Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PENDAHULUAN ANTENATAL

DI RUANG VK RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BANDUNG


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas stase Keperawatan Maternitas

Disusun oleh:

YULI YULIANTI
402021035

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ‘AISYIYAH BANDUNG
2021
A. Definisi
Antenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan yang tujuannya
guna mengoptimalkan kesehatan fisik maupun psikis ibu hamil. Sehingga
mampu untuk menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberiaan ASI
dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar (Manuaba, 2008). ANC
(Antenatal Care) ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam
rahim dimana seorang ibu dapat melahirkan tanpa kesulitan dan bayi yangdilahirkan
sehat secara fisik dan metal (Guttmacher, 2008).
Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang berawal dari
terjadinya pertemuan dan persenyawaan antara sperma dan ovum sehingga akan
terbentuk zigot yang pada akhirnya membentuk janin. Kehamilan terjadi
pada saat pertemuan ovum dan sperma hingga masa di mana janin siap
lahir, dalam perhitungan medis ± 40 minggu (Masriroh, 2013).
B. Tanda Kehamilan
Secara klinis, tanda kehamilan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Tanda tidak pasti/presumtif kehamilan
a. Amenore (terlambat datang bulan), konsepsi dan nidasi menyebabkan
tidak terjadinya pembentukan folikel de Graff dan ovulasi di ovarium. Gejala
ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi selama
kehamilan, dan perlu diketahui hari pertama haid terrakhir untuk menentukan
tuanya kehamilan dan tafsiran persalinan.
b. Mual muntah, umumnya tejadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada
pagi hari. Progesteron dan estrogen mempengaruhi pengeluaran asam
lambung yang berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah.
c. Ngidam, menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadipada bulan-
bulan pertama kehamilan tetapi menghilang seiring tuanya kehamilan.
d. Sinkope atau pingsan, terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral)
menyebabkan iskemia susunan saraf dan menimbulkansinkope/pingsan
dan akan menghilang setelah umur kehamilan lebih dari 16 minggu.
e. Payudara tegang, pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomamotropin
menimbulkan deposit lemak, air, dan garampada payudara menyebabkan rasa
sakit terutama pada kehamilan pertama.
f. Anoreksia nervousa, pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu
makan), tapi setelah itu nafsu makan muncul lagi.
g. Sering kencing, hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada
bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar.
Pada triwulan kedua umumnya keluhan inihilang karena uterus yang
membesar keluar rongga panggul.
h. Konstipasi/obstipasi, hal ini terjadi karena tonus otot menurun dikarenakan
oleh pengaruh hormone estrogen.
i. Epulis, hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.
j. Pigmentasi terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas.
2. Tanda Kemungkinan (Probability Sign)
a. Pembesaran Rahim/Perut: Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi
pada bulan keempat kehamilan. Tetapi perlu diperhatikan pembesaran
perut belum jadi tanda pasti kehamilan, kemungkinan lain disebabkan
oleh mioma, tumor, atau kistaovarium.
b. Tanda Hegar : yaitu melunaknya isthmus uteri (daerah
yangmempertemukan leher rahim dan badan rahim) karena selama
masa hamil, dinding – dinding otot rahim menjadi kuat dan elastis sehingga
saat di lakukan pemeriksaan dalam akan teraba lunak dan terjadi antara usia
6-8 minggu kehamilan
c. Tanda Goodel: melunaknya serviks akibat pengaruh hormone
esterogen yang menyebabkan massa dan kandungan air meningkat
sehingga membuat serviks menjadi lebih lunak
d. Tanda Chadwiks: Perubahan warna menjadi keunguan pada vulvadan
mukosa vagina termasuk juga porsio dan serviks.
e. Tanda Piskacek: Pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadikarena
ovum berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah
tersebut berkembang lebih dulu.
f. Kontraksi Braxton Hicks: Peregangan sel – sel otot uterus, akibat
meningkatnya actomycin didalam otot uterus. Kontraksi ini tidak beritmik,
sporadis, tidak nyeri, biasanya timbul pada kehamilan 8minggu.
g. Teraba Ballotement: pantulan yang terjadi saat jari telunjuk
pemeriksa mengetuk janin yang mengapung dalam uterus, hal ini
menyebabkan janin berenang jauh dan kembali keposisinya semula/
bergerak bebas. Pantulan dapat terjadi sekitasr usia 4-5 bulan, tetapi
ballotement tidak dipertimbangkan sebagai tanda pasti kehamilan,
karena lentingan juga dapat terjadi pada tumor dalam kandungan ibu.
h. Pemeriksaan tes biolgis kehamilan (planotest) positif: Pemeriksaan ini
ada untuk mendeteksi adanya HCG yang diproduksi oleh
sinsitotrofoblas sel selama kehamilan. Hormon ini disekresi diperedaran
darah ibu (pada plasma darah), dan diekskresi pada urine ibu.
3. Tanda Pasti (Positive Sign)
a. Gerakan janin dalam rahim: Gerakan janin ini wajib dapat diraba dengan
jelas oleh pemeriksa. Gerakan ini baru dapat dirasakan pada usia kehamilan
sekitar 20 minggu.
b. Denyut jantung janin: Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan
