Anda di halaman 1dari 16

Pemusnahan dan Penghapusan

Pemusnahan BMD adalah tindakan memusnahkan fisik dan/atau kegunaan BMD dengan
ketentuan:

❑ BMD tidak dapat digunakan, tidak dapat dimanfaatkan, dan/atau tidak dapat
dipindahtangankan atau terdapat alasan lain sesuai dgn ketentuan undang-undang.

❑ Harus mempertimbangkan tidak adanya unsur kerugian bagi daerah dan kesejahteraan
masyarakat.

BMD yang bisa dilakukan pemusnahan adalah ;

1. Barang inventaris alat perlengkapan kantor yang tidak bernilai ekonomis


2. Barang persediaann di gudang yang sudah kadaluarsa pemakaiannya
3. Hasil bongkaran bangunan dalam keadaan hancur dan tidak dapat dijual

Pihak-pihak yang berwenang dalam pemusnahan BMD adalah

1. Kepala Daerah sebagai pemegang kekuasaan atas pengelolaan BMD


a) Menyetujui usul pemindahtanganan, pemusnahan dan penghapusan Barang Milik
Daerah sesuai batas kewenangannya
2. Sekretaris Daerah sebagai pengelola BMD berwenang
a) Mengatur pelaksanaan penggunaan, pemanfaatan, pemusnahan dan penghapusan
barang milik daerah
3. Kepala SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) sebagai perangkat daerah berwenang
a) Mengajukan usul pemusnahan dan penghapusan barang milik daerah kepada kepala
daerah
Pelaksanaan pemusnahan dilaksanakan oleh:

● Pengguna Barang setelah mendapat persetujuan Gubernur/Bupati/Walikota, untuk Barang


Milik Daerah pada Pengguna Barang.
● Pengelola Barang setelah mendapat persetujuan Gubernur/Bupati/Walikota, untuk Barang
Milik Daerah pada Pengelola Barang.

Pelaksanaan pemusnahan dituangkan dalam berita acara (BA) dan dilaporkan kepada:
Gubernur/Bupati/Walikota, untuk Barang Milik Daerah. Penghapusan dari Daftar Barang
Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang dilakukan dengan menerbitkan SK Penghapusan dari:

Pemusnahan BMD tidak memerlukan SK, tapi cukup dengan surat Persetujuan
Gubernur/Bupati/Walikota.

Pemusnahan dilaksanakan dengan cara:

● Dibakar
● Dihancurkan
● Ditimbun
● Ditenggelamkan,
● Cara lain sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

Pemusnahan pada Pengguna/ Pengelola Barang dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut:

