2. Karena posisi silang Indonesia itu berada diantara 2 hal yang berbeda, yaitu pada aspek
kewilayahan maupun pada aspek kehidupan sosial dan karena adanya 2 hal berbeda itu,
Integrasi Nasional Indonesia akan mudah terpecah belah seperti dalam bidang
kebudayaan rakyat Indonesia, ada yang mengikuti kebudayaan timur yang berciri khas
menutup aurat, namun ada juga rakyat Indonesia yang mengikuti kebudayaan barat
dengan ciri berpakaian yang menonjolkan bentuk tubuh. Maka dari itu jika terjadi
perselisihan di antara 2 cara berpakaian tersebut kebhinekaan Indonesia akan terancam
karena dengan adanya perbedaan pendapat tersebut pada rakyat Indonesia dapat
menimbulkan emosi yang lepas kendali, mudah tumbuhnya perasaan kedaerahan yang
sempit, yang sewaktu-waktu dapat menjadi ledakan yang mengancam integrasi nasional
atau persatuan dan kesatuan bangsa. Ancaman bagi Integrasi Nasional tersebut dating
dari luar maupun dari dalam negeri Indonesia sendiri dalam berbagai dimensi
kehidupan, seperti ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan
keamanan. Ancaman tersebut biasanya berupa militer dan non-militer. Contoh lainnya
adalah, banyaknya Negara yang mengklaim wilayah Indonesia sebagai wilayahnya,
bahkan pulau sipadan dan ligitan telah lepas dari wilayah kekuasaan Indonesia, Rawan
terjadinya pencurian ikan di wilayah perairan laut Indonesia yang dilakukan oleh para
nelayan dari luar negeri. Mereka masuk wilayah perbatasan tanpa meminta izin.
4. Karena sekarang penduduk Indonesia lebih sering hidup secara Individualisme dan
mereka cenderung fokus mengejar tujuan pribadi, sehingga melupakan nilai-nila yang
terkandung dalam pancasila. Pancasila mengikat rakyat Indonesia untuk dapat bersatu
melalui nilai-nilai persatuan dan kesatuan tetapi pada pengimplementasianya. Namun,
masih terdapat sebagaian kecil rakyat tidak mau bersatu dan hanya memilih
golongannya sehingga Ideologi Pancasila belum dikatakan aman dari berbagai ancaman,
contoh: kasus Gerakan Aceh Merdeka. Masyarakat Indonesia banyak yang mudah
terpengaruh radikalisme, sehingga mereka cenderung ingin menggantikan Pancasila
dengan Ideologi yang dianutnya. Indonesia dibentuk dari kemajemukkan rakyatnya,
sehingga masyarakat Indonesia rentan terhadap ancaman dari pihak-pihak tertentu
yang menginginkan adanya disintegrasi di Indonesia. Selain itu, para Provokator juga
menyusupkan isu-isu yang bersifat fanatisme agama, maka dari itu Ideologi Pancasila
tetap masih belum aman, karena banyak faktor yang dapat menyebabkan berbagai
ancaman dalam pengimplementasian nilai-nilai Pancasila di masyarakat
5. Jika terjadi di lingkungan sekolah atau masyarakat saya, saya akan segera melaporkan
kepada pihak yang berwenang agar tidak menimbulkan korban jiwa, meminta pihak
berwenang untuk menjadi mediator antara kedua kubu yang terlibat dalam tawuran,
setelah permasalahan antara kedua kubu tersebut dapat diketahui, sehingga dicarikan
solusinya segera, agar tidak terjadi tawuran lagi di kemudian hari. Menurut saya,
tawuran hanya membuang-buang waktu juga membahayakan keselamatan jiwa, kita
sebagai seorang warga Negara harus bersikap saling menghargai dan tentunya kita
harus menyelesaikan permasalahan dengan kepala dingin. Perasaan saya sebagai
seorang warga negara apabila terjadi tawuran adalah merasa sedih dan ikut prihatin,
yang pasti jangan panik dan segera melapor ke pihak berwenang.