memanfaatkan alat fetal electrocardiograf (misalnya doppler)
c. Bagian bagian janin: Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta
bagian kecil janin (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia
kehamilan lebih tua (trimester akhir)
d. Kerangka janin: Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun
USG
C. Perubahan Pada Kehamilan
Banyak perubahan-perubahan yang terjadi setelah fertilisasi dan
berlanjut sepanjang kehamilan. Berikut beberapa perubahan anatomi dan fisiologis
yang terjadi pada wanita hamil, diantaranya:
Perubahan Fisiologis:
1. Perubahan Sistem Reproduksi
a. Vagina dan Vulva
Vagina sampai minggu ke-8 terjadi peningkatan vaskularisasi atau
penumpukan pembuluh darah dan pengaruh hormon esterogen yang
menyebabkan warna kebiruan pada vagina yang disebut dengan tanda
Chadwick. Perubahan pada dinding vagina meliputi peningkatan
ketebalan mukosa vagina, pelunakan jaringan penyambung, dan
hipertrofi (pertumbuhan abnormal jaringan) pada otot polos yang
merenggang, akibat perenggangan ini vagina menjadi lebih lunak.
b. Uterus/ Rahim
Perubahan yang amat jelas terjadi pada uterus/ rahim sebagai ruanguntuk
menyimpan calon bayi yang sedang tumbuh. Perubahan ini disebabkan
antara lain: peningkatan vaskularisasi dandilatasi pembuluh darah, hipertrofi
dan hiperplasia (pertumbuhan dan perkembangan jaringan abnormal) yang
meyebabkan otot-otot rahim menjadi lebih besar, lunak dan dapat
mengikuti pembesaran rahim karena pertumbuhan janin, dan
perkembangan desi dua atau sel-sel selaput lendir rahim selama hamil.
c. Serviks
Akibat pengaruh hormon esterogen menyebabkan massa dan
kandungan air meningkat sehingga serviks mengalami penigkatan
vaskularisasi dan oedem karena meningkatnya suplai darah dan terjadi
penumpukan pada pembuluh darah menyebabkan serviks menjadi
lunak tanda (Goodel) dan berwarna kebiruan (Chadwick) perubahan ini dapat
terjadi pada tiga bulan pertama usia kehamilan.
d. Ovarium
Pada kehamilan ovulasi berhenti, corpus luteum terus tumbuh hingga
terbentuk plasenta yang mengambil alih pengeluaran hormon estrogendan
progesteron.
e. Kulit
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi
karena pengaruh Melanocyte Stimulating Hormone atau hormon yang
mempengaruhi warna kulit pada lobus hipofisis anterior dan pengaruh
kelenjar suprarenalis (kelenjar pengatur hormon adrenalin).
Hiperpigmentasi ini terjadi pada daerah perut (striae gravidarum), garis gelap
mengikuti garis diperut (linia nigra), areola mama, papillamamae.
f. Payudara
Perubahan yang terlihat diantaranya:
1) Payudara membesar, tegang dan sakit hal ini dikarenakan karena
adanya peningkatan pertumbuhan jaringan alveoli dan suplai darah
yang meningkat akibat perubahan hormon selama hamil.
2) Terjadi pelebaran pembuluh vena dibawah kulit payudara yang
membesar dan terlihat jelas.
3) Hiperpigmentasi pada areola mamae dan puting susu serta muncul
areola mamae sekunder atau warna tampak kehitaman pada putting
susu yang menonjol dan keras.
4) Kelenjar Montgomery atau kelenjar lemak di daerah sekitar putting
payudara yang terletak di dalam areola mamame membesar dan dapat
terlihat dari luar.
5) Payudara ibu mengeluarkan cairan apabila di pijat. Mulai kehamilan16
minggu, cairan yang dikeluarkan bewarna jernih. Pada kehamilan16
minggu sampai 32 minggu warna cairan agak putih seperti air susu yang
sangat encer. Dari kehamilan 32 minggu sampai anak lahir,
cairan yang keluar lebih kental, berwarna kuning, dan banyak
mengandung lemak. Cairan ini di sebut kolostrum
2. Sistem Sirkulasi Darah (Kardiovaskular)
Volume darah semakin meningkat karena jumlah serum lebih besar daripada
pertumbuhan sel darah sehingga terjadi hemodelusi atau pengenceran
darah.Volume darah ibu meningkat sekitar 30%-50% pada kehamilan tunggal,
dan50% pada kehamilan kembar, peningkatan ini dikarenakan adanya
retensi garam dan air yang disebabkan sekresi aldosteron dari hormon adrenal
olehestrogen. Cardiac output atau curah jantung meningkat sekitar 30%, pompa
jantung meningkat 30% setelah kehamilan tiga bulan dan kemudian melambat
hingga umur 32 minggu.
3. Perubahan Sistem Pernafasan (Respirasi)
Seiring bertambahnya usia kehamilan dan pembesaran rahim, wanita hamil
sering mengeluh sesak dan pendek napas, hal ini disebabkan karena
usustertekan ke arah diafragma akibat dorongan rahim yang membesar. Selain
itukerja jantung dan paru juga bertambah berat karena selama hamil, jantung
memompa darah untuk dua orang yaitu ibu dan janin, dan paru-paru menghisap
zat asam (pertukaran oksigen dan karbondioksida) untuk kebutuhan ibu dan
janin.
4. Perubahan Sistem Perkemihan (Urinaria)
Selama kehamilan ginjal bekerja lebih berat karena menyaring darah
yang volumenya meningkat sampai 30%-50% atau lebih, serta pembesaran
uterus yang menekan kandung kemih menyebabkan sering berkemih (Sunarti,
2013).Selain itu terjadinya hemodelusi menyebabkan metabolisme air makin
lancar sehingga pembentukan air seni pun bertambah.
5. Perubahan Sistem Endokrin
Plasenta sebagai sumber utama setelah terbentuk menghasikan hormon HCG
(Human Chorionic Gonadotrophin) hormon utama yang akan
menstimulasi pembentukan esterogen dan progesteron yang di sekresi oleh
korpus luteum, berperan mencegah terjadinya ovulasi dan membantu
