit kardiovaskular atau tromboemboli.
• Pertimbangkan sifat dan keparahan gejala menopause dan
dampaknya terhadap fungsi dan kualitas hidup,usia wanita dan status
kesehatan, serta keinginannya untuk pengobatan.
• Terapi hormon saat ini tidak ditunjukkan pada wanita pada setiap
usia untuk mencegah atau mengobati penyakit kardiovaskular.
• Diskusikan mengenai faktor-faktor risiko penyakit kardiovaskular
yang dapat dirubah untuk, seperti alkohol, merokok, diabetes dan
hipertensi yang terkontrol.
• Evaluasi pemberian terapi hormon pada wanita yang berisiko tinggi
fraktur jika ada kontraindikasi. hitung risiko patah tulang dengan
menggunakan densitometri tulang.
• Evaluasi apakah kecemasan dan / atau depresi yang menyebabkan
gejala somatik menopause, seperti palpitasi dan gangguan tidur. terapi
hormon dapat mengurangi palpitasi dan memperbaiki tidur dan dapat
memperbaik suasana hati tapi bukan merupakan pengobatan untuk
kecemasan atau depresi.
• Perlu dibahasan risiko dan manfaat. Diskusikan manajemen lainnya
mungkin Pilihan
• Skrining payudara dan skrining serviks.
Sumber: wiryawan Permadi. 2015. Terapi hormon pada menopause.
Fakultas kedokteran Universitas padjajaran (Vira nory )
b. Pemeriksaan indikasi dan kontraindikasi
- Riwayat penyakit
- Pemeriksaan fisik
- Pemeriksaan dasar (megidentifikasi gaya hidup pasien)
- Tes darah
- Skrining pap smear
Sumber : Dunitz, Martin. Hormone Replacement Therapy and The
Menopause (mita)
c. 1) Penilaian kontra indikasi (mutlak & relatif)
2) Informed consent mengenai untung dan rugi terapi hormon
3) Pemeriksaan fisik, meliputi: tekanan darah dan pemeriksaan
payudara dan pelvik.
4) Pemeriksaan sitologi serviks dan mamografi harus memberi hasil
negatif.
SUMBER : Suparni, I.E & Yuni, R. (2016). Menopause Masalah dan
Penangannya. Yogyakarta : Deepublish (devina)
d. Semua calon HT harus dievaluasi secara menyeluruh dengan riwayat
rinci dan pemeriksaan fisik lengkap untuk diagnosis yang tepat dan
identifikasi setiap kontraindikasi.Laboratorium dasar dan studi
pencitraan sebelum memberikan HT meliputi:
 Hemografi
 Urinalisis
 Profil lipid puasa
 Kadar gula darah
 Kadar estradiol serum: Pada wanita yang akan diresepkan implan
dan pada mereka yang gejalanya menetap meskipun telah
menggunakan patch atau gel dalam dosis yang memadai.
 Kadar hormon perangsang folikel (FSH) serum: Untuk memantau
wanita yang menggunakan sediaan oral untuk kontrol gejala,
terutama mereka yang mengalami menopause dini
 Ultrasonografi: Untuk mengukur ketebalan endometrium dan
volume ovarium
 Elektrokardiografi
 Tes Papanicolaou
 Mammografi: Dilakukan setiap 2-3 tahun sekali dan setiap tahun
setelah usia 50 tahun
SUMBER : Kaur, K. Medscape (2018). Menopausal Hormone
Replacement Therap (sisca)
12.apa yang menyebabkan terjadinya gangguan hormone estrogen pada
kasus ? tina
a. Menopause berkaitan dengan perubahan hipotalamus dan hormon
pituitari yang meregulasi siklus menstruasi. Menopause bukan dari
kejadian sentral melainkan kegagalan primer dari ovarium terjadinya
deplesi dari folikel ovarium dan lebih seperti apoptotis atau kematian
sel yang terprogram oleh karena itu ovarium tidak lagi berespon
terhadap hormon pituitari fsh LH dan estrogen ovarium dan juga
produksi progesteron terhenti membuat tidak ada lonjakan LH dan
ovulasi tidak terjadi sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan
produksi estrogen dan berhentinya menstruasi.
Sumber: Permadi Wirjawan 2013 terapi hormon pada menopause
departemen obstetri dan ginekologi RS Hasan Sadikin Bandung.
(linda)
b. Menopause adalah berhentinya masa haid pada wanita sehingga
kemampuan untuk bereproduksi sudah tidak ada Hal ini ditandai
dengan perubahan hormon yang nyata pada tubuhnya sehingga
akibat dari turunnya fungsi tubuh atau kemampuan tubuh untuk
memproses hormon dan lain sebagainya ,Hal tersebut menyebabkan
wanita itu merasakan gejala tidak enak termasuk panas pada wajah,
vagina dan lain-lain. serta mengalami defisiensi estrogen
sumber : RR Catur leni Wulandari. 2016. terapi sulih hormon alami
untuk menopause .Unissula, Jurnal involusi Kebidanan Vol. 5 No.10
(tina)
13. bagaimana monitoring dalam terapi hormone ? vira
jawab :
a.  • Pantau efektivitas dengan perbaikan gejala.
