A. LATAR BELAKANG
Potensi perbankan syariah di Indonesia semakin besar dari tahun ke tahun dan
mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Hal ini tercermin dari persentase
pertumbuhan perbankan syariah, baik dari aset, pembiayaan, maupun DPK, lebih tinggi
dari perbankan konvensional maupun perbankan nasional. Beberapa bank syariah telah
mampu masuk dalam jajaran 20 besar bank umum nasional, baik dari sisi aset,
pembiayaan, tabungan, maupun dana pihak ketiga. Market share perbankan syariah juga
terus menunjukkan peningkatan kendati tidak terlalu signifikan, yakni dari sebesar 5,78%
pada 2017 menjadi 6,18% pada Juni 2020.1
Meskipun begitu, perbankan syariah menghadapi rendahnya tingkat literasi dan
inklusi bank syariah. Berdasarkan data OJK pada 2019, indeks literasi keuangan nasional
menunjukkan peningkatan sebesar 38% dari sebelumnya 29,7 % pada tahun 2016.
Sedangkan indeks inklusi keuangan nasional juga menunjukkan kenaikan dari 67,8 %
pada 2016 atau naik 76,2 % pada tahun 2019. 2
Untuk Provinsi Maluku, hasil indeks literasi dan inklusi keuangan syariah hanya
sebesar 2,9 persen dan 3,3 persen di bawah rata-rata nasional dan menempati urutan 29
dari 34 provinsi di Indonesia.
Hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi perbankan syariah yang baru
lahir pada tahun 1992. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan literasi
dan inklusi keuangan syariah. Pemahaman tentang lembaga dan produk keuangan syariah
ini penting dilakukan dan perlu diberikan agar masyarakat dapat memanfaatkan produk
dan jasa keuangan. Dengan bekal dan informasi yang baik, diharapkan masyarakat dapat
membuat keputusan dalam memanfaatkan produk dan jasa keuangan untuk meningkatkan
kesejahteraan dan tentunya akan mendongkrak pertumbuhan perekonomian suatu negara.
Selain itu akses layanan perbankan syariah terhadap masyarakat juga sangat penting untuk
1
https://finansial.bisnis.com/read/20200903/90/1286919/pangsa-pasar-bank-syariah-belum-naik-signifikan-
ini-tantangannya
2
https://www.ojk.go.id/id/berita-dan-kegiatan/siaran-pers/Pages/Siaran-Pers-Survei-OJK-2019-Indeks-Literasi-
Dan-Inklusi-Keuangan-Meningkat.aspx
meningkatkan inklusi keuangan syariah. Inklusi keuangan (financial inclusion) dapat
dipahami sebagai proses atau kegiatan masyarakat dalam mengakses berbagai lembaga
keuangan formal (Nengsih, 2015).
Peran pemerintah dan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dalam melakukan kegiatan
literasi dan inklusi keuangan kepada masyarakat sangat penting dilakukan. Begitu juga
perguruan tinggi agama islam dalam hal ini dosen dan mahasiswa yang diharapkan dapat
berfungsi sebagai agen edukasi dan penggiat kegiatan literasi dan keuangan syariah yang
berkelanjutan sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk mendorong perkembangan
perbankan syariah di Maluku.
Berdasarkan alasan diatas, maka penulis tertarik untuk menangkat tema penelitian
dengan judul “Analisis Tingkat Literasi dan Inklusi Keuangan syariah (Studi kasus pada
Dosen dan Mahasiswa Fakultas syariah dan Ekonomi Islam) ”
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah bagaimana analisis tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah pada dosen dan
mahasiswa FSE(I fakultas syariah dan ekonomi islam)?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis
tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah pada dosen dan mahasiswa FSE (fakultas
syariah dan ekonomi islam)
4
Vitt, L. A., Anderson, C., Kent, J., Lyter, D. M.,Siegenthaler, J. K., & Ward, J.
2000.Personal Finance And The Rush To Compe-tence: Financial Literacy Education In
TheU.S. Middleburg, VA: Fannie MaeFoundation.
5
Huston, S.J. 2010. Measuring financial literacy.Journal of Consumer Affairs44 (2).
