Anda di halaman 1dari 11

TUGAS REKAYASA IDE

MK. PERK. PESERTA DIDIK

PRODI S1 PENDIDIKAN
REKAYASA IDE
BISNIS-FE
Perkembangan Bahasa SKOR NILAI:

“Pengaruh Metode Bercerita Untuk Mengatasi Kesulitan Anak Usia Dini dalam
berkomunikasi dengan orang lain”

Dosen Pengampu: Nindya Ayu Pristanti S.Pd,. M.Pd

Ricke Triyani Purba Risky Esra Silvia Samuel Tambunan

Rebekah Rose Sharon

Nama Mahasiswa:

1. Rebekah Rose Sharon Saragih (7213143002)


2. Ricke Triyani Purba (7213343017)
3. Risky Esra Silvia Simarmata (7213343003)
4. Samuel Karip Tambunan (7213343007)

PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN BISNIS

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


Oktober 2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
kepada kami untuk menyelesaikan tugas makalah ini. Atas berkat-Nya kami dapat
menyelesaikan Tugas Rekayasa Ide ini dengan tepat waktu.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah Rekayasa Ide ini adalah untuk memenuhi
tugas dari Ibu Nindya Ayu Pristanti S.Pd,. M.Pd. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Masalah Perkembangan Emosi Anak bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nindya Ayu Pristanti S.Pd,. M.Pd selaku
dosen pada Mata Perkembangan Peserta Didik, Program Studi Pendidikan Bisnis di Universitas
Negeri Medan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Kami menyadari atas ketidaksempurnaan penyusunan Rekayasa Ide ini. Namun, kami
tetap berharap Rekayasa Ide ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Oleh karena itu,
kami mengharapkan adanya masukan berupa kritik serta saran yang membangun untuk
perbaikan pada tugas-tugas yang mendatang.

Medan, 25 oktober 2021

Kelompok 8
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bahasa adalah kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain,yang dimana


lingkungan merupakan salah satu faktor yang memiliki pengaruh cukup besar untuk
perkembangan bahasa seorang anak, karena dengan lingkungan maka ia dapat melanjutkan
rutinitas nya dengan baik tanpa kesulitan berinteraksi.stimulasi yang diperoleh sang anak
melalui lingkungannya berpengaruh pada perkembangan bahasa anak.
Perkembangan bahasa anak dilengkapi dan diperkaya oleh lingkungan masyarakat
dimana mereka tinggal. Hal ini berarti bahwa proses pembentukan kepribadian yang
dihasilkan dari pergaulan dengan masyarakat sekitar akan memberi ciri khusus dalam
perilaku berbahasa.
Menurut Hurlock dalam Alex Sobur (2003:133), perkembangan awal lebih penting
daripada perkembangan selanjutnya, karena dasar awal sangat dipengaruhi oleh belajar dan
pengalaman. Perkembangan bahasa untuk anak usia dini meliputi empat pengembangan yaitu
menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Pengembangan tersebut harus dilakukan
seimbang agar memperoleh perkembangan yang optimal. Sejalan dengan pertumbuhan dan
perkembangan anak, perbendaharaan Bahasa mereka juga meningkat dalam kapasitas,
keluasan dan kerumitan. Anak-anak secara bertahap beralih dari melakukan ungkapan
menjadi melakukan ungkapan dengan berkomunikasi, yang juga beralih dari komunikasi
melalui Gerakan menjadi tuturan. Anak usia dini pada umumnya telah mampu
mengembangkan keterampilan berbicara melalui percakapan kepada orang lain. Mereka
dapat mengaplikasikan bahasa dengan beberapa cara seperti bertanya, berdialog dan
bernyanyi.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, Adapun rumusan
masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut
1. Bagaimana upaya dalam meningkatkan perkembangan bahasa/ komunikasi anak?
2. Apa itu metode bercerita dalam meningkatkan perkembangan bahasa/komunikasi
anak?
3. Apa kelebihan dan kekurangan metode bercerita dalam perkembangan
bahasa/komunikasi anak?