1. Pengguna Barang mengajukan surat permohonan pemusnahan kepada kepala daerah,


yang isinya minimal:
a) Pertimbangan dan alasan pemusnahan
b) Data BMD yang diusulkan pemusnahan, data BMD tersebut meliputi:
✔ Kode barang, kode register, nama barang, tahun perolehan, spesifikasi
barang, kondisi barang, jumlah barang, bukti kepemilikan (untuk barang yg
punya bukti kepemilikan), nilai perolehan, & nilai buku (untuk barang yang
dapat disusutkan),
serta dokumen pendukung surat permohonan pemusnahan berupa
✔ Surat pernyataan PB/KPB yg isinya: (a) identitas Pengguna Barang/Kuasa
Pengguna Barang, (b) pernyataan bahwa Barang Milik Daerah tidak dapat
digunakan, tidak dapat dimanfaatkan, dan/atau tidak dapat
dipindahtangankan atau alasan lain sesuai ketentuan.
✔ Fotocopi bukti kepemilikan (untuk barang yang punya bukti kepemilikan)
✔ Kartu Identitas Barang (KIB) untuk barang yg harus dilengkapi dengan KIB
✔ Foto BMD yang diusulkan pemusnahan.
2. Pengelola Barang melakukan penelitian terhadap surat permohonan tersebut, yang
meliputi:
a) Penelitian kelayakan pertimbangan dan alasan permohonan pemusnahan BMD
b) Penelitian data administratif, menggunakan data BMD yang diusulkan
c) Penelitian fisik, mencocokkan fisik barang dengan data administratif
3. Pengelola barang menyampaikan hasil penelitian kepada Kepala daerah sebagai bahan
pertimbangan persetujuan pemusnahan.
4. Jika permohonan disetujui, kepala daerah melalui pengelola barang menerbitkan surat
persetujuan pemusnahan BMD, yg isinya memuat:
✔ Data BMD yang disetujui utk dimusnahkan (kode barang,...)
✔ Kewajiban Pengguna Barang utk melaporkan pelaksaaan pemusnahan kpd
Kepala Daerah
5. Berdasarkan surat tersebut, PB melaksanakan pemusnahan BMD paling lambat 1 bulan
sejak surat persetujuan diterbitkan.
6. Pemusnahan tersebut dituangkan dalam Berita Acara Pemusnahan, berdasarkan Berita
Acara tersebut Pengguna Barang mengajukan usulan penghapusan BMD.
Penghapusan BMD adalah tindakan menghapus barang dari daftar barang dengan menerbitkan
keputusan dari pejabat yg berwenang untuk membebaskan Pengelola Barang, Pengguna
Barang/Kuasa Pengguna Barang dari tanggung jawab administrasi dan fisik atas barang yang
berada dalam penguasaannya. Penghapusan dari daftar pengguna barang/kuasa pengguna barang
dikarenakan BMD yang dimaksud sudah tidak berada dalam penguasaan Pengguna Barang/
Kuasa Pengguna Barang serta keputusan pengelola atas persetujuan kepala daerah. Penhapusan
dari daftar barang pengelola daerah dikarenakan BMD sudah tidak berada dalam penguasaan
pengelola barang dan keputusan kepala daerah. Penghapusan dari Daftar BMD (BMD sudah
tidak dalam penguasaan PEMDA) disebabkan karena:

1. Pemindahtanganan atas BMD


2. Putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap dan sudah tidak ada
upaya hukum lainnya
3. Menjalankan ketentuan undang-undang
4. Pemusnahan
5. Sebab lain

BMD yang sudah tidak berada dalam penguasaan Pengelola Barang/Pengguna Barang/KPB
disebabkan karena:

1. Penyerahan BMD
2. Pengalihan status penggunaan BMD
3. Pemindahtanganan atas BMD
4. Putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap dan sudah tdk aupaya
hukum lainnya
5. Menjalankan ketentuan undang-undang
6. Pemusnahan sebab lain, antara lain: sebab-sebab lain yang secara normal
dipertimbangkan wajar menjadi penyebab penghapusan, misanya hilang karena
kecurian, terbakar, susut, menguap, mencair, kadaluwarsa, mati, dan sebagai
akibat dari keadaan kahar (force majeure)

Gubernur/bupati/walikota dapat mendelegasikan persetujuan penghapusan BMD berupa Barang


Persediaan kepada Pengelola Barang utk Daftar Barang Pengguna dan/atau Daftar Barang Kuasa
Pengguna, pelaksanaan atas penghapusan BMD tersebut dilaporkan kepada
Gubernur/Bupati/Walikota

Barang Milik Daerah (barang bergerak) yang memenuhi persyaratan penghapusan secara teknis
adalah karena rusak dan tidak ekonomis jika diperbaiki, tidak dapat digunakan lagi akibat
modernisasi (kuno), kadaluwarsa, barang mengalami perubahan dalam spesifikasi karena
penggunaan,seperti terkikis, aus, dll dan berkurangnya kuantitas, karena penggunaan/susut dalam
penyimpanan/pengangkutan. Memenuhi persyaratan ekonomis karena biaya operasional dan
pemeliharaan barang lebih besar daripada manfaat. Penghapusan juga dapat dilakukan terhadap
Barang hilang, atau dalam kondisi kekurangan perbendaharaan atau kerugian karena kematian
untuk hewan atau tanaman

Persyaratan penghapusan untuk BMD berupa barang tidak bergerak adalah dengan kondisi
seperti rusak berat karena bencana alam atau karena sebab lain di luar kemampuan manusia
(force majeure), lokasi tidak sesuai dengan rencana umum tata ruang karena perubahan tata
ruang kota, tidak memenuhi kebutuhan organisasi karena perkembangan tugas, penyatuan lokasi
barang dengan barang milik lain milik daerah dalam rangka efisiensi, pertimbangan dalam
rangka pelaksanaan strategis rencana HANKAM (Pertahanan dan Keamanan).