• Mastalgia dan perdarahan yang tidak teratur dapat ditangani dengan
menurunkan dosis estrogen.
• Jika gejala vasomotor menetap selidiki penyebab lain.
• Evaluasi penggunaan terapi hormon setidaknya setiap tahun untuk
mengevaluasi indikasi, menilai risiko individu.
• Jadwal untuk tes skrining lainnya seperti mamografi dan pap smear

R.A Dewi Utari. 2018. HUBUNGAN PEMBERIAN


ESTRADIOL VALERATE 2 MG + NORGESTREL 0,5 MG
DENGAN FUNGSI KOGNITIF YANG DINILAI BERDASARKAN
INFORMANT QUESTIONNAIRE ON COGNITIVE DECLINE IN
THE ELDERLY (IQCODE) PADA PARAMEDIS USIA
MENOPAUSE RSUP H.ADAM MALIK MEDAN . Program
Magister FK Universitas Sumatra Utara (Leni )
b. -Pada kunjunga pertama pasca HRT pasien ditanya apakah gejala
dapat dikendalikan dan apakah efek samping ada yang muncul
-Pengukuran BB dan TD setiap kunjungan
Sumber : Dunitz, Martin. Hormone Replacement Therapy and The
Menopause (pramita)
c. 1) Monitoting melalui pemeriksaan setiap tahun
- Tekanan darah
- Pemeriksaan payudara
- Pemeriksaan abdomen dan pelvis
2) Monitoring melalui pemeriksaan setiap 2 tahun
- Mamogram
- Pap smear
3) Monitoring melalui pemeriksaan pilihan yang bergantung
pada riwayat
- Bone densitometry
- Lipid
- FSH
SUMBER : Mulyani, N.S. (2013). Menopause Akhir Siklus
Menstruasi pada Wanita di Usia Pertengahan. Yogyakarta : Nuha
Medika (devina)
14.Apa tujuan diberikanya terapi hormone pada sekenario ? lisa
Jawab :
a. Agar menghilangkan keluhan dan gangguan akibat menopause
b. Mengurangi resiko penyakit kardiovaskular dan osteoporosis
c. Dengan TSH diharapkan kualitas hidup ditingkatkan, Sehingga
memberikan kesempatan untuk dapat menjalani hidup nyaman secara
fisiologis maupun psikologis.
Sumber : Dinengsih Sri,Septian catur.2016. Pengaruh riwayat
reproduksi status menopause pada terapi sulih hormon terhadap
sindroma menopause pada wanita pasca menopause di RSPAD Gatot
Soebroto tahun 2012. Jurnal ilmu dan budaya vol. 40.no.53.Jakarta
(linda)
d. Terapi sulih hormon juga dapat mencegah berbagai keluhan yang
muncul akibat menopause, vagina kering, dan gangguan pada saluran
kandung kemih. Penggunaan terapi sulih hormon juga dapat
mencegah perkembangan penyakit akibat dari penurunan hormon
estrogen seperti osteoporosis dan jantung koroner. Dengan demikian
pemberian terapi sulih hormon, kualitas hidup dapat ditingkatkan
sehingga memberikan kesempatan untuk hidup nyaman secara
fisiologis maupun psikologis.
Sumber : Rr. Catur Leny Wulandari.2015. TERAPI SULIH
HORMON ALAMI UNTUK MENOPAUSE. Prodi D3 Kebidanan
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 5, No. 10(vira nory)
e. Untuk menghilangkan gejala –gejala menoupouse (kurnia))
f. Meredakan hot flash dan keringat malam
g. Membantu Anda tidur lebih nyenyak
h. Meringankan kekeringan dan gatal pada vagina
i. Jadikan seks tidak terlalu menyakitkan
j. Membantu mencegah patah tulang akibat osteoporosis (penipisan
tulang)
k. Turunkan kemungkinan Anda terkena demensia
Sumber : Cassobhoy, A. Web MD (2017). Hormone Replacement
Therapy for Menopause (sisca)
l. Menurunkan tingkat keparahan gejala menopause yang dirasakan oleh
masing-masing wanita berbeda. Beberapa wanita hanya merasakan
gejala menopause yang ringan dan tidak mengganggu aktivitas sehari-
hari, namun pada beberapa kasus, gejala menopause dirasakan cukup
berat dan mengganggu.
m. wanita yang mengalami menopause dapat mendapatan tambahan
hormon reproduksi dari luar tubuh agar gejala menopause yang
dirasakan dapat berkurang.
Sumber : Daan Khaambri. 2015. Penggunaan terapi hormon untuk
menoupase . Majalah kedokteran Andalas. FK andalas (Lisa)
15.apa saja resiko akibat dari terapy hormone pada wanita ?
jawab :
1. Efek samping terapi hormon dapat dihubungkan dengan lama
penggunaan terapi. Sebagai contoh, risiko tromboemboli vena
meningkat paling tinggi pada tahun pertama penggunaan terapi
hormon, namun risiko kanker payudara meningkat seiring
bertambahnya waktu. Kebanyakan panduan pemberian terapi
hormon menyarankan pemberian terapi hingga 4-5 tahun.
sumber :DR.wiryaman permadi :2013, Terapi hormon pada
menopause. UNPAD. bandung (refi)
a. Tromboemboli Vena (VTE) dan Stroke
Tromboemboli vena ditandai dengan pembentukan trombus di vena
dalam kaki, yang dapat menyebabkan emboli ke sirkulasi paru dan
bahkan menyebabkan kematian. HRT meningkatkan risiko VTE
hingga 2 kali lipat, sebagian besar pada tahun pertama dan kedua
pengobatan . Penelitian telah menunjukkan bahwa estrogen
transdermal dikaitkan dengan risiko yang lebih rendah sementara
HRT hanya progesteron tidak terkait dengan peningkatan risiko
tromboemboli vena. Ada banyak literatur yang menunjukkan
peningkatan insiden stroke pada wanita yang hanya menggunakan
estrogen saja atau estrogen-progestin. Pengguna HRT transdermal
atau oral saat ini memiliki risiko stroke yang lebih tinggi daripada
non-pengguna
b. Kanker Ginekologi
Ada peningkatan risiko kanker payudara pada pengguna HRT saat ini
Studi terbaru telah melaporkan rasio bahaya 1,24 hingga 2,74 pada
pengguna saat ini setelah 2 hingga 5 tahun penggunaan HRT, yang
semakin meningkat seiring dengan meningkatnya durasi penggunaan .
Risiko seorang wanita menderita kanker ovarium selama hidupnya
adalah 1-1,5% dan kematian akibat penyakit yang sama hampir 0,5% .
Sebuah meta-analisis baru-baru ini telah mengungkapkan risiko relatif
1,43 pada pengguna hormon dibandingkan dengan non-pengguna .
Mereka melaporkan peningkatan risiko, bahkan dengan periode
penggunaan yang terbatas (kurang dari lima tahun), dan risiko,
meskipun menurun, tetap ada bahkan sepuluh tahun setelah
penghentian HRT. Wanita yang menggunakan terapi estrogen saja
memiliki penurunan insiden kanker payudara yang tidak signifikan
dengan peningkatan risiko kanker endometrium yang pasti
Sumber : Agarwal, Swati et all. 2018. Hormone Replacement Therapy
: Would it be possible to Replicate Functional Ovary ? . International
Journal of Molecular Science . 2018,19,13160 (leni)
c. Pembekuan darah
d. Kandung empedu
e. Demensia
f. Metabolism karbohidrat
Sumber : Dunitz, Martin. Hormone Replacement Therapy and The
Menopause (pramita)
g. Katarak (sangat jarang )
h. Palmanary embolism
Sumber : ki –chan an .2016. modulator reseptor estrogen selektif
.ASIAN SPIENE journal . (tina)
16.berapa lama durasi terapi hormone sesuai scenario ?
jawab :
a. Kebanyakan panduan pemberian terapi hormon menyarankan
pemberian terapi hingga 4-5 tahun. Tidak ada konsensus yang jelas
mengenai bagaimana menghentikan terapi hormon, dan gejala dapat
timbul kembali tanpa melihat apakah terapi hormon tersenut
dihentikan secara mendadak ataupun secara perlahan.
Sumber : R.A Dewi Utari. 2018. HUBUNGAN PEMBERIAN
ESTRADIOL VALERATE 2 MG + NORGESTREL 0,5 MG
DENGAN FUNGSI KOGNITIF YANG DINILAI BERDASARKAN
INFORMANT QUESTIONNAIRE ON COGNITIVE DECLINE IN
THE ELDERLY (IQCODE) PADA PARAMEDIS USIA
MENOPAUSE RSUP H.ADAM MALIK MEDAN . Program
Magister FK Universitas Sumatra Utara (leni )
b. Durasi penggunaan terapi hormonal yang berupa suntikan pil implan
minipil yang tidak digunakan yang digunakan oleh wanita menopause
itu kurang lebih adalah 5 tahun ,kemudian jangka pendek diberikan
beberapa minggu dan bila diperlukan untuk lebih lama itu bisa
diulang hingga batas maksimal 5 tahun
Sumber : Devi Permatasari ,.dkk .2021. hubungan lama penggunaan
kontrasepsi hormonal dengan gejala climacterium pada wanita usia
menopause .journal of holistic Nursing scenes (tina)

Anda mungkin juga menyukai