1.3. Tujuan
1. Mengetahui upaya-upaya dalam meningkatkan perkembangan Bahasa/komunikasi
anak
2. Mengetahui apa itu metode bercerita dalam meningkatkan perkembangan
Bahasa/komunikasi anak
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan metode bercerita dalam perkembangan
Bahasa/komunikasi anak

1.4. Manfaat
1. Agar dapat mengatasi permasalahan dalam perkembangan berbahasa anak.
2. Memberikan wawasan secara nyata dalam dunia pendidikan dalam meningkatakan
kemampuan berbahasa terutama keterampilan berbicara anak usia dini.
3. Dapat mengembangkan pemahaman anak tentang kemampuan berbahasa terutama
keterampilan berbicara anak.
BAB II

KAJIAN TEORI

2. 1 Metode bercerita
A. Pengertian Metode Bercerita
Bercerita menanamkan kemampuan berpikir dan memberikan peluang bagi
anak untuk belajar menelaah kejadian-kejadian disekelilingnya. Berbagai macam
cerita, diungkapan dengan perasaan yang sesuai dengan apa yang dialami, dirasakan,
dan dilihat berdasarkan pengalaman yang diperoleh. (Tarigan, 1981:35) menyatakan
bahwa cerita merupakan salah satu dari keterampilan berbicara yang bertujuan untuk
memberikan informasi. Dengan bercerita seseorang dapat menyampaikan suatu
informasi kepada orang lain. Hal ini juga berlaku pada AUD dengan adanya metode
bercerita mereka secara tidak sadar pasti melakukan proses bercerita ini kepada teman
sebaya, kepada keluarga, maupun kepada ingkungan sekitar. Kegiatan bercerita
merupakan salah satu metode yang digunakan guru dalam memberikan pembelajaran
agar anak memahami isi cerita yang disampaikan dengan lebih optimal. Adapun
tujuan dari metode bercerita menurut Moeslichatoen (2004:170) adalah sebagai
berikut:
1. Menanamkan nilai-nilai sosial, moral dan keagamaan dan memberikan
informasi tentang lingkungan sekitar.
2. Agar anak mampu memahami pesan-pesan yang disampaikan melalui kegiatan
bercerita.
3. Agar anak mampu mendengarkan dengan seksama terhadap apa yang
disampaikan orang lain.
4. Agar anak dapat berpikir dan bertanya apabila tidak memahaminya.
5. Agar anak mampu menjawab pertanyaan yang diutarakan orang lain.
6. Agar anak mampu menceritakan dan mengekspresikan apa yang didengarnya,
sehingga pesan dari isi cerita dapat disampaikan dan dipahami orang lain

B. Manfaat Metode Bercerita


Muhammad (2015:90) menjelaskan bahwa dengan mendengarkan cerita, anak
akan memperoleh bermacam-macam informasi terkait tentang nilai-nilai yang
terkandung dalam cerita yang telah disampaikan oleh guru. Melalui metode bercerita
juga dapat membantu anak untuk mengasah pendengaran, anak akanterlatih menjadi
pendengar yang baik sehingga dapat memacu daya ingat mereka terhadap apa yang
telah diceritakan. Musfiroh dalam Maimunah, (2013:7) bercerita digunakan sebagai
upaya untuk menanamkan suatu karakter yang baik dalam menstimulasi enam aspek
perkembangan anak, diantaranya adalah perkembangan moral, bahasa, kognitif, sosial
emosional, motorik dan seni. Dengan bercerita membantu anak untuk dapat
mengembangkan kesadarannya akan pentingnya beragama serta mampu melatih
konsentrasi pada anak. Adapun manfaat dari metode bercerita adalah sebagai berikut:
1. Dengan metode bercerita, anak akan lebih antusias dalam mendengarkan atau
memperhatikan guru. sehingga pesan ataupun materi yang akan disampaikan lebih
mudah diterima anak
2. metode bercerita dapat menumbuhkan rasa ingin tahu anak mengenai berbagai hal
3. Penggunaan metode bercerita dalam pembelajaran dapat membantu
perkembangan bahasa anak dengan menambah pembendaharaan kosakata,
mengembangkan kosakata, mengucapkan kata-kata, melatih merangkai kalimat
yang sesuai dengan tahap perkembangannya
C. Langkah – Langkah Metode Bercerita

D. Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita

Adapun kelebihan dan kekurangan dalam menerapkan metode bercerita menurut


Dhieni (2006:6-9) antara lain:

