Anda di halaman 1dari 13

36

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan bentuk rancangan yang digunakan dalam

melakukan prosedur penelitian. Jenis penelitian Deskriftif Analitik Kuantitatif

dengan desain Cross Sectional yaitu suatu penelitian untuk mengetahui hubungan

antara variabel independent dan dependent secara bersamaan pada waktu yang

sama (Notoatmodjo, 2010).

B. Kerangka Konsep

Variabel Independent Variabel Dependent

Konsep Diri :
Gambaran diri
Objektifikasi Seksual

Religuisitas
C. Hipotesis

1. Ha : Ada hubungan antara konsep diri dengan persepsi terhadap objektifikasi

seksual pada remaja putri.

2. Ha : Ada hubungan antara religiusitas dengan persepsi terhadap objektifikasi

seksual pada remaja putri.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah batasan yang harus dibuat oleh penelitih

dalam istilah yang operasional sehingga dapat memberikan gambaran dan arah

36
37

pelaksanaan penelitian. Definisi operasional dalam penelitian adalah sebagai

berikut :

Tabel 3.1 Definisi Operasional

N Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala


o Ukur
1 Konsep diri: Sikap individu Kuisioner Dengan Skala: Ordinal
Gambaran terhadap tubuhnya, pertanyaan T = ≥50 :
diri baik secara sadar positif Favorable
maupun tidak sadar, SS : 4, S : 3, (Mendukung)
TS : 2, STS : 1
meliputi: persepsi
Pertanyaan
dan perasaan Negatif
tentang ukuran dan SS : 1, S : 2,
bentuk tubuh. TS : 3, STS : 4
2 Umur Lama waktu hidup Kuisioner 1. 15-17 tahun Ordinal
yang dijalani =0
seseorang sejak lahir 2. 18-20 tahun
sampai dilakukan =1
penelitian dalam
hitungan tahun
3 Religiusitas Perilaku seseorang Kuisioner Dengan Skala: Ordinal
yang takut akan pertanyaan T = ≥50 :
sesuatu tentang ajaran positif Favorable
tuhan. SS : 4, S : 3, (Mendukung)
TS : 2, STS : 1
Pertanyaan
Negatif
SS : 1, S : 2, mendukung)
TS : 3, STS : 4
4 Objektifikasi Pengertian atau Kuisioner Dengan Skala: Ordinal
Seksual pemahaman pertanyaan T = ≥50 :
seseorang remaja positif Favorable
putri mengenai suatu (Mendukung)
keadaan ketika tubuh SS : 4, S : 3,
atau bagian-bagian TS : 2, STS : 1
tubuh perempuan
dilihat semata-mata Pertanyaan mendukung)
sebagai objek seksual Negatif
untuk diamati, SS : 1, S : 2,
dievaluasi, ditentukan TS : 3, STS : 4
nilai dan maknanya
oleh pihat lain diluar
pemilik tubuh
38

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan seluruh subjek atau objek dengan karakteristik

tertentu yang akan diteliti. Bukan hanya subjek atau objek yang dipelajari

saja tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki subjek atau objek

tersebut (Notoatmojo, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

remaja putri yang bersekolah di SMK 1 Curup Timur sebanyak 395 orang

tahun 2013.

2. Sampel

Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah

dari karakteristik yang dimiliki populasi (Notoatmojo, 2010). Tekhnik

pengambilan sampel pada penelitian ini adalah menggunakan Cluster

Random Sampling yaitu teknik sampel bukan terdiri dari unit individu, tetapi

terdiri dari kelompok atau gugusan (Cluster) (Notoatmojo, 2010).

Kriteria Inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh

setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel. Kriteria Inklusi

dalam penelitian ini yaitu :

a. Remaja putri SMK 1 Curup Timur dari kelas 1, 2, dan 3.

b. Ada saat pengambilan data

c. Ada pada saat penelitian

d. Bersedia mengisi kuisioner


39

Selain itu adapun kriteria eksklusi yaitu ciri-ciri anggota populasi yang

tidak dapat diambil sebagai sampel (Notoadmojo, 2010). Kriteria eksklusi

meliputi :

a. Remaja putri yang sakit atau izin

b. Sedang mengikuti ujian

Besaran sampel didapat dengan menggunakan rumus dari Alimul

(2009) yaitu :

Keterangan :

N : Jumlah Populasi (576)

n : Besar Sampel (103)

d : Simpangan dari Proporsi (0.05)

z²1- /2: Derajat Keperayaan (1.96)

p : Proporsi pada Populasi (0.2)

Besar sampel setelah menggunakan rumus didapat 103 orang. Untuk

mempermudah maka dilakukan Cluster pada setiap kelas di SMK Negeri 1

Curup Timur dengan menggunakan rumus :