mempertahankanketebalan uterus. Hormon lain yang dihasilkan yaitu hormon
HPL (HumanPlacenta Lactogen) atau hormon yang merangsang produksi ASI,
Hormon HCT (Human Chorionic Thyrotropin) atau hormon penggatur
aktivitas kelenjartyroid, dan hormon MSH (Melanocyte Stimulating Hormon)
atau hormon yang mempengaruhi warna atau perubahan pada kulit.
6. Perubahan Sistem Gastrointestinal
Perubahan pada sistem gasrointestinal tidak lain adalah pengaruh dari faktor
hormonal selama kehamilan. Tingginya kadar progesteron mengganggu
keseimbangan cairan tubuh yang dapat meningkatkan kolesterol darah
dan melambatkan kontraksi otot-otot polos, hal ini mengakibatkan gerakan usus
(peristaltik) berkurang dan bekerja lebih lama karena adanya desakan akibat
tekanan dari uterus yang membesar sehingga
7. Keadaan lain menimbulkan rasa mual dan pusing/sakit kepala pada
ibu terutama di pagi hari (morning sickness) jika disertai muntah yang berlebihan
hingga mengganggu aktivitas ibu sehari-hari disebut : Hyperemesis gravidarum
(Sunarti, 2013).
Perubahan Psikologis:
1. Perubahan psikologis ibu
Trimester pertama Trimester pertama sering dianggap sebagai periode
penyesuaian. Penyesuaian yang dilakukan wanita adalah terhadap kenyataan
bahwa ia sedang mengandung. Penerimaan tehadap kenyataan ini dan arti bagi
semua ini bagi dirinya merupakan tugas psikologis yang paling penting bagi
dirinya. Salam trimester ini wanita menjadi ambivalen. Kurang lebih 80% wanita
mengalami kekecewaan, penolakan, kecemasan, depresi, dan kesedihan. Akan
tetapi bagi wanita terutama mereka yang telah merencanakan kehamilan atau
telah berusaha keras untuk hamil, merasa suka cita sekaligus tidak percaya
bahwa dirinya telah hamil dan mencari bukti kehamilan pada setiap
jengkaltubuhnya.
Hasrat seksual pada trimester pertama sangat bervariasi antara wanita satu
dengan wanita yang lain. Meski beberapa wanita mengalami peningkatan hasrat
seksual akan tetapi secara umum trimester pertama merupakan waktu terjadinya
penurunan libido dan hal ini memerlukankomunikasi yang jujur dan terbuka
terhadap pasangannya masing-masing. Banyak wanita merasakan kebutuhan
kasih sayang yang besardan cinta kasih tanpa seks.
2. Trimester II
Trimester kedua sering di kenal sebagai periode kesehatan yang baik,
yakni periode ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segalarasa
ketidaknyamanan yang normal yang dialami oleh ibu hamil. Trimester kedua
dibagi menjadi dua fase yakni fase pra-queckning dan pasca quickening.
Quickening menunjukkan kenyataan adanya kehidupan yang terpisah , yang
menjadi dorongan bagi wanita dalam melaksanakan tugas psikologis utamanya
pada trimester ini yakni mengembangkan identitas sebagai ibu bagi dirinya
sendiri, yang berbedadari ibunya.
Sebagian besar wanita merasa lebih erotis selama trimester kedua, kurang
lebih 80% wanita mengalami kemajuan yang nyata dalam hubungan seksual
mereka dibandingkan dengan trimester I dan sebelumhamil. Trimester kedua
hamper terbebas dari segala ketidaknyamanan fisik, dan ukuran perut wanita
belum menjadi masalah besar, lubrikasi vagina menjadi semakin banyak pada
masa ini, kekemasan, kekhawatiran dan masalah-masalah yang sebelumnya
menimbulkan ambivalensi pada wanita tersebut mereda, dan ia telah mengalami
perubahan dari seorang menuntut kasih sayang dari ibunya menjadi seorang
pencari kasih sayang dari pasangannya, dan semua factor ini turut mempengaruhi
peningkatan libido dan kepuasan seksual
3. Trimester III
Trimester ketiga ini sering disebut periode penantian dengan penuh
kewaspadaan. Ia mulai menyadari kehadiran bayi sebagi makhluk yang terpisah
sehingga ia tidak sabar menantikan kelahiran sang bayi. Dalam trimester ini
merupakan waktu persiapan yang aktif menantikan kelahiran bayinya. Hal ini
membuat ia berjaga-jaga dan menunggu tanda dan gejala persalinan.
Sejumlah ketakutan muncul dalam trimester ini yaitu merasa cemas
dengan kehidupan bayinya dan dirinya sendiri, seperti : apakah bayinya nanti
akan lahir abnormal, terkait dengan persalinan dan pelahiran (nyeri,kehilangan
kendali dan hal-hal lain yang tidak diketahui), apakah iaakan menyadari bahwa ia
akan bersalin, atau bayinya tidak mampu keluar karena perutnya sudah luar biasa
besar, atau apakah organ vitalnya akan mengalami cedera akibat tendangan
bayi.Wanita akan kembali merasakan ketidaknyamanan fisik yang semakin kuat
menjelang akhir kehamilan. Ia akan merasa canggung, jelek, berantakan dan
memerlukan dukungan yang sangat besar dankonsisten dari pasangannya. Hasrat
untuk melakukan hubungan seksualakan menghilang seiring dengan
membesarnya abdomen yang menjadi penghalang. Alternative possisi dalam
berhubungan seksual dan metodealternative untuk mencapai kepuasan dapat
membantu atau dapat menimbulkan perasaan bersalah jika ia merasa tidak
nyaman dengancara- cara tersebut. Berbagi perasaan secara jujur dengan
pasangan dan konsultasi mereka dengan tenaga kesehatan menjadi sangat
penting.
E. Fase Kehamilan
1. Trimester pertama berlangsung pada minggu pertama sampai minggu ke 12 (0-12
minggu)
2. Trimester kedua berlangsung pada minggu ke-13 sampai minggu ke-27 (15
minggu)
3. Trimester ketiga berlangsung pada minggu ke-28 sampai minggu ke-40 (13
minggu)
F. Pathway

G. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
Pemeriksaan keadaan umum dapat dilakukan dengan cara inspeksi,
sehingga dapat diperoleh gambaran mengenai keadaan panggul. Adanya
kesempitan atau kelainan panggul, dapat diduga bila terlihat jalannya ibutidak
normal, misalnya pincang, ibu sangat pendek, adanya kelainanpanggul
(kifosis, skoliosis), kelainan belah ketupat dari michealis (tidaksimetris).
2. Tinggi badan
Tinggi badan seorang ibu hamil tidak boleh kurang dari 145 cm, karenajika
tinggi ibu minus, dimungkinkan ibu memiliki panggul yang sempit sehingga
dapat menjadi faktor risikio dalam proses persalinan.
3. Berat badan
Pertambahan berat badan selama kehamilan rata-rata 0,3-0,5 kg/minggu.Bila
dikaitkan dengan usia kehamilan, kenaikan berat badan selamahamil
muda 5 kg, selanjutnya tiap trimester (II dan III) masing-masing bertambah 5 kg.
Pada akhir kehamilan, pertambahan berat badan totaladalah 9-12 kg. Bila
terdapat BB yang berlebihan, perlu dipikirkan adanya risiko bengkak,
kehamilan kembar, hidroamnion, dan anak besar.
4. Lingkar lengan atas (LILA)
LILA minus dari 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk status gizi yang
minus/buruk. Ibu beresiko untuk melahirkan anak dengan BBLR.
5. Tanda-tanda vital
a. Tekanan darah
TD yang tinggi (lebih dari 140/90 mmHg) merupakan resiko dalam
kehamilan. Penanganan yang minus tepat, TD sistolik 30 mmHg atau lebih,
dan/atau diastolik 15 mmHg atau lebih dapat berlanjut menjadi preeklamsi
dan eklamsi.
b. Denyut nadi
Jumlah denyut nadi normal adalah sekitar 80 kali/menit.
c. Suhu
Suhu tubuh ibu hamil lebih dari 37,5C dikatakan demam, hal ini
kemungkinan ada infeksi dalam kehamilan.
d. Pernapasan
Frekuensi napas normal orang dewasa adalah 16-20 kali/menit. Bila ibu
mengalami peningkatan frekuensi napas, ibu akan mudah lelah atau
kemungkinan dicurigai mempunyai penyakit jantung.
6. Kepala dan Leher
a. Memeriksa apakah terdapat edema pada wajah
b. Memeriksa apakah kelopak mata bagian bawah tampak pucat,
berwarna kuning/jaundice pada sclera
c. Memeriksa apakah rahang pucat dan periksa juga keadaan gigi
d. Memeriksa dan meraba leher untuk mengetahui pembesaran kelenjartiroid,
pembesaran pembuluh limfe dan pembesaran vena jugularisg.
7. Payudara
a. Amati bentuk, ukuran dan kesimetrisannya; payudara normal
melingkar, agak simetris, dan dapat dideskripsikan kecil, sedang, danbesar
b. Puting payudara menonjol atau masuk ke dalam
c. Adanya kolostrum atau cairan lain, misalnya ulkus
d. Retraksi akibat adanya lesi
e. Masa atau pembesaran pembuluh limfeh.
8. Abdomen
a. Memeriksa apakah ada bekas luka operasi
b. Mengukur tinggi fundus uteri memanfaatkan tangan bila
usiakehamilan > 12 minggu, atau pita ukuran bila usia kehamilan >
22minggu
c. Melakukan palpasi untuk mengetahui letak presentasi, posisi,
danpenurunan kepala janin kalau lebih dari 36 minggui.
9. Pemeriksaan Leopold :
a. Leopold I :
1) Pemeriksaan menghadap kemuka ibu hamil
2) Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin dalam fundus
3) Konsistensi uterus
b. Leopold II :
1) Menentukan batas samping rahim kanan-kiri
2) Menentukan letak punggung janin
3) Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin
c. Leopold III :
1) Menentukan bagian terbawah janin
2) Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk/ masih goyang
d. Leopold IV :
1) Pemeriksa menghadap kea rah kaki ibu hamil
2) Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan berapa jauh sudah
masuk PAP
10. Tangan dan kaki
a. Memeriksa apakah tangan dan kaki edema atau pucat pada kuku jari
b. Memeriksa dan meraba kaki untuk mengetahui adanya varises
c. Memeriksa refleks patela untuk melihat apakah terjadi gerakan hipo atau
hiper.
11. Pemeriksaan panggul
a. Panggul : genital luar
1) Memeriksa labia mayora dan minora, klitoris, lubang uretra,
introitus vagina untuk melihat adanya tukak atau luka,
varises,cairan yang ada (warna, konsistensi, jumlah, bau)
2) Melakukan palpasi pada kelenjar bartolini untuk mengetahui
adanya pembengkakan masa atau cairan kista
b. Panggul : memanfaatkan spekulum
1) Memeriksa serviks untuk melihat adanya cairan/darah, luka/lesi,
apakah serviks sudah membuka atau belum
2) Memeriksa dinding vagina untuk melihat adanya cairan/darah dan luka
c. Panggul : pemeriksaan bimanual
1) Mencari letak serviks dan merasakan untuk mengetahui pembukaan
(dilatasi) dan rasa nyeri karena gerakan (nyeri tekan atau
nyeri goyang)
2) Memanfaatkan dua tangan, satu tangan di atas abdomen, dua jari
didalam vagina untuk palpasi uterus. Ukuran, bentuk dan
posisi, mobilitas, rasa nyeri, serta adanya masa.
12. Auskultasi untuk mendengar denyut jantung janin (DJJ) :
a. Dari Janin :
1) Djj pada bulan ke 4-5- Bising tali pusat
2) Gerakan dan tendangan janin
b. Dari ibu :
1) Bising rahim
2) Bising aorta
3) Peristaltik ususl.
c. Pemeriksaan Dalam
1) Vaginal Toucher (VT)
2) Rectal Toucher (RT)
Dapat dinilai:
1) Pembukaan serviks : berapa cm/ jari
2) Bagian anak paling bawah : kepala, bokong serta posisinya
3) Turunnya bagian terbawah menurut bidang Hodge
H. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
Wanita hamil melakukan pemeriksaan urin dengan tujuan mengetahui kadar
protein glukosanya, pemeriksaan darah untuk mengetahui faktorrhesus, golongan
darah, Hb dan penyakit rubella.

