Anda di halaman 1dari 11

BAB IV

METODOLOGI DAN HASIL PENELITIAN

4.1 Metodologi Penelitian


Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 4 tahapan yaitu
studi pustaka, survey lapangan, pengambilan data berupa data primer dan data
sekunder, pengolahan data, analisis data dan kesimpulan. Penjelasan tahapan
diatas adalah sebagai berikut:

4.1.1 Lokasi Penelitian


Penelitian ini menggunakan alat yang terdapat di Laboratorium Fakultas
Sains dan Teknologi dan penelitian dilakukan pada wilayah Universitas
Sembilanbelas November Kolaka Kecamatan tanggetada

4.1.2 Alat dan Software


4.1.2.1 Alat
1. Satu set Total Station ( TS )
2. Meteran
3. Dua buah HT

4.1.2.2 Software

1. Microsoft excel, untuk perhitungan matematis


2. Software Topconlink
3. Software Surfer
4.1.3 Prosedur Kerja Penelitian

Prosedur kerja dalam pembuatan peta topografi, sebagai berikut:

4.1.3.1 Studi Literatur


Tahap ini merupakan tahap awal dari seluruh agenda penelitian, dilakukan
oleh mahasiswa yang bersangkutan. Pada bagian ini mahaiswa akan
mengumpulkan informasi-informasi tentang jurnal yang terkait dengan judul
penelitian dan mempelajari literatur-literatur yang mendukung. Mempelajari
literatur-literatur yang ada hubungannya dengan penulisan penelitian dan
mengutip hal-hal penting yang diperlukan dalam penelitian ini. Pada tahap ini
pula mahasiswa akan memulai merumuskan masalah sekaligus menentukan
batasan masalah yang akan dijadikan topik penelitian.

4.1.3.2 Persiapan team Surveyor

Dalam melakukan pemetaan kita harus melakukan persiapan yang baik


termasuk mempersiapkan team untuk melakukan pengukuran dilapangan.
Pengukuran di lapangan sangatlah susah apabila dilakukan sendiri, maka dari itu
di perlukan lebih dari satu orang pada saat pengukuran untuk mendapatkan hasil
yang baik dan memuaskan.

Sumber : Muhammad Ferdin (2020)

Gambar 4.1 Team Surveyor


4.1.3.3 Persiapan alat

Dalam melakukan survey dan pemetaan banyak hal-hal yang perlu di


perhatikan dengan teliti agar survey yang akan kita lakukan berjalan dengan baik
dengan menghasilkan hasil yang sesuai dengan yang di harapkan. Salah satu yang
paling penting adalah mempersiapkan alat-alat survey itu sendiri.

Sumber : Muhammad Ferdin (2020)

Gambar 4.2 Satu set Total Station

4.1.3.4 Orientasi lapangan

Orientasi lapangan merupakan proses penyesuaian dengan kondisi di


lapangan. Pada proses ini kita harus sudah merencanakan dimana saja akan di
lakukan pengukuran dan tempat untuk mentapkan BM dan BS.

Sumber : Muhammad Ferdin (2020)

Gambar 4.3 Orientasi lapangan


4.1.3.5 Membuat titik BM ( Benchmark )

Benchmark merupakan titik yang telah mempunyai koordinat dan di


presentasikan dalam bentuk patok di lapangan. Benchmark memiliki fungsi
sebagai stasiun atau tempat berdirinya pesawat ( Total Station ).

Sumber : Muhammad Ferdin (2020)

Gambar 4.4 Pemasangan Total Station

4.1.3.6 Membuat titik BS ( Backsight )

Backsight merupakan titik yang telah mempunyai koordinat dan di


presentasikan dalam bentuk patok di lapangan. Backsight memiliki fungsi sebagai
titik ikat yang mereferensikan posisi obyek pada suatu sistem koordinat global.

Sumber : Muhammad Ferdin (2020)

Gambar 4.5 Pemasangan Prisma Backsight


4.1.3.7 Mengambil titik BS ( Backsight )

Setelah alat total station dan prisma backsight telah seesai di pasang, maka
tahap selanjutnya total station di arahkan ke backsight untuk mengambil titik
koordinat dengan cara di tembak menggunakan laser.

Sumber : Muhammad Ferdin (2020)

Gambar 4.6 Penembakan Prisma Backsight

4.1.3.8 Pengambilan titik detail

Pengukuran titik detail merupakan pengukuran dengan menggunakan


prisma jalon yang tingginya di atur sesuai dengan keinginan surveyor.
Pengukuran dilakukan setelah Benchmark dan Backsight telah selesai terpasang
dan telah di ambil titik koordinatnya.
Sumber : Muhammad Ferdin (2020)

Gambar 4.7 Pengambilan Titik Detail

4.1.3.9 Dokumentasi
Dokumentasi merupakan proses pengambilan gambar-gambar pada saat
pengukuran di lapangan seperti gambar-gambar yang ada di atas dengan
menggunakan kamera HP.