Penyerahan BMD oleh Pengguna Barang/KPB:

1. Apabila tidak digunakan (idle), PB/KPB dapat menyerahkan barang yang ada di bawah
penguasaannya kepada Kepala Daerah melalui Pengelola Barang
2. PB/KPB menyerahkan BMD kepada Kepala Daerah melalui Pengelola Brg dgn
dibuktikan BAST

3. Penghapusan tersebut dilakukan setelah Pengelola Barang menerbitkan keputusan


penghapusan, yg diterbitkan paling lama 1 bulan sejak BAST penyerahan barang kepada
Kepala Daerah

4. PB/KPB melaporkan penghapusan tersebut kepada Kepala Daerah dgn melampirkan:

✔ Keputusan Penghapusan

✔ BAST ( Berita Acara Serah Terima ) penyerahan barang kepada Kepala Daerah

5. Berdasarkan keputusan penghapusan tersebut, Pengelola Barang melakukan penyesuaian


pencatatan pada Daftar BMD.

6. Perubahan BMD harus dicantumkan dalam Laporan Semesteran/ Tahunan PB/KPB.

Pemindahtanganan BMD oleh Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang:

1. PB/KPB dapat memindahtangankan BMD kepada pihak lain

2. Penghapusan karena pemindahtanganan dilakukan setelah Pengelola Barang menerbitkan


keputusan penghapusan BMD, yang diterbitkan paling lama 1 bulan sejak BAST (Berita
Acara Serah Terima) pemindahtanganan BMD

3. SK Pemindahtanganan disampaikan kepada PB dengan disertai:

✔ Risalah lelang & BAST, jika pemindahtanganan dalam bentuk penjualan ssecara
lelang

✔ BAST, jika pemindahtanganan dalam bentuk penjualan tanpa lelang,


tukar-menukar, dan PMP

✔ BAST & naskah hibah, jika pemindahtanganan dlm bentuk hibah


4. PB melaporkan penghapusan tersebut kepada Kepala Daerah dengan melampirkan SK
penghapusan, dan BAST & risalah lelang/naskah hibah

5. Berdasarkan keputusan penghapusan tsb, Pengelola Barang menghapus barang dari


Daftar BMD

6. Penghapusan tersebut harus dituangkan dalam Lap Semesteran/Tahunan.

Penghapusan karena adanya putusan pengadilan

1. Penghapusan karena adanya putusan pengadilan dilakukan oleh PB/KPB

2. PB mengajukan surat permohonan penghapusan BMD kepada Pengelola Barang yang


isinya:

✔ Pertimbangan dan alasan penghapusan

✔ Data BMD yang diajukan penghapusan (kode barang)

3. Surat permohonan tersebut dilampiri:

✔ Salinan/fotocopi putusan pengadilan yang telah dilegalisasi oleh pejabat


berwenang

✔ Fotocopi dokumen kepemilikan/dokumen setara

4. Pengelola Barang melakukan penelitian terhadap permohonan tersebut (data BMD, isi
putusan pengadilan, dan visit lapangan)

5. Berdasarkan hasil penelitian, Pengelola Barang mengajukan permohonan kepada Kepala


Daerah.
6. Jika disetujui, kepala daerah menerbitkan surat persetujuan, jika tidak setuju kepala
daerah melalui pengelola barang memberitahukan kepada PB disertai alasan

7. Berdasarkan surat persetujuan kepala daerah, pengelola barang menerbitkan SK


Penghapusan, paling lama 1 bulan sejak terbit surat persetujuan

8. Selanjutnya PB/KPB menghapus barang dari Daftar Barang PB/KPB, dan melaporkannya
kepada kepala daerah

9. Berdasarkan laporan dari PB/KPB, pengelola barang menghapus barang dari Daftar
BMD, untuk selanjutnya harus dicantumkan dalam Laporan Semesteran dan Laporan
Tahunan.