Tes Lab Nilai Normal Nilai Tidak Diagnosa


Normal Masalah Terkait
Hemoglobin 10,5-14,0 <10,5 Anemia
Protein Urin Terlacak/ Negatif Protein urine
Bening/negatif
Glukosa dalam Warna hijau Kuning Diabetes
urin Orange
Coklat
VDR/RPR Negatif Positif Syphilis
Faktor rhesus Rh + Rh- Rh sensitization
Golongan Darah A B O AB - Ketidakcocokan
ABO
HIV - + AIDS
Rubella Negatif Positif Anomali pada
janin jika ibu
terinfeksi
Feses untuk Negatif Positif Anemia akibat
ova/telur cacing cacing
dan parasit

2. Pemeriksaan Rontgen
Dilakukan pada kehamilan yang sudah agak lanjut karena sebelum bulanke IV
rangka janin belum tampak. Pemeriksaan rontgen dilakukan pada kondisi-kondisi
a. Diperlukan tanda pasti hamil
b. Letak anak tidak dapat ditentukan dengan jelas dengan palpasi
c. Mencari sebab dari hidraamnion
d. Untuk menentukan kelainan anak
3. Pemeriksaan USG
Kegunaannya:
a. Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan
b. Penentuan umur gestasi dan penafsiran ukuran fetal
c. Mengetahui posisi plasenta
d. Mengetahui adanya IUFD
e. Mengetahui pergerakan janin dan detak jantung janin
I. Komplikasi
Macam-macam komplikasi kehamilan Menurut Depkes RI (2007) yaitu, jika
tidak melaksanakan ANC sesuai aturan dikhawatirkan akan terjadi
komplikasi-komplikasi yang terbagi menjadi 2 kelompok sebagai berikut :
1. Komplikasi Obstetrik Langsung, meliputi :
a. Perdarahan
b. Pre-eklampsia/eklampsia
c. Kelainan Letak (Letak Lintang/Letak Sungsang)
d. Hidramnion
e. Ketuban Pecah Dinib.
2. Komplikasi Obstetrik Tidak Langsung :
a. Penyakit Jantung
b. Tuberculosis
c. Anemia
d. Malaria
J. Penatalaksanaan
Manuaba (1998) mendefinisikan Antenatal care (ANC) adalah
pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil.
Dengan demikian, mampu menghadapi persalinan, kala nifas, pemberian
ASI, dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar/normal (Kumalasari, 2015:
8). Tujuan asuhan kehamilan menurut Mansjoer (2005), diantaranya:
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu
dantumbuh kembang bayi,
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibuserta
bayi,
3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan/ komplikasi yang mungkin terjadi
selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanandan
pembedahan,
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu
maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin,
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
eksklusif
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
dapat tumbuh kembang secara normal (Kumalasari, 2015: 9).
Untuk mendapatkan pelayanan terpadu dan komprehensif sesuai standar, ibu hamil
hendaknya sedikitnya melakukan empat kali kunjungan selama periodeantenatal,
yaitu:
a. Satu kali kunjungan selama trimester 1 (< 14 minggu),
b. Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14-28),
c. Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu ke- 28-36 dan
sesudah minggu ke-36),
d. Perlu segera memeriksakan kehamilan bila dirasakan ada gangguan atau bila
janin tidak bergerak lebih dari 12 jam
K. Promkes/Edukasi
Edukasi yang dapat diberikan untuk memenuhi kebutuhan dasar ibu hamil
menurutRomauli (2011) diantaranya:
1. Diet dalam kehamilan
Ibu dianjurkan untuk makan makanan yang mudah dicerna dan
makan-makanan yang bergizi untuk menghindari adanya rasa mual dan muntah
begitu pula nafsu makan yang menurun. Pasien dianjurkan untuk
mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi (150 mg besi
sulfat, 300 mg besiglukonat), asam folat (0,4 - 0,8 mg/hari), kalori ibu hamil
umur 23-50 tahun perlu kalori sekitar 23000 kkal), protein (74 gr/hari),
vitamin dan garammineral (kalsium, fosfor, magnesium, seng, yodium).
Makan dengan porsi sedikit namun sering dengan frekuensi sedang. Ibu hamil
juga harus cukup minum 6-8 gelas sehari.
2. Pergerakan dan gerakan badan
Selain menyehatkan badan, dengan bergerak secara tidak langsung hal
ini meminimakan rasa malas pada ibu untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang
tidak terlalu berat bagi ibu selama hamil, bergerak juga mendukung sistem
kerja tubuh ibu selama hamil sehingga ibu yang memiliki nafsu makan yang
tinggi dan berat badan yang lebih dapat terkontrol dan meminimalkan terjadinya
obesitas/ kegemukan selama hamil. Pergerakan badan ibu sebagai bentuk
olahraga tubuh juga bermanfaat melatih otot-otot dalam ibu menjadi
lebihfleksibel/ lentur sehingga memudahkan jalan untuk calon bayi ibu
saat memasuki proses persalinan.
3. Hygiene dalam kehamilan Ibu hamil boleh mengerjakan pekerjaan sehari-hari
akan tetapi jangan terlalu lelah sehingga harus di selingi dengan istirahat.
Istirahat yang dibutuhkan ibu 8jam pada malam hari dan 1 jam pada siang hari.
Ibu dianjurkan untuk menjaga kebersihan badan untuk mengurangi
kemungkinan infeksi, setidaknya ibu mandi 2-3 kali perhari, kebersihan gigi
juga harus dijaga kebersihannya untuk menjamin perencanaan yang sempurna.
4. Koitus
Pada umumnya koitus diperbolehkan pada masa kehamilannya jika dilakukan
dengan hati-hati. Pada akhir kehamilan, sebaiknya dihentikan karena
dapat menimbulkan perasaan sakit dan perdarahan. Pada ibu yang
mempunyai riwayat abortus, ibu dianjurkan untuk koitusnya di tunda sampai
dengan 16minggu karena pada waktu itu plasenta telah berbentuk. Pola seksual
pada trimester III saat persalinan semakin dekat, umumnya hasrat libido
kembalimenurun, bahkan lebih drastis dibandingkan dengan saat trimester
pertama. Perut yang makin membuncit membatasi gerakan dan posisi
nyaman saat berhubungan intim. Pegal dipunggung dan pinggul, tubuh
bertambah beratdengan cepat, nafas lebih sesak (karena besarnya janin
mendesak dada dan lambung). Hubungan seks sebaiknya lebih diutamakan
menjaga kedekatan emosional daripada rekreasi fisik karena pada
trimester terakhir ini, dapatterjadi kontraksi kuat pada wanita hamil yang
diakibatkan karena orgasme. Haltersebut dapat berlangsung biasanya sekitar
30 menit hingga terasa tidaknyaman. Jika kontraksi berlangsung lebih lama,
menyakitkan, menjadi lebih kuat, atau ada indikasi lain yang menandakan bahwa
proses kelahiran akanmulai. Akan tetapi, jika tidak terjadi penurunan libido pada
trimester ketiga ini,hal itu normal saja. Ibu hamil berhak mengetahui pola seksual
karena dapatterjadi kontraksi kuat pada wanita hamil yang diakibatkan karena
orgasme.
5. Ibu diberi imunisasi TT1 dan TT2 (Sartika, Nita. 2016: 16).
L. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas
- Nama suami dan istri
Agar dalam melakukan komunikasi dengan pasien keluarga dapat terjalin
komunikasi dengan baik.
- Usia
Penyulit dalam kehamilan remaja lebih tinggi dibanding umur 20 sampai
30tahun.
- Alamat
