Anda di halaman 1dari 8

JI-KES: Jurnal Ilmu Kesehatan

Volume 2, No. 1, Agustus 2018: Page 29-36


ISSN: 2579-7913

PERILAKU CARING MAHASISWA


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN

Ana Fitria Nusantara1), Shinta Wahyusari2)


Program Studi Sarjana Keperawatan, Stikes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan
email: anafitriaachmad@gmail.com

ABSTRAK
Caring dalam keperawatan merupakan hal yang paling mendasar dan harus
diajarkan sejak dini. Caring yang diajarkan dan ditanamkan sejak dini yaitu sejak
mahasiswa berada di tingkat satu harapannya ketika mahasiswa berada pada tahap
pembelajaran klinik mahasiswa dapat mengaplikasikan atau melakukan asuhan
keperawatan dengan jiwa caring. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
perilaku Caring mahasiswa. Desain kualitatif digunakan pada penelitian ini dengan
pendekatan phenomenology hermeneutic. Data dikumpulkan dengan tehnik wawancara
tidak terstruktur kemudian dianalisis dengan tehnik Van Manen. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pengetahuan mahasiswa tentang caring terbatas pada definisi caring
itu sendiri, sementara perilaku caring mahasiswa menunjukkan perbedaan antara
mahasiswa tingkat dua, tiga dan empat. Penelitian ini memberikan bukti bahwa semakin
tinggi strata pendidikan dan semakin banyak pengalaman praktik yang sudah dilalui sangat
berpengaruh pada perilaku caring mahasisawa. Hal ini sangat bermanfaat dalam rangka
meningkatkan pelayanan keperawatan pada pasien.

Kata kunci: perilaku caring, mahasiswa keperawatan

ABSTRACT
Caring in nursing is the most basic thing and must be taught early. Caring must
taught and instilled early, since students are at the first level, hopely when students are at
the clinical learning stage, they can apply or treath the patients with nursing care. The
purpose of this study was to determine the behavior of student caring. The qualitative
design was used in this study with a phenomenology hermeneutic approach. Data collected
with unstructured interview techniques were then analyzed with Van Manen techniques. The
results showed that the students' knowledge about caring was limited to the definition of
caring itself, while the caring behavior of students showed the difference between second,
third and fourth level students. This study provides evidence that the higher level of
education and the more practical experience that has been traversed is very influential on
student caring behavior. This is very useful in order to improve nursing services for
patients.

Keywords: caring behavior, nursing students

1. PENDAHULUAN berperasaan serta bersikap ketika


Caring adalah inti dari praktik melakukan interaksi dengan orang lain.
keperawatan yang harus tumbuh dan Tidak mudah untuk membentuk perilaku
berasal dari dalam individu sendiri caring, perlu dilakukan penguatan dan
(purba, 2013). Caring merupakan dukungan sejak dini yaitu pada tahap
fenomena umum yang berhubungan kuliah. Faktor yang mempengaruhi
dengan cara berfikir individu, perilaku caring mahasiswa, salah satu

-29-
Ana Fitria Nusantara, dkk., Perilaku Caring Mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan Stikes
Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan

diantaranya adalah faktor pengalaman a. Karakteristik Partisipan


(Yulianti, 2015).
Tabel Distribusi Partisipan, meliputi
Hasil studi pendahuluan yang
Usia Partisipan, Jenis Kelamin dan Tingkat
dilakukan pada 6 mahasiswa pada bulan
semester.
Desember 2017 didapatkan fenomena
caring mahasiswa pada pembelajaran Variabel n %
klinik tahap pertama yaitu mahasiswa
melakukan komunikasi dengan pasien Usia
ketika melakukan pengkajian awal, - 19 Tahun 2 40 %
pemeriksaan fisik dan ketika akan
- 20 Tahun 2 40 %
melakukan tindakan keperawatan.
Komunikasi yang dilakukan cenderung - 21 Tahun 1 20 %
pada hal-hal berdasarkan kepentingan
mahasiswa dalam mendapatkan data
untuk menyusun laporan praktik Jenis kelamin
pembelajaran klinik. - Laki-laki 2 40 %
Permasalahan tersebut tidak dapat - Perempuan 3 60 %
kita abaikan karena sikap profesional
perawat dalam bekerja dapat berpengaruh
terhadap kesehatan pasien. Penurunan Tingkat Semester
kualitas caring dapat terjadi karena - Tingkat 2 2 40 %
kurangnya kesadaran perawat akan - Tingkat 3 2 40 %
pentingnya perilaku caring dalam
melakukan asuhan keperawatan (Fahmi, - Tingkat 4 1 20 %
2010). Perilaku caring perawat dalam
tatanan pelayanan kesehatan dapat
berpengaruh pada keadaan pasien, yaitu b. Gambaran Pengetahuan Mahasiswa
dapat membantu kesembuhan pasien. tentang Caring
Sikap peduli dan komunikasi sangat Tema1: gambaran pengertian caring dengan
berhubungan dengan keadaan pasien, 3 sub tema
tetapi hampir tidak pernah terlihat selama Sub tema pertama: ramah
proses perawatan berlangsung (Liu et al.,
2010) Para partisipan (mahasiswa)
menggambarkan bahwa caring adalah sikap
2. METODE PENELITIAN yang baik pada pasien yang ditunjukkan
Metode yang digunakan adalah desain dengan cara menyapa dan mengajak pasien
penelitian kualitatif dengan pendekatan berbicara dengan wajah yang damai dan
fenomenologi hermenuetik. Data dikumpulkan senyum yang selalu menyertai.
dengan tehnik wawancara terstruktur kepada 5 Sub tema kedua: sabar
partisipan yang merupakan mahasiswa tingkat
dua, tiga dan empat. Wawancara dilakukan Para partisipan (mahasiswa)
dengan waktu 15-20 menit dan direkam memaparkan bahwa caring adalah sikap
dengan alat perekam. Kemudian hasil menerima pasien apa adanya dalam
wawancara ditranskripkan dan dianalisis menghadapi pasien dengan berbagai macam
menggunakan metode Van Manen untuk karakter yang ditunjukkan dengan cara tetap
mendapatkan tema. tersenyum walaupun pasien menolak dengan
tidak baik ketika partisipan datang dan
3. HASIL DAN PEMBAHASAN mencoba terus sampai pasien menjadi
kooperatif dan menerima kehadiran
Hasil Penelitian partisipan.
Penelitian ini menghasilkan 4 tema dan
6 sub tema yang masing-masing terbagi sesuai Sub tema ketiga: memberikan perhatian
dua tujuan khusus. Penyajian tema sesuai Partisipan memaparkan bahwa caring
tujuan khusus pada penelitian ini, sebagaimana adalah perilaku yang dilakukan pada pasien
berikut : dengan selalu mendengarkan cerita pasien,

-30-
Ana Fitria Nusantara, dkk., Perilaku Caring Mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan Stikes
Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan

dan peduli dengan apa yang pasien rasakan yang berkaitan dengan penyakit yang
maupun yang dialami. partisipan membiarkan diderita. Seperti menjelaskan pada pasien
pasien bercerita tentang masalah apa saja tentang penyakitnya, mulai dari penyebab,
termasuk masalah pribadi yang tidak ada faktor yang mempercepat penyembuhan,
kaitan dengan penyakitnya, hal ini dilakukan faktor yang dapat menghambat proses
untuk menujukkan kepedulian terhadap apa kesembuhan, cara untuk sembuh,
yang terjadi pada pasien. kompklikasi yang bisa terjadi dan
prognosis penyakit. Termasuk selalu
c. Perilaku Caring Mahasiswa menjelaskan maksud dan tujuan dari setiap
prosedur yang akan dilakukan pada pasien.
Tema 1: melakukan pengkajian dengan 2
Hal tersebut dilakukan untuk membuat
sub tema
pasien merasa aman dan nyaman dalam
Sub tema pertama: menanyakan keluhan
menjalani perawatan.
dan riwayat penyakit
Sub tema kedua: meningkatkan self care
Dari hasil wawancara didapatkan
bahwa para partisipan menanyakan tentang Partisipan (mahasiswa) memaparkan
masalah pasien seperti apa yang dirasakan bahwa caring dapat ditunjukkan dengan
saat ini, kenapa bisa mengalami keadaan cara menjelaskan pada pasien tentang
tersebut, dan kebiasaan apa yang bagaimana cara untuk survive terhadap
dilakukan pasien di rumah yang penyakitnya dengan cara memaksimalkan
mendukung keadaannya saat ini. kemampuan yang dimiliki untuk merawat
diri sendiri tanpa tergantung pada keluarga
Sub tema kedua: berorientasi pada
dan petugas kesehatan serta mengontrol
kepentingan diri sendiri
diri dalam mempercepat kesembuhannya.
Partisipan memaparkan bahwa Misalnya: teratur mengkonsumsi obat oral
menggunakan format pengkajian dari sesuai dosis yang ditetapkan, makan
institusi sebagai bahan untuk pertanyaan teratur tanpa diingatkan ketika waktu
pada pasien, dan apabila data sudah makan tiba, tidak mengkonsumsi makanan
terkumpul semua maka partisipan tidak atau minuman yang dilarang yang dapat
menemui pasien lagi selain untuk memperparah penyakitnya, tidak
melakukan tindakan rutin dari ruangan melakukan hal hal yang dapat
praktik. memperberat penyakitnya atau yang dapat
Tema 2: mendampingi pasien menimbulkan komplikasi.