Penghapusan karena melaksanakan ketentuan undang-undang

1. Pengguna barang mengajukan surat permohonan penghapusan BMD kepada Pengelola


Barang yang isinya:

✔ Pertimbangan dan alasan penghapusan

✔ Data BMD yang diajukan penghapusan (kode barang, ...)

2. Pengelola Barang melakukan penelitian terhadap permohonan tersebut, kemudian


mengajukannya kepada Kepala Daerah.

3. Jika disetujui, kepala daerah menerbitkan surat persetujuan, lalu pengelola barang
menerbitkan SK Penghapusan, paling lama 1 bulan sejak terbit surat persetujuan

4. Selanjutnya PB/KPB menghapus barang dari Daftar Barang PB/KPB, dan melaporkannya
kepada kepala daerah
5. Berdasarkan laporan dari PB/KPB, pengelola barang menghapus barang dari Daftar
BMD, untuk selanjutnya harus dicantumkan dalam Laporan Semesteran dan Laporan
Tahunan.

Penghapusan karena pemusnahan

1. PB mengajukan surat permohonan penghapusan BMD karena pemusnahan paling lama 1


bulan sejak BA pemusnahan kepada Pengelola Barang yang isinya:

✔ Berita acara pemusnahan

✔ Data BMD yang diajukan penghapusan (kode barang, ...)

2. Pengelola Barang menerbitkan SK penghapusan BMD.

3. Selanjutnya PB/KPB menghapus barang dari Daftar Barang PB/KPB, dan melaporkannya
kepada kepala daerah, dilampiri BA Pemusnahan & SK Penghapusan

4. Berdasarkan laporan dari PB/KPB, Pengelola Barang menghapus barang dari Daftar
BMD, untuk selanjutnya harus dicantumkan dalam Laporan Semesteran dan Laporan
Tahunan.

Penghapusan karena sebab lain

1. PB mengajukan surat permohonan penghapusan BMD karena sebab lain aling kepada
Pengelola Barang yang isinya:

✔ Pertimbangan dan alasan penghapusan

✔ Data BMD yang diajukan penghapusan (kode barang, ...)

2. Pengelola Barang melakukan penelitian terhadap permohonan tersebut (kelayakan


pertimbangan & alasan, data administratif barang & penelitian fisik), pengelola barang
mengajukannya kepada Kepala Daerah.
3. Jika disetujui, kepala daerah menerbitkan surat persetujuan, lalu Pengelola barang
menerbitkan SK Penghapusan, paling lama 1 bulan sejak terbit surat persetujuan

4. Selanjutnya PB/KPB menghapus barang dari Daftar Barang PB/KPB, dan melaporkannya
kepada kepala daerah

5. Berdasarkan laporan dari PB/KPB, pengelola barang menghapus barang dari Daftar
BMD, untuk selanjutnya harus dicantumkan dalam Laporan Semesteran dan Laporan
Tahunan.

Jika dikarenakan sebab-sebab lainnya yang merupakan hilang/pencurian maka dokumen yang
diperlukan untuk penghapusan adalah

1. Surat keterangan dari Kepolisian

2. Pernyataan mengenai kebenaran permohonan & BMD tersebut hilang karena kecurian
serta tidak dapat diketemukan

3. Pernyataan apabila di kemudian hari ditemukan bukti bahwa penghapusan BMD tersebut
diakibatkan adanya unsur kelalaian dan/atau kesengajaan dari pejabat yang
menggunakan/penanggung jawab BMD/pengurus barang tersebut, maka tidak menutup
kemungkinan kepada yang bersangkutan akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan.

Jika dikarenakan sebab-sebab lainnya yang merupakan terbakar, susut, menguap, mencair,
kadaluwarsa, mati (hewan/tanaman) maka dokumen yang diperlukan untuk penghapusan adalah :

1. Identitas PB/KPB

2. Pernyataan dari PB/KPB mengenai kebenaran permohonan

3. Pernyataan dari PB/KPB bhw BMD telah terbakar, susut, menguap, mencair,
kadaluwarsa, mati (dilampiri laporan pemeriksa).