Ditanyakan untuk maksud mempermudah hubungan / informasi bila
diperlukan. Bila keadaan mendesak, dengan diketahuinya alamat tersebut
bidan dapat mengetahui tempat tinggal pasien/klien dan lingkungannya.
- Pekerjaan
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruh pekerjaan terhadap
permasalahan kesehatan pasien.AgamaDitanyakan untuk mengetahui
kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan kesehatan pasien/klien.
- Pendidikan
Ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya tingkat pendidikan
mempengaruhi sikap perilaku kesehatan seseorang.
- Status perkawinan
Ditanyakan kepada ibu atau calon ibu, untuk mengetahui kemungkinan
pengaruh status perkawinan terhadap masalah kesehatan, bila diperlukan
ditanyakan tentang keberapa kalinya.
- Lama Perkawinan
Kalau orang hamil suda lama kawin, nilai anak tentu besar sekali dan
iniharus diperhitungkan dalam pimpinan (anak mahal)
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
a) Ditanyakan untuk mengetahui perihal yang mendorong pasien/klien
datangmencari pertolongan
b) Riwayat Keluhan Utama
Provokasi / palatif (penyebab)
Q : Quality / bagaimana gejala dirasakan
R : Region / dimana gejala dirasakan
S : Skala keadaan / seberapa parah yang dialami pasien
T : Time / sejak kapan keluhan terjadi dan sampai kapan2.
2) Riwayat kesehatan sekarang
Yang perlu dikaji : sejak kapan ibu merasakan pergerakan anak, umur
kehamilan, ANC berapa kali, dimana imunisasi TT didapatkan, teraphie
yang didapatkan, penyuluhan yang didapatkan, bila mulai didapatkan
gerakan anak, kalau kehamilan masih muda adalah mual, muntah, sakit
kepala, perdarahan. kalau kehamilan tua adalah bengkak di kaki/muka,
sakit kepala, perdarahan, sakit pinggang dan lain-lain.
3) Riwayat kesehatan dahulu
a) Riwayat kesehatan klien
Menarche pada usia berapa, haid teratur atau tidak, siklus haid
berapahari, lama haid, warna darah haid, HPHT kapan, terdapat sakit
waktu haidatau tidak.
b) Riwayat kehamilan, persalinan dan nipas yang lalu
Hamil dan persalinan berapa kali, anak hidup atau mati, usia,
sehatatau tidak, penolong siapa, nifas normal atau tidak.
c) Riwayat pemakaian alat kontrasepsi
Perlu dicatat bagi ibu yang mengikuti atau pernah mengikuti KB. Hal
ini penting diketahui apakah kehamilan sekarang direncanakan atau
tidak.
4) Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit keturunan dalam keluarga, anak kembar atau penyakit menular
yang dapat mempengaruhi persalinan
c. Pemeriksaan Fisik dan Pengkajian Fungsional
1) Inspeksi
a) Muka : adakah cloasma gravidarum,keadaan selaput mata pucat
ataumerah adakah oedema pada muka,bagaimana keadaan lidah, gigi.
b) Leher : apakah vena terbendung dileher, apakah ada pembesaran
kelenjargondok dan limpe
c) Dada : bentuk buah dada, pigmentasi puting susu dan gelanggang
susu,keadaan puting susu, adakah kolostrum
d) Abdomen GIT : bentuk abdomen,warna, adakah luka bekas
operasiapendeksitis, terbagi 9 regio hipokondria kanan (pembesaran
hepar),epigastrik (gastritis), hipokondria kiri (pembesaran lien),
lumbal kanandan kiri (ginjal), umbilikus, iliaka kanan (apendiksitis),
hipokondria,iliaka kiri (scibala)
e) Abdomen obstetrik : perut membesar ke depan atau ke samping,
keadaan pucat, pigmentasi linia alba, nampakkah gerakan anak atau
kontraksiuterus, adakah strie gravidarum atau bekas luka.
f) Vulva : keadaan perineum, carilah varises, tanda chadwick,
condylomaakuminata, flour albus
g) Anggota bawah : cari varises, oedema, luka, cicatrix pada lipat paha,
h) CRT kembali ≤ 1 detik untuk mengetahui kemungkinan dehidrasi.
2) Palpasi
a) Tujuan:
- Menentukan besarnya rahim dan dengan ini menentukan
usiakehamilan.
- Menentukan letaknya anak dalam rahim
b) Menentukan usia kehamilan menurut Mc.Donald
Umur kehamilan dalam bulan di ukur dari panjang antara simfisis
pubis dan puncak fundus uteri dalam sentimeter dibagi 3 ½ cm.
c) Menentukan usia kehamilan menurut perhitungan TFU secara
internasional
 Kurang dari 12 minggu - belum dapat diraba di atas simpisis.
 12 minggu - 1-2 jari di atas sisfisis.
 16 minggu - pertengahan antara sisfisis dan pusat
 24 minggu - setinggi pusat
 28 minggu - 3 jari diatas pusat
 32 minggu - pertengahan antara pusat dan px
 36 minggu - 3 jari dibawah px
 40 minggu - pertengahan px dan pusat (3 jari diatas pusat)
d) Menurut leopold
(1) Leopold I
- Kaki penderita di bengkokan pada lutut dan lipatan paha
- Pemeriksa berdiri sebelah kakan penderita dan melihat ke
arahmuka penderita.
- Rahim dibawa ke tengah
- Tingginya fundus uteri ditentukan dan bagian apa dari anak
yangterdapat dalam fundus
- Tujuan : untuk mengetahui usia kehamilan dan TFU dan bagian
apayang di fundus.
(2) Leopold II
- Keadaan tangan pindah ke samping
- Tentukan dimama punggung anak , punggung anak terdapat di
pihak yang memberikan rintangan yang terbesar, carilah
bagian- bagian kecil, yang biasanya terletak bertentangan
dengan pihakyang memberi rintangan terbesar.
- Kadang-kadang di samping terdapat kepala/bokong ialah
letaklintang.
- Tujuan : untuk menentukan dimana letaknya punggung anak
dandimana letaknya bagian-bagian kecil.
(3) Leopold III
- Dipergunakan satu tangan saja.
- Bagian bawah di tentukan antara ibu jari dan jari lainya
- Cobalah apakah bagian bawah masih dapat digoyangkan.
- Tujuanya : menentukan apa yang terdapat di bagian bawah
danapakah bagian bawah anak ini sudah/belum terpegang oleh
pintuatas panggul.4)
(4) Leopold IV
- Pemeriksa berubah sikapnya ialah melihat ke arah kaki si
penderita
- Dengan kedua tangan di tentukan apa yang menjadi bagian
bawah
- Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu
atas panggul dan berapa masuknya bagian bawah.
- Jika kita rapatkan ke dua tangan pada permukaan dari
bagianterbawah dari kepala yang masih teraba diluar :
 Convergent → bagian kecil dari kepala turun ke rongga
panggul
 Sejajar → separuh dari kepala masuk ke dalam rongga
panggul
 Divergent → sebagian besar dari kepala masuk kedalam
rongga panggul
- Tujuan : menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan
berapamasuknya bagian bawah kedalam rongga panggul
3) Auskultasi
a) Djj terdengar dimana, frekwensi, irama, dengan cara 5 detik berselang,
30menit dikalikan 2/dihitung selama 1 menit penuh.
b) Kalau bunyi jantung janin kurang dari 120/menit atau lebih dari
160/menitatau tidak teratur,maka anak dalam keadaan asphyxial
(kekurangan O2)
4) Pemeriksaan panggul
a) Pengukuran Ukuran-ukuran panggul luar, meliputi :
- Distantia spinarum (N = 23-26 cm)
- Distantia cristarum (N = 26-29 cm)
- Conjungtiva externa/boudelogue ( N = 18-20 cm)
- Lingkar panggul ( N = 80-90 cm)
- Distantia spina illiaca posterior superior ( N = 8-10 cm)