Partisipan (mahasiswa) memaparkan Pembahasan


bahwa perilaku caring dapat ditunjukkan
dengan cara selalu ada untuk pasien dalam Gambaran Pengetahuan Mahasiswa
keadaan apapun sampai pasien pulang atau tentang Caring
meninggal. Partisipan menyampaikan Berdasarkan pada hasil wawancara
bahwa pasien di rumah sakit hanya ingin dan hasil analisis tema, peneliti
diperhatikan oleh orang-orang disekitar menemukan 1 tema, yaitu: gambaran
dan maka dari itu perawat harus selalu ada pengertian caring, dengan 2 sub tema,
untuk pasien dalam keadaan apapun, yaitu: ramah, sabar, dan memberikan
misalnya partisipan mendampingi pasien perhatian. Hal ini ditunjukkan dengan
yang akan dilakukan prosedur tertentu dan beberapa pernyataan dan jawaban
memberikan dukungan serta motivasi. partisipan.
Tema 3: Memberikan solusi dengan Tema: gambaran pengertian caring
pengetahuan Sub tema pertama: ramah
Sub tema pertama: Pendidikan kesehatan
Caring adalah merupakan praktik
Partisipan (mahasiswa) memaparkan tindakan keperawatan yang dapat
bahwa caring dapat ditunjukkan dengan dilakukan dengan cara tindakan proses
cara memberikan tambahan pengetahuan keperawatan yang bertujuan untuk
pada pasien khususnya tentang hal-hal meningkatkan kesembuhan, yang dapat

-31-
Ana Fitria Nusantara, dkk., Perilaku Caring Mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan Stikes
Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan

berupa pemberian perhatian pada pasien, akan memberikan rasa tenang pada pasien
fokus dalam melakukan perawatan pasien, dalam menjalani perawatan yang ditunjang
saling menghormati, selalu mendampingi dengan keadaan psikologis yang baik.
klien selama proses keperawatan Selain itu caring perawat dapat
berlangsung, memberikan pujian atas meningkatkan kepuasan pasien terhadap
capaian perawatan pasien, memberikan pelayanan keperawatan.
tambahan pengetahuan tentang penyakit Seorang perawat harus memiliki
pasien serta sikap yang baik dalam perilaku caring dalam praktik keperawatan
perawatan pasien. (Dwidiyanti, 2007 terhadap pasien, karena hubungan yang
dalam Tiara & Lestari, 2013). Caring baik antara pemberi pelayanan kesehatan
merupakan pengetahuan tentang rasa dengan penerima pelayanan merupakan
kemanusiaan dan merupakan inti dari faktor penting yang mempengaruhi
praktik keperawatan yang beretika dan terjadinya kepuasan dan kesembuhan
filosofis. pasien (Nursalam, 2011).
Perilaku caring dipengaruhi oleh
Sub tema ketiga: memberikan perhatian
beberapa faktor yaitu faktor yang berasal
dari individu itu sendiri, keadaan Caring dapat ditunjukkan melalui
psikologis, organisasi, faktor usia yang tingkah laku seperti: menjadi pendengar
berhubungan dengan sikap dewasa yang baik bagi klien, memberikan
seseorang dan juga faktor dari strata perhatian kepada klien, menghargai klien
pendidikan (Zees, 2011). Caring dapat dengan menunjukkan komitmennya untuk
juga mempengaruhi kinerja perawat dalam mengerti, menerima klien dan
melakukan proses keperawatan. Faktor meningkatkan kemampuan klien untuk
usia yang masih belia dapat mempengaruhi bertanggung jawab atas dirinya sehingga
sikap seseorang dalam berperilaku. identitas diri klien meningkat. Sikap
Sementara strata pendidikan yang rendah caring perawat akan membantu klien
dapat berpengaruh terhadap kinerja untuk memahami masalah yang
perawat. dihadapinya, sehingga penempatan
Caring tidak hanya secara perilaku, perilaku caring sebagai dasar dalam
akan tetapi caring adalah sebuah cara yang praktik keperawatan merupakan tiang
memiliki sebuah arti dan dapat memotivasi utama yang harus di implementasikan
tindakan. Perilaku yang baik (caring) dan dalam merapkan asuhan keperawatan
disertai keramah dalam berinteraksi (Purba, 2013).
dengan pasien dapat menyebabkan Caring dalam keperawatan menurut
terbentuknya self efficacy pada diri pasien. Kozier & Erb’s1 adalah hal yang sangat
Dengan bertambahnya usia menjadi mendasar, yang mana caring adalah
dewasa dan diiringi dengan tingkat jantung profesi, artinya sebagai komponen
pendidikan yang baik maka dapat dasar dan unik dalam keperawatan. Caring
meningkatkan kemampuan seseorang mengandung tiga hal yang tidak dapat
dalam mengimplementasikan sebuah teori. dipisahkan yaitu perhatian, tanggung
jawab dan dilakukan dengan ikhlas. caring
Sub tema kedua : sabar
dapat ditunjukkan melalui tingkah laku
Perilaku caring perawat sangat seperti: menjadi pendengar yang baik bagi
dibutuhkan dalam pelayanan tindakan klien, menmberikan perhatian kepada
keperawatan, sehingga dapat menunjang klien, dan menghargai klien .
tingkat kepuasan pasien. (Sukesi, 2013). Standar Asuhan Keperawatan yang
Hal tersebut dapat diwujudkan dengan berkualitas seharusnya dapat diberikan
perilaku perawat yang menerima keadaan oleh perawat maupun mahasiswa
pasien apa adanya dan melakukan keperawatan yang sedang melaksanakan
perawatan dengan penuh kesabaran dan praktik klinik. Bila mahasiswa
semaksimal mungkin. Pasien yang keperawatan telah memahami dan
mendapatkan perawatan dengan perilaku menjiwai secara mendalam tentang caring
caring yang baik menunjukkan tingkat dalam asuhan keperawatan, maka kualitas
kecemasan yang ringan. Pelayanan caring hidup dan derajat kesehatan pasien dapat

-32-
Ana Fitria Nusantara, dkk., Perilaku Caring Mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan Stikes
Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan

tercapai dengan baik dan diiringi dengan terhadap perilaku caring perawat dan
kepuasan pasien terhadap perawatan yang menilai perilaku caring perawat sangat
diberikan. kurang.
Pada penelitian ini didapatkan Mahasiswa yang sedang melakukan
perbedaan pada pengetahuan mahasiswa praktik klinik adalah mahasiswa yang
setiap tingkat, yaitu: pada mahasiswa sedang mengaplikasikan ilmu yang
tingkat dua pengetahuan caring berfokus diperoleh di akademik, salah satunya
pada sikap ramah dalam berinteraksi dalam berperilaku caring, dituntun untuk
dengan pasien. Pada mahasiswa tingkat bisa memiliki perhatian, tanggung jawab,
tiga pemahaman tentang caring lebih dan dilakukan dengan ikhlas. Memberikan
menekankan pada kesabaran dalam asuhan (caring) secara sederhana tidak
menghadapi sikap pasien. Sedangkan pada hanya sebuah perasaan emosional atau
mahasiswa tingkat empat pemahaman tingkah laku sederhana, karena caring
caring menekankan pada kesetiaan dalam merupakan kepedulian untuk mencapai
mendampingi pasien dengan selalu ada perawatan yang lebih baik (Feizal, 2012).
untuk pasien.
Tema 2: mendampingi pasien
Perilaku Caring Mahasiswa Perawat memerlukan kemampuan
khusus saat melayani orang atau pasien
Tema 1: melakukan pengkajian
yang sedang menderita sakit. Kemampuan
Sub tema pertama : menanyakan keluhan
khusus tersebut mencakup keterampilan
dan riwayat pasien
intelektual, teknikal, dan interpersonal
Perilaku caring mahasiswa yang tercermin dalam perilaku caring
ditunjukkan dengan cara melakukan Berdasarkan hal tersebut dapat
pengkajian sesuai target kompetensi yang disimpulkan bahwa, caring bukan semata-
harus dicapai oleh mahasiswa. pada saat mata perilaku. Sikap caring dalam
praktik klinik, mahasiswa mengalami memberikan asuhan keperawatan, perawat
suatu kesulitan untuk berkomunikasi menggunakan keahlian dengan kata-kata
dengan pasien karena mahasiswa takut yang lemah lembut, sentuhan, memberikan
melakukan suatu kesalahan dalam harapan, selalu berada di samping klien,
menyampaikan suatu hal, sehingga dan bersikap sebagai media pemberi
komunikasi yang dilakukan mahasiswa asuhan.
hanya pada saat mahasiswa membantu Selalu ada untuk pasien dalam
kegiatan rutin pasien saja. Hal ini keadaan apapun serta selalu ada disamping
membuktikan bahwa mahasiswa tidak pasien khususnya pada keadaan dimana
memiliki keberanian dalam menjalin pasien sedang menderita karena menahan
komunikasi dengan pasien sehingga sakit dapat memberikan semangat dan
responden tidak menunjukkan perilaku dukungan secara psikologis, hal tersebut
caring kepada pasien. Job design dapat mempercepat proses penyembuhan
mahasiswa berpengaruh dalam bagi pasien.
pembentukan perilaku caring mahasiswa.
Tema 3: memberikan solusi dengan
Perilaku caring mahasiswa berpengaruh
pengetahuan
dalam pencapaian kompetensi mahasiswa.
Sub tema pertama: pendidikan kesehatan
Perilaku caring perawat di rumah
sakit berdampak pada keadaan pasien, Upaya peningkatan perilaku caring
sehingga dapat membantu pasien untuk dapat dilakukan dengan pendekatan
bisa sembuh. Kategori faktor dari individu, psikologi dan organisasi.
kepedulian dan komunikasi merupakan hal Pendekatan individu dapat dilakukan
yang paling signifikan berhubungan kuat dengan peningkatan pengetahuan dan
dengan keadaan pasien, tetapi jarang keterampilan caring dengan pelatihan,
ditunjukkan selama melakukan perawatan seminar, maupun peningkatan pendidikan
pada pasien (Liu et al., 2010). Berdasarkan formal (Indrastuti. 2010).
penelitian Laila (2011) didapatkan hasil Praktik caring menurut AACN yaitu
bahwa sebagian besar pasien tidak puas menciptakan lingkungan yang mendukung

-33-
Ana Fitria Nusantara, dkk., Perilaku Caring Mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan Stikes
Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan

caring (misalnya manajemen nyeri, pasien diaplikasikan dengan berorientasi pada


safety, pelaksanaan komunikasi terapeutik), kepentingan penugasan dari institusi.
mendukung pelaksanaan terapi komplementer, Mahasiswa melakukan interaksi dengan
memfasilitasi pengembangan tim kesehatan pasien sesuai tugas yang menjadi target
tentang praktik caring melalui role model, kompetensi seperti melakukan pengkajian
pelatihan atau mentoring, mengkomunikasikan dan intervensi keperawatan, setelah target
kebutuhan pasien dan keluarganya kepada tim tercapai mahasiswa menghentikan
kesehatan yang lain (ACNP, 2014). interaksi dengan pasien.
Semakin tinggi tingkat pendidikan Pada mahasiswa tingkat dua perilaku
seseorang maka semakin baik juga caring mengedepankan cara pendekatan
pemahaman akan perilaku caring yang dapat interpersonal seperti mengajak pasien
ditunjukkan dengan kemampuan dalam membicarakan masalah pribadi,
memberikan pendidikan kesehatan pada mendengarkan pasien curhat tentang
pasien dalam rangka mencapai tujuan masalah pribadi serta memberikan respon
kesehatan maksimal pasien. Caring sebagai yang cenderung mendukung opini dan
elemen penting dari keperawatan dan diterima sikap pasien. Hal tersebut dilakukan
secara luas di kalangan keperawatan. karena mahasiswa menginginkan pasien
Pendekatan ini diyakini untuk meningkatkan percaya dengan sepenuh hati bahwa
kesehatan dan kesejahteraan pasien dan untuk keberadaannya adalah untuk mendukung
memfasilitasi promosi kesehatan. pasien. Sikap ini menjadi tidak objektif
dan keluar dari konsep caring yang
Sub tema kedua : meningkatkan self care
sebenarnya.
Sebagai seorang perawat, Sedangkan pada mahasiswa tingkat
kemampuan care dan cure harus empat perilaku caring berfokus pada
dipadukan secara seimbang sehingga ketulusan mendampingi pasien dalam
menghasilkan asuhan keperawatan yang menghadapi penyakit yang dilakukan
optimal untuk klien. Selain itu, dapat juga secara profesional yaitu dengan
dilihat dari intervensinya. Intervensi meningkatkan pengetahuan pasien dengan
keperawatan (caring) yaitu membantu pemberian health education yang
klien memenuhi masalah klien baik fisik, dibutuhkankan oleh pasien dan bisa
psikologis, sosial, dan spiritual dengan dilakukan oleh pasien untuk meningkatkan
tindakan keperawatan yang meliputi status kesehatan dengan cara mampu
intervensi keperawatan, observasi, merawat diri sendiri.
pendidikan kesehatan, dan konseling. Caring merupakan tindakan
Intervensi keperawatan dapat keperawatan yang didasari oleh keinginan
dilakukan secara aktif dan pasif sesuai untuk mengerti, menolong dan mengurangi
dengan keadaan pasien. Intervensi penderitaan pasien dengan melakukan
keperawatan secara aktif dilakukan dengan tindakan yang terbaik bagi kesehatan
melibatkan pasien dalam perawatan pasien, berdasarkan nilai kebaikan untuk
dengan cara memaksimalkan kemampuan meningkatkan kepuasan serta
yang dimiliki oleh pasien dalam rangka memandirikan pasien. Kemampuan
meningkatkan kemandirian pasien. perilaku caring tersebut hanya dapat
Pasien yang memiliki motivasi yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki
tinggi untuk sembuh dan ditunjang dengan kecerdasan emosional (Ridwan, 2017).
support sistem yang baik dari sekitar Pendidikan dan pelatihan sangat
termasuk perawat sebagai petugas mempengaruhi kecerdasan emosional
kesehatan dapat meningkatkan individu karena kecerdasan emosional
kemandirian dan kemampuan pasien dalam seseorang bukan merupakan potensi yang
merawat diri sendiri sebagai bekal dibawa sejak lahir tetapi merupakan
perawatan di rumah. sesuatu yang dapat dipelajari. Oleh karena
Perilaku caring mahasiswa itu diperlukan peningkatan fokus
menunjukkan perbedaan yang jelas pada pendidikan sehingga muncul komitmen
masing-masing tingkat, yaitu pada untuk mempertahankan caring sebagai
mahasiswa tingkat 2 perilaku caring nilai sentral (Livianita. 2015). Diharapkan

-34-
Ana Fitria Nusantara, dkk., Perilaku Caring Mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan Stikes
Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan

dengan didapatkannya tahap pembelajaran tentang caring terbatas pada definisi


klinik sejak dini yaitu pada semester III caring saja, sedangkan perilaku caring
maka semakin naik tingkat atau semester mahasiswa menunjukkan perbedaan pada
diharapkan perilaku caring mahasiswa mahasiswa tingkat 2, 3 dan 4.
juga semakin baik.
Temuan menunjukkan bahwa Saran
semakin tinggi tingkat pengetahuan dan Diperlukan penambahan keilmuan
pengalaman yang dimiliki oleh mahasiswa tentang caring pada tahap akademik
maka semakin baik pula pemahaman dan sehingga mahasiswa menjadi lebih siap
perilaku caring yang diberikan pada ketika praktik di lahan, diperlukan
pasien. pendidikan dan latihan yang terus-menerus
kepada mahasiswa agar mereka menjadi
4. KESIMPULAN DAN SARAN terbiasa dalam berperilaku caring serta
Kesimpulan perlunya penelitian lebih lanjut tentang
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
Berdasarkan hasil penelitian yang kemampuan mahasiswa dalam
dilaksanakan, maka dapat disimpulkan mengaplikasikan teori caring.
bahwa gambaran pengetahuan mahasiswa