4.1.3.10 Pengolahan data dan analisis data

Proses pengolahan data dari hasil pengukuran topografi secara singkat


dijelaskan dalam tiga tahap, yaitu :

1. Hasil pengukuran menggunakan alat ukur Total Station dimana data


yang diamati dilapangan berupa sudut dan jarak serta variabel lainnya
direkam langsung kedalam data kolektor atau pada internal memori
alat yang selanjutnya dapat di olah melalu topconlik .
2. Pengolahan data detail topografi dilakukan dengan menggunakan
software surfare
3. Pembuatan Peta Topgrafi adalah gambar yang dihasilkan dari
pengukuran di lapangan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses penggambaran peta antara
lain:
 Peta lokasi penelitian
 Arah peta
 Garis kontur dengan interval 1 meter.
 Gambar situasi
 Bench Mark (BM).
Studi Literatur

Observasi

Pengumpulan Data

Data Primer Data Sekunder


- Titik BM - Profil Universitas
- Titik BS - Peta rupa bumi
- Titik Koordinat - Keadaan topografi Kolaka
- Data Topografi - Kondisi geologi

Pengolahan Data

Analisis Data

Kesimpulan

Penyusunan Laporan
Tugas Akhir

Gambar 4.8 Diagram Alir

4.2 Hasil Penelitian


4.2.1 Penentuan Benchmark dan Backsight
Tahap pertama yang di lakukan saat di lapangan yaitu menentukan titik
benchmark dan backsight. Adapun jumlah titik benchmark dan backsight yang di
tentukan pada saat di lapangan yakni 14 titik. Pada tahap pengukuran pertama
yang dilakukan di wilayah Universitas Sembilanbelas November Kolaka
kecamatan Tanggetada, titik awal pengukuran di ambil di sekitar LPPM dengan
koordinat awal yang dipakai yakni N = 1000, E = 1000 dan Z = 100 .
Berikut tabel 14 titik benchmark dan backsight pada saat pengukuran :

Titik Koordinat
No Titik Kontrol
Titik x Titik y
1 BM1 dan BS2 1000 1000
2 BM2, BS1 dan BS3 976.346 1121.038
3 BM3 dan BS4 9919.319 1127.997
4 BM4 dan BS5 838.226 1016.942
5 BM5 dan BS6 764.446 1032.157
6 BM6 dan BS7 587.017 1015.837
7 BM7 dan BS8 523.098 966.967
8 BM8 dan BS9 339.051 1003.478
9 BM9 dan BS10 274.145 1097.997
10 BM10 dan BS11 120.680 1141.520
11 BM11 dan BS12 128.197 1026.268
12 BM12 dan BS13 131.463 922.975
13 BM13 dan BS14 109.154 903.946
14 BM14 255.992 952.579

Sumber : Muhammad ferdin (2020)

Tabel 4.1 Titik BM dan BS

4.2.2 Hasil pengukuran garis kontur


Setelah pengukuran dilapangan telah selesai dilakukan, maka data yang
telah di dapat di lapangan selama 6 hari ( sesuai batas peminjaman alat ) maka di
dapatkan hasil bentuk peta topografi di wilayah Universitas Sembilanbelas
November Kolaka Kecamatan Tanggetada yaitu sebagai berikut :

Sumber : Muhammad Ferdin (2020)

Gambar 4.9 Peta Topografi area USN Kolaka Kecamatan Tanggetada

4.2.2 Hasil Pemodelan topografi dalam bentuk 3 Dimensi


Untuk lebih memperjelas bentuk keadaan topografi di wilayah Universitas
Sembilanbelas November Kolaka Kecamatan tanggetada maka bentuk peta di
ubah kedalam bentuk 3 dimensi. Berikut bentuk peta topografi yang di ubah
kedalam bentuk 3 Dimensi :

Sumber : Muhammad Ferdin (2020)

Gambar 4.10 Model 3D Peta Topografi

Pada gambar peta topografi tiga dimensi di atas terbagi atas empat warna
yang mencolok. Warna merah merupakan dataran yang paling tinggi yang
mencakupi kawasan LPPM, LAB. DASAR dan REKTORAT. Warna kuning
merupakan dataran yang tinggi ke dua setealah warna merah ( F. SAINSTEK ).
Warna hijau merupakan daerah yang mencakupi kawasan AUDIT USN. Warna
biru sampai warna keunguan merupakan daerah yang paling rendah ( FISIP, FTI,
FPPP dan Rumah Susun ).

Anda mungkin juga menyukai