- Distantia tuberum (N = 10,5-11 cm)
b) Pengukuran panggul dalam, meliputi :
- Promotorium (N = tidak teraba)
- Linea inominata ( N = teraba 2/3 bagian)
- Sacrum ( N = cekung)
- Spina ischiadica (N = menonjol)
- Arcus pubis ( N = > 900)
5) Pemeriksaan laboratorium
a) Urine Albumin
Untuk mengetahui kemungkinan adanya kelainan pada air kemih,
missal :gejala pre-eklampsia, penyakit ginjal, radang kandung kencing.
b) Urine Reduksi
Untuk mengetahui kadar glukosa dalam urine, sehingga dapat
mendeteksi penyakit DM pada ibu hamil yang merupakan faktor risiko
dalam kehamilan maupun persalinan.
c) Haemoglobin
Untuk mendeteksi adanya anemia, bila Hb kurang dari 10 gr%.
(normalnya: 11 gr%)
6) USG
Untuk mengetahui keadaan janin, letak janin, usia kehamilan dan
perkiraan persalinan.g.
7) Pola kebiasaan sehari-hari
a) Nutrisi
Perlu disampaikan bagaimana pemenuhan nutrisi selama hamil,
apakahsudah selesai kebutuhan ibu hamil.
b) Eliminasi
Bagaimana pola BABnya, konstipasi merupakan hal yang umum
selama kehamilan karena aksi hormonal yang mengurangi gerakan
peristaltic usus dan pembesaran uterus yang menahannya. Sering
kencing merupakan hal umum yang terjadi selama bulan pertama dan
terakhirmasa kehamilan karena rongga perut dipenuhi oleh
pembesaran uterus.
c) Istirahat
Waktu istirahat lebih lama ± 10-11 jam untuk wanita hamil. Istirahat
hendaknya diadakan pula waktu siang hari
d) Aktivitas
Bagi ibu hamil pekerjaan rumah tangga dapat dilaksanakan,
bekerjasesuai kemampuan dan makin dikurangi semakin tuanya
kehamilan
e) Personal hygiene
Kebersihan tubuh merupakan salah satu pokok-pokok yang perlu
diperhatikan dalam hygiene kehamilan meliputi : kebersihan mulut,
pemeliharan gigi, kebersihan tubuh, kulit, muka dan kebersihan
pakaian luar dan dalam.
f) Sexual
Perlu ditanyakan untuk mengetahui masalah yang terjadi selama
kehamilan, berapa kali dalam seminggu melakukannya.
2. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul
a. Ansietas berhubungan dengan adanya factor-faktor resiko khusus, krisis
situasi, ancaman pada konsep diri, konflik disadari dan tidak disadari tentang
nilai-nilai esensial dan tujuan hidup, kurang informasi.
b. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan
napsumakan, mual/muntah, tidak mengenal peningkatan kebutuhan
metabolic.
c. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output berlebihan (muntah),
peningkatan kebutuhan cairan.
d. Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan penekanan pada vesika
urinaria.
e. Gangguan pola tidur berhubungan dengan stress psikologik, perubahan
polatingkat aktivitas, sesak.
f. Nyeri berhubungan dengan perubahan fisik, pengaruh hormonal8)
g. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan perubahan,
mekanismeregulator, retensi natrium/air.
h. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan.
3. Rencana Asuhan Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Intervensi
Keperawatan
1. Ansietas Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji, sifat, sumber dan
berhubungan keperawatan selama 1x24 jam manifestasi kecemasan
dengan adanya cemas berkurang/hilang 2. Berikan informasi tentang
factor-faktor resiko Kriteria hasil : penyimpangan genetic
khusus, krisis - Menerima tanggung jawab khusus, resiko yang
situasi, ancaman untuk menghilangkan dalamreproduksi dan
pada konsep diri, kecemasan ketersediaan
konflik disadari dan - Melaporkan hasil tindakan/pilihan diagnosa.
tidak disadari penatalaksanaan kecemasan 3. Kembangkan sikap
tentang nilai-nilai berbagi rasa secara terus
esensial dan tujuan menerus.
hidup, kurang 4. Berikan bimbingan
informasi. antisipasi dalam hal
perubahan
fisik/psikologis.
2. Nutrisi kurang dari Setelah diberikan asuhan Manajemen Nutrisi
kebutuhan tubuh keperawatan selama 1x24jam 1. Tentukan status gizi
berhubungan diharapkan pasien pasien dan kemampuan
dengan perubahan mendapatkan nutrisi yang pasien untuk memenuhi
napsumakan, adekuat sesuai kebutuhan kebutuhan gizi
mual/muntah, tidak tubuh, dengan kriteria hasil: 2. Instruksikan pasien
mengenal Status: Nutrisi mengenai kebutuhan
peningkatan - Asupan gizi pasien meliputi nutrisi (yaitu membahas
kebutuhan karbohidray, protein, lemak, pedoman diet dan
metabolic. vitamin, serat, mineral, zat piramida makanan)
besi, dapat terpenuhi sesuai 3. Bantu pasien dalam
kebutuhan (5) menentukan
- Asupan makanan pasien pedoman/piramida
dapat dipenuhi sesuai makanan yang cocok
kebutuhan (5) dalam memenuhi
- Asupan cairan pasien dapat kebutuhan nutrisi
dipenuhi sesuai kebutuhan (kehamilan)
(5) 4. Tentukan jumlah kalori
dan jenis nutrisi yang
dibutuhkan
5. Atur diet yang
diperlukan (missal
makanan tinggi asam
folat)
6. Pastikan diet mencakup
makanan tinggi serat
untuk mencegah
konstipasi
Manajemen Elektrolit/
Cairan
1. Monitor tanda-tanda vital
pasien
2. Pantau adanya tanda dan
gejala dehidrasi yang
memburuk pada pasien
3. Tingkatkan/ dorong intake
asupan cairan peroal yang
sesuai
4. Jaga pencatatan intake
dan output yang akurat
5. Monitor manifestasi dan
ketidakseimbangan
elektrolit akibat muntah
6. Bantu pasien
mencegah/menghindari
kehilangan cairan
(mual-muntah yang
dialami)
3. Kekurangan volume Setelah dilakukan tindakan 1. Tentukan
cairan berhubungan perawatan selama 1x24 jam frekuensi/beratnya
dengan output kebutuhanvolume cairan tubuh mual/muntah.
berlebihan terpenuhi.Kriteria hasil : 2. Tinjau ulang riwayat
(muntah), - Menurunkan keparahan kemungkinan masalah
peningkatan mual dan muntah. medis lain (ex ; ulkus
kebutuhan cairan. - Mengkosumsi caiarn dalam peptikum,gastritis,
jumlah cukup per hari kolesistitis)
- Mengobservasi tanda-tanda 3. Kaji suhu dan turgor kulit,
dehidrasi yang memerlukan membrane mukosa, TD,
tindakan suhu, masukan/haluran.
4. Anjurkan klien
mempertahankan
masukan/haluaran, tes urin
dan penurunan BB setiap
hari.
5. Anjurkan peningkatan
masukan minuman
berkarbonat, makan enam
kalisehari dengan jumlah
yang sedikit dan makanan
tinggi karbohidrat
(popcorn, roti kering
sebelum bangun tidur.
4. Gangguan Setelah diberikan asuhan Monitor Cairan
eliminasi urin keperawatan selama 1x24jam 1. Tentukan jumlah dan
berhubungan diharapkan eliminasi urin pada jenis intake cairan serta
dengan kehamilan pasien tidak terganggu, kebiasaan eliminasi
ditandai dengan dengan kriteria hasil : 2. Tentukan apakah
dorongan Eliminasi Urin pasien mengalami
berkemih dan sering - Pola eliminasi pasien kehausan atau gejala
berkemih tidakterganggu (5) perubahan cairan
- Jumlah urin pasien normal 3. Periksa capillary refill
dan tidak terganggu (5) time (CRT) pasien
- Warna urin pasien 4. Monitor membrane
normal(5) mukosa, turgor kulit,
- Intake cairan tidak respon haus