5. REFERENSI

ACNP. (2014). The Role of the Acute Care Pariaman. http:// repository.
Nurse Practitioner in the unand.ac.id/17991/1/penelitian.
Implementation of the Commission Liu, S.S. et al. (2010). The Impact Of Caring
on Cancer's Standards on Palliative Behaviours On Patient Loyalty. Journal
Care. Clinical Journal of Oncology Of Emergency Nursing. St Louis.
Nursing. Vol. 18, p39-44. 6p 10.1016. j.jen.2009.05.001
Fahmi. (2010). Hubungan Antara Persepsi Livianita, Frieska. (2015). Hubungan
Ibu Tentang Perilaku Caring Perawat Kecerdasan Emosional Perawat dengan
dengan Tingkat Kepuasan Ibu dengan Perilaku Caring Perawat Di Rumah Sakit
Anak yang Dirawat di RSUD Fr. Petala Bumi. UIN Sultan Syarif Kasim
Moewardi Surakarta. UMS. Skripsi. Riau. Skripsi. Retrieved from: repositori
Eprints.ums.ac.id. Diakses tanggal 2 uin-suska. ac.id. Diakses tanggal 11
Februari 2018. Januari 2018.
Feizal, M.G. 2012. Perbedaan Perilaku Caring Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan:
Antara Mahasiswa Profesi Ners Laki- Aplikasi dalam Praktek Keperawatan
Laki dan Perempuan Jurusan Profesional. Edisi 3. Jakarta: Salemba
Keperawatan FKIK Universitas Jenderal Medika.
Soedirman. Tesis. Universitas Jenderal
Soedirman. Purwokerto. Retrieved Purba M M., Emilia O., Rahayu G R. (2013).
from:http://keperawatan.unsoed.ac.id.. Pengaruh Pelatihan Caring terhadap
Diakses tanggal 16 Juli 2017 Perilaku Memberikan Asuhan
Keperawatan pada Mahasiswa saat
Indrastuti, Y. (2010). Analisa Hubungan Rotasi Klinik di Politeknik Depkes
Perilaku Caring dan Motivasi Palangka Raya. Jurnal Pendidikan
dengan Kinerja Perawat Pelaksana Kedokteran Indonesia (The Indonesian
Menerapkan Prinsip Etik Journal of Medical Education). Volume
Keperawatan Dalam Asuhan 2, No.2
Keperawatan di RSUD Sragen.
Tesis. FIK-UI. Ridwan. (2017). Hubungan Kecerdasan
Emosional Perawat dengan Perilaku
Laila, Hafsyah. (2011). Hubungan Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap
Caring yang Dilakukan Perawat RSUD Senopati Bantul. Skripsi.
Dengan Tingkat Kepuasan Klien Di Retrieved from: repositori unjaya.ac.id.
Ruangan Penyakit Dalam RSUD Diakses tanggal 11 Januari 2018.

-35-
Ana Fitria Nusantara, dkk., Perilaku Caring Mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan Stikes
Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan

Saroh. (2017). Gambaran Kepuasan Mahasiswa Yulianti, Eka., Agustina H R., Komariah
Sarjana Keperawatan terhadap M. (2015). Hubungan Faktor-
Pembelajaran Klinik Tahap Akademik. faktor yang Mempengaruhi Sikap
Departemen Ilmu Keperawatan FK Caring pada Mahasiswa Fakultas
Universitas Diponegoro Semarang. Ilmu Keperawatan UNPAD.
Thesis. Eprints.undip. ac. id. Diakses Fakultas Ilmu Keperawatan
tanggal 2 Februari 2018. Universitas Padjajaran Bandung
Sukesi. (2013). Upaya Peningkatan Cring Jawa Barat.
Perawat Terhadap Kepuasan Pasien di Zees, F. (2011). Analisis Faktor Budaya
Ruang Rawat Inap RS Permata Medika Organisasi yang Berhubungan
Semarang. Jurnal Managemen dengan Perilaku Caring Perawat
Keperawatan . Volume 1, No. 1, Mei Pelaksana di Ruang Rawat Inap
2013; 15-24 RSUD Prof. Dr. H. Aloesi Saboe
Tiara dan Lestari A. (2013). Perilaku Caring Kota Gorontalo. Tesis. Fakultas
Perawat Dalam Meningkatkan Ilmu Keperawatan: Universitas
Kepuasan Pasien Rawat Inap. Jurnal Indonesia.
Keperawatan, Volume IX, No. 2

-36-

Anda mungkin juga menyukai