Jika dikarenakan sebab-sebab lainnya yang merupakan kahar/force majeure maka dokumen yang
diperlukan untuk penghapusan adalah :
1. Surat keterangan dari instansi berwenang

✔ mengenai terjadi keadaan kahar,

✔ mengenai kondisi barang terkini karena keadaan kahar

2. Pernyataan bahwa BMD telah terkena keadaan kahar dari PB/KPB

Penyerahan kepada Pengguna Barang Milik Daerah:

1. Pengelola Barang mengajukan permohonan penghapusan kepada kepala daerah paling


lama 1 bulan sejak Berita Acara Serah Terima penyerahan kepada Pengguna Barang
dengan melampirkan BAST tersebut

2. Kepala daerah menerbitkan SK Penghapusan

3. Pengelola Barang menyesuaikan pencatatan BMD pada Daftar BMD.

4. Penyesuaian tersebut harus dicantumkan dalam Laporan Semesteran dan Laporan


Tahunan Pengelola Barang.

Pemindahtanganan Barang Milik Daerah

5. Pengelola Barang mengajukan permohonan penghapusan kepada kepala daerah dengan


melampirkan:

✔ Risalah lelang dan BAST jika pemindahtanganan dalam bentuk penjualan secara
lelang

✔ BAST jika pemindahtanganan dlm bentuk penjualan tanpa lelang, tukar-menukar,


dan PMP.

✔ BAST dan naskah hibah jika pemindahtanganan dalam bentuk hibah

6. Kepala daerah menerbitkan SK Penghapusan paling lambat 1 bulan sejak tanggal BAST
7. Pengelola Barang menghapus barang dari Daftar BMD

8. Penghapusan tersebut harus dicantumkan dalam Laporan Semesteran dan Laporan


Tahunan Pengelola Barang.

Putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap:

1. Pengelola Barang mengajukan permohonan penghapusan kepada kepala daerah yang


isinya:

✔ Pertimbangan dan alasan penghapusan

✔ Data BMD yang diajukan penghapusan (tahun perolehan, kode barang...)

2. Srt permohonan dilampiri dgn:

✔ Salinan fotocopi putusan pengadilan + legalisasi pejabat berwenang

✔ Fotocopi dokumen kepemilikan/dokumen setara

3. Kepala daerah melakukan penelitian atas permohonan tsb (data dan dokumen barang, isi
putusan pengadilan, visit lapangan)

4. Kepala daerah memberitahu Pengelola Barang jika permohonan ditolak (+alasan) atau
menerbitkan persetujuan jika disetujui

5. Isi surat persetujuan memuat:

✔ Data BMD yg disetujui utk dihapus (kode barang, kode registrasi,...)

✔ Kewajiban Pengelola untuj melaporkan pelaksanaan penghapusan

6. Jika disetujui, kepala daerah menerbitkan keputusan penghapusan barang

7. Berdasarkan SK penghapusan tersebut, pengelola melakukan penghapusan barang dari


Daftar Barang Pengelola dan Daftar BMD paling lambat 1 bulan sejak SK penghapusan
8. Pengelola Barang menyampaikan Laporan Penghapusan kepada kepala daerah dengan
melampirkan SK penghapusan

9. Perubahan pada Daftar Pengelola & daftar BMD harus dicantumkan dalam laporan
Semesteran & Laporan Tahunan.

Pelaksanaan peraturan perundang-undangan

1. Pengelola Barang mengajukan permohonan penghapusan kepada kepala daerah yang


isinya:

✔ Pertimbangan dan alasan penghapusan

✔ Data BMD yang diajukan penghapusan (tahun perolehan, kode barang...)

2. Kepala daerah melakukan penelitian atas permohonan tsb (data dan dokumen barang,
peraturan tentang BMD, visit lapangan)

3. Kepala daerah memberitahu Pengelola Barang jika permohonan ditolak (+alasan) atau
menerbitkan persetujuan jika disetujui

4. Isi surat persetujuan memuat:

✔ Data BMD yang disetujui utk dihapus (kode barang, kode registrasi,...)