terganggu (5) 5. Catat ada tidaknya

- Tidak ada nyeri vertigo pada saat berdiri

saatkencing (5) 6. Berikan cairan yang

- Tidak ada rasa terbakar tepat

saat berkemih (5)


- Tidak ada inkontinensia
urin (5)
5. Gangguan pola Setelah dilakukan tindakan 1. Tinjau ulang kebutuhan
tidur berhubungan keperawatan selama 1x24 jam perubahan tidur normal
dengan stress gangguan pola tidur dapat berkenaan dengan
psikologik, teratasi. Kriteria hasil : kehamilan, teruskan pola
perubahan - Pola tidur teratur tidur saat ini
polatingkat 2. Kaji tingkat insomnia dan
aktivitas, sesak. respons klien terhadap
penurunan tidur, anjurkan
alat bantu untuk tidur
seperti teknik relaksasi,
membaca, mandiair
hangat, dan penurunan
aktivitas tepat sebelum
beristirahat.
3. Perhatikan keluhan
kesulitan bernapas karena
posisi.
4. Evaluasi tingkat
kelelahan, anjurkan klien
untuk istirahat
DAFTAR PUSTAKA

Bobak, I.M. dkk., (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4. Jakarta : EGC
Bulechek, G.M., Butcher, H.K., Dochterman, J.M., & Wagner, C.M. (2016). Nursing
Interventions Classification (NIC), Edisi 6. Philadelpia: Elsevier.
Departemen Kesehatan RI. (2003). Pedoman Pelayanan Antenatal.
Guttmancher Institute. (2008). Aborsi di Indonesia (Report).
Handerson, C. (2006). Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta : EGC
Herdman, T.H. (2018). Nanda Intervational Nursing Diagnoses: definition and
classification 2018-2020. Jakarta: EGC
Hidayati, Ratna. (2009). Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis dan
Patologis. Jakarta: Salemba Medika
Kumalasari, Intan. (2015). Panduan Praktik Laboratorium dan Klinik Perawatan
Antenatal, Intranatal, Postnatal, Bayi Baru Lahir dan Kotrasepsi. Jakarta :
Salemba Medika
Manuaba, I.B.G. (2008). Buku Ajar Patologi Obstetric Untuk Mahasiswa Kebidanan.
Jakarta: EGC
Masriroh, Siti. (2013). Keperawaran Obstetri & Ginekologi. Yogyakarta : Imperium
Moorhead, Sue., Johnson, Marion., Maas, M.L., & Swanson, Elizabeth. (2016).
Nursing Outcomes Classification (NOC), Edisi 5. Philadelpia: Elsevier
Pusat Penelitian Badan Keahluan DPR RI. (2019). Angka Kematian Ibu : Faktor
Penyebab dan Upaya Penanganannya. Kajian Singkat terhadap Isu Aktual dan
Strategis vol 11 no 24.
Sunarti, (2013). Asuhan Kehamilan. Jakarta : in media

Anda mungkin juga menyukai