Selanjutnya literasi Keuangan memiliki tujuan jangka panjang bagi seluruh
golongan masyarakat, yaitu:
F. METODOLOGI PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini tergolong kedalam penelitian kuantitatif, metode ini disebut
metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis
menggunakan statistik. Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis
data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial 7 (Sugiyono,
2013). Pada penelitian ini penulis menggunakan statistik deskriptif, yaitu metode
statistik yang berusaha menjelaskan atau menggambarkan berbagai karakteristik data,
seperti berapa rata-ratanya, seberapa jauh data data bervariasi dan lain sebagainya
(Muhammad, 2008). Tipe yang paling umum dari penelitian deskriptif ini meliputi
penilaian sikap atau pendapat terhadap individu, organisasi, keadaan, ataupun
7
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
prosedur. Penelitian deskriptif ini berupaya memperoleh deskripsi yang lengkap dan
akurat dari suatu situasi (Kuncoro, 2013).
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field
research) yaitu penelitian survei dengan cara menyebarkan pertanyaan dalam bentuk
kuesioner kepada responden sebagai instrument penelitian.
2. Lokasi Penelitian
3. Sumber Data
Data dalam penelitian ini bersumber dari dua jenis data, yaitu data primer dan
data sekunder.Data primer adalah data yang diperoleh dari lapangan melalui observasi,
wawancara dan dokumentasi. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh
dari buku-buku yang terkait dengan objek penelitian.
b. Wawancara
c. Dokumentasi
8
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
penelitian ini adalah seluruh dosen dan mahasiswa fakultas syariah dan ekonomi
islam.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Sampel pada penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik tertentu.
Penelitian ini merupakan penelitian sampel dengan teknik stratified random sampling.
6. Analisis Data
G. RENCANA PEMBAHASAN
Bab I Pendahuluan berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan yang
ingin dicapai, dan manfaat penelitian.
Bab II Kajian Teori terdiri dari Pengertian, Tujuan, Manfaat, Tingkat Literasi
Keuangan dan Indikator Literasi Keuangan Syariah. Pengertian, Manfaat, Tingkat Inklusi
serta Indikator Inklusi Keuangan Syariah.
Bab III Metodologi Penelitian meliputi pendekatan atau jenis penelitian, lokasi
penelitian, sumber data penelitian, bagaimana teknik pengumpulan data, populasi dan
sampel penelitian, dan teknik analisis data yang digunakan.
Bab IV Pembahasan, pada bab ini akan dianalisis tentang tingkat literasi dan
inklusi keuangan syariah pada dosen dan mahasiswa fakultas syariah dan ekonomi islam
dengan menggunakan statistik deskriptif. Pokok-pokok pembahasannya meliputi: (1)
Gambaran Objek Penelitian, (2) Uji Instrumen Penelitian, (3) Deskripsi Data dan Analisis,
(2) Pembahasan Tingkat Literasi Keuangan syariah dan Tingkat Inklusi Keuangan
Syariah.
Bab V Penutup, bab ini meliputi kesimpulan, saran-saran dan rekomendasi.
Kesimpulan meliputi hasil penelitian yang berhubungan dengan tujuan penelitian yang
ingin dicapai dalam proposal ini.Kesimpulan diperoleh dan dibuat berdasarkan data- data
yang diperoleh dari lapangan dan kemudian dianalisis.Saran-saran dalam penelitian ini
berisi uraian mengenai langkah yang perlu diambil oleh pihak-pihak terkait dengan hasil
penelitian ini.
Bulan
No Kegiatan
Maret Juni Juli Agustus Sept. Oktober
1. Penyusunan
Proposal
Penelitian
2. Submid
Proposal
Penelitian ke
Website
Litapdimas
3. Pelaksanaan
Penelitian
4. Penyusunan
Hasil Penelitian
5. Pelaporan Hasil
Penelitian
I. ANGGARAN PENELITIAN
NO URAIAN JUMLAH
1 Persiapan Penelitian
2 Pelaksanaan Penelitian
3 Pasca Penelitian
Total Penggunaan Anggaran
J. ORGANISASI PELAKSANA
1. Nama : Fatmah Watty Pelupessy, Se., M.M
NIP : 198409092019032014
NIDN : 1209098402
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal : Tulehu, 09 September 1984
Asal Perguruan Tinggi : IAIN Ambon
Fakultas : Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam
Program Studi : Ekonomi Syariah
Bidang Keilmuan : Manajemen Keuangan
Posisi dalam Penelitian : Ketua
K. DAFTAR PUSTAKA