Keterangan :

nh : Sampel terpilih

N : Jumlah populasi
40

NH : Jumlah siswa dalam satu kelas

n : Total sampel

Hasil Cluster pada setiap kelas di SMK Negeri 1 Curup Timur adalah

sebagai berikut :

No Kelas Jumlah Siswa Populasi Total Sampel Sampel Terpilih


NH N N Nh
1 X 200 576 103 36
2 XI 195 576 103 35
3 XII 181 576 103 32
Total jumlah sampel yang akan diambil 103

F. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Curup Timur tahun 2014

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan Desember 2013 sampai

dengan bulan Juni 2014.

G. Tekhnik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Tekhnik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, pengumpulan data yang dikumpulkan peneliti

berupa data :

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber

semua yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Data primer didapat

langsung dari responden dengan menggunakan alat kuisioner dengan


41

dibantu oleh beberapa guru dilokasi penelitian untuk menyebarkan angket

atau kuisioner kepada responden dan peneliti bertindak sebagai pengawas

pengisian angket atau kuisioner.

b. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari data SMK Negeri 1 Curup Timur

mengenai jumlah data siswa atau remaja putri di SMK Negeri 1 Curup

Timur.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan

menggunakan kuisioner dengan skala likert. Untuk pengukuran kuisioner

terdiri dari 6 pertanyaan tentang konsep diri, 6 pertanyaan tentang religiusitas

dan 21 pertanyaan tentang persepsi terhadap objektifikasi seksual, peneliti

memodifikasi kuisioner yang sudah ada dari Kurniawan (2005) dan Rahayu

(2008), guna mencapai objektifitas tertinggi. Pada penelitian kuantitatif, data

penelitian hanya dapat diinterprestasikan dengan lebih obyektif apabila

diperoleh melalui proses pengukuran yang valid, reliabel, dan obyektif.

Adapun pilihan jawaban yang disediakan oleh peneliti adalah :

a. Sangat setuju (SS), apabila responden sangat setuju dengan apa yang

tercantum dalam item

b. Setuju (S), apabila responden setuju dengan apa yang tercantum dalam

item
42

c. Tidak Setuju (TS), apabila responden tidak setuju dengan apa yang

tercantum dalam item

d. Sangat Tidak Setuju (STS), apabila responden sangat tidak setuju dengan

apa yang tercantum dalam item

H. Etika Penelitian

Sebelum mengumpulkan data penelitian terlebih dahulu peneliti meminta

surat pengantar kepada pihak Prodi Keperawatan Curup Politeknik Kesehatan

Bengkulu. Selanjutnya peneliti membawa surat permohonan izin kepada Kepada

Sekolah SMK Negeri 1 Curup Timur untuk mendapat persetujuan mengambil

data jumlah remaja putri di SMK Negeri 1 Curup Timur tersebut. Kemudian

peneliti menjelaskan tujuan dan manfaat dari penelitian ini, setelah mendapatkan

persetujuan barulah melakukan penelitian dengan menekankan masalah etika.

Menurut Alimul (2009) ada beberapa penekan pada masalah etika yang

meliputi :

1. Informed Concent

Informed Concent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan persetujuan penelitian,

tujuan adalah subjek mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta dampak

yang diteliti selama pengumpulan data.

Jika subjek bersedia diteliti maka harus menandatangani lembar

persetujuan, jika subjek menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan

memaksa dan tetap menghormati haknya.


43

2. Anonyimity

Yaitu memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian

dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada

lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data

atau hasil penelitian yang akan disajikan.

3. Confidentiality

Yaitu memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik

informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah

dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data

tertentu yang akan dilaporkan dalam riset.

I. Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, pengelolahan data dilakukan melalui beberapa

tahap, yaitu sebagai berikut :

a. Pemeriksaan Data (Editing)

Tahapan yang dilakukan pada kegiatan ini adalah menelitih

kelengkapan dan kebenaran data atau tanggung jawab yang dikumpulkan,

agar jawaban lengkap, maka editing dilakukan dilapangan. Bila ada

kekurangan atau ketidakseimbangan dapat segera dilengkapi dan

disempurnakan.

b. Pengkodean (Coding)
44

Setelah semua kuisioner diedit atau disunting, selanjutnya

dilakukan peng”kodean” atau “coding”, yakni mengubah data berbentuk

akalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Coding atau

pemberian kode ini sangat berguna dalam memasukan data (Entry Data).

c. Pengkodean Ulang (Recoding)

Kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data yang

berbentuk angka/ bilangan, kegunaannya adalah untuk mempermudah

pada saat analisa data dan meng-entry data.

d. Entry Data

Data yakni jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang

dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukan kedalam program

atau “software” komputer. Software komputer ini bermacam-macan,

masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya.

e. Cleaning

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai

dimasukan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-

kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan

sebagiannya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.

2. Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk

yang lebih mudah dibaca, selain itu juga untuk menguji secara statistik
45

kebenaran hipotesa yang telah ditetapkan, jenis analisa data yang dapat

dilakukan adalah :

a. Analisis Univariat

Analisis data bertujuan untuk menggambarkan distribusi frekuensi

masing-masing variabel penelitian antara variabel independent, dengan

menggunakan ukuran proporsi dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

P : Persentasi yang dicari

F : Frekuensi jawaban klien

N : Jumlah Responden

Hasil yang didapat digunakan standar yaitu sebagai berikut :

0% : Tidak satupun dari responden

1 %-25 % : Sebagian kecil dari responden

26%-49% : Hampir sebagian dari responden

50% : Sebagian dari responden

51%-75% : Sebagian besar dari responden

76%-99% : Hampir seluruh dari responden

100% : Seluruh dari responden


(Arikunto, 2010)
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi

seseorang tentang gejala atau masalah yang ada dimasyarakat atau yang
46

dialaminya. Beberapa bentuk jawaban atau pertanyaan yang masuk dalam

katagori skala likert adalah sebagai berikut :

Pertanyaan Positif Nilai Pertanyaan Negatif Nilai


Sangat Setuju (SS) 4 Sangat Setuju (SS) 0
Setuju (S) 3 Setuju (S) 1
Kurang Setuju (KS) 2 Kurang Setuju (KS) 2
Tidak Setuju (TS) 1 Tidak Setuju (TS) 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 0 Sangat Tidak Setuju (STS) 4
(Alimul, 2009)
Pada model likert, untuk menentukan persepsi remaja seluruh

pertanyaan dicari menggunakan rumus :

Xi  X
T  50  10
S

Keterangan:

X : Skor responden pada skala persepsi yang hendak diubah menjadi skor T

x : Mean skor kelompok

s : Deviasi standar kelompok

Untuk mencari SD menggunakan rumus :


( Xi  X ) 2
SD  
N

Keterangan :

SD : Standar deviasi

Xi : Skor responden ke-1

X : Mean skor sampel

N : Banyaknya populasi sampel


47

Untuk menarik kesimpulan dari hasil yang didapatkan digunakan

standar dibawah ini :

T = > 50 : Mendukung

T = < 50 : Tidak Mendukung

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat, dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya

hubungan, perbedaan atau pengaruh antara satu variabel independent dan

variabel dependent. Uji statistik yang digunakan dengan rumus Chi

Square dengan rumus :

Keterangan :

x2 = chi square

Oi = Frekuensi observasi

Ei = Frekuensi harapan

Hasil Chi-Square dapat di analisa sebagai berikut : Ha diterima

apabila x hitung ≥ x tabel atau P ≤ 0.05 berarti tidak ada hubungan antara

konsep diri dan religiusitas dengan persepsi terhadap objektifikasi seksual

pada remaja putri. Sedangkan H0 di tolak apabila x hitung < tabel atau P

> 0.05 berarti tidak ada hubungan antara konsep diri dan religiusitas

dengan persepsi terhadap objektifikasi seksual pada remaja putri.

Untuk mempermudah Chi-Squere nilai data kedua, variabel

disajikan dalam bentuk tabel berikut :


48

Tabel 3.2 Konsep Diri


Objektifikasi Seksual
Konsep Diri Total
Baik Tidak baik
Positif a b a+b
Negatif c d c+d
Jumlah a+c b+d N=a+b+c+d

Tabel 3.3 Religiusitas


Religiusita Objektifikasi Seksual
Total
s Baik Tidak baik
Positif a b a+b
Negatif c d c+d
Jumlah a+c b+d N=a+b+c+d

Pada hasil analisis bivariat akan diperoleh Ratio Prevalensi (RP)

dengan estimasi Confidence Interval (CI) yang ditetapkan pada tingkat

kepercayaan 95%, nilai RP yang diperoleh dapat diinterprestasikan

dengan rumus Ratio Prevalensi (PR) :

Interpretasi RP sebagai berikut :

1. Jika RP > 1, artinya faktor resiko yang mempunyai efek

2. Jika RP = 1, artinya tidak ada hubungan/ netral

3. Jika RP < 1, artinya efek protektif yaitu resiko bukan menyebabkan

efek tetapi malah mengurangi

Anda mungkin juga menyukai