Mariun (C1G021225)
Fakultas Pertanian
Universitas Mataram
Kota Mataram
2021/2022
Kata Pengantar
Puji syukur tidak lupa kita panjatkan ke khadirat Allah SWT,yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Fisika Dasar ini yang
bertemakan "Suhu dan Kalor".
Dan kami juga tidak lupa berterima kasih kepada pihak-pihak yang terkait dalam
penyelesaian makalah ini,yang telah memberikan kritik dan saran sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dikarenakan terbatasnya
pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki.Oleh karena itu,kami mengharapkan segala
bentuk saran,masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.Akhirnya kami
berharap semoga makalah ini dapat menjadi sumber ilmu dalam dunia pendidikan.
A. SUHU
1. Pengertian Suhu
Suhu merupakan ukuran panas atau dinginnya suatu benda. Suhu merupakan
salah satu besaran pokok fisika. Suhu atau temperatur adalah besaran fisika yang
menyatakan derajat panas suatu zat. Secara mikroskopis, suhu menunjukan energi
yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap benda memiliki atom-atom yang bergerak,
baik itu dalam bentuk perpindahan ataupun gerak di lokasi getaran. Makin tinggi
energi atom-atom penyusun benda, maka semakin tinggi suhu benda tersebut. Alat
untuk mengukur suhu disebut termometer. Yang menjadi pelopor pembuatan
termometer adalah Galileo Galilei (1564-1642). Termometer digital:Digunakan
dalam dunia medis untuk mengetahui suhu tubuh pasien,dan salah satu contoh dari
berbagai jenis termometer.
Andreas Celcius, menetapkan titik beku air sebagai titik tetap bawah
yaitu 0° dan titik didih air sebagai titik tetap atas yaitu100°. Celcius membagi
jarak titik tetap bawah dan titik tetap atas menjadi 100 skala, sehingga titik
beku air berada pada 0°C dantitik didih air pada 100° C. Menurut skala
celcius setiap bagianskala menunjukkan 1° C. Termometer skala celcius
banyak dipergunakan untuk mengukur suhu tubuh.
b. Skala Fahrenheit
Meskipun menggunakan patokan yang sama untuk titik tetapatas dan titik
tetap bawah, tetapi Gabriel Daniel Fahrenheit menetapkan titik beku air pada
32° F dan titik didih air pada 212° F. Untuk patokan yang sama, Fahrenheit
membagi skalanya dalam 180 bagian. Skala Fahrenheit banyak dipakai
dinegara Eropa dan Amerika.
c. Skala Reamur
d. Skala Kelvin
Menurut para ahli, suhu paling rendah yang dimiliki oleh suatu benda
sama dengan -273 ° C. Suhu ini dinamakan suhu nol mutlak, karena pada
suhu -273 ° C partikel-partikel gas tidak bergerak lagi. Ilmuwan pertama
yang mengusulkan pengukuran berdasarkan nol mutlak adalah Lord Kelvin,
oleh karenanya dinamakan Suhu Kelvin. Suhu Kelvin ditetapkan sebagai
Satuan
B. Konsep Kalor
1. Pengertian Kalor
Kalor adalah energi panas yang berpindah dari benda yang bersuhu lebih
tinggi ke benda yang beruhu lebih rendah. Sebagai bentuk energi, dalam SI kalor
memiliki satuan joule (J).
Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari adalah pada waktu kita memasak air dengan kompor.Air yang semula
dingin lama kelamaan akan berubah menjadi panas.Mengapa air menjadi
panas ?,air menjadi panas karena mendapatkan kalor,kalor yang didapatkan
mengakibatkan suhu air naik,kalor berasal dari bahan bakar dalam hal ini terjadi
perubahan energi kimia yang terkandung dalam gas menjadi energi panas atau
kalor yang dapat memanaskan air.
Sebelum abad ke-17 orang berpendapat bahwa kalor merupakan zat yang
mengalir dari suatu benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih
rendah jika kedua benda tersebut bersentuhan atau tercampur.Jika kalor
merupakan suatu zat tentunya akan memiliki massa dan ternyata benda yang
dipanaskan massanya tidak bertambah.Kalor bukan zat tetapi adalah suatu bentuk
energi dan merupakan suatu besaran yang dilamabangkan dengan Q dengan
satuan Joule (J),sedang satuan lainnya adalah kalori (kal).
Besarnya kalor yang diterima atau dilepaskan oleh suatu benda
bergantung pada beberapa faktor.Antara lain massa benda,jenis benda dan
perubahan suhu pada benda tersebut,hubungan kalor dengan ketiga faktor tersebut
adalah:
1) Kalor yang diperlukan sebanding dengan massa benda.
Semakin besar massa benda semakin besar kalor yang diperlukan.
2) Kalor yang diperlukan sebanding dengan kalor jenis benda.
Untuk jenis benda yang berbeda tetapi massanya sama,kalor yang
diperlukan untuk menaikkan suhu yang sama ternyata besarnya berbeda
bergantung pada jenis bendanya.
3) Kalor yang diberikan sebanding dengan kenaikan suhu benda.
Untuk jenis dan massa benda yang sama,jumlah kalor yang diberikan
besarnya mempengaruhi kenaikan suhu benda,semakin banyak kalor yang
diberikan kepada benda,semakin besar kenaikan suhu benda.
2. Rumus-Rumus Kalor
Berdasarkan pengertian kalor di atas, berikut ini rangkuman rumus-rumus
yang berkaitan dengan materi kalor dalam pelajaran Fisika:
1. Rumus Perpindahan Kalor
Q = m.c.ΔT
Keterangan:
Q = banyaknya kalor yang diterima atau dilepas oleh suatu zat benda tertentu
(J)
m = massa benda yang menerima atau melepas kalor (kg)
c = kalor jenis zat (J/kg⁰C)
ΔT = perubahan suhu (⁰C)
2. Rumus Kalor Jenis
c = Q / m.ΔT
Keterangan:
c = kalor jenis zat (J/kg⁰C)
Q = banyaknya kalor yang dilepas atau diterima oleh suatu benda (Joule)
m = massa benda yang menerima atau melepas kalor (kg)
ΔT = perubahan suhu (⁰C)
3. Rumus Kapasitas Kalor
C = Q / ΔT
Keterangan:
C = kapasitas kalor (J/K)
Q = banyaknya kalor (J)
ΔT = perubahan suhu (K)
4. Rumus Menentukan Kapasitas Kalor Itu Sendiri
C = m.c
Keterangan:
C = kapasitas kalor (J/K)
M = massa benda yang menerima atau melepas kalor (kg)
c = kalor jenis zat (J/kg.K)
Gambar diatas adalah gambar dari kalorimeter yaitu alat yang digunakan
untuk mengukur kapasitas kalor,Berikut ini adalah beberapa fungsi kalorimeter
antara lain:
1.Mengukur jumlah kalor suatu perubahan reaksi kimia
2.Mendeteksi kalor suatu perubahan reaksi kimia
3.Menghitung jumlah kalor suatu perubahan reaksi kimia
4. Alat peneliti percobaan pada kalor
5.Mendeteksi suhu pada kalor
1. Memanaskan
2. Memperluas permukaan
3. Menutup udara diatas permukaan
4. Mengurangi tekanan diatas permukaan
Contoh proses penguapan pada gambar berikut:
b.Membeku
Membeku ialah peristiwa perubahan zat cair menjadi padat, karena adanya
pendinginan. Es adalah bentuk atau wujud dari air dalam bentuk padat. Air dapat
membeku apabila mengalami penurunan suhu yang sangat dingin. Perhatikan
gambar berikut:
c.Mencair
Mencair merupakan peristiwa perubahan zat padat menjadi cair, hal ini
karena adanya kenaikan suhu (panas). Contoh perubahan Zat padat menjadi zat
Cair misalnya es dalam sirup lama-lama berubah menjadi air. Juga mentega yang
dipanaskan di wajan berubah menjadi minyak. Peristiwa mencair yang lain yaitu
pada batu es yang berubah menjadi air dan lain-lain.Perhatikan gambar berikut
berikut:
b. Pemuaian luas
Adalah pertambahan ukuran luas suatu benda karena menerima kalor.
Pemuaian luas terjadi pada benda yang mempunyai ukuran panjang dan lebar,
sedangkan tebalnya sangat kecil dan dianggap tidak ada. Contoh benda yang
mempunyai pemuaian luas adalah lempeng besi yang lebar sekali dan tipis.
Seperti halnya pada pemuian luas faktor yang mempengaruhi pemuaian
luas adalah luas awal, koefisien muai luas, dan perubahan suhu. Karena
sebenarnya pemuaian luas itu merupakan pemuian panjang yang ditinjau dari dua
dimensi maka koefisien muai luas besarnya sama dengan 2 kali koefisien muai
panjang. Pada perguruan tinggi nanti akan dibahas bagaimana perumusan
sehingga diperoleh bahwa koefisien muai luas sama dengan 2 kali koefisien muai
panjang.
Untuk menentukan pertambahan luas dan volume akhir digunakan persamaan
sebagai berikut ac.
c. Pemuaian volume
Adalah pertambahan ukuran volume suatu benda karena menerima kalor.
Pemuaian volume terjadi benda yang mempunyai ukuran panjang, lebar dan tebal.
Contoh benda yang mempunyai pemuaian volume adalah kubus, air dan udara.
Volume merupakan bentuk lain dari panjang dalam 3 dimensi karena itu untuk
menentukan koefisien muai volume sama dengan 3 kali koefisien muai panjang.
Sebagaimana yang telah dijelskan diatas bahwa khusus gas koefisien muai
volumenya sama dengan 1/273.
Persamaan yang digunakan untuk menentukan pertambahan volume dan
volume akhir suatu benda tidak jauh beda pada perumusan sebelum. Hanya saja
beda pada lambangnya saja. Perumusannya adalah