✔ Kewajiban Pengelola untuk melaporkan pelaksanaan penghapusan

5. Jika disetujui, kepala daerah menerbitkan keputusan penghapusan barang paling lambat 1
bulan sejak persetujuan

6. Berdasarkan SK penghapusan tersebut pengelola melakukan penghapusan barang dari


Daftar Barang Pengelola dan Daftar BMD

7. Pengelola Barang menyampaikan Laporan Penghapusan kepada kepala daerah dengan


melampirkan SK penghapusan
8. Perubahan pada Daftar Pengelola & daftar BMD harus dicantumkan dalam laporan
Semesteran & Laporan Tahunan.

Pemusnahan Barang Milik Daerah

1. Pengelola Barang mengajukan permohonan penghapusan karena pemusnahan kepada


kepala daerah

2. Kepala daerah menerbitkan SK Penghapusan paling lama 1 bulan setelah BA


pemusnahan

3. Pengelola melakukan penghapusan dari Daftar Barang Pengelola dan Daftar BMD

4. Perubahan tersebut harus dicantumkan dalam laporan Semesteran & Tahunan

Jika dikarenakan sebab-sebab lainnya yang merupakan hilang/pencurian maka dokumen yang
diperlukan untuk penghapusan adalah

1. Surat keterangan dari Kepolisian

2. Pernyataan mengenai kebenaran permohonan & BMD tersebut hilang karena kecurian
serta tidak dapat diketemukan

3. Pernyataan apabila di kemudian hari ditemukan bukti bahwa penghapusan BMD tersebut
diakibatkan adanya unsur kelalaian dan/atau kesengajaan dari pejabat yang
menggunakan/penanggung jawab BMD/pengurus barang tersebut, maka tidak menutup
kemungkinan kepada yang bersangkutan akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan.

Jika dikarenakan sebab-sebab lainnya yang merupakan terbakar, susut, menguap, mencair,
kadaluwarsa, mati (hewan/tanaman) maka dokumen yang diperlukan untuk penghapusan adalah :

1. Identitas PB/KPB

2. Pernyataan dari PB/KPB mengenai kebenaran permohonan


3. Pernyataan dari PB/KPB bhw BMD telah terbakar, susut, menguap, mencair,
kadaluwarsa, mati (dilampiri laporan pemeriksa).

Jika dikarenakan sebab-sebab lainnya yang merupakan kahar/force majeure maka dokumen yang
diperlukan untuk penghapusan adalah :

1. Surat keterangan dari instansi berwenang

✔ mengenai terjadi keadaan kahar,

✔ mengenai kondisi barang terkini karena keadaan kahar

2. Pernyataan bahwa BMD telah terkena keadaan kahar dari PB/KPB

Soal Latihan

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pemusnahan dan penghapusan


2. Siapa sajakah pihak yang dapat melakukan pemusnahan BMD
3. Sebutkan jenis-jenis BMD yang dapat dilakukan pemusnahan
4. Sebutkan cara-cara dalam pemusnahan BMD
5. Jelaskan pihak-pihak yang terlibat dalam pemusnahan BMD
6. Sebutkan penyebab BMD dapat dihapuskan
7. Sebutkan dokumen yang diperlukan untuk penghapusan BMD yang dikarenakan oleh
kehilangan/pencurian
8. Jelaskan prosedur penghapusan BMD yang disebabkan oleh putusan pengadilan
9. Sebutkan persyaratan penghapusan Barang Milik Daerah (barang bergerak) secara teknis
10. Sebutkan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk penghapusan yang disebabkan
karena terbakar, susut, menguap, mencair, kadaluwarsa, mati (hewan/tanaman)

Soal Kasus

1. Jelaskan hambatan apa saja yang mungkin terjadi dalam proses penghapusan BMD
2. Jelaskan upaya yang dilakukan terhadap barang yang hilang karena kelalaian
3. Banyak SKPD di daerah M yang belum melakukan usulan penghapusan, apa akibat dari suatu
SKPD tidak melakukan usulan penghapusan dan apa langkah yang seharusnya diambil oleh
pemerintah ?

Anda mungkin juga menyukai