1. Dengan menerapkan metode bercerita guru dapat menguasai kelas dengan jumlah
anak yang relatif banyak,
2. Dengan metode cerita waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efektif dan
efisien,
3. Dengan metode bercerita maka pengaturan kelas menjadi lebih sederhana,
4. Metode bercerita relatif tidak banyak memerlukan biaya,
5. Dengan metode ini anak-anak akan menjadi pasif, karena lebih banyak
mendengarkan atau menerima penjelasan dari guru,
6. Metode ini kurang mendorong perkembangan kreativitas dan kemampuan anak
untuk mengutarakan pendapatnya.
7. Daya tangkap anak didik berbeda dan masih lemah sehingga sukar memahami
tujuan dari isi cerita,
8. Metode ini juga cepat menumbuhkan rasa jenuh terutama apabila penyajiannya
tidak menarik dan monoton

2. 2 Solusi
BAB III

PENUTUP

3. 1 Kesimpulan

Berbahasa tidak dapat dipisahkan dengan berbicara dan berpikir. Secara tidak
disadari, ketika orang berbicara selalu menggunakan pengetahuan bahasa dan pikirannya.
Tanpa hal tersebut, ungkapan yang terlahir adalah ucapan yang berada di luar
pemikirannya atau bahkan ucapan yang salah. Bentuk kesalahan dalam berbicara pada
anak mempunyai latar belakang dan alasan yang tidak selalu sarna antara anak yang satu
dengan anak yang lain. Hal tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor, baik factor dari
luar dan dari dalam diri anak. Dari mana pun asalnya faktor tersebut, guru sebagai orang
yang berada di lingkungan anak ketika anak disekolah hendaklah mampu dan mau
menjadi pengarah, pembimbing, penyejuk, dan model bagi anak, agar mereka mampu
dan terampil berbicara dengan kemampuan bahasanya. Pengembangan berbahasa pada
AUD di sekolah, lebih ditujukan pada (i). Kesanggupan dalam menyampaikan pikiran
kepada orang lain, (ii). Mengembangkan perbendaharaan kata, (iii). Menangkap
pembicaraan orang lain, dan (iv). Keberanian untuk mengemukakanpendapat.
Agar pengembangan bahasa ini dapat berjalan dengan baik dan tujuan dapat
tercapai, Maka guru hendaklah pandai dalam memilih Teknik pembelajaran yang relatif
dan sesuai untuk anak. Metode yang dapat diterapkan adalah bercerita. Dengan pemilihan
metode yang tepat,diharapkan anak akan mampu berbahasa secara alamiah. Untuk itu,
guru hendaklah memiliki pengetahuan tentang perkembangan bahasa anak, dan metode
pengembangan bahasa anak.
3. 2 Saran
Dari hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan yang telah diambil, dapat
diberikan beberapa saran kepada berbagai pihak sebagai berikut:
1. Bagi Orang Tua
Diharapkan kepada orang tua agar tetap memantau dan memperhatikan
perkembangan anak dirumah agar anak mudah dalam berkomunikasi dan berinteraksi
dengan orang disekitarnya dengan bahasa yang baik dan benar. Dan sebaiknya orang
tua menjalin komunikasi yang baik dengan guru. Orang tua bisa mengikuti kegiatan
parenting di sekolah dengan guru untuk membahas perkembangan anak di sekolah
sehingga orang tua bisa memantau perkembangan anak di sekolah.

2. Bagi Guru
a. Guru hendaknya memberi stimulus perkembangan bahasa anak agar anak dapat
mengungkapkan atau mengekspresikan ide, pendapat, maupun gagasannya
dengan baik.
b. Diharapkan kepada guru untuk memperhatikan perkembangan dan kebutuhan
anak serta gigih dalam memberikan pelajaran kepada anak agar anak mampu
berkomunikasi dan berbahasa dengan baik dimanapun anak berada.

3. Kepala Sekolah
Bagi Kepala Sekolah Sebaiknya kepala sekolah menyiapkan media pembelajaran
yang menarik bagi anak untuk mengembangkan berbagai aspek perkembangan, salah
satunya adalah aspek perkembangan bahasa.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai